Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 197 Sejalan Dan Memberinya Tumpangan (2)

“Baik. Kalau begitu kamu bisa keluar dulu.” Jawab Wallace Mo setelah berpikir sebentar.

Elizabeth Chu membungkuk untuk mengambil folder di depan Wallace Mo, dan kemudian dia bersiap untuk pergi, tetapi dia berhenti ketika sampai ke sisi Victoria Gong.

“Ny.Mo, kamu bisa memasak?” Dia melihat sekilas kotak bekal yang ada di atas meja.

“Sedikit.” Victoria Gong mengangguk.

“Aku selalu ingin belajar, tapi aku takut aku terlalu bodoh untuk belajar.”

“Cukup sederhana, Nona Chu bisa daftar kelas memasak, seharusnya akan cepat bisa.” Jawab Victoria Gong pelan.

“Aku selalu merasa jika memasak untuk orang yang disukai adalah sebuah hal yang sangat romantis. Sepertinya aku harus belajar untuk berjaga-jaga.” Elizabeth Chu tersenyum, kedua matanya seperti menyiratkan banyak hal.

Berjaga-jaga? Pemakaian kata ini sungguh aneh.

Saat Victoria Gong sedang memikirkannya, Wallace Mo sudah sampai di sampingnya.

Elizabeth yang menyadari situasi menjadi sedikit gugup, kemudian berkata:

“Direktur Mo, saya keluar dulu, maaf telah mengganggu kalian.”

Setelah mengucapkannya, dia berbalik badan meninggalkan ruangan.

Mendengar suara pintu tertutup, Victoria Gong langsung merasa ada yang duduk di sampingnya, lalu keningnya di kecup ringan dan cepat.

“Kamu masak apa untuk aku?” Tanya Wallace Mo.

Victoria Gong tersenyum, dia membuka kotak bekal dan menengadah menatap Wallace Mo, kemudian berkata:

“lihat, semuanya adalah masakan kesukaan kamu.”

“Kalau kamu telat mengirim pesan 1 detik saja, aku sudah jalan dan mungkin makan siang ini akan ditunda sampai besok.” Ucap Victoria Gong.

“Kamu mau kemana?”

“Olahraga. Aku baru ingat, sudah lama tidak berolahraga, seluruh badanku sudah melar.”

Seperti sudah berabad-abad semenjak terakhir kali dirinya berolahraga.

“Sudah waktunya untuk olahraga. Namun, lembut dan nyaman untuk dipeluk." Ucap Wallace Mo sambil tersenyum licik.

“Serius!” gerutu Victoria Gong.

“Mengapa Elizabeth Chu bisa ada di ruangan kamu?” Tiba-tiba Victoria teringat dan bertanya.

“Dia datang untuk laporan padaku perihal kerja sama kemarin.” Jawab Wallace Mo sambil makan.

“Aku rasa dia sangat serius dalam bekerja.” Victoria Gong berkata pada dirinya sendiri.

“Hmm, lumayan.” Wallace Mo mengangguk.

“Kalau begitu……”

Belum sempat Victoria menyelesaikan ucapannya, Wallace Mo sudah memotongnya:

“Victoria, ini adalah waktu kita berdua.”

Ini adalah waktu kita berdua, jangan membahas orang lain.

Hanya boleh membicarakan kita berdua.

Juga bukan waktu kerja, tidak boleh membahas pekerjaan.

Victoria menjawab “Oh” dan kemudian tidak berkata apapun lagi.

Selesai makan, Wallace Mo menarik Victoria Gong memasuki ruang istirahat, ia memeluk Victoria dan berbaring diatas ranjang.

“Ngapain?” Victoria Gong bertanya dengan ragu.

"Temani aku tidur sebentar."

Wallace Mo menunjukkan kerutan di dahinya, tampak lelah.

“Apakah melelahkan?” Victoria Gong membelai dahi Wallace Mo dan bertanya dengan lembut.

“Sedikit, tapi aku bisa mengatasinya.” Wallace Mo tersenyum, lalu menggenggam erat tangan Victoria Gong dan menutup mata perlahan.

Tidak lama kemudian, suara nafas stabil Wallace Mo terdengar di telinga Victoria Gong.

Dia mendongak dan melihat bahwa Wallace Mo sepertinya tidak tidur nyenyak, dia membungkuk dan mencium bibir Wallace Mo, dia seolah-olah telah melakukan sesuatu yang buruk, dia tersenyum beberapa kali.

Kemudian dia membenamkan kepalanya ke dalam pelukan Wallace Mo.

Tidur sepertinya bisa menular, Victoria Gong juga tertidur sesaat kemudian.

Setengah jam kemudian, ponsel berdering di tengah ruangan yang tenang.

Wallace Mo yang terganggu, meraih ponselnya, dan menekan tombol jawab lalu meletakkannya di telinganya.

“Wallace.”

Ternyata Ibu Mo.

“Ma.” Jawab Wallace Mo pelan.

“Wallace, makan malamlah disini malam ini.” Suasana hati Ibu Mo sepertinya sedang sangat baik, suaranya terdengar riang.

“Hmm, aku akan pergi bersama Victoria Gong.”

Ibu Mo seperti tidak menyangka di seberang telepon, setelah jeda sesaat, dia menyetujuinya dan menutup telepon.

Wallace Mo meletakkan kembali ponselnya, dan melihat jam yang sudah menunjukkan waktu untuk kembali bekerja, sehingga ia tidak melanjutkan kembali tidurnya.

Dia kembali melihat Victoria Gong yang tidur di pelukannya, dia tidur nyenyak, jadi dia tersenyum.

Kemudian, dia membungkuk dan mencium rambut Victoria Gong, lalu bangkit.

Hanya saja, belum sempat dia bangkit duduk, Victoria Gong berbalik badan dan memeluk pinggangnya, seolah tahu dia akan pergi.

Dia sudah harus kembali bekerja, jika tidak siapa yang tidak mau memeluk istri sendiri.

Wallace Mo melepaskan pelukan Victoria Gong dengan pelan kemudian bangkit, dia menutupi Victoria Gong dengan selimut lalu berjalan pergi meninggalkan ruang istirahat.

Tapi, baru jalan beberapa langkah, Wallace Mo berbalik badan dan kembali menuju ranjang, dia menunduk dan mencium bibir istrinya.

Dia tidak berani mencium dalam, dia takut tidak bisa mengontrol dirinya dan tidak rela meninggalkannya.

Sehingga dia hanya menciumnya pelan, kemudian pergi meninggalkan ruang istirahat.

2 jam kemudian, Victoria Gong akhirnya terbangun, awalnya dia belum sepenuhnya sadar, akhirnya dia baru teringat, dia telah tertidur di ruang istirahat suaminya.

Dia bangkit bersiap mencari Wallace Mo, tapi saat dia membuka pintu, dia tidak hanya melihat Wallace Mo, tetapi juga Elizabeth Chu dan anggota staf laki-laki lainnya.

Ketika mereka bertiga mendengar suara pintu terbuka, mereka semua melihat ke arah Victoria Gong. Terutama Wallace Mo, setelah menatapnya sebentar, alisnya berkerut kencang.

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu