Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 185 Berpura-pura (1)

Semua ini hanyalah sebuah kesopanan, tapi Elizabeth ingin meninggalkan kesan baik di depan Ibu Mo, hanya saja dia tidak tahu Ibu Mo sudah mempunyai kesan buruk tentang dia.

"William, untung saja ada kalian yang menjaganya." Elizabeth terus berkata, bukan kepada Victoria, tapi terhadap Ibu Mo. Semenjak di masuk, dia seperti tidak menghiraukan keberadaan Victoria, hal ini membuat Victoria merasa aneh.

"Benar, beberapa hari ini memang sudah menyusahkan Victoria." Ibu Mo berkata dengan sedikit kasihan, tanpa sadar menarik tangan Victoria.

Elizabeth melihat adegan ini, matanya muncul sedikit kemarahan, namun menghilang dengan cepat, dia langsung kembali tersenyum.

"Benar, Nona Gong, benar-benar terima kasih."

"Tidak apa-apa, asalkan kamu lebih sering menjaga William saja." Victoria sudah lama merasa tidak senang dengan masalah William, sekarang baru secara tidak langsung mengutarakan ketidak puasannya terhadap perlakuan Elizabeth.

"Saya juga tahu, tapi pekerjaan terlalu sibuk." wajah Elizabeth penuh dengan penyesalan.

"Bagaimana dengan ayahnya?" Ibu Mo tidak tahan lagi, dia pun bertanya tanpa maksud apapun.

Mendengar perkataan Ibu Mo, Victoria tanpa sadar berkeringat dingin, pertanyaan Ibu Mo semakin lama semakin tajam, dia pun merasa menyesal tidak menjelaskan dengan jelas masalah William, dengan begitu sekarang tidak akan secanggung ini.

Namun Elizabeth tidak merasa canggung, dengan datar berkata: "Dia tidak hidup bersama kita."

Ketika William mendengar ini, sinar di matanya tiba-tiba meredup, terlihat sangat kecewa.

Ibu Mo juga merasa canggung: "Maaf, Nona Chu." Kemudian langsung menutup mulutnya.

"Tidak apa-apa." Elizabeth tertawa, kemudian mengelus kepala William.

"Tante, anda istirahat dengan baik, saya bawa William kembali dulu ke kamarnya."

Ibu Mo mengangguk, kemudian Elizabeth pun membawa William keluar dari kamar Ibu Mo.

Ibu Mo mendengar suara pintu ditutup, dan langsung menghela nafas panjang, merasa oksigen di kamar mendadak bertambah.

"Tidak disangka William hidup di keluarga dengan orang tua tunggal." Ibu Mo menghela nafas, wajahnya sedih, merasa kasihan terhadap William, "Aku merasa William sangat penurut, hanya saja tidak ada seorang ayah di sisinya, ibunya juga tidak begitu mempedulikannya, benar-benar sangat kasihan."

"Ibu, ibu jangan berpikir terlalu banyak, sayurnya seharusnya masih belum dingin, ibu makan sedikit, kemudian istirahat sebentar." Victoria berdiri di samping dan berkata. Sebenarnya dia juga sangat mengasihani William, hanya saja sekarang masalah apapun tidak sebesar masalah Ibu Mo, dia juga tidak ingin mengkhawatirkan begitu banyak hal.

Selesai makan, Ibu Mo pun berbaring istirahat, dan Victoria duduk di samping menemaninya.

Setelah Wallace dan Willy pulang kerja, mereka datang ke rumah sakit bersama, tepat Ibu Mo bangun dari tidurnya.

"Ibu, bagaimana perasaanmu?" Willy berjalan menuju sisi Ibu Mo, bertanya dengan wajah penuh kekhawatiran.

"Tidak apa-apa, lumayan baik." Ibu Mo menenangkan Willy.

"Ibu tenang saja, aku pasti akan menemukan sumsum tulang belakang yang cocok untukmu." Willy berkata dengan tabah.

Ibu Mo mengangguk, merasa senang.

Victoria dan Wallace bergandengan di samping, bergandengan sangat erat, ingin memberi kekuatan untuk mereka berdua, mereka berdua bersama, tidak akan takut terhadap apapun.

Willy tinggal sebentar kemudian pergi, karena dia tidak ingin mengejar waktu mencari sumsum tulang belakang yang cocok untuk Ibu Mo.

Ayah Mo datang jam 11 malam untuk bergantian menjaga dengan Victoria, Victoria awalnya bermaksud tinggal, tapi Wallace melihat kelopak mata Victoria yang semakin lama semakin berat, dia pun membawa Victoria pulang dengan paksa.

Wallace mengemudi mobilnya sampai ke parkiran, melihat istrinya di sampingnya sudah ketiduran. Dia mengelus wajah Victoria dengan penuh cinta, seharian ini, istrinya sepertinya sudah kurus sedikit, dia merasa sangat kasihan.

Dia dengan hening menatapi Victoria selama 10 menit, kemudian maju mencium telinganya, dan kemudian menggendongnya pulang ke rumah.

Sangat kebetulan, dia bertemu Elizabeth di dalam lift.

"Nona Gong ketiduran?" Elizabeth bertanya, senyuman di wajahnya lebih cerah dibandingkan ketika berbicara dengan Ibu Mo.

Wallace tidak mempedulikan Elizabeth, dia menatapi wajah Victoria, menampakkan senyuman kecil yang lembut.

Menghadapi perlakuan yang sangat berbeda ini, wajah Elizabeth berubah, kedua tangannya mengepal erat, hatinya penuh dengan emosi.

Sampai sudah keluar lift, Wallace juga tidak mempedulikan Elizabeth, dia membuka pintu, dengan ringan meletakkan Victoria di atas kasur, ketika berbalik badan, dia mendengar suara Victoria memanggilnya, "Wallace."

Wallace membalikkan badan, melihat Victoria yang ingin membuka matanya tapi tidak bisa, sangat imut.

"Kenapa? Aku membangunkanmu?" Wallace membungkuk, menyingkirkan rambut Victoria yang tersebar di keningnya, bertanya dengan lembut, jelas-jelas gerakannya sangat ringan, tidak mungkin membangunkannya.

Victoria membuka kedua matanya, tangannya merangkul leher Wallace, seperti sedang bersikap manja.

"Lagian sudah bangun, kalau begitu bangun mandi dulu, dengan begitu tidurmu akan lebih nyaman, hmm?"

"Baik." Victoria membalas dengan suara rendah.

Dia tidak tahu dia seperti ini betapa menggoda, tapi Wallace kasihan dia kelelahan, maka Wallace pun tidak memikirkan hal itu.

Wallace menggendong Victoria masuk ke kamar mandi, kemudian mulai membantunya melepas pakaian. Victoria seketika langsung bangun, mendorong Wallace dengan ringan, menjaga jarak dengan Wallace.

"Kenapa?"

"Tidak kenapa."

"Jangan." Victoria mendongak, menolak dengan pasti, tidak tahu dia salah paham.

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu