Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 150 Orang misterius (2)

Ketika melewati apotek, Wallace masuk dan membeli obat untuk Victoria dan ditambah sudah jalan begitu lama, perut Victoria tidak sekuat sebelumnya.

“Suamiku, kamu sangat baik.”kata Victoria sambil memegang lengan Wallace, dan menciumnya sebentar.

“Itu kamu tahu, lain kali lebih baiklah kepada suamimu.” Wallace berkata dengan sombong

Wajah Victoria sedikit terpana, berpura pura tidak mengerti maksud dari Wallace, dan mengalihkan topik pembicaraan, "Besok aku akan pergi ke rumah sakit untuk melihat Winiston, dan sore hari akan pergi ke rumah Ibu dan Ayah, boleh?"

"Boleh, besok aku akan menyuruh supir mengantar kamu kerumah sakit"

Selama pembicaraan, Wallace menarik tangan kecil Victoria dan memasuki bioskop

Victoria terkejut dan dia bertanya dengan konyol, "Kamu mau menonton film?"

"Bodoh, kita bukan aku." Terkadang istrinya sangat lelet, Wallace merasa tidak berdaya, "Masa cuma aku yang masuk dan membiarkan kamu sendirian di luar?”

"Ah ..." Victoria baru mengerti maksudnya, dan tiba-tiba menyadari: "Apakah kita berkencan?"

Makan, belanja dan memonton film, bukankah ini yang dilakukan saat berkencan?

"Ya." ngaku Wallace dengan sangat bahagia, dan ada sedikit harapan dan rasa malu di matanya.

Victoria terkejut dan bahagia, dan hati merasa berbunga bunga, dalam waktu singkat ini, tidak peduli itu lamaran atau kencan, Wallace membuatnya sangat tersentuh dengan suprisenya, dan semua ini sebelumnya dia tidak pernah merasakannya.

Setelah Victoria sadar, dia melihat ke gaun yang dikenakannya hari ini, dan berkata dengan jengkel: "Kalau tahu hari ini kencan, aku akan pakai yang lebih cantik!”

Dan tidak ada riasan.

“Victoria kamu pakai apa pun akan terlihat cantik.” Wallace sedikit menundukkan kepalanya dan sambil berkata, “Tentu saja, akan lebih cantik jika tidak memakaikan apa apa!”

"Jangan katakan lagi!" wajah Victoria memerah, dan melotot kepada Wallace, “Bukannya mau nonton, cepat!”

Wallace tersenyum penuh arti pada Victoria, untuk sementara melepaskan Victoria, dan membawanya ke bioskop.

Dari awal telah memilih film cinta, meskipun memiliki sifat komersial, tetapi film ini memiliki ranking yang cukup tinggi, setelah Wallace membeli tiket, dia berballik dan melihat popcorn di sebelahnya, dan juga melihat banyak pasangan yang memegang popcorn dan cola, dipikir pikir, dia juga membeli popcorn dan cola.

Ketika Wallace menyamperinnya, Victoria melihat popcorn dan cola di tangannya, dan tiba-tiba tertawa dan bercanda: "Pekerjaan yang sangat bagus, tahu juga untuk membeli popcorn."

Meskipun melihat dulu baru membelinya, tetapi sikap Wallace di depan Victoria sangat bagus, dia menyerahkan popcorn ke Victoria, dan memegang Cola, menyuruh Victoria untuk memeriksa tiket, dan dengan lembut tersenyum: "Kencan tentu saja harus seperti ini. "

Victoria tersenyum, mengambil popcorn dan memasukkan ke mulutnya, berkata, "Kami sekarang ini sedang bulan madu."

Tentu saja, saat pernikahan terjadi seperti ini, Victoria juga tidak kepikiran untuk bulan madu, dan kencan sekarang ini untuk menebusnya.

Meskipun Victoria berkata dengan suara kecil, tetapi Wallace masih bisa mendengarnya, menjelaskan: "Minggu ini lebih sibuk, tunggu aku sampai ada waktu, kita akan pergi bulan madu."

Awalnya, aku berencana untuk memberi istriku kejutan sehari sebelum pergi, tapi aku takut dia akan berpikir yang tidak-tidak, dan suasana sekarang tidak buruk, jadi Wallace langsung mengatakannya.

"Benarkah?" Victoria benar-benar terkejut, dia berpikir kalau tidak ada bulan madu juga tidak apa apa, tapi Wallace memikirkannya, jika dia menolak, itu akan terlalu emosional.

Sama seperti pernikahan, meskipun di sertifikat itu sah, tetapi tidak memiliki acara pernikahan, perasaan seorang wanita pasti memiliki kurang.

"Kapan aku pernah membohongimu?" Wallace melihat kegembiraan malam istana, dan tahu bahwa keputusannya benar. Dia tersenyum dan berkata: "Ada beberapa kasus di perusahaan yang belum di pecahkannya, jadi setelah aku menyelesaikannya, kita kan pergi bulan madu, jika kamu tidak sibuk, kamu bisa mencari di internet kemana kamu ingin pergi.”

"Maldives atau mana pun aku tidak ingin pergi." Victoria menyeringai dan meludahkan: "Pasti ada sembilan pasang dari sepuluh pasangan memilih pergi ke Maldives untuk bulan madu, ditambah aku sudah pernah pergi kesana, jadi akan membosankan."

"Tidak pergi?” mata Wallace berkedip sedikit dan bertanya dengan tenang: "Dengan siapa kamu pergi?"

“Pergi dengan Berly, saat lulus SMA.” Victoria juga tidak banyak pikir, rute pejalanan Berly yang urus, jadi dia tidak tahu akan pergi ke Maldives.

Pemandangan Maldives sangat bagus, tetapi saat itu dia masih single, jadi jalan ke mana pun akan melihat orang pacaran, jadi dia tidak ingin keluar.

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu