Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 185 Dia Adalah Pacarku (3)

Christy Mu menutup pintu lalu menggoyang-goyangkan paket. Ada suara brak, brak, brak di dalamnya. Barang apa di dalamnya.

Setelah membuka bungkus paket, di dalamnya adalah kotak sepatu. Setelah dibuka lagi, isinya adalah sandal putih yang modelnya paling baru, dan yang paling penting adalah tidak akan mengenai bagian kaki kemarin yang terluka.

Dia menaruh ke lantai lalu mencobanya. Sangat nyaman. Merk sandal ini selalu sangat mahal, dan ternyata memang benar. Satu harga satu kualitas.

Setelah berjalan-jalan satu putaran, Christy Mu merasa dia perlu mengirim pesan berterima kasih pada Ericko Ye.

Sepatunya sangat cantik, aku sangat suka. Terima kasih.

Sangat cepat ada pesan balasan, hanya tiga kata. Bagus kalau suka.

Christy Mu berteriak, lalu melempar ponsel ke atas ranjang. Setelah terdengar bunyi ponsel, dia mengambil untuk melihat, Ericko Ye mengirim pesan lagi. Kamu bukan baru bangun 'kan.

Christy Mu tidak mempedulikan dia, dan terus melakukan kesibukannya.

Tidak lama kemudian, sebuah pesan masuk lagi. Lagi apa? Kenapa gak bales pesan aku?

Christy Mu tetap tidak mempedulikan dan duduk di sofa membuka perban kaki. Luka sudah menutup, tapi masih sedikit sakit, jadi dia menggantinya dengan handsaplast.

Christy Mu ini sengaja mengacangi Ericko Ye. Jangan kira setelah kemarin dia menyatakan cinta pada Ericko Ye, maka pria itu bisa berdiri di ketinggian dan memandangnya rendah.

Beberapa menit kemudian, ponsel berbunyi. Ketika melihat nama yang tertera di layar, dan tersenyum dengan maksud dalam. Di saat sambungan sudah mau tutup, dia mengangkat ponsel.

"Ada apa?" tanya Christy Mu.

"Apa yang sedang kamu lakukan?" suara Ericko Ye yang seksi terdengar.

"Aku sedang cuci muka dan ganti baju."

"Bagaimana luka di kakimu?"

"Masih sedikit sakit." Christy Mu berkata sambil tersenyum paksa.

"Apa yang akan kamu lakukan seharian ini? Hari ini mungkin aku harus berada di sini terus."

"Kamu sibuk saja, aku cari Lisa."

Di ujung sambungan terdiam sebentar lalu berkata, "Aku sudah menyuruh Brian Zhang menetap di hotel. Kalau mau pakai mobil kamu bisa mencarinya."

"Ok. Dah." Christy Mu langsung menutup telepon dan senyum di wajahnya seketika hilang.

Huh, Ericko Ye lumayan perhatian juga ya pada Edelyn Chu. Beli sepatu-lah, mengatur mobil-lah.

Lisa Xiao belum menelpon dan Christy Mu merasa bosan jadi turun ke lantai bawah untuk sarapan. Semangkuk bubur belum habis, telepon yang telah lama ditunggu datang.

Christy Mu segera menerima, "Halo, Lisa, kamu tidak apa-apa 'kan."

Suara Lisa Xiao jauh lebih nyaman, "Aku tidak apa-apa, tadi ada masalah dengan temanku. Sekarang sudah aman."

"Baik kalau begitu. Aku khawatir padamu tadi. Kalau begitu apa hari ini kamu ada waktu untuk bertemu denganku?" Christy Mu bertanya dengan nakal.

"Ada teman yang datang dari jauh, aku tentu harus bertemu dong. Kamu yang datang ke rumahku atau aku yang pergi ke kota bertemu denganmu?"

"Aku pergi ke rumahmu saja. Di kota tidak ada yang bagus dilihat. Apalagi cuaca begitu panas."

Kebetulan, Lisa Xiao juga tidak suka jalan-jalan. Daripada jalan-jalan, dia lebih suka panjat tebing atau diving.

"Ok, aku tunggu di rumah ya. Aku kirimkan alamatnya padamu."

"Ok, sampai jumpa."

Lisa Xiao di kompleks villa paling mahal di Kota S, lebih besar dua kali dari villa keluarga Ye.

Christy Mu duduk di mobil lalu melihat dari kejauhan ada kincir angin yang bergerak, lalu selanjutnya sehampar rumput hijau, lorong panjang yang bercahaya ungu, kelihatannya seperti ikat pinggang ungu milik wanita.

Penjaga pintu sangat jelas sudah mendapat pemberitahuan. Setelah datang bertanya apakah dia adalah Edelyn Chu, lalu membukakan pintu baginya.

Lisa Xiao berdiri di depan bangunan bergaya Eropa menunggunya dengan mengenakan dress putih panjang. Dibandingkan keseksian waktu itu, yang kali ini lebih lembut.

Begitu Christy Mu turun, dia langsung menghampiri Lisa Xiao dan tersenyum seperti bunga, "Akhirnya bertemu denganmu juga. Benar-benar tidak mudah ya."

"Kamu berkata seperti aku tinggal di gunung ini saja. Ayo cepat masuk, di luar terlalu panas."

"Ah, jangan terburu-buru. Aku melupakan sesuatu." Christy Mu kembali lagi ke mobil lalu mengeluarkan bunga Camelia yang indah kepadanya dan berkata, "Aku pertama kali datang ke sini juga tidak tahu mau membeli apa. Saat melewati toko bunga, aku melihat bunga ini sangat cocok denganmu. Cantik jadi ingin membelinya untukmu."

Lisa Xiao pertama kali menerima bunga dari perempuan, lalu mencium bunga itu, "Sangat cantik, terima kasih ya. Belum pernah ada cewek yang kasih aku bunga nih. Kamu bukan suka sama aku 'kan."

Christy Mu melingkarkan tangan ke lengan Lisa Xiao, lalu berkata dengan tersenyum, "Sejak pertama kali bertemu udah suka."

"Tapi hobiku pria, kamu tidak sesuai dengan kriteriaku." Lisa Xiao tahu Christy Mu sedang bercanda, jadi ikut saja.

Christy Mu menunjukkan wajah serius, "Kalau begitu bagaimana dong? Bukankah katanya membuat lobang mudah tapi mencabut pohon susah? Aku ..."

"Hahaha——" Lisa Xiao dibuat tertawa oleh perkataan Christy Mu, "Kamu ini, tidak diduga kamu begitu pandai bercanda."

"Hehe, tidak kok." Christy Mu menarik Lisa Xiao ke kamar lalu berkata, "Karena aku tidak bisa berubah menjadi pria, maka aku hanya bisa menjadi adikmu saja. Yang jelas aku sangat suka padamu."

"Adik? Siapa yang lebih tua, siapa yang lebih muda masih belum pasti lho."

Christy Mu melambaikan tangan, "Apa hubungannya dengan umur. Aku melihat cara mengatasi masalah, jadi memanggilmu kakak."

"Kalau begitu aku terpaksa menerimamu jadi adikku."

Mereka berdua masuk ke ruang tamu sambil mengobrol ria. Ruang tamu itu berbeda dari ruang tamu biasanya. Di sana tidak ada sofa panjang, melainkan sofa-sofa kecil yang mengelilingi meja. Di lantai terdapat karpet yang tebal.

"Style rumahmu sepert rumah di Inggris ya. Sekarang aku bisa memikirkan ada 3 sampai 5 teman yang duduk di atas sofa, sambil membaca surat yang datang."

"Ibuku suka yang seperti ini. Saat masih muda dia kuliah di Inggris dan tinggal di desa yang tradisional. Setelag pulang ibu membangun villa ini. Semuanya sama seperti yang ada di sana, kecuali kincir angin yang ada di luar. Hanya saja setelah dia membangun ini, beberapa hari kemudian dia kembali lagi ke Inggris." Lisa Xiao kemudian menemukan vas bunga, sambil memasukkan bunga Camelia sambil berkata, "Aku tidak ada permintaan terhadap tempat tinggal. Bisa tinggal di villa, juga bisa tinggal di rumah yang agak bobrok, bahkan bisa juga tinggal di tenda gunung. Tapi karena di sini tidak ada yang tinggal, jadi aku juga malas beli rumah lagi."

"Di sini enak kok." Christy Mu menatapnya Lisa Xiao dan melihat ada sedikit kekhawatiran di wajah itu. Christy Mu bertanya, "Kamu ada masalah ya? Coba ceritakan, siapa tahu aku bisa membantumu."

Lisa Xiao mengangkat lagi bunga Camelia dan berkata sambil menghela napas, "Sebenarnya juga bukan hal yang penting. Jadi tentang temanku yang aku bilang waktu itu. Kondisinya sangat buruk. Awalnya terus tidur, tapi kemarin tiba-tiba demam tinggi. Pagi ini baru stabil. Tadi saat kamu telepon itu, dokternya ada di sini, jadi aku tidak bisa mengobrol banyak."

Christy Mu sangat ingin menghiburnya, tapi tidak tahu harus berkata apa. Setelah diam beberapa detik, baru berkata, "Kamu jangan khawatir, dia pasti akan baik-baik saja. Meskipun dia tertidur, tapi dia dapat merasakan ada dukungan dari teman baiknya. Jadi dia pasti akan sembuh."

Lisa Xiao melihat ke arahnya lalu tersenyum, "Semoga saja." setelah menancapkan bunga, Lisa Xiao membersihkan tangan lalu berkata, "Ayo, aku bawa kamu pergi melihatnya. Tapi kamu hanya bisa melihat dari jendela, soalnya dokter berkata takut tertular, jadi tidak boleh ada yang masuk."

"Ok."

Lisa Xiao membawa Christy Mu keluar, lalu pergi ke ruangan di sebelah kincir angin.

Ruangan ini sudah dirubah menjadi kamar pasien. Semua peralatan penting rumah sakit rata-rata ada di sini semua, selain itu juga merupakan yang paling canggih.

Christy Mu berdiri di depan kaca dan memandang orang yang tidur dalam dia, Tubuh orang itu tertutupi selimut tipis, dan ada masker oksigen yang menutupi mulut orang itu. Tapi Christy Mu tiba-tiba merasa familiar.

"Itu dia. Awalnya aku mau membawamu pergi melihat tampang tampan dia, tapi sekarang tidak bisa lagi." berkata sampai situ, Lisa Xiao berhenti, lalu berkata lagi dengan nada sedih, "Kata dokter dia mungkin sudah tidak bisa bangun lagi seumur hidup ini." sudah begitu lama Lisa Xiao mencari obat dan dokter. Orang profesional yang bisa dia cari, sudah dia cari berulang kali. Bahkan sudah mengirimkan rincian penyakit kepada rumah sakit terkenal di Amerika dan Australia, tapi jawaban yang didapat adalah maaf, tidak ada cara, hanya bisa melihat apakah ada mukjizat atau tidak.

Lisa Xiao adalah orang yang suka berpetualang. Bisa hidup sampai sekarang, dia percaya adanya mukjizat.

Christy Mu sedikit kasihan. Saat pertama kali bertemu dengan Lisa Xiao, wanita itu begitu gembira. Setelah mengetahui identitasnya dari Ericko Ye, dia semakin merasa kehidupan Lisa Xiao sangat enak, tapi tidak disangka, ada juga saat dimana wanita ini merasa tidak berdaya.

"Dia adalah pacarmu?" tanya Christy Mu. Karena kalau hanya teman biasa, Lisa Xiao tidak akan melakukan sampai tahap seperti ini. Apa pacarnya ini tidak ada keluarga?Kenapa harus Lisa Xiao yang menjaganya?

Otak Christy Mu muncul banyak pertanyaan, tapi itu semua adalah privasi orang lain, dia tidak seharusnya mengetahuinya.

Lisa Xiao tersenyum nakal, "Iya, dia adalah pacarku. Tapi itu hanya pengakuan dariku saja, belum mendapat persetujuan darinya."

"Hah?" Christy Mu terkejut. Wanita seperti ini, ada juga pria yang menolak?

"Tapi, aku rasa dia pasti akan setuju. Karena bagaimanapun aku sangat cantik, juga sangat unik, kamu bilang benar tidak?"

Novel Terkait

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu