Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 516 Pejalan Kaki Yang Menonton Pertunjukkan (2)

Setelah mendengar perkataan ini, pria berkacamata mengangguk, setelah itu memegang tangan ketua kelas, berkata, "Untungnya, aku menyadarinya lebih awal, memilih kamu, ada kamu disini, aku tidak usah khawatir."

Diperhatikan dengan penuh kasih sayang oleh pria berkacamata itu, ketua kelas merasa bahwa tubuhnya lemas.

Perasaan bahagia itu membuatnya merasa bahwa apa pun yang dia lakukan untuk pria berkacamata itu sepadan.

Saat ini, Vanny yang masih tidak tahu dirinya akan difitnah orang masih bekerja di toko makanan penutup.

Melihat wajah Vanny yang semakin kurus, Bianca Ye tidak tahan dan berkata, "Vanny, jika kamu mengambil dua hari libur, aku akan membayar upahmu, beristirahatlah dengan baik."

Vanny terdiam, dengan panik bertanya, "Bagaimana, apakah aku berbuat sesuatu kesalahan?"

"Tidak, hanya merasa bahwa kamu belakangan ini seperti sudah bekerja keras terlihat sangat lelah, dan tampak kurus."

Vanny tertawa, berkata, "Oh, itu sama sekali tidak ada hubungannya, sekarang meskipun lelah sedikit, semua akan terbayarkan dengan kesuksesan."

Meskipun wajah Vanny memucat, tapi senyuman dia, membuat Bianca Ye tenang.

Sembari melihat wajah senyum Vanny, Bianca Ye tidak tahan untuk berbicara, berkata, "Kamu, adalah wanita paling optimis yang pernah aku temui."

"Hanya perlu sering tertawa, maka akan mendapat keberuntungan yang baik. Ini adalah pengalaman aku."

"Iya, aku juga sering berpikir seperti itu. "Bianca Ye memegang tangan Vanny, berkata, "Mari, jangan sibuk dulu, coba dulu pizza terbaru buatan aku."

Mengikuti Bianca Ye berjalan sampai meja depan, berkata, "Kamu makan lebih banyak, makan lebih banyak supaya cepat gemuk, kalau tidak tunggu Ani kembali, dia mengira aku menyiksamu."

Memikirkan Ani, Vanny tidak tahan tetapi berkata, "Berbicara tentang itu, Ani telah keluar selama hampir sebulan, kenapa dia tidak bermaksud untuk kembali."

"Kurasa mereka akan kembali lagi dalam beberapa hari nanti. Menurutmu, Yonardo tidak harus bekerja, tapi dia bisa mengajak istrinya jalan-jalan. Tentu saja, dia harus menikmati hari-hari lagi."

Vanny membayangkan penampilan bahagia Ani Xie, berkata sambil tersenyum, "Akhir-akhir ini, Ani akan sangat bahagia."

"Itu benar. Jadi, kita tidak mendesak mereka. Biarkan mereka berkeliaran diluar."

Berbicara tentang Yonardo Xiao, dia memikirkan Yunardi Mu tanpa sadar.

Setelah hari itu, Yunardi Mu tidak mencari dirinya sendiri, seolah-olah mereka tidak pernah saling kenal.

Sangat menyenangkan bahwa keduanya tidak berhubungan, tetapi Vanny tidak mengerti mengapa ada tempat yang menjadi kosong di hatinya.

Melihat Vanny memegang pizza, dia tidak menggigit untuk waktu yang lama, Bianca Ye tidak bisa menahan diri untuk berkata, "Vanny, makan, atau itu menjadi dingin."

"Ng, baik."

Vanny tersadar, dan segera menggigit.

Tapi tidak tahu mengapa, hanya merasa pizza harum tiba-tiba kehilangan rasanya pada saat ini, membuat Vanny seperti mengunyah lilin.

Tepat ketika otak Vanny menolak, seorang tamu di belakang meja tiba-tiba menjerit.

"Ya, siapa pria yang ada di TV, sangat tampan."

Ada TV LCD di toko makanan penutup, yang akan menyiarkan beberapa berita atau film.

Saat ini, berita keuangan sedang disiarkan.

Vanny mendengar pembicaraan mereka dan tidak tahan untuk mendongak.

Dia mengenakan setelan jas buatan tangan kelas atas, dengan tenang duduk di hadapan tuan rumah, berbicara tentang masalah tertentu.

Pria seperti itu, begitu mempesona, adalah orang yang sukses pada pandangan pertama.

Tapi itu dia. Namun, itu terasa sangat jauh dari Vanny, dan juga sangat aneh.

Yunardi Mu, yang tinggal di pikiran Vanny, adalah seorang pria dengan pakaian rumahnya yang memasak bubur untuknya. Dia adalah pria yang tidak memiliki gambaran dan makan makanan pedas dengannya. Dia adalah pria yang tahu bahwa dia tidak enak badan dan akan berlarian di rumah sakit bersamanya.

Memikirkan ini, Vanny tidak tahan dan menurunkan kepalanya, hatinya masam.

Kapan tepatnya. Apakah dia akan mengingat setiap gerakan Yunardi Mu? Jika dia ingin melupakan, dirinya tidak bisa melupakannya.

Vanny duduk di sana dengan linglung, alasan mengatakan padanya, jangan mendengarkan berita tentang Yunardi Mu, biarkan semuanya memudar perlahan, yang bisa menyelamatkannya.

Tetapi dia tidak bisa tidak mendengarkan beberapa kata tentang dia, bahkan jika itu tidak berguna.

Gadis-gadis terus berbicara tentang Yunardi Mu, tetapi mereka tidak menyadari bahwa karakter yang mereka bicarakan selalu ada di sekitar sini.

"Apa kamu tidak mengenalnya? Ini adalah putra dari Perusahaan Mu, Yunardi Mu."

"Ternyata dia Yunardi. Dia sangat tampan. Dia lebih tampan daripada semua bintang."

"Tidak hanya tampan, tetapi juga kaya. Dikatakan bahwa dia tidak punya pacar. Jika dia bisa menikah dengannya, itu akan menjadi nyonya kaya."

"Ha. Bukankah itu sama dengan yang di TV? Oh, kuharap aku bisa mengenalnya."

"Lupakan saja. Orang suka bintang kecil. Mantan pacar gosip mereka semuanya bergaya seperti itu. Mereka keren dan elegan, atau seksi. Jika kamu punya tampang seperti ini, lupakan saja."

"Aduh. Mengapa kamu mengatakan begitu, jika dia tiba-tiba berubah selera, dia menyukai yang seperti aku ini."

"Itu hanya untuk bersenang-senang, itu tidak benar."

"Aduh, aku benci itu!"

Kata-kata dari para gadis itu, semuanya didengar oleh Vanny, dan kemudian meremas telapak tangannya dengan ringan.

Untuk Yunardi Mu, dia juga orang yang hanya lewat, dan dia tidak akan hidup dalam hatinya.

Ah, jelas tahu hasilnya, tetapi Vanny masih akan merasa sangat tidak nyaman, perasaan itu, seolah-olah ada sesuatu yang dilucuti dari lubuk hati, meneteskan darah.

"Yah, kenapa tiba-tiba tidak ada konten?"

Kepala Vanny yang tertunduk sedih, mendengar gadis-gadis itu tiba-tiba meneriakkan teriakan terkejut.

Vanny mendongak, dia melihat Bianca Ye berdiri di sana di depan TV. Dia berkata dengan senyum menyesal, "Maaf, salurannya rusak. Vanny, pergi dan tuangkan segelas air untuk dua tamu."