Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 214 Minta maaf (2)

Setelah seharian ini, Victoria Gong merasa kondisi tubuhnya jauh lebih baik, dia sendiri melakukan prosedur keluar dari rumah sakit dan membawa William pulang ke rumah.

Ketika pulang kerja, Wallace Mo ingin datang menjemput mereka, ternyata mereka telah pulang duluan.

Ketika Wallace Mo tiba di rumah, Victoria Gong dan William sudah selesai makan malam dan sedang membereskan meja makan.

"Maaf, aku tidak menyiapkan makan malammu. Kamu bisa memasak sesuatu untuk dirimu sendiri."

Setelah itu, Victoria Gong membawa William ke kamar tamu.

Wallace Mo sangat depresi. Dia bisa menangani segala masalah di bidang bisnisnya, namun tidak dengan Victoria Gong, dia sangat bingung apa yang bisa dilakukannya.

Dia pergi ke dapur dan memasak mie campur telur dan tomat.

Setelah dia selesai makan, dia memasuki ruang kerjanya. Jika Victoria Gong tidak ingin melihatnya, dia sebaiknya tidak muncul di hadapannya.

Wallace Mo sedang menyelesaikan pekerjaannya, tidak sengaja membuka laci paling bawah dan melihat laporan DNA bersama William.

Dia membukanya perlahan, melihat sebuah kalimat yang berada di bagian paling bawah. Seketika itu juga dia sangat depresi dan meletakkan kembali laporan tersebut ke tempat asal.

Jika bukan laporan ini, hubungannya dengan Victoria Gong tidak akan seperti saat ini.

Dia menekan bagian pelipisnya yang berdenyut akibat memikirkan semua ini.

Tidak lama kemudian, Wallace Mo melihat sekilas jam tangannya dan berjalan keluar dari ruang kerjanya.

Dia pergi mencari kunci kamar tamu, namun tidak menemukannya. Satu-satunya kemungkinan adalah Victoria Gong menyembunyikannya.

Seketika itu juga dia sangat marah.

Dulunya tidak peduli Victoria Gong tidur di kamar manapun, pada saat tengah malam dia akan masuk ke dalam kamar tersebut dan menggendongnya keluar. Tanpa diduga, segala kelakuannya telah diketahui oleh Victoria Gong sehingga saat ini dia tidak bisa melakukan apapun.

Wallace Mo mengepalkan tangannya dan memberikan pukulan keras ke dinding, darahnya mulai bercucuran.

Di tengah malam ini, matanya dipenuhi dengan ketidakberdayaan dan ketidakpuasan.

......

Keesokan harinya, ketika Victoria Gong bangun dan keluar dari kamar, dia menemukan Wallace Mo duduk di lantai, bersandar pada pintu dan tertidur.

Saat ini, dia mengasihaninya.

Dia berjongkok dan menatap Wallace Mo, keningnya berkerut, sepertinya tidurnya tidak tenang. Dia mengulurkan tangan untuk menyentuh wajah Wallace Mo, seketika itu juga hatinya terasa sakit.

Sebenarnya dia tidak ingin seperti ini, namun kali ini Wallace Mo sangat kelewatan. Dia tahu persis Victoria Gong menyukai William, namun dia terus menerus memisahkan mereka berdua.

Saat itu juga, dia merasakan tangannya digenggam oleh seseorang. Dia melihat Wallace Mo sedang perlahan membuka matanya, kelihatan sangat merah, dan suhu tangannya seperti tidak normal.

“Mengapa kamu bisa tidur disini?” Victoria Gong bertanya dengan khawatir dan sedikit menyalahkan Wallace Mo.

Wallace Mo tidak menjawab, dia menggenggam tangan Victoria Gong dan berdiri perlahan-lahan. Dikarenakan duduk terlalu lama, kakinya kesemutan, dia hanya bisa bersandar pada pintu.

Victoria Gong membantunya, ekspresinya penuh panik.

Wallace Mo tersenyum kemudian memeluk Victoria Gong, kepalanya terkubur pada lehernya.

“Victoria.” Panggil Wallace Mo, suaranya terdengar agak serak.

Saat ini, dia memeluk Victoria Gong dengan begitu erat, seolah-olah mereka tidak pernah berdebat.

Victoria Gong tidak menyangkalnya, membiarkan dirinya dipeluk olehnya.

Tidak lama kemudian, Victoria Gong lelah berdiri, kemudian dia menyadari bahwa Wallace Mo seperti ketiduran. Dia melepaskan pelukannya dan memegang tangannya, Wallace Mo kelihatan sedikit aneh.

Dia menyentuh kening Wallace Mo yang sedikit panas, kemudian bibirnya sangat kering.

Victoria Gong menepuk pelan pipi Wallace Mo sembari memanggil namanya, namun Wallace Mo tidak memberikan respon.

“Apakah kamu tidak tahu kamu lagi demam?” Victoria Gong bergumam pelan.

Setelah itu, dia membawa Wallace Mo masuk ke dalam kamar dan membiarkan dia berbaring di atas tempat tidur. Dia menyentuh keningnya, sepertinya semakin panas.

Dia sangat panik, namun dia berkata dalam hati saat ini dirinya tidak boleh panik.

Disaat itu juga, William bangun tidur dan muncul di depan pintu kamar tidur, menggosok matanya dan berkata: “Tante, kita harus berangkat ke sekolah, sebentar lagi akan terlambat.”

"Baik, William, bisakah kamu cuci muka dan gosok gigi sendiri?”

Setelah itu, Victoria Gong berjalan masuk ke dalam kamar mandi, mengeluarkan handuk basah dan meletakannya pada kening Wallace Mo.

William berjalan masuk ke dalam kamar, berdiri di belakang Victoria Gong, berkata: “Tante, ada apa dengan paman?”

“Paman lagi demam, bisakah William cuci muka dan gosok gigi sendiri? Setelah itu, tante akan mengantarmu ke sekolah.”

William mengangguk kemudian berjalan kembali ke kamar.

Victoria Gong membiarkan William mempersiapkan diri sendiri, dia berjalan ke lemari dan mengeluarkan obat. Setelah menemukan obat penurun demam, dia memasukkan obat itu ke mulut Wallace Mo.

"Wallace."

Victoria Gong memanggilnya dengan penuh khawatir, namun Wallace Mo masih tidak bereaksi. Dia mendengus, mulai menyalahkan dirinya sendiri. Jika bukan dia yang memulainya, Wallace Mo tidak akan tertidur di luar pintu sepanjang malam.

Mata Victoria Gong mulai berkaca-kaca. Dia menggenggam tangan Wallace Mo seperti ingin memberitahu Wallace Mo dirinya ada disini.

Novel Terkait

Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu