Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 260 Kata-Kata Yang Menusuk Hati (1)

"Jangan bicara seperti itu, kamu juga tidak sengaja." Berly Liu menghibur disampingnya,hatinya berharap Willy Mo akan segera datang. Ia benar-benar tidak tega melihat Victoria sesedih ini.

Kira-kira sepuluh menit kemudian,Willy Mo akhirnya sampai ke apartemen Berly Liu dengan sangat tergesa-gesa. Yang pertama kali ia lihat adalah Victoria yang sedang bersedih dan Wallace Mo yang terbaring lemah dilantai, tentu saja Berly Liu yang ada disampingnya juga.

"Bagaimana bisa kau datang secepat ini?" Berly Liu bertanya dengan agak terkejut. Setaunya dari kantor Mo untuk sampai kesini,paling tidak butuh waktu dua puluh menit.

Willy Mo melirik Berly Liu sebentar,lalu berjalan kedepan mereka. Sambil menggendong Wallace Mo,sambil bicara:"Tidak ada waktu untuk menjelaskan. Ayo pergi,pergi kerumah sakit."

Sampai Willy Mo menyelesaikan itu,baru Victoria Gong tersadar kalau Willy Mo sudah datang. Tadi otaknya kosong,jadi sekarang baru ia tersenyum.

Dengan cepat,mereka sudah sampai di rumah sakit dan sudah mengantar Wallace Mo ke ruang ICU.

Victoria ingin ikut masuk tapi ditahan oleh dokter di luar pintu. Ia hanya bisa bersender di pintu, matanya memandang ke arah lampu yang masih menyala.

Berly Liu berjalan kearah Victoria Gong,menariknya dan berkata:Victoria,jangan berdiri,ayo duduk disini."

Saat ini Victoria sudah tidak punya tenaga. Hanya bisa mengandalkan Berly yang menariknya, dan duduk di kursi yang ada disamping.

"Berly, menurutmu Wallace akan baik-baik saja kan?" Victoria bersandar di bahu Berly dan berkata dengan pelan. Dia teringat kondisi Wallace Mo yang jatuh lemah barusan, hatinya merasa sangat sakit.

Berly Liu hanya bisa menepuk-nepuk Victoria,dan berkata:"Tidak akan ada apa-apa. Mungkin karena tubuhnya masih lemah,jadi ia pingsan. Dia orang yang sangat beruntung,ia akan segera keluar."

"Bagus kalau begitu, bagus kalau begitu." Victoria berucap, bahkan suaranya pun terdengar gemetar.

Willy Mo melihat-lihat dua orang ini,lalu menggelang-gelengkan kepala tak berdaya. Sepertinya karena Wallace Mo bertemu Victoria, ia tidak bisa mengontrol dirinya. Jelas-jelas tau kalau dirinya belum pulih sepenuhnya,masih memaksa meninggalkan rumah sakit.

Lewat beberapa menit,Victoria belum sempat menunggu sampai Wallace Mo keluar dari ruang ICU, malah bisa menunggu Mama Mo dan Papa Mo yang berjalan tergesa dari arah ruang rawat inap.

Mama Mo yang mendapat perkataan Wallace Mo tadi pun segera pulang untuk memasak bubur. tidak disangka saat kembali, Wallace Mo sudah masuh ruang ICU lagi.

"Willy, bagaimana dengan Wallace?" Mama Mo berjalan kesamping Willy dan bertanya dengan khawatir.

Willy Mo melihat Mama Mo,hatinya merasa akan ada yang terjadi,nada suaranya berat:"Masih di ruang ICU, belum keluar."

bagaimana bisa ia masuk ke ICU lagi? bukankah pagi tadi ia baru sadarkan diri? Dokter juga sudah bilang kalau pemulihannya sangat baik, bagaimana bisa ia masuk ICU lagi?" Mama Mo merasa sedikit khawatir, lagipula ini anaknya sendiri, mana mungkin ia tega kalau anaknya terus-terusan masuk ICU.

"Ini..." Willy Mo agak terbata-bata. Dia tau sikap Mama Mo terhadap Victoria sudah berubah menjadi tidak baik. Jadi ia tidak tau bagaimana menjelaskannya. KAlau mengatakan yang sebenarnya,keadaan pasti akan semakin kacau.

Mama Mo melihat sikap Willy Mo pun mulai curiga:" Ada apa sebenarnya?"

Saat itulah suara Victoria Gong terdengar dan menarik perhatian semua orang,"Ma,Wallace Mo datang mencariku. Oleh karena itulah ia bisa pingsan." Dia tidak ingin menyusahkan Willy Mo, selesai bicara ia langsung berjalan kearah Mama Mo dan Papa Mo.

Karena Mama Mo terlalu terburu-buru, jadi sekarang ia baru menyadari kalau disitu ada Victoria Gong. Ia tertegun sebentar dan melihat kearah Victoria Gong, lalu berkata:"Barusan kamu bilang apa?"

"Wallace Mo siang tadi datang mencariku,kami agak bertengkar,lalu ia pun pingsan." Victoria berbicara sambil perlahan menundukkan kepalanya. Wajahnya penuh perasaan bersalah.

Hanya saja, yang membuat ia tidak menyangka adalah kejujurannya malah dibalas oleh tamparan dari Mama Mo. Sedetik setelah ia bicara suara "Plakkkk." terdengar disepanjang koridor. Membuat semua orang yang ada disitu tercengang.

Victoria Gong memegang pipinya dan menengakkan kepala melihat Mama Mo. Dari sorot matanya terpancar kebencian,terpancar ketidak puasan. Tidak ada lagi kasih sayang dan kemanjaan seperti dulu, victoria Gong pun tersenyum kehabisan kata.

"Kamu masih bisa tersenyum?" Mama Mo bicara dengan penuh kemarahan. Dia masih ingin mengangkat tangannya dan memberi tamparan sekali lagi, tapi malah ditahan oleh Papa Mo.

"Kamu sedang apa?" Ucap Papa Mo.

"kamu tidak usah menahanku." Mama Mo menepis tangan Papa Mo, dan berkata kepada Victoria:"Victoria,dulu aku fikir kamu adalah istri yang baik,menantu yang baik. Aku juga menyukaimu, tapi kamu malah menyakiti Wallace Mo terus menerus. Menyakiti hatinya masih belum cukup, kamu masih membuatnya masuk rumah sakit. Dia kan suamimu,bagaimana kamu bisa setega itu? Dan lagi, tantang kamu yang memberi obat penenang untuk William. Aku tidak bicara bukan berarti aku berpihak padamu. Tidak kusangka,kamu sekarang berubah sejahat ini. Kamu pergi saja,disini tidak menerimamu." Selesai bicara Mama Mo membalikkan badan,dan tidak melihat Victoria lagi.

Novel Terkait

Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu