Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 234 Dia Pura-Pura Kompromi (2)

Wallace Mo tahu betul apa yang sedang direncanakan oleh Elizabeth Chu .

Ketika mereka tiba di mall, banyak anak-anak lain yang datang dengan ayah dan ibunya. William langsung sibuk bermain.

Wallace Mo tiba di rumah tepat tengah malam. Ketika Wallace Mo masuk, dia terkejut.

Ruang tamu rumahnya diterangi cahaya lilin, beberapa foto juga tergantung. Dia berjalan mendekat lalu menyadari foto-foto itu adalah gambar yang diambil Victoria Gong beberapa saat yang lalu. Beberapa dari gambar itu adalah foto dirinya; fotonya dari belakang, ketika tidur, foto tangannya, dan masih banyak lagi.

Foto terbesar adalah foto Victoria Gong yang menempati juara dua. Diatasnya tertulis, selamat Nona Victoria Gong telah memenangkan juara dua.

Wallace Mo merasa bersalah.

Disaat penting begini, dia bukannya menemani Victoria Gong.

Wallace Mo meletakkan tas kerjanya lalu berjalan ke kamar. Victoria Gong sudah terlelap.

Dia duduk di samping Victoria Gong sambil mengusap wajahnya. Wallace Mo merasa sangat bersalah.

Victoria Gong tidur nyenyak. Ketika Wallace Mo menariknya ke dalam pelukannya, dia tidak terbangun.

Malam telah larut. Wallace Mo duduk di balkon rumahnya, insomnia.

***

Pagi itu, Victoria Gong terbangun dengan sedikit terkejut. Sepertinya, dirinya sendiri telah mengingatkannya ada hal yang belum diselesaikannya.

Dia duduk dan melihat sekitar. Hari sudah cerah, namun Wallace Mo tidak ada di sampingnya.

“Apa Wallace tidak pulang tadi malam?” ujarnya lirih.

Dia meraih ponselnya dan menelepon Wallace Mo. Tiba-tiba, Wallace Mo masuk ke kamar.

“Wallace.” panggil Victoria Gong dengan suara seraknya.

Wallace Mo duduk di samping Victoria Gong lalu dengan lirih bertanya, “Mengapa kamu sudah bangun?”

Victoria Gong lalu masuk ke pelukan Wallace Mo dan bertanya, “Mengapa kamu pulang malam sekali?”

Victoria Gong teringat kejutan yang telah disiapkannya. Dia juga telah menunggu cukup lama sampai ketiduran.

“Terjadi sedikit penundaan.” ujar Wallace Mo, “Selamat untuk Victoria Gong atas juara duanya!”

Victoria Gong tertawa, “Terimakasih, Direktur Mo.”

Wallace Mo tertawa lalu mengusap rambut Victoria Gong.

“Kamu pasti sudah melihat foto-foto itu di ruang tamu. Aku sudah lama menyiapkan itu, namun kamu tidak kunjung datang. Tadinya, aku ingin memberimu kejutan namun sia-sia.” ujar Victoria Gong kecut.

“Ini salahku.” ujar Wallace Mo singkat. Dia takut dia tidak bisa menahan rasa gundah yang telah disembunyikannya.

Victoria Gong tertawa, “Aku tidak menyalahkanmu. Aku tidak sengaja ketiduran tadi malam.”

Melihat Wallace Mo yang suram, Victoria Gong tertawa lalu menciumnya. Wallace Mo pun akhirnya ikut tertawa.

“Apa kamu melihat foto-fotoku dengan teliti?”

Victoria Gong menarik Wallace Mo ke ruang tamu. Dia menjelaskan fotonya satu per satu; dimana foto itu diambil, mengapa dia mengambil foto itu. Victoria Gong menjelaskannya dengan semangat. Saking semangatnya sampai tidak memperhatikan Wallace Mo yang dari tadi menatapnya.

Wallace Mo menatap Victoria Gong. Ada bagian dari hatinya yang menjadi lembut karena Victoria Gong.

“Victoria.” panggil Wallace Mo lirih.

Victoria Gong berhenti berbicara. Dia lalu menoleh ke Wallace Mo, “Ada apa?”

“Untuk merayakan kemenanganmu, aku ingin membuat sebuah pesta besar untukmu.” ujar Wallace Mo.

Dia melakukan itu untuk mengganti kejutan juga untuk membuat Victoria Gong bahagia. Dia ingin menunjukkan pada dunia bahwa dia memiliki isteri yang hebat.

Victoria Gong mengusap dahi Wallace Mo, “Kamu tidak demam.”

Setelah itu, Victoria Gong lanjut menjelaskan foto-fotonya.

“Aku tidak bercanda.” Wallace Mo menarik Victoria Gong.

“Direktur Mo, aku hanya juara dua. Tidak perlu perayaan sebesar itu. Lagipula, kamu tahu aku tidak suka publikasi.”

“Aku tidak peduli. Kali ini, kamu harus mendengarkanku.” ujar Wallace Mo.

Victoria Gong masih saja tidak setuju. Namun, pesta itu hanya mengundang kerabat dekat saja.

Menurut Wallace Mo seluruh kolega bisnisnya adalah kerabat dekat. Victoria Gong tidak mengetahuinya.

***

Hari berikutnya, ketika Victoria Gong sedang bekerja, dia kedatangan tamu tak diundang di kantornya, Berly Liu.

“Sedang apa kamu disini?” tanya Victoria Gong sambil tertawa.

Berly Liu meletakkan sepucuk undangan di meja, “Aku datang karena ini.”

Victoria Gong melihatnya dengan tatapan polos. Hanya sepucuk undangan. Mengapa memangnya?

“Besok kamu adalah bintang utamanya. Bukankah seharusnya kamu ada di salon hari ini?”

Mendengar ucapan Berly Liu, Victoria Gong baru sadar, setelah dia bekerja di Gong Company, dia jarang sekali pergi ke salon.

“Tunggu sebentar.” ujar Victoria Gong sambil merapikan barang-barangnya.

Mereka tiba di salon setengah jam kemudian.

Ketika mereka masuk ke salon, Berly Liu berkata, “Victoria, kejutan apa yang kamu berikan pada Direktur Mo hari itu sampai tega melupakanku?”

Novel Terkait

My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu