Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 294 Ternyata dia masih disini

Setelah membantu Victoria Gong mandi, Wallace Mo meletakannya di tempat tidur. Dia menatap wajah tertidur Victoria Gong dan tidak tahan ingin menyentuh pipinya yang merah dan lembut.

"istriku, aku juga mencintaimu" ia mengatakannya sambil mencium sudut bibir Victoria Gong.

Setelah lampu dimatikan, serasa seluruh dunia menjadi gelap.

Saat itu, suara napas Wallace Mo dan Victoria Gong bersatu bagaikan melodi musik yang indah.

Keesokan harinya, Victoria Gong saat itu yang masih tertidur, tiba-tiba terbangun karna nada dering.

Dengan keadaan ling lung ia mengangkat telepon "halo"

"oh Victoria Gong, kenapa kamu belum datang?" di telepon terdengar suara ibu.

Victoria Gong terkejut, apakah sudah telat?

Dia menjauhkan ponselnya dan melihat sekilas, sekarang sudah jam 10.30, dan itu sudah benar-benar telat.

Ia terduduk dan segera merapikan rambut, "ma, kita akan segera datang."

"oke, mama akan menunggumu, cepat lah datang."

Setelah mendengar suara bip di telepon, Victoria Gong meletakkan teleponnya.

Tepat ketika Wallace Mo masuk, dia berkata dengan getir, "kenapa kamu tidak membangunkanku?"

Wallace Mo tidak bisa menahan tawa, ia baru-baru saja memanggil Victoria Gong, tapi wanita itu tidak mau bangun.

Agar tidak terus disalahkan oleh Victoria Gong, dia berkata "melihatmu tidur sangat nyenyak,aku tidak tega."

"tadi mama sudah mengingatkan kita, menyuruh kita agar cepat pergi." katanya sambil menguap.

"apakah kamu ingin tidur lagi? Kamu terlihat tidak cukup tidur." Wallace Gong duduk di sebelah Victoria Gong sambil menyentuh pipinya.

"tidak perlu, setiap hari tidur, aku merasa seperti babi." kata Victoria Gong kemudian bangkit dari tempat tidur.

Wallace Mo tersenyum "mungkin aku benar-benar memelihara seekor babi."

Victoria Gong yang saat itu ingin berjalan kearah kamar mandi, mendengar kalimat itu dan langsung menoleh, menatap Wallace Mo, "apa yang baru saja kamu katakan?"

"emangnya aku ngomong apa?" Wallace Mo pura-pura tidak bersalah.

Victoria Gong mencibir, ia mengambil buku dari meja dan kemudian melemparkannya kearah Wallace Mo. Begitu berbalik, dia mendengar Wallace Mo mengatakan "aduh"

Dia bergegas ke sisi Wallace Mo dan bertanya, "kena dimana?"

Wallace Mo tertawa sekilas saat melihat Victoria Gong gugup, dia menyadari bahwa Wallace Mo hanya mengodanya saja, wajahnya berubah, "Wallace Mo!"

Wallace Mo menjadi serius seketika dan kemudian tersenyum lagi, mendekati Victoria Gong dan mencium sudut bibirnya.

Saat itu, Victoria Gong tidak bisa berkata apa-apa lagi, "aku malas berurusan denganmu" sambil mendorong Wallace Mo pergi, kemudian ia pergi ke kamar mandi.

Wallace Mo menatap wajah Victoria Gong yang malu-malu, ia mengangkat alisnya dan tertawa.

Setengah jam kemudian, Victoria Gong dan Wallace Mo berangkat ke rumah Mo.

Sepanjang perjalanan, Victoria Mo hanya memandangi bangunan-bangunan dan merasa begitu gugup, sepertinya dia sudah lama tidak kembali ke rumah Mo. Ia menyatukan kedua tangannya, telapak tangannya berkeringat.

Melihat ekspresi Victoria Gong yang tidak nyaman, Wallace Mo meraih tangannya dan bertanya "nervous?"

Victoria Gong menggelengkan kepalanya, tapi Wallace Mo memperhatikan Victoria Gong, ia melihat bahwa wanita itu merasa gugup. "jangan khawatir, aku disini" menggengam erat tangan Victoria Gong.

Mendengar ini, Victoria Gong merasa lega. Sekilas melirik kearah Wallace Mo, dan kemudian tertawa.

Betul, apa yang dia takutkan? ada Wallace Mo di sisinya.

Sebelum tiba di pintu masuk, dari jendela mobil, Victoria Gong melihat ayah Mo dan ibu Mo yang sudah menunggu mereka di pintu. Saat mereka baru keluar dari mobil, ayah Mo dan ibu Mo menyambut mereka "kalian sudah datang"

"ma, pa" panggil Victoria Gong.

Ayah dan ibu Mo tersenyum, dan mengangguk.

"ayok masuk" kata ibu Mo dan menarik Victoria Gong masuk kedalam rumah.

Begitu masuk, ia melihat William berdiri di tangga dan sedang memegang mainan. Mungkin ia sudah lama menghilang, William juga sudah tumbuh begitu besar.

"William" teriaknya penuh kasih sayang.

Melihat Victoria Gong, William bergegas ke sisinya dan berteriak "bibi"

Victoria Gong berjongkok dan mengusap lembut rambut William, "apakah kamu tidak sekolah hari ini?"

"bibi, ini hari sabtu" William tersenyum.

Victoria Gong tersadar, jelas-jelas saat bangun dan melihat hp terlihat jelas ada tulisan "Saturday" di layar.

Karna tidak pergi ke sekolah atau bekerja, ia bahkan tidak tahu hari ini hari apa.

Ibu Mo melihat keakraban mereka berdua, ia tersenyum lega dan berkata "Victoria,ayo makan"

"makan?" katanya terheran, sepertinya ini belum jam makan.

"iya, mamamu ini pagi-pagi sudah ke pasar, lalu pulang ke rumah dan sibuk ini itu, dia dari semalam begitu bahagia." kata ayah Mo.

"dasar kamu ini!" kata ibu Mo kesal.

Victoria Gong tersenyum dan membawa William ke meja makan.

Ibu Mo sedikit malu, dengan hati-hati menghadap ke Victoria Gong, lalu memanggil Wallace Mo "Wallace, ayo makan"

Wallace Mo baru saja selesai membawa barang bawaanya dan men-iyakan mamanya.

Beberapa menit kemudian, beberapa orang telah berada diatas meja makan dan lebih awal memulai makan siang.

"ayo mari kita bersulang, selamat datang kembali Wallace Mo dan Victoria Gong" kata Ibu Mo, ia memimpin dengan mengangkat gelasnya.

"baik" Victoria Gong menjawab dengan gembira.

Wallace Mo dengan hati-hati menuangkan jus untuk Victoria Gong dan meletakkanya didepannya. victoria Gong tersenyum, mengangkat dan berkata "pa, ma terima kasih"

Semua orang tersenyum, bersulang dan mulai makan.

Setelah gigitan pertama, "ma, keahlianmu begitu hebat" puji Victoria Gong.

"bagulah kalau kamu menyukainya, coba ini, ini adalah menu yang baru kupelajari." kata ibu Mo sambil menunjuk ke hidangan yang dimaksud.

Victoria Gong meliriknya, ia merasa tidak pernah melihat hidangan itu sebelumnya, lalu mencicipinya "ma, ini enak sekali, ajari aku ya ma, lain kali aku akan memasaknya untuk Wallace" dia tersenyum sambil melirik Wallace Mo.

Wallace Mo tersenyum dan berkata, "kamu, sekarang kamu harus menjaga bayimu dengan baik"

"iya, Victoria, kamu bisa belajar masak setelah kamu melahirkan" kata ibu Mo.

Setelah mendengar ini, Victoria tidak senang, "aku tahu kalian hanya peduli dengan bayinya, tidak denganku!" cibirnya.

"mana mungkin!" kata ibu Mo, "sekarang kamu adalah bayi besar di keluarga ini" lanjutnya.

"iya, benar kata ibumu." sambung ayah Mo.

Victoria Gong tertawa dan berkata "ini lebih baik."

Semua orang tertawa ketika melihat ekspresi Victoria Gong. William yang daritadi diam sekarang mulai membuka mulutnya "bibi, apakah kamu punya bayi di perutmu?" tanyanya.

"Iya" jawab Victoria Gong.

Setelah mendengar jawaban ini, William cemberut dan sedikit kesal.

"ada apa?" tanya Victoria Gong sambil mengusap-usap rambut William.

William menunduk dan berkata "setelah bibi mempunyai bayi, nanti kamu tidak akan menyukaiku lagi."

"tidak akan, bibi masih akan menyukai William. " Victoria Gong menenangkannya.

"benarkah?"

Victoria Gong mengagguk dengan sungguh-sungguh, William tertawa.

Semua orang sangat senang dengan hidangan hari ini.

....

Setelah makan, Wallace Mo pergi ke kantor dan ibu Mo membawa Victoria Gong ke kamar mereka.

"dengar,mama sudah mengatur ulang semuany untukmu." kata ibu Mo.

Victoria Gong melihat kedalam, sepertinya semuanya baru, dan ibu Mo sudah sangat berusaha. Dia menatap ibu Mo, tersenyum dan berkata "terima kasih"

"jangan berkata seperti itu, mama yang harus berterima kasih padamu, kamu sudah pulang kesini." ibu Mo tersenyum.

"ma, jika kamu mengatakan itu lagi, aku akan marah." kata Victoria dengan kesal.

"oke oke, aku tidak akan mengatakannya lagi." ibu Mo tertawa, lalu berkata "kalau begitu kamu istirahat dulu, dan aku akan mencuci piring."

"mau aku bantu?" tanya Victoria Gong.

Ibu Mo mengibas-ngibas tangannya, "tidak perlu, istirahatlah. Untuk wanita hamil, yang paling penting adalah istirahat dan menjaga suasana hati yang baik." setelah selesai bicara, ia meninggalkan ruangan.

Victoria Gong melihat sekeliling ruangan, lalu berbaring di tempat tidur. Dengan cepat, ia pun tertidur.

Mungkin karna berada di kamar baru, Victoria Gong tidak tidur dengan nyenyak, sehingga gerakan yang berada di lantai bawah membangunkannya. Dia dengan ling-lung bangun dan mrnuruni tangga, terlihat ibu dan ayah Mo terburu-buru hendak keluar rumah.

"pa, ma kalian mau keluar?" tanya Victoria Gong.

"iya" ibu Mo mengangguk, "baru saja rumah sakit menghubungi kami, katanya Elizabeth Chu terjatuh dari ranjang." lanjutnya.

Setelah mendengar ini, Victoria Gong langsung tersadar, "jadi gimana keadaanya? Apakah parah?"

"belum jelas, kita akan pergi ke rumah sakit untuk melihatnya." ibu Mo menjawab.

"kalau begitu tunggu aku sebentar, aku akan menganti pakaian dan ikut dengan kalian." lalu Victoria Gong langsung lari keatas.

Ibu Mo melihat Victoria Gong begitu terburu-buru, dengan cemas berkata "Victoria, tidak usa cemas, pelan-pelan saja!"

Setengah jam kemudian, Victoria Gong bersama ibu dan ayah Mo tiba di rumah sakit, masuk ke dalam kamar pasien, terlihat Elizabeth sedang duduk di ranjang.

"Elizabeth, kamu tidak apa-apa?" ibu Mo menghampiri Elizabeth dan bertanya dengan cemas.

Elizabeth tersenyum, menatap Victoria Gong dan kemudian memandang ibu Mo, berkata "aku baik-baik saja, bibi, kenapa kalian semua disini?"

"kenapa kamu bisa begitu ceroboh?" tanya ibu Mo.

"aku berpikir untuk pergi ke toilet, tapi penjaga tidak ada, lalu tanpa hati-hati aku terjatuh." jawab Elizabeth, wajahnya terlihat malu.

Ibu Mo melihat Elizabeth dan berkata "kamu harus hati-hati. Lalu, penjaga ada dimana?" ia melihat selama seminggu, dan tidak melihat para perawat.

"aku juga tidak tahu, sudah seharian tidak melihatnya." jawab Elizatbeh, seolah tidak peduli.

"tidak ada?" tanya ibu Mo.

Elizabeth mengangguk.

"orang macam apa yang dicari Wallace, kenapa tidak bertanggung jawab, aku harus bertanya kepadanya." ibu Mo mengeluarkan posel dan menelepon Wallace Mo.

Elizabeth dengan cepat menghentikan ibu Mo, "bibi, tidak usa telepon, pak Mo sangat sibuk. Dokter bilang aku tidak apa-apa, lain kali aku akan lebih berhati-hati, tidak usa khawatir."

Melihat empati Elizabeth, ibu Mo juga tersenyum dan berkata, "tidak ada orang disamping benar-benar merepotkan."

Dan Victoria Gong yang berdiri di samping tanpa berkata apa pun.

Novel Terkait

Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu