Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 234 Dia Diculik, Aku Tidak Butuh Bantuanmu (3)

"Aduh, tergores. Aku akan mengambil air untuk mencuci luka." Kakak wanita itu dengan hangat berkata.

"Terima kasih, kak." Tiba-tiba Christy Mu teringat hal yang penting lalu memanggil wanita itu, "Kak, apakah kakak memiliki ponsel? Aku ingin menelpon rumah."

"Ada, tapi sinyal di sini buruk. Setiap ingin menelpon harus pergi ke gunung kecil." Kakak tersebut memberikan sebuah ponsel model jaman dulu kepada Christy Mu, "Kamu lihat, satu sinyal pun tidak ada. Aku menjadikan ponsel ini hanya untuk melihat jam."

Christy Mu merasa kecewa. Satu sinyal pun tidak ada, apakah harus menunggu besok dan baru pergi ke gunung kecil?

Kakak tersebut mengerti perasaan Christy Mu, menenangkan Christy Mu dengan menepuk-nepuk bahunya, lalu tanpa bicara apapun pergi untuk mengambil air.

Setelah beberapa waktu berlalu, sekarang hampir jam sebelas malam lebih. Di dalam rumah tidak ada banyak kasur, Christy Mu, kakak wanita dan anak kakak tersebut berkumpul di satu kasur. Walaupun sangat sederhana, tapi Christy Mu merasa sangat puas, dalam keadaan setengah mengantuk memeluk anaknya.

Tidur Christy Mu tidak nyenyak, di dalam mimpinya diisi oleh pemandangan dirinya dikejar dan dibunuh oleh Gavin. Christy Mu selalu berlari, tapi tidak bisa berlari keluar dari genggaman tangan pria tersebut.

"Dok dok dok--" Tiba-tiba dari luar terdengar suara ketukan pintu yang keras. Christy Mu orang yang pertama bangun, dengan panik melihat keluar. Di waktu seperti ini siapa yang bisa mengetuk pintu? Sangat mungkin kalau orang yang berada di mimpinya yang mengetuk pintu.

Kakak perempuan itu juga perlahan-lahan bangun, mendengar suara dari luar dengan seksama.

"Buka pintu!" Ada seorang pria yang berteriak.

Christy Mu memeluk erat anaknya, matanya dipenuhi kekhawatiran, "Mereka mengejarku."

Tapi kakak itu malah terlihat tenang, memakai baju dengan cepat lalu berkata, "Mari, sembunyikan barang-barangmu."

Baju Christy Mu belum diganti, hanya saja dia sudah berganti celana, jadi gerakannya agak cepat. Christy Mu menggendong anaknya ke punggung, memakai sepatu lalu mengikuti kakak wanita itu dari belakang.

Di luar rumah, suara ketukan pintu yang nyaring masih terus terdengar.

Di dalam kamar tidak menyalakan lampu, kakak wanita itu dengan mudah membuka sebuah pintu kamar di depan. Dengan suara pelan berkata pada Christy Mu, "Ini adalah tempat kami menyimpan bahan makanan." Lalu kakak wanita itu membuka sebuah kendi besar, di dalamnya masih ada sedikit jagung, "Masuk."

Christy Mu mengangkat kakinya masuk ke dalam dan agak terhuyung. Kepala anaknya hampir membentur kendi besar itu, syukurnya kakak wanita itu memegangi Christy Mu, "Hati-hati. Jongkok lah. Aku akan menaruh barang-barang di atasnya. Kamu tahan sedikit."

"Eum." Christy Mu melindungi anaknya dalam pelukan. Tidak lama kemudian kakak wanita membawa papan kayu bulat dan meletakkan di atas kepala Christy Mu, memberikan bagian atasnya dua kantung beras, baru menutupnya. Kemudian kakak wanita juga menaruh satu kantung biji-bijian di atas penutup kayu bulat tersebut.

Kepala Christy Mu terasa agak sakit karena ditekan, tapi saat ini dia terpaksa harus menahan.

"Buka pintu! Jika tidak buka pintu, kami akan mendobraknya." Orang di luar berteriak.

Kakak wanita menutup pintu bahan persediaan makanan, menyalakan lampu lalu balas berteriak, "Siapa kalian?"

"Kami mencari orang. Buka pintu kalian."

Kakak wanita berdiri di tengah ruangan, "Jika mau mencari datang besok saja sampai aku tahu kalian orang baik atau bukan. Sekarang sudah larut malam."

"Kamu mau membukanya atau tidak? Jika tidak buka, kami akan mendobraknya. Tidak peduli rusak atau tidak."

Kakak wanita menarik pintu, "Kalian mencari siapa? Di rumahku hanya ada aku dan putraku."

"Entah hanya ada dua orang atau tidak, kami mencari dulu, baru tahu." Pria itu tampak marah, "Kalian berdua buka pintunya."

Mendengarnya, kakak wanita pun membukakan pintu. Jika pintu ini rusak, dia sebagai wanita bagaimana dia memperbaikinya? Akhirnya kakak wanita buru-buru keluar, "Tunggu sebentar, jangan ditendang. Aku akan buka."

"Cepat!" Dengan suara marah pria itu berkata.

Kakak wanita menoleh ke ruang penyimpanan yang gelap, setelah itu memusatkan pandangannya dan membuka pintu, "Siapa kalian?"

Harryo Zhang dengan bengis menatapnya, "Apakah kamu pernah melihat seorang wanita membawa anak?"

Dalam hati kakak wanita berkata, 'Ya Tuhan, dia mencari adik itu.'

"Tidak. Di sini sangat terpencil, bagaimana mungkin ada yang datang?" Jawabnya bohong. Kakak wanita adalah seorang yang baik hati dan hangat, melihat wanita yang kesulitan pasti akan dia bantu.

Harryo Zhang menatapnya beberapa detik, merasa bahwa wanita ini adalah keluarga petani yang jujur, kulitnya gelap, tubuhnya tinggi dan kurus, ada sorot terkejut di mata wanita itu.

"Masuk dan cari." Ucap Harryo Zhang.

Kakak wanita tidak bersedia lalu berteriak, "Siapa kalian? Apa alasannya memeriksa rumahku? Aduh duh duh, apa yang kalian lakukan? Kalian tidak punya peraturan."

Anak laki-lakinya yang tertidur di ranjang karena suara ribut terbangun, menggosok-gosok matanya. Ketika melihat pria yang seperti setan berada di kamarnya, anak laki-laki itu langsung sadar, berteriak takut memanggil ibu, "Ibu, mereka siapa? Kenapa datang ke rumah kita?"

Ketika kakak wanita ingin menenangkan anaknya, tapi anak laki-laki langsung didatangi Harryo Zhang, "Apakah tadi di rumah kalian ada seorang wanita yang menggendong anak datang?"

Anak laki-laki dibuat takut, langsung menggelengkan kepala, "Tidak ada. Aku tidak melihat."

Melihat tidak ada tanda-tanda bohong, Harryo Zhang melepaskan anak tersebut.

Suara tendangan terdengar.. Tiga kamar yang tidak besar sudah dicari, tidak ada orang.

Pandangan Harryo Zhang jatuh ke pintu kecil di sudut ruangan, dengan suara dingin bertanya, "Itu ruangan apa?"

"Tempat keluargaku menyimpan makanan." Suara kakak wanita agak bergetar.

"Masuk dan cari." Harryo Zhang memerintah, lalu ada orang yang menendang pintu.

Dengan gugup kakak wanita berdiri di depan pintu lalu berkata, "Jangan sentuh barang-barangku."

Orang-orang itu kembali mengacau, hanya tersisa tiga kendi besar, "Di dalamnya ada apa?"

"Biji-bijian. Apakah aku harus meletakkannya di bawah tanah? Kalau begitu sedari awal sudah digigit tikus."

Orang itu melihat kakak wanita sekilas, membukanya satu persatu. Dua kendi yang sebelumnya berisi biji-bijian, sesampainya di kendi ketiga, pria itu memindahkan kantung beras lalu membuka penutup kayu dan melihat sekilas, di dalamnya masih biji-bijian, pria itu kembali menutupnya lagi.

Christy Mu yang sembunyi di dalam berhenti bernapas, bagusnya semuanya sudah berlalu.

"Kak, tidak ada."

Tidak ada?

Harryo Zhang dan orang-orangnya mencari Christy Mu, jejak yang dilewati mereka didapati ada di dekat-dekat sini, kira-kira di wilayah sekitar lima ratusan meter, hanya terdapat satu keluarga petani. Apakah mungkin Christy Mu tidak masuk ke rumah dan malah bersembunyi di luar?

Wanita itu sangat mencintai anaknya, apakah dia rela anaknya membeku?

"Ayo pergi." Dengan suara dingin Harryo Zhang berkata sambil membawa orang-orangnya pergi keluar. Baru sampai pintu, sudut mata Harryo Zhang melihat di belakang pintu seperti ada tumpukan barang. Harryo Zhang langsung mendorong pintu, sebuah celana panjang wanita berwarna kuning muda terjatuh di lantai, di celana itu juga terdapat jejak lumpur dan goresan dari rumput liar.

Melihat celana itu, hati kakak wanita mencelos.

Mati.

Saat itu ketika Christy Mu berganti celana dan ingin membuang celana itu, tapi kakak wanita merasa bahwa bahan celana itu dan modelnya sangat bagus dan juga baru, kakak wanita berencana besok akan mencucinya dan memakai untuk dirinya sendiri. Akhirnya dia menaruhnya sembarangan di pintu dan lupa.

Ini malapetaka. Kakak wanita merasa bersalah pada Christy Mu.

Harryo Zhang memungut celana tersebut dan melihatnya dengan teliti, matanya menyala terang melihat celana tersebut. Selama dua hari ini sepertinya Christy Mu memakai celana ini.

"Apa ini?" Harryo Zhang memutar tubuhnya bertanya pada kakak wanita.

Kakak wanita berpura-pura tenang, "Apakah kamu tidak bisa melihatnya? Tentu saja itu celana."

Harryo Zhang tersenyum dingin, "Aku tanya, ini celana siapa?"

"Celanaku. Sore ini aku bekerja di sawah. Celanaku kotor dan ku taruh di sana." Kakak wanita menjawab dengan gugup.

"Benarkah?" Harryo Zhang menenteng celana tersebut sambil selangkah demi selangkah maju ke depan kakak wanita, dengan nada menyindir berkata, "Ini celana koleksi baru musim gugur milik brand Versace, paling murah berharga 8 juta. Kamu yakin ini milikmu?"

Kakak wanita terkejut. Satu celana bisa semahal itu? Uang 8 juta adalah biaya hidup dirinya dan anaknya selama setengah tahun.

Tidak perlu banyak bertanya, Harryo Zhang sudah mendapatkan jawaban dari sorot mata wanita itu. Harryo Zhang membuang celana itu ke lantai, kedua tangan pria iu dilipat di depan dada, dengan suara mencekam bertanya, "Aku tanya sekali lagi. Dimana wanita dan anak itu?"

Kakak wanita dibuat takut dan gemetar oleh aura menakutkan yang keluar dari seluruh tubuh Harryo Zhang, dirinya memiliki keberanian dan rasa iba dan juga dirinya hanyalah seorang wanita dari keluarga petani, belum pernah melihat banyak hal, tapi dirinya sedikit mengerti, jika sudah mengiyakan permintaan dari orang lain, tidak boleh mengingkarinya.

"Begitu hari gelap aku sudah di rumah memperbaiki tas anakku. Aku sungguh tidak pernah melihat seorang wanita dan seorang anak. Kamu juga sudah mencari di rumahku. Mana ada orang?" Kakak wanita memaksakan diri untuk menjadi berani.

"Baiklah. Kalau begitu kamu jelaskan, dari mana kamu dapat celana ini?"

Dengan banyak dalih kakak wanita menjawab, "Aku membelinya di pasar bazar. Benar-benar bukan membelinya di tempat yang kamu bilang Versace atau apa itu. Kamu pasti salah mengenali. Itu juga barang tiruan. Aku hanya petani, dari mana memiliki uang membeli barang semahal itu?"

Novel Terkait

Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu