Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 72 Kesedihan Yang Dihibur (2)

Victoria memberhentikan mobilnya dibelakang mobil Bryan Lu, turun dari mobil dan bertanya dengan tiba-tiba: “Bagaimana bisa kamu ada disini, bukankah perusahaanmu tidak ada yang disini?”

“Ada beberapa urusan yang harus aku selesaikan, kamu juga kenapa ada disini.” Bryan Lu juga sedikit penasaran kenapa Victoria Gong bisa berada disini. Lagipula tempat dia tinggal berjarak satu jam dari sini, biasanya kalau tidak ada urusan dia tidak mungkin datang kesini.

“Oh, tidak ada masalah besar. Dosen ku menyuruhku datang ke kampus untuk mengurusi beberapa urusan, tapi sekarang urusan itu sudah selesai.” Victoria berucap.

Bryan Lu adalah orang yang sangat bisa membaca ekspresi orang, apalagi terhadap Victoria Gong yang punya perasaan yang sensitif. Tadi dia melihat wajah Victoria Gong didalam mobil yang terlihat agak tidak baik, sekarang senyumnya pun agak tidak biasa, sepertinya ia baru saja menerima tekanan yang membuatnya sedih.

“Ada apa denganmu? Apa ada yang mengganggumu? Kenapa kau terlihat tidak gembira seperti itu.” Bryan Lu mengerutkan alisnya, hanya pergi ke kampus saja, lalu kenapa terlihat begitu tidak gembira.

Victoria Gong tidak bergeming, yang baru saja terjadi, dia tidak ingin memberi tahu Bryan Lu dan membuatnya khawatir.

Bryan Lu sangat bisa menangkap isi hati Victoria Gong, dan bicara: “Kalau kau punya masalah juga tidak boleh ditahan iya kan? Semakin kau tahan itu akan membuatmu menjadi sakit. Kalau kau diganggu orang lain kau pasti tidak berani memberi tahu Wallace Mo kan, tidak berani memberitahu Berly juga. Apalagi emosi Berly terlalu gampang meledak, katakan saja padaku,aku akan membantumu melepaskan kegelisahan.”

Victoria Gong sedikit relax, melihat disekitar ada sebuah cafe,”Kita masuk dan bicara didalam saja, diluar sini terlalu banyak mata. Sekalian aku ingin meminta maaf atas sikap Wallace Mo waktu itu, emosi dia memang begitu, aku harap kau jangan mengambil hati.”

Mendengar Victoria Gong membela Wallace Mo, dan mentraktirnya demi sebuah permintaan maaf untuk Wallace Mo. Rasa tidak suka Bryan Lu terhadap Wallace Mo kembali tak bisa dibendung, tapi Bryan Lu sangat bisa menyembunyikan perasaannya sendiri, dan tidak membiarkan Victoria Gong merasakan itu,”Baiklah, ayo.”

Mereka berdua masuk kedalam cafe, mencari tempat duduk yang paling dalam. Tempat duduk ini adalah pilihan Bryan Lu, tidak dekat dengan jendela kaca, disekitar situ juga tidak gampang ada orang yang bisa menambil foto secara sembunyi-sembunyi. Sekarang Victoria Gong sedang berada dalam ujung tanduk, ia tidak ingin Victoria kembali tersakiti.

Victoria Gong juga menyadari tempat duduk yang dipilih oleh Bryan Lu, menebak maksud Bryan Lu, lalu merasa sangat berterimakasih karena sudah begitu perhatian.

“Hari ini saat pergi ke kampus, aku ditodong lagi oleh fans Bernice Tsu.” Victoria meminum kopinya, emosinya sudah stabil, saat bicara pun ia menjelaskan dengan nada tenang, berusaha untuk tidak membuat Bryan Lu khawatir.

Tapi masalah seperti ini, Bryan Lu mana mungkin bisa tidak khawatir? Mendengar itu ia langsung terlihat gusar: “Kau tidak apa-apa kan, tidak terluka kan? Mereka melakukan apa terhadapmu?”

Melihat Bryan Lu begitu gusar dan khawatir, Victoria pun tertawa: “Jangan terlalu khawatir, aku tidak apa-apa. Aku sudah diperlakukan begitu sekali, apa akan ada yang kedua kalinya?”

Bryan Lu menggelengkan kepala dan bicara: “Siapa yang tau kau yang punya hati lembut ini bisa diganggu atau tidak?”

“Tidak akan, kau tenang saja. Aku sudah ikut Wallace Mo selama ini, aku juga bukan orang yang tidak bisa apa-apa.” Saat Victoria menyebut nama Wallace Mo, matanya pun seperti ikut tersenyum. Dia juga tidak menyangka, kalau ternyata dirinya sudah belajar dari Wallace Mo begitu banyak. Hari ini kalau tidak sekuat itu, bisa dipastikan orang-orang itu akan merasa sangat puas.

Wallace Mo, lagi lagi Wallace Mo! Tiga kalimat tidak lepas dari Wallace Mo! Hati Bryan Lu sedikit kesal, tapi seperti biasa dia tidak akan menampakkan apapun.”Iya, apa masih ada masalah lain?” Bryan Lu sama sekali tidak menyambung topik yang tadi, tapi malah melanjutkan kalimatnya barusan.

Victoria Gong tidak menyadarinya dan melanjutkan kalimatnya: “Didalam kampus aku kembali ditunjuk-tunjuk oleh teman-teman kampusku, dan ada teman yang memendam penuh kemarahan bicara langsung kepadaku menggunakan kalimat yag menusuk telinga.” Victoria Gong menempatkan perempuan yang sengaja mencari masalah tadi kedalam golongan orang-orang yang menyimpan kemarahan. Kalau dia sengaja mencari masalah, kira-kira memang dia punya dendam sendiri sedari awal.

Walau dia mengatakan itu hanya teman sekampus yang menyimpan kemarahan dan mencari masalah, tapi Bryan Lu sudah merasa sangat marah, bermaksud akan mencari tahu tentang orang itu. Kalau Victoria Gong bilang orang itu sengaja mencari masalah, sepertinya dia akan segera mengalami kesialan.

“Jadi apa sekarang kau sedang merasa sedih, dicaci seperti itu.” Bryan Lu tau Victoria Gong adalah perempuan yang sangat sensitif dan berhati lembut, menghadapi permasalahan seperti ini dia akan pura-pura kuat, padahal didalam hatinya ia pasti sedang bersedih.

“Iya aku merasa sedih, tapi kalau bersedih lalu mau apa. Aku bersedih bukankah orang-orang akan tetap mencaci ku.” Walaupn dia tidak melakukan apa-apa, tapi dia sudah menjadi orang terjahat di internet.

“Apa kau ingin menangis? Aku bisa meminjamkan bahuku untukmu.” Bryan Lu terlihat seperti sedang bercanda , padahal dia sangat berharap ia bisa memeluk Victoria Gong dengan nyata, dan membiarkan Victoria Gong bersandar di bahunya.

Victoria Gong menganggapnya sedang menghibur dirinya, lalu tertawa dan berkata: “Aku sangat berterimakasih, tapi tidak perlu, aku tidak sedang menangis. Aku tidak ingin menangis ditempat umum yang banyak orang seperti ini, kalau menangis aku akan pulang sambil memeluk gelas dan menangis."

“Dihadapanku, sebenarnya kau tidak perlu terlalu kuat.” Bryan Lu agak merasa sedih, sedih karena Victoria Gong masih tidak ingin menjadi apa adanya dihadapannya.

Victoria Gong tertawa haha,”Apa yang kau maksud dengan boleh tidak terlalu kuat kalau dihadapanmu. Aku ini sangat dan selalu kuat setiap saat, kalau tidak kuat apa itu adalah Victoria Gong? Si kecil yang kuat yang tidak bisa dibunuh, itu lah aku.”

“Baiklah, si kecil yang kuat, kau memang hebat.” Bryan Lu bicara dengan datar.

“Baiklah baiklah, setelah habis kopi ini aku mau pulang.” Victoria Gong melihat jam sudah menunjukkan pukul dua siang lebih, nanti sesampai dirumah sudah hampir pukul empat lebih.

Bryan Lu melihat jam,”Ini masih siang, bagaimana kalau kita pergi nonton, lalu makan malam baru kau pulang.”

“Apa kau sedang mengajakku ngedate? Sekarang aku adalah siluman perempuan yang sedang menggodamu, kau harus jaga jarak!” Victoria Gong bercanda sambil bicara: “Sebenarnya Wallace Mo tidak mengizinkanku keluar rumah, aku keluar rumah secara sembunyi-sembunyi, jadi aku harus sudah pulang sebelum ia pulang kerja.”

“Aku akan mengantarmu.” Bryan Lu menunduk menghirup kopinya,ia menyembunyikan perasaannya yang terpancar dari sorot matanya, lalu menengakkan kepalanya lagi. Lagi lagi Wallace Mo!

“Tidak usah, aku bisa menyetir sendiri.”

Victoria tidak tau, ucapannya yang seperti itu membuat hati Bryan Lu semakin kacau.

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu