Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 36 Kemajuan yang terlalu cepat (2)

Victoria pun langsung menutup telepon, mengelap keringat di keningnya, tidak tahu apakah Wallace mendengar kata-kata Berly? Memikirkan ini, Victoria pun melihat ke arah Wallace dengan hati-hati, namun ketika melihat wajah Wallace tidak berubah, dia pun menghela nafas lega.

"Menyiksaku beberapa hari lagi? Istriku, kamu benar-benar kejam." Tiba-tiba Wallace antara tertawa atau tidak berkata, kemudian menginjak rem, berpaling melihat Victoria.

Kata-katanya membuat hati Victoria melompat, wajahnya canggung, kemudian berkata sambil tersenyum berseri: "Menyiksa apa? Kamu salah dengar? Yang dikatakan Berly adalah pemeriksaan, benar pemeriksaan!"

Kemudian Victoria pun terbatuk kecil, matanya tanpa sadar melihat ke luar jendela, hatinya berdebar kencang.

"Pemeriksaan?" Wallace Mo berkata dengan suara kecil, kemudian menggelengkan kepala merasa tidak berdaya, ternyata sebelumnya perempuan ini sudah berencana tidak memedulikan dirinya, pantas saja Victoria bisa begitu bertekad, hampir membuat dirinya gila.

Sepertinya pembalasan semalam tidak cukup?

"Istriku, malam ini kita lanjutkan lagi." Wallace berkata dengan penuh makna, suasana hatinya terlihat sangat baik, menginjak gas dan melaju cepat, tinggal Victoria yang berbalik menatap Wallace dengan ekspresi ternganga.

Dia tidak tahu apa maksud perkataan Wallace, tapi dia bisa merasa kalau itu bukanlah hal baik.... Dia merasakan kedinginan dari punggungnya, membuatnya merinding.

Kalau bilang villa Wallace sudah cukup besar, maka kediaman keluarga Mo ini besarnya keterlaluan, dari tempat parkir ke pintu depan rumah saja harus berjalan selama 10 menit, terlebih lagi yang paling penting adalah sebarisan pembantu rumah tangga berdiri tegak di jalanan menyambut mereka, sama persis seperti adegan di sinetron-sinetron.

Victoria juga adalah seorang nona yang terlahir di keluarga kaya, tapi dia juga tidak berlebihan sampai seperti ini?

"Wallace, kalian seperti ini tidak terlalu berlebihan?" Victoria berkata dengan ragu-ragu.

"Dibandingkan kediaman keluarga Mo, lebih pantas disebut kediaman keluarga Wang, adalah kediaman yang diwariskan oleh kakek dari pihak ibuku, peraturan ini juga diturunkan dari generasi mereka." Wallace berkata dengan tenang, tangannya merangkul pinggang Victoria, kemudian berbisik di telinganya, "Makanya aku tidak suka tinggal disini."

"Tuan muda, Tuan dan Nyonya sudah di dalam menunggu anda dan......" Pengurus rumah melihat Victoria, tidak tahu harus memanggil apa, karena Wallace tidak pernah sekalipun membawa perempuan pulang ke rumah.

"Dia adalah Nyonya muda." Wallace berkata dengan suara dingin, Victoria yang berekspresi ketakutan berjalan masuk ke hall besar, melihat dekorasi bersinar di dalam, Victoria refleks mengerutkan keningnya.

Dan Victoria tertegun begitu melihat hall besar, apa yang dia lihat diluar sudah termasuk sederhana, dekorasi di dalam sini sangat luar biasa, membuat orang tidak bisa berhenti melihatnya, ruang tamu yang begitu mewah membuat Victoria tidak berani melangkah, takut tidak sengaja menyentuh sesuatu.

"Apakah Victoria dan Wallace yang pulang?" terdengar suara yang merdu, suara ini membuat Victoria tersadar dari lamunannya, dia pun melihat Ibu Wallace sudah berdiri di depannya, memakai Cheongsam berkelas seperti biasanya, tersenyum berseri melihat dirinya.

"Apa kabar tante?" Victoria membungkuk memberi hormat, takut tata kramanya tidak cukup.

"Masih memanggilku tante? Bukannya kamu dan Wallace sudah menikah? Seharusnya sudah saatnya mengganti panggilan ini?" Ibu Mo sedikit berseru, kemudian keningnya berkerut melihat Wallace, wajahnya penuh dengan ketidaksukaan.

"Anda sudah tahu?" Victoria tersentak, kemudian dia merasa sepertinya dia tidak terlalu sopan, kemudian tersenyum segan, mendekati Wallace dan menyubit pinggang Wallace, kemudian bertanya dengan suara kecil yang hanya bisa didengar mereka berdua, "Kapan kamu memberitahu tante? Kenapa tidak berdiskusi dulu?"

Wallace berusaha menahan sakit di pinggangnya, dengan ekspresi ringan seperti biasanya berkata: "Hari itu ketika ibu membersihkan kamarku tidak sengaja melihat."

Wallace tidak bodoh, mana mungkin berkata kalau dia sendiri yang memberitahu?

"Sini sini, kalian berdua jangan sibuk bicara sendiri? Ayahmu masih duduk disana menunggu bertemu dengan menantunya!" Ibu Mo diam-diam tertawa, melihat Wallace dan Victoria berbisikan, dia berpikir mereka sedang bermesraan.

Mendengar Ibu Mo berkata seperti itu, wajah Victoria berubah canggung, bergegas mengangguk.

Wallace pun dengan natural merangkul pinggang Victoria dan membawanya berjalan mengikuti Ibu Mo, diam-diam menepuk punggung tangan Victoria, dengan suara kecil berkata: "Tidak usah tegang."

"Aku, aku tidak tegang.....Kamu, kamu sembarangan ngomong....." Victoria berkata terbata-bata, wajahnya memerah, hatinya mulai berdegup kencang, sudah mau bertemu ayah mertua, kemajuan mereka begitu cepat, apakah ini benar-benar kenyataan?

Tanpa disadari, Victoria dan Wallace sudah berdiri di depan Darren Mo, Victoria sedikit terkejut, mengamati lelaki di depannya yang 70% mirip dengan Wallace, tapi orang di depan ini dibandingkan dengan Wallace terlihat lebih berpengalaman dan tenang, wajahnya serius, berkharisma, dan yang lebih hebatnya adalah aura seorang tentara yang sangat jelas, membuat Victoria tanpa sadar mundur selangkah.

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu