Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 115 Kebenaran yang Diambil Malam Itu (1)

Mendengar pertanyaan Christy Mu, tatapan mata Gilbert Nan bersinar, nada suaranya terdengar begitu rendah, “Siapa yang memberi tahu hal ini padamu?”

Gilbert Nan mendengus, tersenyum sinis, dan suaranya terdengar begitu dingin, “Siapa yang memberi tahuku itu tidak penting? Aku hanya ingin tahu jawaban?”

“Christy, dengarkan aku, semuanya tidak seperti yang kamu pikirkan.” Gilbert Nan berusaha menahan emosinya.

“Bukan seperti yang aku pikirkan, lalu seperti apa? Gilbert, kamu tahu setelah aku tahu semuanya, aku merasa begitu terluka, aku begitu nempercayaimu, tapi apa yang telah kamu lakukan padaku!”

Ekspresi wajah Christy Mu mulai tidak tenang, disana juga terlihat kekecewaan, membuat ketidak tenanan dalam hati Gilbert Nan semakin besar.

Gilbert Nan dengan cepat berjalan menghampirinya, memaksanya untuk melihat matanya, dimatanya ada sebuah ketulusan dan keyakinan, “Christy, percaya padaku, aku tidak pernah berpikir untuk melukaimu, atau semua yang sebelumnya telah ku lakukan memang tidak patut, tapi semua itu karena aku mencintaimu!”

Siapa laki-laki malam itu, hanya Gilbert Nan yang mengetahuinya dengan jelas, tapi dia malah berencana untuk menelan kebenaran itu bulat-bulat.

Irvan Lu mengira laki-laki malam itu adalah dia, tapi dia tidak tahu, kalau Gilbert Nan malam itu hampir saja kecelakaan, dan tidak bisa tepat waktu memenuhi janjinya, dan karena semua mengira laki-laki itu dia, maka biarlah semua itu di anggap seperti itu.

Mencintainya?

Christy Mu mencibir, betapa hebatnya kata cinta itu, semua orang bisa mengucapkannya, Irvan Lu penah mengatakan itu, tapi berakhir dengan tangannya sendiri yang telah mengantarnya pada ranjang laki-laki lain.

Gilbert Nan sekarang juga mengatakan kalau dia mencintainya, di saat dia baru saja mengetahui, orang yang telah mengambil malam pertamanya malam itu dan membuatnya begitu terluka ternyata adalah dirinya!

Cinta mereka begitu egois.

“Gilbert, jangan mengatakan cinta padaku, aku merasa aku tidak punya pesona kuat untuk bisa membuat Tuan Gilbert yang terhormat jatuh cinta padaku? Kamu bagaimana bisa mencintaiku?”

Kening Gilbert Nan mengkerut, merasa kalau Christy Mu tidak mudah di taklukan, lalu dia berkata, “Ada satu hal, mungkin kamu sudah melupakannya, 3 tahun yang lalu di jalan gang yang gelap, kamu pernah menyelamati hidupku.”

Mendengar kata-katanya, kedua alis Christy Mu tertaut, dia berusaha mengingat kejadian apa itu, tiba-tiba merasa familiar, dan bertanya dengan penuh takjub, “Orang yang pernah ku selamatkan itu kamu?”

Melihat dirinya yang telah mengingatnya, Gilbert Nan dalam hati merasa senang, dan menganggukan kepala, lalu berkata, “Benar, karena dulu kamu pergi tergesa-gesa, aku jadi tidak enak untuk mengganggumu, tapi selama beberapa tahun ini, aku diam-diam terus memperhatikanmu.”

Christy Mu terkejut, terus bertanya, “Mengapa? Aku bukannya sudah bilang kalau aku tidak perlu balasan darimu, kamu seharusnya tidak perlu melakukan itu! Walaupun saat itu juga orang yang berbeda, aku juga akan tetap melakukan pilihan itu!”

Mendengar perkataannya, Gilbert Nan tersenyum pahit, lalu melanjutkan, “Aku tahu, tapi kamu tanpa ku sadari telah menarik perhatianku, membuatku semakin lama semakin tergila-gila padamu.”

Christy Mu hanya diam, karena dia sungguh tidak tahu harus mengatakan apa.

“Aku sering melihatmu melewati jalan itu memberi makan anjing-anjing liar, kamu juga sering pergi ke rumah kesejahteraan lokal menjadi sukarelawan, kamu sungguh wanita yang lembut dan baik hati, dan inilah yang membuatku tertarik padamu.”

Christy Mu menundukan kepala, ekspresinya begitu gelap tak tertebak, bibirnya terlukis senyum pahit, dan berkata, “Kamu bagaimana bisa tahu kalau perasaanmu itu karena cinta padaku? Bukannya perasaan karena rasa terima-kasih?”

Christy Mu dulu mempercayai dengan adanya cinta pada pandangan pertama, tapi setelah mengalami bebeapa hal, dia perlahan mengerti, untuk mencapai tujuan yang diinginkan mengataskan nama cinta itu bukanlah cinta, melainkan perasaan egois.

Alis Gilbert Nan tertaut, dia tersenyum tipis, suaranya terdengar begitu lembut, “Aku tidak pernah menggunakan cinta sebagai suatu tawaran, Christy, kamu seharusnya mengerti aku, aku tidak harus melakukan itu.”

Berbicara mengerti, Christy Mu saat ini rasanya tidak mengerti siapapun, saat dia mengira barang itu berbentuk bulat, tapi hasilnya sebaliknya malah berbentuk persegi.

Saat dia merasa pertemanan mereka tulus dan bersih, tapi kenyataan menyatakan kalau semua ini dinodai dengan kebohongan dan begitu kotor.

Ekspresi Christy Mu dicampur dengan ketidakpedulian, tidak ada kehangatan lagi disenyumnya, dan nada suaranya menjadi acuh tak acuh, “Gilbert, kau tahu? Hidupku hanya sepotong pasir, semua pengalamanku telah menjadi tidak berarti, keberadaanmu seperti sebuah oasis di padang pasir...”

Mendengar deskripsinya, Gilbert Nan mengerutkan kening, tetapi tidak memotong kata-katanya.

“Setiap aku terluka, kamu selalu datang memberikanku kehangatan, aku sangat berterima kasih, dan sangat senang bisa mengenalmu, tapi sekarang kamu malah memberi tahuku, yang aku lihat hanyalah sebuah penampilan, tapi kenyataannya sungguh tidak pernah ku duga.”

Kata-kata yang di ucapkan Christy Mu, seperti telah menghabiskan seluruh tenaganya, hidungnya berair , dan matanya juga mulai berair, membuat Gilbert Nan tertegun.

Hati Gilbert Nan menjadi kecut, dia berjalan ke depan hendak mengelap air matanya, tapi tangannya disingkirkan oleh Christy Mu.

Wajah Gilbert Nan memuram, berusaha menjelaskan, “Christy, aku minta maaf atas segala yang terjadi, kamu boleh menyalahkanku, tapi jangan tidak memperdulikanku!”

Ekspresi Christy Mu begitu kukuh dan menggelengkan kepala berkata, “Gilbert, mulai saat ini, kita tidak usah saling berhubungan lagi, mengenai hal ini, aku tidak bisa memaafkanmu!”

Setelah mengatakan itu, Christy Mu berbalik pergi, tapi punggungnya tiba-tiba tertempel dada yang hangat, membuat tubuhnya seketika mematung.

Gilbert Nan mengerahkan seluruh tenaganya, dalam hatinya terasa begitu tidak tenang, dia memberi tahu dirinya untuk tidak melepaskannya, karena kalau dia melepaskannya, maka hubungan mereka akan berakhir, dan dia tidak akan memiliki kesempatan untuk bersamanya lagi.

“Christy, tolong jangan tega begitu? Segala yang telah terjadi aku minta maaf, tapi tolong jangan lepaskan aku, aku bisa gila!” Gilbert Nan menjelaskan setengah mati, seperti sedang berusaha menggenggam penyelamat hidupnya untuk terakhir kali.

Ekspresi Christy Mu begitu kukuh dan menggelengkan kepala berkata, “Gilbert, mulai saat ini, kita tidak usah saling berhubungan lagi, mengenai hal ini, aku tidak bisa memaafkanmu!”

Setelah mengatakan itu, Christy Mu berbalik pergi, tapi punggungnya tiba-tiba tertempel dada yang hangat, membuat tubuhnya seketika mematung.

Gilbert Nan mengerahkan seluruh tenaganya, dalam hatinya terasa begitu tidak tenang, dia memberi tahu dirinya untuk tidak melepaskannya, karena kalau dia melepaskannya, maka hubungan mereka akan berakhir, dan dia tidak akan memiliki kesempatan untuk bersamanya lagi.

“Christy, tolong jangan tega begitu? Segala yang telah terjadi aku minta maaf, tapi tolong jangan lepaskan aku, aku bisa gila!” Gilbert Nan menjelaskan setengah mati, seperti sedang berusaha menggenggam penyelamat hidupnya untuk terakhir kali.

Seluruh tubuh Christy Mu bergetar, kedua matanya menutup, lalu mendorong diri melepas diri dari pelukannya, suaranya terdengar begitu datar, “Gilbert, jangan paksa aku untuk membencimu.”

Gilbert Nan mendengar perkataannya, ekspresinya begitu terkejut, dan dia akhirnya sempat ragu beberapa saat, lalu berakhir dengan rasa tidak terima berkata, “Baik, Christy. Aku akan mendengarkanmu.”