Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 452 Menyebarkan Gosip (1)

Bahagia tapi tidak sadar bahwa dirinya bahagia?

Ani Xie menggeleng, tertawa lalu menjawab: "Kalau begitu kamu yang gantikan aku untuk menikmatinya, bagaimana?"

Janice Su masih berpikir Ani Xie mengejek dirinya, Janice Su pun mengepalkan tangan, lalu bertanya: "Jika yang mengalami aku, apa kamu pikir dirimu masih bisa merebutnya?"

Di tengah rasa iri Janice Su, ada tatapan dingin dan tidak suka, hal itu membuat Ani Xie tertawa sebentar lalu menjawab: "Kalian semua menganggapnya sebagai hal yang berharga tanpa tahu kenyataannya seperti apa."

"Kamu ini, tidak cukup mengambil keuntungan, masih juga berlagak cerdas. Mungkin di dalam hati kamu malah merasa senang."

Sungguh, Ani Xie bicara pada orang yang salah, sudah cukup seperti ini saja.

Ani Xie tidak ingin lagi membicarakan hal ini dengan Janice Su lalu berkata: "Besok kamu tidak perlu datang menemaniku."

Orang angkuh yang seperti Janice Su merelakan dirinya datang untuk menemani Ani Xie tapi malah ditolak. Ini membuat Janice Su malu.

Tapi demi mencapai tujuan, Janice Su terpaksa berucap baik, "Tidak bisa. Aku sudah menyetujui permintaan Vanny. Sebelum kamu membaik, aku akan selalu menemanimu."

"Keberadaan Vanny membuatku lega, sedangkan keberadaanmu... kamu terlalu hebat, belajar pun sangat cepat, membuatku tertekan."

"Kalau begitu itu tidak baik, kan? Apa yang kamu tidak bisa? Aku bisa dari samping mengajarimu."

Melihat isyaratnya tidak berguna, akhirnya Ani Xie berkata agak jujur, "Sejujurnya, aku hanya ingin tenang sendirian."

Senyuman di wajah Janice Su menghilang, wajahnya berubah gelap lalu bertanya: "Kamu bicara begitu banyak. Jadi hanya Vanny saja yang boleh, sedangkan aku tidak, begitu?"

"Terserah kamu ingin berpikir apa, selama kamu tidak datang lagi untuk menggangguku."

Janice Su saat ini hanya ingin memaki orang.

Tapi dirinya masih belum bisa membuat Ani Xie marah, wanita murahan ini masih memiliki kegunaan, maka dari itu Janice Su terpaksa menahan amarahnya, bangkit lalu berkata: "Aku akan keluar untuk menghirup udara."

Janice Su berjalan sendirian ke taman bunga. Melihat taman yang dipenuhi bunga dan tumbuhan, Janice Su sangat ingin sebuah api membakar benda yang menyakiti matanya ini.

Sudut mata Janice Su menyadari sebuah siluet tubuh, mata Janice Su memerah lalu mulai berakting.

Janice Su mengelap sudut matanya dengan tisu, sambil menghela berkata: "Ani, kamu membuatku kesal. Ada tuan Xiao yang begitu memperhatikanmu, untuk apa kamu memikirkan pria brengsek itu! Waktu seorang wanita itu berharga, apakah harus membuang waktu pada pria brengsek seperti itu?"

"Tadi kamu bilang apa?"

"Siapa di sana?" Janice Su memasang wajah terkejut, membalikkan tubuhnya melihat ke arah suara.

Ketika melihat Yonardo Xiao, Janice Su menepuk dadanya lalu menghela napas panjang: "Ternyata tuan Xiao."

Wajah Yonardo Xiao menggelap lalu bertanya, "Aku tanya ucapanmu. Tadi kamu bilang pria brengsek itu apa?"

Ekspresi wakah Janice Su agak panik, lalu buru-buru mengibaskan tangan: "Tidak apa. Aku hanya bicara sembarangan."

"Kamu pikir aku akan percaya? Cepat katakan apa yang kamu ketahui, kesabaranku ada batasnya!"

Ada aura membunuh di wajah Yonardo Xiao. Ada ekspresi kesulitan di wajah Janice Su, wanita itu ragu sebentar baru berkata: "Baiklah. Aku bisa memberitahumu, aku harap tuan Xiao bisa memberi nasihat pada Ani, membuat dia tidak bodoh lagi."

Di bawah tatapan intens suram milik Yonardo Xiao, Janice Su membuka mulutnya.

"Sebenarnya Ani memiliki kekasih, hanya saja hubungan mereka agak disembunyikan. Orang lain tidak ada yang tahu, aku tahu juga karena tidak sengaja bertemu dan baru tahu hubungan mereka."

"Pria itu berumur lebih tua dari kita. Dia memiliki keluarga, pastinya hubungan mereka tidak bisa diterima. Ani tetap menuruti kata hatinya, terpaksa menyakiti dirinya sendiri dan tidak ada hasil."

"Sebelumnya aku pernah membicarakan ini dengan Ani. Aku harap Ani bisa cepat sadar. Tapi Ani tidak mendengarku, walaupun dia mengenal pria hebat seperti dirimu, mungkin Ani akan berpaling."

"Tuan Xiao, aku lihat hubunganmu dengan Ani cukup baik. Bisakah tuan membantu dan membujuk Ani?"

Selesai berucap, Janice Su menatap Yonardo Xiao dengan penuh harap.

Mendengar ucapan Janice Su, Yonardo Xiao menyipitkan mata lalu merangkum ucapan wanita itu, "Orang ketiga dari pria beristri..."

Mau tidak mau berkata bahwa rangkuman Yonardo Xiao sangat memuaskan Janice Su. Ini juga yang Janice Su harapkan.

Tapi saat ini Janice Su berlaku sebagai sahabat Ani Xie. Dirinya harus berkata perkataan yang baik demi Ani Xie.

"Anda jangan berucap seperti itu pada Ani, mungkin dia menyukai pria yang dewasa dan stabil, mungkin dia merasa pria seperti itu bisa memberinya rasa aman. Tapi Ani pasti tidak berpikiran menghancurkan keluarga orang lain, mungkin Ani juga merasa sakit dan membutuhkan orang lain membantunya."

Terpikirkan sikap Ani Xie pada dirinya, Yonardo Xiao mendengus: "Orang seperti itu masih membutuhkan arahan dari orang lain? Apa yang dia inginkan dan tidak dia inginkan, dia sendiri yang paling tahu!"

Janice Su tidak mengerti kenapa Yonardo Xiao berucap seperti itu, tapi terlihat kalau Yonardo Xiao marah.

Ini adalah hal yang baik.

Janice Su menunduk, matanya tersenyum penuh rahasia, lalu dengan suara sedih berkata: "Aduh, aku berharap Ani bisa cepat melihat faktanya dan tidak membuang-buang waktu lagi."

"Dia membuang waktu atau tidak, tidak ada hubungannya denganku!"

Selesai bicara, Yonardo Xiao memutar tubuhnya lalu pergi.

Melihat punggung Yonardo Xiao, muncul senyuman di wajah Janice Su.

"Ani, kamu pikir kamu itu apa? Apa kamu pantas untuk ini? Aku akan membangunkanmu dari mimpi, lalu menjatuhkanmu dengan keras!"

Saat ini, Ani Xie masih tidak tahu dirinya kembali masuk ke jebakan baru, Ani Xie masih menelpon Vanny.

"Vanny, sebenarnya ada apa? Kenapa hari ini Janice yang datang?"

"Aduh, tidak usah dibicarakan. Ketika aku ingin pergi, tiba-tiba aku dipanggil oleh orang dari organisasi dan berkata sebentar lagi akan menyelenggarakan pameran foto. Mereka membutuhkan bantuanku, lalu aku hanya bisa memberitahu supir."

"Aku tidak menyangka bertemu Janice di sana. Dia menguping pembicaraanku dengan supir, lalu secara sukarela berkata dia ingin menemanimu belajar."

"Tentu saja aku tidak setuju, tapi gerakan Janice lebih cepat dariku. Dia masuk ke mobil dan menyuruh supir menjalankan mobil. Supir itu juga tergerak oleh ucapan Janice, dia pergi dengan membawa Janice."

Lalu Vanny bertanya dengan khawatir, "Ani, Janice tidak mencari masalah denganmu, kan?"

Ani Xie yang menyembunyikan faktanya berkata dengan menjamin: "Tidak. Di sini dia tidak berani berbuat sembarangan."

"Nah bagus kalau begitu."

"Aku sudah memberitahu Janice untuk tidak datang ke sini lagi. Pasti dia tidak akan datang untuk membuatku kesal."

Ada ekspresi menyesal dari mata Vanny, "Maaf, Ani. Padahal aku sudah bilang akan menemanimu, tapi sementara ini aku ada urusan jadi tidak bisa pergi."

"Tidak masalah. Di sini tidak ada masalah, ada banyak orang yang menemaniku, hanya saja aku akan bertambah bosan."

"Tapi kamu sedang sakit, tidak ada aku yang menemanimu mengobrol. Bukankah akan terasa sepi?"

"Bukankah kita bisa telepon? Dan juga masih ada nenek Chang yang menemaniku. Kamu jangan khawatir. Sebentar lagi aku sembuh lalu bisa kembali ke sekolah."

"Kalau begitu kamu harus cepat sembuh, aku sangat kesepian di asrama."

"Eum, jangan khawatir."

Setelah menutup panggilan, senyum di wajah Ani Xie perlahan-lahan menghilang.

Setelah membaca buku sebentar, Ani Xie keluar kamar untuk menghirup udara.

Tapi di sudut ruangan, Ani Xie mendengar suara ribut.

Ani Xie mengulurkan lehernya, lalu melihat nenek Chang dan bayangan pergi Yonardo Xiao.

Apa yang sedang mereka ributkan?

Dengan wajah curiga Ani Xie berjalan menghampiri dan bertanya, "Nenek Chang, apa yang terjadi?"

Nenek Chang mendongak menatap Ani Xie, "Tuan Xiao bilang, kamu bisa kembali ke sekolah."

Hati Ani Xie terasa tenggelam. Ani Xie merasa ada perdebatan di hatinya.

Bisa mendapatkan kebebasan adalah hal yang menggembirakan. Tapi kenapa dirinya merasa kecewa?

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu