Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 255 Dia Sudah Sadar (1)

“Berly, kamu kenapa? Kenapa perginya lama sekali?” Melihat Berly Liu datang, Victoria tidak sabar untuk mengomelinya. Sesungguhnya dalam waktu dua hari ini dia sudah terbiasa bergantung pada Berly.

Berly Liu berjalan dengan cepat ke sisi Victoria, seolah ingin mengatakan sesuatu, dan langsung menarik lengan Victoria.

“Ada apa?” Victoria Gong segera bertanya dengan curiga, dalam hati berpikir apakah telah terjadi masalah besar.

Barulah Berly Liu menceritakan kejadian yang baru saja dia lihat: “Victoria, aku baru saja melewati kamar pasien Wallace Mo, ada banyak orang di dalam sana. Setelah bertanya pada perawat, baru tahu bahwa dia sudah sadar.

Sadar?

Victoria tertawa kecil, seolah sangat terharu, lanjut berkata: “Bukankah bagus jika sudah sadar?”

“Bagus memang bagus. Meskipun dia telah bersalah padamu, aku tidak mungkin terus berharap dia tidak sadar kan. Tapi saat melihat ke dalam, melihat satu keluarga berbahagia seperti itu, sungguh tidak adil bagimu.” Berly Liu berkata sambil menatap mata Victoria, ingin melihat bagaimana reaksi dia.

Hati Victoria sangat tertekan, tetapi tetap dengan wajah tersenyum, seolah tidak ada hubungan dengannya.

“Keadaan dia tidak parah kan?” Victoria mencoba bertanya.

“Melihat keceriaan pada wajah Paman dan Bibi, seharusnya tidak.”

“Baguslah jika begitu.” Victoria Gong merasa lega dalam hati, lalu mengalihkan topik: “Prosedur rumah sakit sudah diselesaikan belum?”

Berly Liu terkejut, seolah tidak menyangka Victoria Gong akan mengalihkan topik. Beberapa detik kemudian, baru menunjukkan surat-surat rumah sakit dan berkata: “Sudah kok.”

“Kalau begitu kita cepat pergi dari sini, aku juga bereskan barang-barang dulu, tunggu aku ganti pakaian sebentar.” Sambil berkata, Victoria berjalan memasuki kamar pasien dan selesai mengganti pakaiannya.

Berly Liu terdiam di posisi semula. Begitu mendengar kabar tentang Wallace Mo, Victoria Gong tetap santai, tidak seperti Victoria Gong yang dikenalnya sejak dulu.

“Sungguh telah mati rasa?” Berly Liu berkata-kata sendiri.

Beberapa detik kemudian baru berkata: “Begini baru bagus.” Setelah itu, dia pun berjalan memasuki kamar dan menunggu Victoria disana.

Setelah mengganti pakaian, Victoria Gong dan Berly Liu pun pergi dari rumah sakit dan kembali ke rumah Berly.

Kali ini, meskipun tahu Wallace Mo sudah sadar, dia tetap saja menahan diri untuk pergi tanpa menoleh sedikitpun.

Mobil melaju dengan kecepatan tinggi, suasana kembali hening, seolah Victoria Gong tidak pernah datang.

……

Wallace Mo sadar saat subuh. Yang pertama kali terlihat olehnya adalah langit-langit kamar, dia pun sadar sedang di rumah sakit. Dalam pikirannya terus terbayang kata ‘Hamil’ , ‘Cerai’, terasa sangat berat.

Dia ingat dirinya baru saja mengalami kecelakaan. Di atas mobil juga ada Victoria, lalu bagaimana keadaan dia? Entah dirinya sudah tidur berapa hari, entah perubahan apa saja yang sudah terjadi.

Dia ingin memikirkan semuanya hingga jelas, tetapi kepala terasa berat sekali, sama sekali tidak kuat. Setelah itu, dia pun hanya terbaring diam di atas ranjang rumah sakit.

Yang pertama kali menyadari Wallace Mo sadar adalah Ibu Mo.

Pagi sekali dia telah datang ke rumah sakit. Sesampainya di kamar pasien, baru saja ingin menyapa Wallace Mo, malah melihat dia sudah membuka matanya. Ibu Mo terdiam sejenak, setelah beberapa detik baru berlari masuk dan berteriak: “Dokter, dokter, cepat datang. Anakku sudah sadar.”

Dengan sangat cepat, datanglah banyak dokter ke kamar Wallace Mo dan melakukan pemeriksaan terhadapnya. Setelah itu baru berkata pada Ibu Mo: “Keadaan Tuan Wallace sangat baik, tetapi harus istirahat lebih banyak. Kami kira harus menunggu sedikit lebih lama, ternyata malah sadar secepat ini, selamat untuk semuanya.”

“Terima kasih, Dok.” Ibu Mo berkata dengan sangat terharu, selama dua hari telah menjaha Wallace Mo hingga kurang tidur, ternyata semuanya tidak sia-sia. Sebagai orang tua, tentu saja berharap putra dan putrinya selalu sehat.

“Tidak perlu terima kasih, ini semua memang tugas kami. Setelah ini, kami akan terus mengawasi perkembangan kesehatan Tuan Wallace.” Selesai berkata, para dokter pun meninggalkan kamar pasien.

Ibu Mo berjalan ke samping Wallace Mo dan berkata: “Wallace, akhirnya kamu sadar.” Saat ini, mata Ibu Mo telah berkaca-kaca.

“Bu.” Wallace Mo memanggil dengan sedikit kesusahan. Melihat ekspresi wajah Ibu Mo, dia merasa sangat bersalah.

“Wallace, bagus sekali, Ibu kira kamu….” Berbicara sampai disini, perkataan Ibu Mo terhenti, lalu lanjut berkata: “Yang penting sudah sadar, baguslah.”

Wallace Mo tersenyum dan lanjut bertanya: “Bagaimana dengan Victoria?” Saat tidak melihat Victoria, hatinya akan selalu tidak tenang.

Dan Ibu Mo malah seperti mendengar dia menyebut nama orang asing, tercengang sejenak, barulah berkata sambil tertawa: “Wallace, istirahatlah dulu, nanti Ibu minta Ayah dan Elizabeth datang, Willy Mo juga. Mereka pasti senang melihatmu sadar.”

Setelah berkata, Ibu Mo pun mengeluarkan handphone dan memanggil nomor mereka.

“Suamiku, Wallace sudah sadar.”

“Elizabeth, Wallace sudah sadar. Iya, cepat kemari.”

“Willy, Kakakmu sudah sadar, bagus sekali.”

Wallace Mo sama sekali tidak mendengar perkataan Ibu Mo, dia hanya teringat pada Victoria. Ibu Mo tidak mau mengatakan apapun, apakah terjadi sesuatu? Berpikir demikian, Wallace Mo pun mencoba memaksakan diri untuk bangkit dari ranjang dan pergi mencari Victoria Gong. Tetapi entah kenapa dia sama sekali tidak memiliki tenaga.

Ibu Mo melihatnya, segera meletakkan handphone dan memapah Wallace Mo. Dia berkata dengan ekspresi penuh cemas: “Wallace, apa yang ingin kamu ambil? Ibu ambilkan.”

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu