Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 233 Biarkan William Tinggal (2)

“Dia siswa yang baik. Dia belajar dengan tekun.”

“Lalu, mengapa saya mendengar William dibuli temannya di sekolah?” tanya Victoria Gong.

Mendengar pertanyaan Victoria Gong barusan, wajah wali kelas langsung pucat, “Tidak mungkin. Semua siswa sangat ramah dengan William. Tidak mungkin mereka membuli William.”

Beberapa saat kemudian, Victoria Gong meninggalkan sekolah itu. Dia memikirkan kata-kata wali kelas barusan. Luka memar di perut William bukan karena teman sekolahnya.

“Lalu siapa?” ujar Victoria Gong lirih dan bingung.

***

Tiga hari kemudian.

Victoria Gong sedang menatap layar komputernya. Tiba-tiba, ponselnya bordering. Dia meraihnya dan melihat nama Berly Liu di layar.

“Berly, ada apa?” tanya Victoria Gong, matanya masih menatap layar computer.

“Ada apa kamu bilang? Apa kamu lupa hari ini hari apa?”

Victoria Gong berhenti fokus dari pekerjaannya sejenak, lalu berpikir, “Tidak terjadi apa-apa kan akhir-akhir ini?”

Berly Liu lalu dengan lantang menjelaskan, “Hari ini hari pengumuman hasil lomba fotografimu!”

Berly Liu kesal. Mengapa Victoria Gong tidak memperhatikan dirinya sendiri?

Victoria Gong terkejut, lalu menjawab, “Oh, aku akan segera mengecek hasilnya.”

Victoria Gong lalu menutup telepon dan membuka pengumumannya di laman internet Asosiasi Fotografer Internasional.

Dia tegang, mirip seperti seorang siswa yang akan mengecek nilai ujiannya. Dia mengusap keringat di telapak tangannya dan mengarahkan kursor ke pengumuman itu.

Victoria Gong membukanya sambil menutup mata. Dia mengambil nafas dalam-dalam, lalu membuka mata dan melihat pengumuman itu dengan teliti.

Dia menarik laman itu ke bawah lalu melihat foto yang diambilnya.

Juara dua!

Dia memenangkan juara dua!

Victoria Gong melompat bahagia dari kursinya lalu duduk lagi sambil tersenyum-senyum.

Dia melihat fotonya di laman itu sambil tertawa-tawa.

Dia tidak tahu cara menahan kebahagiannya!

Tadinya, Victoria Gong sama sekali tidak berharap apa-apa dari kompetisi ini. Dia hanya ingin ikut berpartisipasi. Tanpa disangka, dia menang.

Dia ingin memberitahu semua orang kalau dia memenangkan juara dua.

Orang pertama adalah Berly Liu.

Victoria Gong meraih ponselnya, mencari nomor Berly Liu lalu meneleponnya.

“Berly, kamu tahu? Aku memenangkan juara dua!” ujar Victoria Gong bahagia.

Berly Liu berkata dengan polosnya, “Aku tahu.”

Victoria Gong denga suram berkata, “Mengapa kamu tidak bahagia?”

Dia langsung merasa tidak bisa membagi kebahagiannya.

“Tentu aku bahagia untukmu. Kamu bodoh, ya?” Berly Lu tertawa, “Aku sudah tahu makannya aku meneleponmu. Aku ingin memberitahumu tapi aku membiarkanmu mengecek sendiri. Aku sudah bahagia dari tadi.”

Victoria Gong tersenyum. Hatinya sedang melompat-lompat gembira. Begitu juga dengan Berly Liu.

“Aku sangat bahagia.” ujar Victoria Gong.

“Aku juga.” ujar Berly Liu.

Berly Liu menenangkan dirinya, “Bagaimana? Kamu ingin merayakannya malam ini?”

“Malam ini aku berencana memberitahu Wallace dulu. Aku ingin memberinya kejutan!” ujar Victoria Gong, “Aku akan mencari waktu luang untukmu.”

“Kamu ini!”

Victoria Gong menenangkan Berly Liu lalu dengan tidak enak menutup teleponnya.

Dia lalu memikirkan cara untuk mengejutkan Wallace Mo.

Apa dia harus mengirim pesan?

Atau memberitahunya ketika pulang?

Atau menulis surat untuknya?

***

Cara itu sepertinya tidak cukup mengejutkan.

Saat itu, Wallace Mo berada di ruangan kerjanya. Tadi, Willy Mo datang memberitahunya bahwa Chen Company baru saja merebut sebuah transaksi besar dand Mo Company hanya bisa melihatnya tanpa bisa melakukan apa-apa.

Tiba-tiba seseorang masuk ke ruangan kerjanya.

“Ada apa?” Wallace Mo kira itu Willy Mo, dia bertanya tanpa mendongakkan kepalanya.

“Direktur Mo.”

Suara ini tidak asing bagi Wallace Mo. Itu adalah suara Elizabeth Chu. Wallace Mo lalu mendongakkan kepalanya dan bertanya dengan lirih, “Ada apa?”

Sejujurnya, Wallace Mo sudah tidak ingin berurusan dengan Elizabeth Chu lagi.

“Direktur Mo, aku ingin mengundangmu untuk makan malam. William ingin makan bersama dengan ayahnya.” ujar Elizabeth Chu sambil tersenyum.

Novel Terkait

You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu