Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 28 Dia menahan (1)

" Baik lah, awalnya aku pikir makan malam bersama Wallace suasana akan sangat dingin, tetapi sekarang ada Victoria suasana akan berubah!" Selesai berbicara Ibu Mo berjalan ke dapur, ia tak mau memperdulikan yang lain, semuanya di tangan Wallace.

Dan Wallace memandang Victoria yang sedang menunduk, alisnya naik, " ayo ngomong."

"Ha?"

Victoria dibuat bingung oleh kalimat Wallace tadi, dia mengangkat kepalanya dan menatap Wallace, selalu seperti terpikir sesuatu, dan bertanya: " Masalah tentang perusahaan Besar Chen kamu..... begitu Luna Chen juga karena mu? kamu begitu hebat......"

Dia hanyalah asisten, bagaimana bisa berbuat begitu? Karena ia dekat dengan Bosnya?

Mendengar itu, muncul tawa di mata Wallace, kelihatannya gadis ini tak tahu siapa dia, mendengar kalimat yang tadi....

" Kalau aku hebat bukan nya itu biasa?" Wallace Mo tersenyum, " bukan kah sebelumnya aku sudah memberitahu mu Bos dengan aku masih keluarga? aku diam-diam melapor tentang keadaan Perusahaan Besar Chen kepadanya, dan dia langsung melakukan itu..... Dan tentang Luna Chen itu keinginan nya sendiri, aku hanya melindungi diri sendiri.... ya?"

Tiba-tiba tatapan Wallace kepadanya, memegang dagu Victoria dan sedikit mengangkatnya, wajah putih yang panik itu sedikit terkejut, samar-samar bisa terlihat bekas jari, dia ditampar seseorang!

Dan bualan dia tadi.... sangat baik! sepertinya ia terlalu baik!

Wallace Mo menatapnya dalam, dengan dingin berbicara: " Hari ini Luna Chen merepotkan mu lagi?"

"Hah?" Hati Victoria berdebar, tak bisa berkata apa-apa.

Melihat Victoria yang seperti ini, perasaan Wallace tak bisa di jelaskan, ia mengulurkan tangan nya dan menarik dia ke depan, membuat Victoria sedikit kaget, memandang dengan dekat mata besar Wallace, raut wajahnya sedkit panik, " Kamu....kamu...."

Tapi Wallace memegang wajah nya dengan hati-hati, alis nya berkerut, matanya terbersit rasa kasihan, dan bertanya: " Masih sakit?"

" Tak lagi....ah...." Victoria menjerit pelan, lalu melepaskan tangan Wallace yang mencubitnya, bergumam, " Apa yang kamu lakukan? sakit!"

Bukan kah ia hanya mau mengelus wajahnya, ia mencibir, sebenarnya wajahnya yang ditampar Luna Chen masih sakit, tapi supaya Wallace tak khawatir ia pun berbohong.

" Kamu di hina orang kenapa tidak memberitahu ku? Victoria, kamu sangat sabar ya?" Wallace sengaja, melepaskan Victoria dan berbalik duduk di sofa, dan mengambil perban.

Sebenarnya ia sudah berpikir Luna Chen akan mencari dia dikampus, tapi setelah melewati beberapa hal ini, dia masih berpikir Victoria akan memberitahu dirinya, apa lagi mereka sekarang adalah suami istri yang sah, tapi masih saja dia tak memberitahu nya, kalau bukan dia sendiri yang menyadari keanehan, mungkin dia akan memikulnya sendiri.

Ia mau dia mengandalkannya, bukan semua masalah disimpan.

Victoria melihat raut wajah Wallace yang murung, perasaan nya tak enak, ia berlari duduk di samping Wallace, dan diam-diam melirik Wallace, tapi dirinya seperti diabaikan, ia merasa sedih.

Dia tahu kalau menyembunyikan masalah ini salah, tapi dia tak mau membuatnya khawatir! tapi dirinya tak tahu bahwa dia di belakangnya melakukan banyak hal, yang membuatnya tenang, membuatnya terharu.

Dulu sebelum keluarganya bangkrut, hanya ayahnya yang perhatian kepadanya, takut ia sedih, dan sekarang hanya dia seorang.....

Berpikir sampai kesini, perasaan nya menjadi hangat, menghela nafas dalam, tangan nya meraih lengan Wallace, wajah kecilnya beradi di bahu Wallace: " Wallace, kamu jangan marah.... Luna Chen juga sekarang dikeluarkan dari kampus, ia tadi sore mencari masalah dengan ku karena mood nya jelek, aku tak ada lagi masalah dengannya kan? dan juga dia sudah mendapat balasan yang setimpal.... yang paling penting, terima kasih....."

" Ya?" mata Wallace bersinar, mencium wangi gadis itu yang khas, membuatnya berdebar, memeluk pinggulnya, dengan sengaja bertanya, " Apa yang kamu bilang?"

Wajah Victoria memerah, mendongak melihat Wallace dengan berdebar dan berkata: " Aku bilang terima kasih.... untuk semua yang kamu lakukan....."

Wallace menaaikan alisnya, membuka bibirnya, " Hanya kata-kata saja?"

Dari semula selalu dirinya yang inisiatif, kali ini dirinya mau melihat bagaimana di berterima kasih, ia yakin dia pasti mengerti.

Di tanya begitu, wajah Victoria memerah, sedikit ragu memandang ke arah dapur, menghela nafas dan pelan-pelan mendekat, bibir merah bertemu dengan bibirnya yang tipis.....

"Crekk!"

Suara itu membuat Victoria terkejut, dia langsung mendorong Wallace berdiri, wajahnya merah seperti di bakar melihat Ibu Mo yang memegang ponsel, hatinya berdebar.

Tadi jelas-jelas ia melihat tak ada orang di dapur, Ibu Mo kenapa tiba-tiba muncul? dan.... mengambil foto?!

"Bu!"

Kali ini bukan Wallace, sangat tak mudah membuat Victoria inisiatif, dan tak terpikirkan ibunya membuat semuanya kacau.

Novel Terkait

 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu