Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 355 Joe menghilang

Victoria Gong tersenyum, dan berjalan kesisi mereka, mengelus pipi Joe, dan berkata:”Joe, hari ini kamu adalah pemeran utama, tidak boleh tidur terus yah.”

“Ibu, biarkan adik tidur lagi, biar malam dia punya semangat.” Kata William.

Wallace Mo tersenyum, dan melepaskan satu tangannya, mengelus kepala William, dan berkata:”Benar yang di katakan Billiam, jadi apakah kamu sudah beristirahat?”

“Sangat bagus.” Kata William, dan mengepalkan tinjunya.

……

Pada jam 5.30 sore, Wallace Mo membawa seluruh keluarganya ke hotel yang dipesan.

Berly Liu sudah menunggu mereka di depan pintu hotel, ketika melihat Victoria Gong, dia mengeluh:”Victoria, ini terlalu merepotkan.”

Victoria Gong yang menggendong Joe tersenyum, dan berkata:“Joe, mari kita berterima kasih kepada ibu angkat.”

“Baiklah, melihatmu, ibu angkat tidak merasa lelah lagi.” Berly Liu menggelitik dagu Joe, dan berkata.

Wallace yang berdiri disamping, berkata:”Ayo.” Kemudian, memegang pundak Victoria Gong dan berjalan masuk ke hotel.

Victoria Gong melihat dekorasi, dia menghela nafas dan berkata:”Berly, kamu bisa ya, mendekorasinya dengan sangat bagus, aku sangat menyukai gaya tema ini.”

“Lihat dulu siapa aku!” Berly Liu menunjukkan ekspresi bangga.

Karena butuh untuk menyambut tamu, Victoria Gong menyerahkan Joe sementara pada Ibu Mo, dirinya dan Wallace Mo berdiri di depan pintu, menyambut para hadirin yang datang untuk perayaan hari ke-100 Joe.

Setengah jam kemudian, para tamu sudah banyak yang datang, Victoria Gong sudah sangat lelah.

Wallace Mo berdiri di belakangnya, membantunya menopang pingang, dan bertanya dengan lembut:”Apakah kamu lelah? Bisakah kamu bertahan?”

Pada saat ini, Victoria Gong sangat ingin jatuh ke pelukan Wallace Mo. Tetapi dia tidak bisa, ini adalah pesta perayaan putranya ke-100 hari, dia hanya bisa menahannya, jadi, dia menggelengkan kepalanya.

Wallace melihat Victoria yang keras kepala, sedikit tertekan, diam-diam membantunya memijat pinggangnya.

“Wallace, kamu sangat baik.” Victoria Gong melirik dan mengatakannya.

Wallace Mo tersenyum, dan berkata:”Ayo kita gendong Joe keluar.”

Victoria Gong mengangguk, dan menarik Wallace Mo pergi ke tempat Ibu Mo beristirahat. Joe melihat Victoria Gong, langsung terkikik.

Victoria Gong menggendong Joe di pelukannya, dan berkata:”Joe, apakah kamu merindukan ibu?”

“Ayo jalan, sudah hampir waktunya.” Kata Wallace Mo.

“Ayo pergi, peran utama kita hari ini.” setelah mengatakannya, Victoria Gong mengendong Joe berjalan keluar.

Mereka berjalan ke ruangan perayaan, lampu-lampu redup, Wallace Mo berjalan ke atas panggung, dan yang lainnya mengambil tempat duduk mereka.

Dengan langkah kaki Wallace Mo, berjalan perlahan-lahan di bawah lampu dan orang yang mengelilinginya. Wallace Mo menggigit bibirnya, dan berkata:”Hari ini, adalah hari perayaan ulang tahun putraku yang ke-100 hari. Dan dengan kesempatan ini, aku ingin berterima kasih kepada istriku, terima kasih telah melahirkan putra kita, kamu sudah bekerja keras. Dan terakhir, semoga semua orang bisa makan dan minum dengan puas.”

Kemudian diikuti dengan suara tepuk tangan yang tak ada habisnya, dan Victoria Gong yang mendengar itu, wajahnya memerah, bukankah ini dibicarakan pribadi lebih bagus, untuk apa membicarakannya di depan semua orang.

Ketika Wallace Mo berjalan mendekatinya, dia berkata:”Untuk apa kamu mengatakannya di hadapan semua orang?”

Wallace Mo tersenyum, tidak berbicara, dan duduk di sampingnya.

“Ibu malu.” Rayu William yang duduk di samping.

Pada saat ini, Joe yang awalnya diam tiba-tiba menjadi bersemangat, menggerakkan lengannya. Victoria Gong tersenyum, dan berkata:”Joe, kamu juga ingin mengejek ibumu?”

Joe tersenyum, dan Victoria Gong mengabaikannya.

Perayaan berlangsung dengan tertib, Victoria Gong melihat semua orang merasa senang, dia juga sudah puas. Tetapi, sebagai pemeran utama Joe tidak tahu kenapa menangis tanpa sebab.

“Sayang, kamu kenapa?” tanya Victoria Gong, dan wajah penuh khawatir.

Wallace Mo menatap Joe, dan bertanya:”Apakah dia lapar, Sudahkah minum susu?”

Victoria Gong menatap Joe, dan terlihat seperti sudah lapar. Dia menatap Wallace Mo, dan berkata:”Aku membawanya pergi ke kamar untuk memberi asi.”

“Aku akan menemanimu.”

Wallace Mo mengambil posisi untuk berdiri, tetapi Victoria Gong menghentikannya, dan berkata:”Kamu disini jaga, aku akan segera kembali.”

“Kalau begitu kamu hati-hati.” Perintah Wallace Mo.

“Aku tahu.” Setelah mengatakannya, Victoria Gong mengendong Jie dan pergi ke kamar.

Wallace Mo melihat punggung Victoria Gong, dan memikirkan yang aneh-aneh. Dia memandang Victoria Gong, sampai Victoria pergi.

Awalnya dia ingin mengikutinya, tetapi pada saat ini Charles Gong sedang berbicara,”Wallace, aku bersulang untukmu. Hari ini adalah hari baik untuk cucuku, aku sangat senang.” Mengatakan itu, sambil mengangkat gelasnya.

“Baik.” Wallace Mo menggelitik bibirnya, dan bersulang dengan Charles Gong.

Dengan segelas anggur putih, dia semakin merindukan Victoria Gong.

Menit demi menit berlalu, perayaan juga sudah hampir usai, dan memotong kue.

“Tuan Mo, dimana Nyonya dan Joe? Sudah waktunya potong kue.”Willy Mo mendesak di samping.

Wallace Mo melirik waktu, sudah lebih dari dua puluh menit, biasanya Victoria Gong tidak begitu lama. Dia sedikit khawatir, dan berkata:”Aku pergi mencari mereka.”

Dia bangkit, dan berjalan di koridor hotel, sangat sepi, hanya mendengar suara jantung dirinya berdetak, tidak tahu kenapa, semakin cepat. Dia berjalan di depan pintu, dan mengetuk.

Tetapi, tidak ada orang yang menjawab di kamar, dan tidak ada yang membuka pintu.

Wallace Mo mengetuk lagi, tetapi tidak ada orang yang menjawab. Dia sedikit panic, harinya tidak tenang dengan perasaan yang panic dia keluar, dan mengambil ponselnya, dan menelepon Willy Mo,”Willy, bawakan kunci kamar 6201 kemari.”

Lima menit kemudian, Willy Mo muncul, dia menyerahkan kunci kamar ke tangan Wallace Mo. Wallace Mo membuka pintu, dan menendang pintu, berteriak :”Victoria.”

Dia berjalan masuk, tetapi tidak menemukan Victoria Gong dan Joe, tidak di dalam kamar, dan tidak di dalam kamar mandi.

“Tuan Mo, mungkin mereka keluar jalan-jalan, bagaimana jika kamu menelepon mereka dan bertanya ?” kata Willy Mo.

Wallace Mo baru menyadarinya, dan mengambil ponsel, menelepon Victoria Gong, tetapi, deringan ponsel Victoria terdengar di dalam ruangan.

Willy Mo mendekat, dan melihat tas Victoria Gong berada di atas kursi, Willy Mo memperhatikannya dan berkata:”Tuan Mo, dia tidak membawa ponsel.”

Dia tidak mungkin pergi tanpa alasan, apalagi pergi tanpa memberitahukannya, bahkan dengan telepon.

Wallace Mo kemudian menyadari, bahwa Victoria Gong menghilang lagi dari sisinya, dia kali ini gagal melindunginya, dan kali ini, ada putranya, Joe.

Wallace Mo menendang kursi dengan keras, dan berkata:”Willy, cepat periksa cctv hotel. Pasti Victoria belum pergi jauh, cepat.”

“Cepat.” Setelah itu, Willy Mo meninggalkan kamar.

Wallace Mo menatap kamar kosong, dan ada botol bayi di atas meja. Dia berjalan kesana, dan memegang botok itu, masih hangat, dan belum minum habis.

“Victoria, dimana kamu berada?” Wallace Mo bertanya dalam hati.

Hari ini, yang awalnya hari yang bahagia, tetapi sekarng, bagi Wallace Mo, semua berantakkan. Tanpa Victoria Gong, dia tidak ada artinya.

Ketika Victoria bangun, dia menemukan dirinya di pesawat, dan Joe tidak berada di gendongannya.

“Dimana Joe?” Victoria Gong bertanya dirinya sendiri, dan mengerutkan alisnya, sesaat hatinya merasa panic, dia takut Joe akan pergi dari sisinya. Jelas-jelas dia pergi ke kamar untuk menyusui Joe, mengapa bisa datang kemari? Dia teringat, sepertinya pada saat itu kesadarannya semakin kabur, kabur sampai dia tidak bisa melihat Joe dengan jelas.

Dia mengangkat kepala dan melihat ke samping, dan menyadari bahwa disekitarnya ada beberapa pria yang tidak di kenal, dan mereka mengenakan seragam pengawal. Victoria bertanya:”Dimana anakku?”

Tidak ada orang yang menjawabnya.

“Dimana anakku?” Victoria Gong bertanya sekali lagi, dengan nada suara yang lebih keras.

Para pengawal saling melirik, dan salah satu dari mereka berkata:”Nona, dia sangat aman, jangan khawatir.”

“Kalau begitu biarkan aku melihatnya.” Victoria Gong menjawab dengan cepat.

Pengawal itu berkata:”Maaf, kamu tidak bisa menemuinya sekarang.”

“Kenapa? Kalian ini siapa? Ingin membawaku kemana?” tanya Victoria Gong. Dia sangat tidak mengerti, sebenarnya siapa yang bisa melakukan hal ini. Lagipula, pada saat ini Wallace Mo, pasti sangat panic.

“Kamu akan tahu nanti.” Jawab pengawal itu.

Victoria Gong tidak senang, dia berkata:”Kalau begitu, bolehkah aku menemui anakku? Pasti dia juga berada di pesawat ini.”

Dengan mengatakan itu, dia langsung berdiri, dan ingin pergi ke gerbong lain mencari Joe. Tetapi tidak diduga, pengawal itu menahannya, dan berkata:”Nona, jika kamu begitu terus, kami tidak dapat menjamin keselamatan anak itu.”

Mendengar ini, Victoria Gong tertegun, dan hanya bisa duduk dengan patuh. Victoria melihat pengawal itu, dan berkata:”Sebenarnya kemana kita pergi?”

“Nona, lebih baik kamu diam-diam saja, kalau tidak jangan salahkan jika aku tidak sopan.” Pengawal itu tampak kesal, dan berkata dengan marah.

Victoria Gong menggigit bibirnya, dan dalam hatinya sangat marah, tetapi dia tidak berani berbuat apa-apa, dia takut mereka berbuat sesuatu terhadap Joe. Dia melihat jendela luar, yang gelap, sama seperti perasaannya, seolah-olah hatinya tenggelam, panik dan gelisah.

“Wallace, kamu harus datang untuk menyelamatkan kami” Victoria Gong berdoa dalam hatinya.

……

Di hotel, karena pemeran utama tidak berkunjung muncul, para tamu mulai cemas. Banyak yang datang bertanya kepada ayah ibu Mo, dan Charles Gong, bertanya kemana Joe dan Victoria Gong pergi.

Mereka juga saling memandang, tidak tahu apa yang terjadi. Ibu Mo berkata kepada Berly Liu:”Nona Liu, bisakah kamu pergi mencari mereka di kamar?”

“Baik.”Berly Liu mengangguk, dan pergi memeriksanya.

Hanya saja ketika dia berdiri, Wallace Mo berjalan masuk dari pintu luar, dan disisinya tidak ada Victoria Gong dan Joe, dia menyadari bahwa sesuatu pasti terjadi.

Wajah Wallace Mo tenang, dia melangkah keatas panggung, dan mengambil mikrofon, dan berkata:”Maaf, karena Joe sedikit tidak enak badan, maka perayaan hari ni berakhir disini.”

Ternyata Joe tidak enak badan, Berly Liu merasa lega.

Para tamu juga menarik nafas lega, dan seseorang bertanya:”Apakah itu sangat parah?”

“Masalh kecil, aku benar-benar minta maaf untuk hari ini, aku pasti akan mengudang kalian lain kali.” Kata Wallace Mo.

Novel Terkait

Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu