Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 147 Kebetulan Bertemu Teman Sekolah Dulu (2)

Suasana hati Wallace Mo biasa saja, meskipun dibilang adalah teman kuliah, tetapi juga adalah orang asing yang pernah kenal, lalu juga hanya dengan dingin mengangguk-angguk kepala, dengan sungkan berkata: “Sudah lama tidak bertemu.”

Yang benar-benar kaget adalah Victoria Gong, dia awalnya merasa Elizabeth Chu kelihatannya sangat muda, tidak kepikiran ternyata adalah teman kuliah Wallace Mo, dan juga anaknya sudah sebesar ini.

“Sudah lama tidak bertemu.” Nada suara Elizabeth Chu dari awalnya sampai akhir sangat lembut, seperti semacam angin lembut, kedengaran ditelinga sangat nyaman, “dengar-dengar kamu sudah menikah, ini adalah istri kamu?”

“Iya, istri aku Victoria Gong.” Sampai mengungkit Victoria Gong, ekspresi wajah Wallace Mo baru ada sedikit santai.

Pandangan lembut Elizabeth Chu tertuju ditubuh Victoria Gong, tersenyum mengangguk-angguk kepala, menyapa: “Hallo.”

“Hallo.” Victoria Gong tiba-tiba merasa tidak enak, senyumannya juga sedikit tidak alami.

Setelah mengenal Victoria Gong, pandangan Elizabeth Chu kembali tertuju kepada Wallace Mo lagi, matanya ada sedikit harapan, nada lembut berkata: “Aku bawa anak laki-laki aku kemari makan, tetapi sudah tidak ada tempat duduk yang kosong, apa boleh bergabung dengan kalian?”

Anak laki-laki Elizabeth Chu sangat patuh dan baik, ekspresinya kelihatannya ada sedikit dingin, ekspresi ini tiba-tiba membuat Victoria Gong merasa sangat kenal.

Wallace Mo pandangan matanya dengan pelan membersihkan garis mata anak kecil yang tertuju ditubuhnya sendiri, langsung membuka mulut menolak: “Maaf, aku dan istri aku tidak suka ada orang yang mengganggu.”

Dengan jujur dan langsung menolak, membuat Victoria Gong hampir kaget hingga bengong, tidak bisa berbuat apa-apa melihat Elizabeth Chu.

“Tidak apa-apa, aku juga hanya bertanya saja.” Elizabeth Chu juga tidak merasa tidak enak hati, sepertinya sikap Wallace Mo begini baru seperti biasanya, dia dengan lembut memegang rambutnya anak laki-laki, menundukkan kepala dengan lembut berkata: “William, bilang sampai jumpa dengan paman tante.”

“Sampai jumpa paman tante.” William anaknya Elizabeth Chu dengan wajah muka kecil yang sangat serius.

“Jika begitu aku tidak mengganggu kalian lagi.”

“Iya.”

Wallace Mo dengan dingin menjawab, kelihatannya sangat bersikap asal-asalan, Elizabeth Chu juga sepertinya tidak perhitungan, setelah menyapa, lalu meninggalkan pergi keluar menunggu meja kosong.

Victoria Gong sepenuhnya ada sedikit bengong, tunggu orangnya pergi, baru berkata terhadap Wallace Mo: “Kamu tidak mengenal teman kuliah kamu?”

“Bukan orang yang penting.” Wallace Mo bahkan tidak bersedia menjawab, nada suara dan ekspresi benar-benar sudah menjelaskan sikap dia.

“Dia menikahnya sangat cepat, anaknya sudah begitu besar.” Victoria Gong masih ada sedikit mengeluh keharuan, bagaimanapun dia juga pernah menjadi persiapan ibu.

Meskipun nada suara Victoria Gong sangat normal, tetapi Wallace Mo masih bisa kedengaran sedikit tidak benar, kepikiran anak yang belum sempat lahir itu, pandangan mata Wallace Mo melewati sedikit kegelapan.

