Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 242 Berharap kamu meninggalkannya (2)

Elizabeth tertawa dan berkata, "Aku harap Kamu bisa meninggalkan Direktur Mo dan memberi William seorang ayah."

Inilah ekor rubah terungkap! Sebelum menunggu Victoria berbicara, Berly Liu jalan ke samping Elizabeth, mengangkat tangannya dengan cepat, dan menampar Elizabeth.

Suara “Plak”, Victoria dan William tidak menanggapi, tapi Elizabeth menutupi wajahnya dan tatapan yang tidak puas.

"Kamu jangan terlalu keterlaluan! Kamu pikir Victoria mudah di ganggu? Beri tahu kamu, mengganggu Victoria berarti mengganggu aku Berly Liu, tamparan ini adalah pelajaran kecil untukmu. Lain kali kalau kamu melihat Victoria bagusan kamu ambil jalan memutar! "

Setelah selesai mengatakannya, Elizabeth ingin mengangkat tangannya dan menampar, tapi di pergelangannya di tahan oleh Berly Liu.

"Apa? Tamparan tidak cukup?" Berly Liu berkata dengan sengit.

Setelah dia mendengar kata-kata ini, Victoria bereaksi dan berjalan cepat ke Berly Liu, memegangi lengannya.

“Berly Liu,” dia berkata dengan pelan.

"Victoria, biarkan saja, aku harus mengajarinya hari ini!"

Saat mengatakannya, Berly Liu mengangkat tangannya yang lain dan ingin memukul Elizabeth, dan dihentikan oleh Victoria.

"Berly Liu, jangan membuat masalah di sini, sekali tamparan sudah cukup,” Victoria berkata kepada Berly Liu, lagi pula ini adalah tempat umum.

Berly Liu kemudian menurunkan tangannya, dan dengan cara melepaskan pergelangan tangan Elizabeth, bertepuk tangan, dia sangat jijik dengan Elizabeth.

"Aku beri tahu kamu, jangan sombong. Orang seperti kamu akan dihukum cepat atau lambat!" Kemudian, Berly Liu membawa Victoria ke dalam lift.

Elizabeth menutupi wajahnya yang merah dan melihat punggung Victoria dan Berly Liu, dengan tatapan marah.

Tidak ada dari seorang pun yang menyadarinya bahwa William tidak ada di sebelahnya dan tidak tahu ke mana.

Begitu dia memasuki apartemen, Berly Liu ingin mencari air untuk diminum.

“Tadi itu benar-benar keren!” Dia berkata ketika dia berjalan ke dapur dan menuang segelas air untuk dirinya sendiri.

Victoria duduk di sofa dengan ekspresi kosong dan berkata, "Berly Liu, tadi kamu sangat bersemangat."

Mau mengatakan bahwa dia tidak membenci Elizabeth, itu tidak benar, Dia membencinya lebih dari orang lain. Namun, dia tidak memikirkan apa yang harus dilakukan jika dia bertemu Elizabeth, tapi mungkin tidak akan seperti tidak terkendali. hanya tahu bahwa William adalah putra Wallace, tetapi prosesnya tidak jelas. Bagaimana situasi seperti itu muncul?

Berly Liu tampak terkejut, dan menyerahkan segelas air kepada Victoria, berkata, "Victoria, tadi aku karena kamu melampiaskannya. Selain itu, itu jelas kesalahan wanita itu. Cuma tampar dia sekali aku masih merasa kurang.” Kata Berly Liu, wajahnya masih terlihat marah.

Victoria menghela nafas dan tidak berbicara lagi, tiba-tiba teringat William sedang tersenyum padanya.

“William melihat kejadian tadi dan tidak tahu berpikir apa,” Victoria mengerutkan kening, berkata dengan cemas.

Berly Liu, seperti mendengar lelucon besar, duduk di sebelah Victoria, menyentuh dahinya, dan berkata, "Victoria, apakah kamu demam? Untuk apa kamu masih khawatir dengannya? Kamu harus tahu mereka merusak rumah tangga kamu, bahkan anak kecil itu. "

Victoria mengerti apa yang dikatakan Berly Liu. Tapi seperti sebelumnya, dia keingat bahwa saat Wallace bersama mereka, terlihat seperti keluarga, dan kemudian merasa bahwa itu tidak ada hubungannya dengan William, Kali ini, dia juga merasa bahwa semua ini adalah masalah orang dewasa. Tidak ada hubungannya dengan William? Dia tidak mengerti apa pun.

"Sangat kasihan William.” Kata Victoria dengan suara pelan.

Berly Liu tampak tak berdaya dan berkata, "Kalau dulu, aku pasti juga akan merasa kasihan terhadapnya. Tapi sekarang ini, Victoria, dia itu putra suami kamu di luar nikah, apakah kamu bisa benar-benar menoleransi dia?"

Bisakah aku benar-benar menoleransi dia? Ketika Victoria mendengar pertanyaan ini, dia tidak tahu harus menjawab apa. Dia juga tidak tahu perasaan apa yang dia miliki terhadap William saat ini. Kalau William bukan putra Wallace, akan sangat baik, tidak perlu memikirkan masalah ini.

“Victoria, dengarkan aku, kamu harus berpikir tentang dirimu sendiri, untuk apa urusin orang lain?” Berly Liu berkata dengan getir.

Dalam hatinya, mungkin tidak ada yang lebih penting daripada Victoria.

Victoria menghela nafas dan berkata, "Oke, aku akan berkemas."

Tidak perlu memikirkan banyak hal, memikirkan diri sendiri aja.

Kemudian, dia bangkit dan pergi ke kamar, dan Berly Liu mengikuti.

Begitu memasuki kamar, Victoria melihat bahwa baju yang di atas tempat tidur telah terganti oleh pakaian Wallace, tetapi di tempat tidur sepertinya tidak ada yang tiduri.

Dia tidak tidur? Victoria berdiri dengan bodoh di depan pintu.

“Victoria?” Berly Liu berteriak saat Victoria melamun.

Victoria kemudian sadar, dan dia masih melamunin Wallace.

Sebenarnya, dia tidak ingin, tetapi baru saja bertemu Wallace, sepertinya pikirannya sedikit tidak nyaman.

Dia tersenyum, dan kemudian mulai mengemasi barang-barangnya. Begitu dia membuka lemari, dia melihat pakaian di dalam dan menggesernya lagi. Banyak pakaian yang dibeli oleh Wallace. Setiap kali dia berganti musim, Wallace akan membiarkan dia pakaian baru. Bahkan banyak baju yang belum pernah di pakainya.

Tanpa terasa, keduanya telah masuk ke dalam kehidupan masing-masing.

Berly Liu tidak bisa menahan untuk melihat Victoria seperti ini dan berkata, "Victoria, haruskah aku membantu kamu mengemasi?"

"Tidak." Jawab Victoria tanpa berpikir, mungkin ingin berpikir tentang masa lalu untuk terakhir kalinya.

"Aku akan melakukannya sendiri," tambahnya, dan kemudian mulai memasukkan beberapa pakaian yang sering dia kenakan ke dalam kotak.

Saat itu, bel pintu berdering di rumah.