Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Pertemuan Kebetulan yang Tidak Diinginkan(2)

“Sudah jam berapa?”

“Sudah jam 5 lebih.”

“Hah?”

Victoria Gong langsung bangun, dia belum menyadari bahwa dirinya baru bangun setelah tidur selama 4 jam lebih.

“Babi kecil yang malas.”

Wallace tersenyum manja, lalu membantu Victoria Gong merapikan rambutnya yang berantakan.

“Bukankah seharusnya kamu sudah pulang kerja? Kita akan pergi ke supermarket dulu, malam ini aku akan masak untukmu.”

“Baiklah, masih ada sedikit yang harus aku kerjakan.”

Setelah Wallace Mo selesai berbicara, Victoria Gong berusaha keluar dari tangannya, dan membiarkannya bekerja dengan tenang.

“Jangan bergerak, begini saja.”

Wallace Mo berbisik, lalu mengambil file itu, dan kedua matanya menatap file itu.

Siapa yang pernah bilang, pria yang sedang serius bekerja adalah yang paling seksi?

Sekarang Victoria Gong sedang meringkuk dalam pelukan Wallace Mo, memandangi ekspresinya yang sedang serius bekerja, menatap janggut kecilnya, dan dalam hatinya dipenuhi oleh kehangatan.

Dia mengulurkan tangannya dan menyentuh dagu Wallace Mo, sedikit menusuk, tapi malah seperti menusuk kedalam hatinya, tidak sakit, sedikit menggelitik.

Sehingga dia tidak menyadari bahwa senyumnya telah melebar ke seluruh wajah.

Victoria Gong masih berfikir dia tidak mengganggu Wallace Mo, sampai tangannya terbungkus oleh tangan besar lainnya, dan dia baru menyadari bahwa semua tindakannya barusan dilihat oleh Wallace Mo.

Wajahnya memerah sesaat.

Tiba-tiba, bibir Wallace Mo langsung turun kebawah dan menciumnya dalam-dalam.

Begitu ciuman usai, Wajah Victoria Gong menjadi lebih merah lagi.

“Victoria, bagaimana kamu membiarkan aku bekerja?” Wallace Mo tertawa, sepasang matanya menatap Victoria Gong, dalam matanya dipenuhi oleh senyuman.

“Kamu jahat!” Setelah itu Victoria Gong dengan tersipu malu masuk kedalam dekapan lengan Wallace Mo, dan tidak menatapnya lagi.

Wallace Mo menggelengkan kepalanya, lalu terus melihat ke file itu.

Menyadari Wallace Mo sudah tidak melihat dirinya lagi, Victoria Gong perlahan-lahan mengangkat kepalanya, dan mulai menatap Wallace Mo lagi.

Kali ini, ternyata lebih emosional daripada sebelumnya.

Victoria Gong tersenyum lagi, tetapi tidak berani mengulurkan tangannya dan menyentuhnya lagi.

Tidak tahu berapa lama waktu yang sudah berlalu, Wallace Mo meletakan filenya dan memandang Victoria Gong di lengannya.

“Sudah selesai bekerja?” Victoria Gong berinisiatif untuk lebih dulu berbicara agar Wallace Mo tidak kembali mengolok-olok dirinya.

Wallace Mo mengangguk lalu melirik Victoria Gong, yang tenyata daritadi tidak menggunakan mantel. Dia mengerutkan kening, lalu berdiri dan menurunkannya.

“Kenapa kamu tidak memakai mantel?” Wallace Mo sedikit marah.

Victoria Gong melirik dirinya sendiri, menjulurkan lidahnya, dan tersenyum: “ aku lupa.”

“Aku akan mengambilkannya untukmu.” Setelah itu, Wallace Mo pergi ke ruang tamu.

Namun, Victoria Gong melirik tas dokumen diatas meja.

“Apa ini?”

Dia bergumam, perlahan-lahan mengambil tas dokumen kedalam tangannya, dan mengulurkan tangannya yang lain untuk membukanya.

Ketika Wallace Mo membawa mantel Victoria Gong keluar ruang istirahat, dia melihat Victoria Gong sedang mengambil tas dokumen DNA itu, dan ingin membukanya.

Jadi dia berjalan cepat ke Victoria Gong dan mengambil tas dokumennya dengan ceroboh. Lalu memakaikannya mantel.

“Apa ini?” Victoria Gong masih tidak melupakan tas dokumen itu, awalnya dia tidak pernah ikut campur kedalam urusan bisnis Wallace Mo, tapi entah mengapa, dokumen itu sepertinya menarik.

“Bukan apa-apa, itu hanya sebuah dokumen yang tidak penting.” Kata Wallace dengan ringan.

Meskipun dalam hati Wallace Mo, dia adalah seorang yang bener-benar tidak percaya bahwa William adalah putra kandungnya. Tetapi hari ini ketika dia melihat keadaan Elizabeth Chu, dia benar- benar dalam keadaan tanpa rasa takut. Dia tampak sangat yakin dan percaya diri, imannya juga mulai bergetar.

Jika ternyata William bukan putra kandungnya, maka tidak ada salahnya jika Victoria Gong melihatnya, tetapi jika benar, maka…

Dia tidak ingin menghadapi situasi seperti ini saat sedang bersama dengan Victoria Gong, jadi lebih baik dia membohongi Victoria.

“Bukankah kamu masih ingin pergi ke supermarket, katanya kamu ingin membuatkan makan besar untukku?” Wallace Mo lanjut berbicara.

Kali ini, cukup alihkan perhatian Vitoria Gong, dan dia pun juga tidak terlalu mempermasalahkan tas dokumen itu.

“Baiklah, ayo kita pergi sekarang.” Kata Victoria Gong dengan lembut sambil menarik lengan Wallace Mo.

Wallace Mo tersenyum, dan hatinya mulai tenang, lalu dia membereskannya dahulu dan membawa Victoria Gong keluar dari kantor.

Yang Victoria Gong tidak perhatikan adalah bahwa Wallace tidak sengaja memasukkan tas dokumen ke dalam tas kerjanya dan membawanya pulang.

Setengah jam kemudian, Victoria Gong dan Wallace Mo sampai di supermarket.

Tetapi yang membuat Wallace tidak habis fikir adalah, beberapa orang yang tidak sedang ingin ia temui bermunculan.

Hari ini untuk kedua kalinya, ia bertemu dengan orang yang benar-benar tidak ingin dia temui yaitu Erick Chen.

Saat Victoria Gong sedang mendorong keranjang, dan baru saja membalikkan badannya, ia melihat Erick Chen datang menghampirinya.

“Direktur Mo, Nona Gong.” Erick Chen tersenyum.

Wajah Wallace Mo tampak terkejut, tapi ekspresi Victoria Gong tampak biasa saja, dan menyapanya.

“Direktur Chen, lama tidak berjumpa.” Kata Wallace sambil tersenyum.

“lama tidak berjumpa dengan Nona Gong, tapi pagi tadi saya bertemu dengan Direktur Mo dirumah sakit.” Erick Chen pada saat yang sama juga tersenyum, tetapi sepasang matanya beralih ke Wallace Mo.

Rumah sakit?

Victoria Gong menoleh dan menatap Wallace Mo yang berdiri dibelakangnya, dan dari wajahnya tampak sedang bertanya-tanya: “Untuk apa kamu pergi ke rumah sakit?”