“Jadi demi membuat aku tidak ketinggalan lebih banyak dibanding orang yang seumuran, istri kamu sekarang seharusnya menjaga diri baik-baik, ayah ibu menunggu mengendong cucu!”

Ibu Mo ayah Mo meskipun sangat ingin mengendong cucu, tetapi selama ini tidak pernah memberi tekanan kepada Victoria Gong, jadi dia juga tidak ada tekanan apapun, hanya saja hari ini tiba-tiba melihat anak teman kuliah Wallace Mo sudah sebesar itu, Victoria Gong merasa mertua buru-buru ingin mengendong cucu adalah sangat benar.

“Andai kata adalah anak perempuan!” Victoria Gong karena perkataan Wallace Mo itu “cucu laki-laki” mulai berdebat.

“Aku merasa lahir seorang anak laki-laki dulu akan lebih baik.” Wallace Mo mengeluarkan sikap rapat dengan serius menganalisis kepada Victoria Gong berkata: “Jika adalah kakak laki-laki, kelak pasti akan bisa melindungi adik laki-laki dan adik perempuan, jika adalah kakak perempuan, aku merasa ada seorang adik laki-laki akan sangat susah payah, jadi lahir anak laki-laki dulu saja!”

Menjadi kakak perempuan susah payah apa, Victoria Gong malah tidak merasa apapun, bagaimanapun juga Winiston Gong saat kecil juga bukan anak yang nakal, apalagi dia juga tidak pernah membuat masalah apapun terhadap diri sendiri, malahan adalah ibunya adik laki-laki sering membuat masalah.

“Dikatakan begini juga benar, saat aku kecil sangat berharap punya seorang kakak laki-laki.” Victoria Gong sangat mengagumi berkata.

Saat berdua mengobrol, pesanan makanan juga akhirnya diantar kemari, Victoria Gong melihat makanan yang enak, tiba-tiba anak laki-laki anak perempuan apa semuanya dibuang kesamping, mengambil sumpit mulai makan.

Wallace Mo menaruh semangkuk sup kecil disamping tangan Victoria Gong, “minum sedikit sup dulu baru makan nasi.”

“Oh.” Victoria Gong melihat Wallace Mo sebentar, dengan pelan-pelan menaruhkan sumpit, mengambil sendok mulai minum sup, hanya saja baru minum beberapa suap, tiba-tiba berhenti, membalikkan kepala melihat belakang sebentar, dengan aneh mengerutkan kening.

Wallace Mo melihat Victoria Gong melihat kebelakang, masih mengira melihat orang yang kenal, ikut melihat sekilas, malah apapun tidak ditemukan, “kenapa?”

“Selalu merasa ada yang sedang melihat aku.” Victoria Gong membalikkan kepala melihatin Wallace Mo, berkata: “kira-kira adalah perasaan aku yang salah, disini orangnya begitu banyak.”

Wallace Mo mendengar perkataannya, pandangan mata melewati sedikit ketat, sangat cepat menghilang, ekspresi wajah tidak berubah, nada suara malah membawa sedikit menghibur: “Jika ada orang yang melihat kamu, aku duduk diseberang kamu, pasti akan kelihatan, nanti aku perhatikan.”

“Iya.” Victoria Gong rupanya tidak sangat peduli.

Selanjutnya saat makan makanan, Wallace Mo sangat waspada, terus memperhatikan orang yang dibelakang Victoria Gong, malah tidak menemukan orang apa yang sedang menatap kearah Victoria Gong, kemudian juga lega sedikit.

Tunggu berdua selesai makan, juga tidak tinggal terlalu lama, sangat cepat sudah meninggalkan pergi, Elizabeth Chu yang barusan mendapat tempat kosong untuk duduk, melihat punggung belakang Wallace Mo dan Victoria Gong pergi meninggalkan, sedikit membengkok bibir bersenyum, pandangan mata melewati sedikit terang yang aneh.

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu