Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 355 Tidak Akan Melepaskannya Lagi (2)

Ayah Duan membalikan kepalanya, melihat Evardo Ye sudah tidak disana, semakin marah, dan berkata pada anak perempuannya, “Kamu sekarang sudah bisa melihatnya dengan jelas kan? Aku baru saja sadar, dia sudah begitu tidak sabar pegi mencari wanita luarnya itu, benar-benar ya...pokoknya aku tidak mengijinkanmu mempunyai hubungan dengannya!”

“Ayah...Kak Evardo bukan orang seperti itu, dia pasti ada urusan penting yang harus dikerjakan!”

“Kamu...Kamu mau membuat aku mati karena emosi ya!”

Ayah Duan melihat anaknya masih melindungi Evardo Ye, dada langsung menjadi sesak, ibu Duan langsung membantunya mengelus dada membuat emosinya sedikit turun.

Dengan suara kecil berkata pada Yanti Duan, “Ikuti saja apa kata ayahmu!”

“Ayah, kamu jangan marah, aku...ya sudah aku akan mengikuti kata ayah!”

Yanti Duan melihat kondisi ayahnya langsung terkejut dan mencoba menenangkan ayahnya, ayahnya baru saja sadar, dia tidak ingin membuat ayahnya jatuh pingsan dan tak sadarkan diri lagi.

....

Yolanda Duan buru-buru pergi mandi, melihat kaca, wajahnya begitu kuyu, lamaran Arnold Bai kemarin malam berakhir dengan kegagalan.

Mereka menganggap tidak terjadi apa-apa, pulang ke rumah masing-masing, tapi kemarin malam Yolanda Duan yang biasa mudah tidur nyenyak berakhir dengan insomnia.

Dia berpikir begitu banyak, dari awal bertemu Arnold Bai, hingga saat melihat tatapan terakhir Evardo Ye padanya, semakin memikirkan ini tubuhnya semakin segar, hingga akhirnya dia memilih memakan pil tidur baru bisa tidur.

Di depan kaca, terlihat wajahnya yang bengkak, lingkaran di bawah matanya terlihat begitu jelas, dia menekan sedikit lingkaran hitam itu lalu mengambil nafas dalam-dalam.

Apa yang dilakukan Arnold Bai kemarin semuanya menjadi sia-sia, rasa bersalah dalam hatinya semakin lama semakin dalam, dan hampir menenggelamkannya.

Yolanda Duan memegang wastafel, lalu dengan sekuat tenaga mengibaskan kepala, “Tidak apa-apa, tidak apa-apa, Arnold seharusnya tidak jatuh terpuruk dengan semudah itu kan?”

Tapi...di tolak oleh orang yang disukai, hati mana yang bisa tidak sakit dan terpuruk!

Setelah menyelesaikan mandi dengan penuh keraguan, menukar baju lalu pergi ke toko bunga, Delia Hua belum sampai di toko, dan di depan pintu toko juga tidak ada orang yang dia bilang akan datang membeli bunga.

Yolanda Duan dengan bingung membuka pintu toko, setelah menunggu setengah jam lebih, Delia Hua baru datang.

“Bos?” Delia Hua melihat Yolanda Duan terkejut, dia sangat jarang datang ke toko sepagi ini, apalagi akhir-akhir ini, biasanya satu harianpun susah bertemu dengannya, maka dari itu, saat melihat dia yang sedang berbaring sambil menyesap teh, dia semakin terkejut.

“Kamu bilang orang yang mau beli bunga itu kapan datangnya?” Yolanda Duan melihatnya yang basah karena keringat, memberikannya secangkir teh.

Delia Hua menerima tehnya dan langsung meminumnya sampai habis, “Harusnya sudah datang dari tadi, biasanya malah sudah pulang lagi, hari ini macet parah, mungkin tidak dia lihat toko tidak ada orang, jadi pergi lagi?”

Yolanda Duan mengerutkan alisnya, “Aku sudah datang dari tadi, juga tidak lihat ada orang yang menunggu di depan toko.”

Delia Hua menggaruk kepalanya, “Nah kalau begitu aku tidak tahu lah, mungkinkah hari ini berhalangan tidak bisa datang?”

Tapi, kenapa bisa kebetulan seperti ini di saat bosnya datang ke toko?

...

Evardo Ye keluar dari rumah sakit, membawa mobil ke kota Timur, dia teringat 2 hari yang lalu, Yunardi Mu membawa setumpuk berkas datang ke hadapannya.

“Kak, aku sudah menemukannya, dia tinggal di kota Timur.”

“Kota Timur?”

“Iya, membuka toko bunga, siang hari kalau tidak ada kerjaan akan pergi kesana menjual bunga.”

Evardo Ye kembali sadar dari lamunannya, melihat alamat yang diarahkan GPS, dia mengerutkan keningnya, tempat itu, dia pernah kesana, dan tidak hanya sekali...

Di depan toko bunga, sebuah mobil Rolls-Royce berhenti di depan, Delia Hua sedang merapikan rumbut bunga di depan toko, mendengar bunyi mobil penasaran pergi ke arah mobil untuk melihat.

Pintu pengemudi mobil terbuka, sebuah tubuh laki-laki panjang menjulang dengan postur wajah yang sempurna turun dari sana, dia berjalan sampai ke depan pintu, tiba-tiba berhenti, tempat ini dia sepertinya pernah kesini...

Otaknya tiba-tiba mengulang waktu pertama kali sampai di kota B, demi membantu Yunardi Mu membeli bunga, dia sepertinya mampir kesini membeli bunga.

“Tuan, ada yang bisa aku bantu?” Delia Hua melihatnya dengan kagum, lalu segera meletakan barang di tangannya, bersiap memperkenalkan segala yang ada di toko bunga.

Evardo Ye melihatnya datar, “Tidak perlu, aku pergi lihat sendiri saja.”

Tanpa menunggu respon Delia Hua, dia sudah melangkah pergi masuk ke dalam toko bunga, di dalamnya tertata banyak bunga, dia bisa melihat ada sebuah bayang yang berjalan dari dalam, dan dia segera pergi menyusul dan melihat bayang siapa itu.

Saat berbelok, dia membelalakan kedua matanya, bayangan orang itu sudah hilang, tangannya menangkap sebuah bunga yang dia tidak tahu namanya, warnanya ungu, bunga yang ringan dan elegan.

Evardo Ye baru mau menundukan kepala pergi, membalikan badan tiba-tiba melihat Yolanda Duan berdiri di depannya, keduanya serentak terdiam, mereka tidak menyangka bisa bertemu disini.

“Kamu kok bisa kesini?” Yolanda Duan hanya terdiam beberapa detik, lalu kembali pada keadaan normal.

“Aku mau bertemu denganmu.”

Evardo Ye menatapnya tidak lepas, detak jantungnya perlahan mulai kembali berdegup kencang, langit penuh bunga bersama mengelilingi mereka.

4 kata itu, membuat jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya, dia telah menunggu lama, ternyata hanya untuk mendengar 4 kata itu.

“Bos, ada tamu...”

Delia Hua melihat Evardo Ye masuk ke dalam toko lama dan tidak keluar-keluar, segera datang memberi tahu Yolanda Duan, baru sampai di depan pintu, kakinya tiba-tiba terhenti.

Dia mengusap matanya, kalau dia tidak salah lihat, bosnya saat ini sepertinya sedang berpelukan dengan laki-laki tampan tadi.

Yolanda Duan mendengar suara Delia Hua, buru-buru lompat keluar dari pelukan Evardo Ye, “Itu...Delia, kami...”

Dia melirik Delia Hua, tatapannya jelas menunjukan kalau dia tidak butuh penjelasan darinya, karena dari semua ini dia bisa mengerti apa yang telah terjadi.

“Bukan seperti itu!” Yolanda Duan melambaikan tangan, dengan cemas menarik tangan Evardo Ye, “Kamu cepatlah beri dia penjelasan!”

Evardo Ye tidak tahu apa-apa, “Penjelasan apa?”

“Kami...”

Novel Terkait

Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu