Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 271 Hanya Ada Satu (1)

Wallace tersenyum, dia mengelus rambut Victoria, dan berkata, "Tidak apa-apa. Aku akan membantumu memilih."

Setelah itu, dia mendekati konter dan melihat isinya. Setelah beberapa saat, dia menunjuk ke sebuah kalung berlian di dalam dan berkata, "Yang ini."

Karyawan tersebut melihat dan tersenyum dan berkata, "Tuan,anda mempunyai selera yang bagus. Ini adalah model terbaru di toko kami. Hanya ada satu di dunia."

“Kalau begitu, ini saja.” Wallace terlihat puas, sama seperti Victoria yang miliknya satu-satunya.

Victoria juga tidak menolak, dia berdiri disamping dan melihat karyawan itu mengambil kalung tersebut dengan hati-hati.

“Wallace, bisakah kamu membantuku memakainya?” Tanya Victoria.

Wallace merasa senang, dan berkata, "Oke." Kemudian dia mengambil kalung itu dari karyawan tersebut dan dengan lembut membantu Victoria untuk memakainya.

“Suamimu sangat baik padamu, nona.” Karyawan tersebut tertawa.

Victoria juga tersenyum dan menyentuh berlian di kalung itu, dalam hati dia berpikir bahwa mungkin ini satu-satunya barang yang Wallace berikan untuknya. Dia datang ke sini hanya membuat sebuah memori.

Saat keluar dari toko, Victoria berkata bahwa dia lelah dan ingin pulang.

“Victoria, tidakkah kamu ingin pergi ke toko barang bayi?” Tanya Wallace.

Victoria menggelengkan kepalanya dan berkata, "Akan ada kesempatan di masa depan nanti." Lihat, Victoria juga berkata "Nanti", tetapi ini hanyalah sebuah alasan, sedangkan Wallace mengatakannya dengan sungguh-sungguh.

Wallace tersenyum, dan mengikuti Victoria sambil memegang tangannya.

“Apakah kamu lelah?” Tanya Wallace lembut. Wallace teringat bahwa Victoria sudah berjalan cukup jauh sambil membawa bayi di perutnya.

Awalnya Victoria tidak merasa lelah. Namun saat ditanya oleh Wallace, dia baru merasa sedikit lelah. Victoria menganggukkan kepalanya.

Detik berikutnya, Wallace pergi ke depan Victoria, berjongkok, dan berkata, "Naiklah, aku akan menggendongmu."

“Apa yang kamu lakukan?” Kata Victoria.

"Naiklah."

Pada akhirnya, Victoria tidak bisa mengelak dan membiarkan Wallace menggendongnya. Wallace berjalan perlahan di jalan penuh dengan orang sambil menggendong Victoria di punggungnya. Orang tidak tahu bahwa Wallace adalah Direktur Mo. Orang lain hanya melihat bahwa Wallace adalah seorang suami yang sayang pada istrinya.

Sepanjang jalan, mereka terdiam. Victoria berpikir, mungkin semua yang terjadi di malam hari, dilakukan untuknya. Victoria ingin tertawa dan juga ingin menangis. Seluruh tubuhnya seperti berada di tepi tebing. Mungkin lompatan ini akan membuatnya bebas.

Pada akhirnya, dia masih tersenyum, di dunia ini tidak ada yang tidak bisa dilakukan. Hanya saja butuh sebuah proses.

Mereka sampai di rumah Mo dengan cepat. Agar Victoria tidak lelah, Wallace menggendongnya ke atas, setelah masuk ke dalam rumah, Wallace menaruh Victoria di atas ranjang.

Tiba-tiba, telepon Wallace berdering. Dia mengeluarkannya dan melihat bahwa itu adalah Billy. Dia tersenyum dan berkata kepada Victoria, "Aku angkat telepon ini.”

Melihat Victoria mengangguk, Wallace membungkuk dan mencium kening Victoria dan keluar dengan ponselnya.

Ketika Wallace pergi, Victoria baru bisa merasa lega. Sekarang, dia tidak harus berpura-pura, dia tidak harus terlihat tegar, dia bisa sedih, dia bisa sakit hati. Victoria mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan pendek kepada teman dari maskapai. Orang itu membalas dengan cepat “Baik".

Dia melihat satu kata tersebut dan air mata langsung mengaburkan pemandangannya.

Ya, hari ini, dia akan pergi meninggalkan Wallace. Dia berpikir bahwa kalau dia pergi, mungkin semua hal ini bisa diselesaikan dengan baik, dan semua orang tidak harus hidup dalam kesakitan, dan Wallace juga bisa membentuk keluarga baru dengan Elizabeth. Semua ini terlihat baik.

Victoria sudah memikirkan banyak cara, namun Wallace tidak setuju untuk bercerai. Kalau begitu, Victoria harus pergi. Hanya Victoria yang tahu seberapa sedihnya dia sekarang ini.

Setelah selesai menelepon, Wallace masuk ke dalam kamar, melihat Victoria yang duduk di atas ranjang, Wallace berjalan menghampirinya dan bertanya, "Victoria, ada apa denganmu?" Ketika Wallace mendatangi Victoria, Wallace melihat Victoria sedang menangis

Victoria dengan cepat meletakkan ponselnya, menyeka air matanya, dan berkata, "Tidak ada apa-apa, mungkin karena aku hamil, suasana hatiku berubah-ubah.”

Wallace tidak mempercayai Victoria dan bertanya, "Victoria, ada apa denganmu?"

“Tidak ada apa-apa.” Victoria menggelengkan kepalanya, lalu tersenyum dan berkata, “Wallace, maukah kamu menggendongku ke kamar mandi?”

Melihat Victoria seperti ini, Wallace tidak banyak bertanya, dia menggendong Victoria dan pergi ke kamar mandi.

Ketika dia keluar, terdengar suara air mengalir deras di kamar mandi, suara ini membuatnya semakin bingung. Tiba-tiba terdengar bunyi pesan sampai dari ponsel Victoria.

Siapa yang mengirimkan pesan malam-malam begini? Apakah ada hubungannya dengan ini semua?

Wallace berpikir, dan mengambil ponsel Victoria, namun dia hanya melihat sebuah pesan spam. Wallace merasa gelisah, tetapi dia tidak tahu di mana letak masalahnya.

Setelah selesai mandi, Victoria masuk ke dalam selimut, tetapi dia tidak melihat Wallace. Beberapa menit kemudian, Wallace masuk ke kamar tidur dengan piyamanya, dia membuka selimut dan berbaring di sebelah Victoria.

Sebelum Wallace bisa bergerak, Victoria melompat ke pelukan Wallace dan memegangnya erat-erat. Wallace merasa sangat senang karena Victoria memeluknya, sampai-sampai dia tidak tahu harus melakukan apa.

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu