Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 202 Ayah masuk rumah sakit (1)

“jalan-jalan? Sepertinya membosankan.”

“Taman bermain? Terlalu kekanak-kanakan ya?”

“daki gunung? Sepertinya waktunya tidak akan cukup, aku ingin tinggal 1 malam disana.”

……..

Victoria Gong memikirkannya dengan sangat lama, tapi pada akhirnya dia ingin pergi mengunjungi Charles gong, Ayahnya.

“kita sama-sama pergi mengunjungi ayah aja ya? Rasanya sudah begitu lama tidak melihatnya.” Saran Victoria sambil memegang kepalanya.

Tentu saja apa yang ingin dilakukan istrinya, Wallace Mo akan mendukungnya. Selain itu, sebagai menantu orang lain, Wallace merasa yang ia lakukan belum cukup.

Setelah makan, Victoria gong dan Wallace mo bersama-sama pergi ke perusahaan Charles gong.

Tapi, mereka tidak bertemu dengan orangnya.

Setelah bertanya kepada asisten, mereka mengetahui bahwa Charles Gong sudah tidak datang bekerja selama 2 hari, dia tidak tahu kenapa, dikatakan bahwa dia sedang beristirahat di rumah.

Kemudian mereka pergi ke rumahnya bersama, namun, pintunya juga terkunci.

“Wallace, apakah terjadi sesuatu?”

Melihat pintunya tertutup rapat, membuat Victoria gong bingung.

Wallce mo menghiburnya, ia meminta Victoria untuk menelepon Charles gong.

Victoria gong kemudian meneleponnya, ketika terjadi sesuatu, ia sering mengabaikan cara paling sederhana dan semua hal disekitarnya.

Dia gemetar dan menelepon nomor Charles gong, tapi tidak diangkat.

“Wallace.” Victoria menatap Wallace dengan panik, matanya tidak fokus.

“tidak ada apa-apa”

Wallace memeluk Victoria, lalu mengambil ponselnya dan mencoba untuk menelepon Charles kembali.

Tapi kali ini, terhubung dengan cepat, tapi yang mengangkatnya bukan lah Charles.

“halo”

Suara Paulina hao yang terdengar.

“bibi, ini Wallace. Kenapa kamu tidak ada di rumah?” Wallace mo bertanya tanpa ragu, setelah mengangkat telepon, seharusnya tidak terjadi apa-apa.

“apa?” sepertinya Paulina Hao mengatakan sesuatu, Wallace mo terlihat terkejut dan khawatir.

“ok, kita akan langsung kesana.”

Setelah berbicara Wallace langsung menutup teleponnya.

“ada apa?” tanya Victoria.

“ayah masuk rumah sakit, ayo kita pergi sekarang.” Wallce memberitahunya lalu membawanya ke mobil dan berangkat.

“ha? Apa yang terjadi?”

“tidak mungkin seperti kejadian ibu kan?”

Victoria bertanya dengan gelisah sambil berjalan, wajahnya terlihat begitu tegang.

Setelah Wallace menempatan Victoria di kursi penumpang, ia berputar dan duduk dikursi pengendara.

“Victoria, jangan panik” hiburnya, kemudian ia mulai menyetir.

Di sepanjang jalan, Victoria sangat gugup dan takut, ia takut mendapat kabar buruk segera saat memasuki kamar pasien, dia memegang jari-jarinya dengan erat, telapak tangannya begitu berkeringat.

“Victoria, jangan menakuti diri sendiri”

Wallace mo menenagkannya.

Sepanjang jalan lampu hijau, yang biasanya memakan saktu setengah jam,hari ini hanya membutuhkan waktu 20 menit.

Tanpa mengetuk, Victoria langsung memasuki kamar pasien, saat itu Charles dengan baik meminum air.

“ayah, apakah kau baik-baik saja?” dia dengan cepat berjalan ke sisi Charles dan bertanya dengan khawatir.

“tidak apa-apa, hanya masalah kecil.” Charles menjawab sambil tersenyum.

Ternyata itu hanya penyakit yang akan didapat beberapa orang yang sudah lanjut usia, tekanan darah tinggi dan semacamnya.

Dua hari yang lalu, Charles pingsan di rumah dan di rawat di rumah sakit, seharusnya bisa dipulangkan saat hari kedua, tapi karena alasan keamanan, dia tinggal di rumah sakit untuk di periksa lebih lanjut.

Setelah saat mendengarkan kabar ini, Victoria merasa lega, hatinya yang tegang sekarang sudah bisa rileks kembali.

“ayah, kenapa kau tidak memberitahuku?” Victoria sedikit penasaran.

Namun, sebelum Charles mulai berbicara, Paulina sudah bicara terlebih dahulu :

“saat inilah kamu menjadi anak perempuan yang berbakti, ketika ayahmu pingsan kau ada dimana?” nada suaranya penuh dengan kekejaman.

Saat itu, Victoria menyadari bahwa Paulina ada di dalam kamar pasien, dia menatap Paulina :

“bisakah kau berbicara dengan normal , jangan berbicara yang aneh-aneh?”

Victoria tidak pernah mau kalah didepan Paulina,jadi nadanya agak keras.

“aku hanya mengatakan hal yang masuk akal, ayah sendiri sakit dan masuk rumah sakit kau tidak menjenguknya, sedangkan ibu mertua sakit kau merawatnya dengan tekun!”

Charles merasa kata-kata Paulina semakin dibesar-besarkan, “sudah lah! Tidak ada yang bilang kau bisu kalau kau tidak bicara!”

Paulina menutup mulutnya dan duduk dengan emosi.

“hanya masalah kecil, tidak perlu memberitahumu, lagipula ada bibi yang mengurusku.” Charles menoleh dan tersenyum kepada Victoria.

“kau masih tidak menganggapku sebagai putrimu?” Victoria terus menyalahkan dirinya, ia melayani ibu mertuanya saat ayahnya sedang tidak sanggup melakukan apa-apa.

Tertekan karena putri sendiri, Charles mencegah Paulina menelepon Victoria. Mengetahui bahwa Victoria sedang sibuk merawat ibu mertuanya, ia tidak mau menggangunya lagi.

Novel Terkait

More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu