Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 327 Tidak Ingin Menipumu (3)

Yolanda Duan membalikkan tubuhnya, memunggungi pintu. Dia sangat marah, marah karena Evardo Ye memiliki anak, marah karena pria itu tidak memberitahunya masalah ini. Yolanda Duan mengerti maksud pria itu, tapi dirinya tidak bisa memaafkan cara yang dilakukan Evardo Ye.

Yolanda Duan bisa tidak peduli pada Jolly Zhao, bisa menganggap masalah ini tidak pernah terjadi, tapi bagaimana dengan anaknya? Anak itu hidup! Yolanda Duan tidak bisa abai. Demi kebahagiannya sendiri dan dia menghancurkan hidup seorang wanita dan seorang anak.

Seumur hidupnya, yang Yolanda Duan ingin lindungi adalah kebahagiaan rakyat biasa. Bagaimana bisa dirinya tega membiarkan seorang anak tidak memiliki ayah? Hal ini bertolak belakang dengan keinginannya.

Dirinya tidak bisa melakukan hal semacam ini.

Yolanda Duan menghela napas berat. Dia yakin dirinya mencintai Evardo Ye, tapi harga yang harus dibayar untuk cinta ini sangat besar. Yolanda Duan tidak bisa menahannya.

Begitu terpikir akan meninggalkan Evardo Ye, air mata Yolanda Duan bergulir jatuh. Sialan, kenapa setiap dirinya berpikir bisa memiliki kebahagiaan, tangan Tuhan merampas kebahagiaannya?

Apakah di kehidupan sebelumnya Yolanda Duan melakukan hal pengkhianatan?

Makan siang dikirim sendiri oleh Brian Zhang. Pria itu tidak bertemu Yolanda Duan dan langsung memberikannya ke Linardi, jadi Brian Zhang tidak tahu apa yang terjadi.

Sore menjelang malam, Evardo Ye membawa banyak makanan yang dimasak dengan obat-obatan herbal dari restoran mewah serta makanan kecil lainnya ke rumah sakit. Begitu membuka ruangan pasien, Evardo Ye terkejut. Sangat redup, kasur pasien sangat rapi dan Yolanda Duan tidak ada.

"Yolanda?" Evardo Ye memanggil. Tidak ada yang menjawab.

Saat ini Evardo Ye merasa ada yang tidak benar. Karena meja yang biasanya selalu ada buah, sekarang tidak ada, di dalam ruangan masih tercium bau disinfektan.

Sebuah pemikiran buruk menyeruak dari dalam hati Evardo Ye. Evardo Ye meletakkan makanan di atas meja makan, berlari ke dalam kamar mandi. Alat mandi Yolanda Duan tidak ada.

Kemana dia?

Jantung Evardo Ye berdegup cepat, teringat hari ini teleponnya tidak tersambung, Evardo Ye semakin panik.

Tidak mungkin... dia pergi, kan?

Teringat hal tersebut, Evardo Ye merasa dirinya tidak dalam kondisi baik. Evardo Ye berlari ke luar mendatangi ruangan Linardi, tapi kosong. Selimut di ranjang dilipat rapi berbentuk segiempat seperti tahu.

Mereka sungguh pergi tanpa pamit?

Evardo Ye mendatangi suster dengan sangat panik, "Suster, di mana Yolanda? Kenapa kamarnya kosong?"

Suster yang sedang menulis catatan kesehatan mengangkat kepalanya dan melihat orang yang dikenalnya, dengan tenang menjawab, "Ada di ICU."

Belum pergi?

Evardo Ye merasa senang beberapa detik, lalu kembali panik. ICU? Ada apa dengannya? Apakah penyakitnya parah?

Evardo Ye berlari ke ruang ICU. Baru mendorong pintu, Evardo Ye langsung melihat Linardi dan langsung didorong keluar oleh Linardi.

"Ada apa dengan Yolanda? Kenapa dia di ruang ICU?" Evardo Ye memegang lengan Linardi.

Kemarahan yang ditahan Linardi seharian akhirnya menyembur keluar. Linardi langsung mendorong Evardo Ye ke dinding, menahan leher Evardo Ye dengan lengannya, "Ada apa dengan ketua? Aku yang bertanya padamu!"

"Aku?" Evardo Ye bingung, tidak tahu apa maksud Linardi.

Sepasang mata Linardi dipenuhi amarah, "Ya! Sekretaris perempuanmu pagi-pagi mencari ketua. Aku tidak tahu apa yang dia katakan. Ketua yang marah sekali langsung pingsan. Kamu berani bilang tidak ada hubungannya denganmu?"

Evardo Ye membatu, berucap tak jelas, "Kamu bilang, Yolanda pingsan? Bagaimana dia sekarang?"

"Tidak ada hubungannya denganmu. Mulai hari ini, jauh-jauh dariku. Jangan muncul di hadapan ketua." Selesai bicara, Linardi melepaskan Evardo Ye, dengan marah berkata, "Pergi!"

Hati Evardo Ye remuk. Yolanda Duan pingsan... Jolly Zhao, pasti kamu ingin menghancurkan hidupku baru kamu puas, kan?

Evardo Ye mengambis napas dalam-dalam lalu berkata, "Linardi, aku akan menjelaskan masalah ini di depan Yolanda. Biarkan aku masuk."

Mendengar ternyata memang ada hubungannya dengan Evardo Ye, Linardi semakin marah, tidak membiarkan pria itu masuk, "Pergi! Ketua tidak ingin melihatmu."

"Linardi, aku mohon. Hari ini aku harus bertemu Yolanda."

"Ada aku di sini. Hari ini jangan harap kamu bisa melangkah masuk ke pintu ini."

Evardo Ye panik, mengikuti kata hatinya, dalam sekejap Evardo Ye hilang di hadapan Linardi, meninggalkan Linardi dengan wajah kebingungan!

Tadi... apa yang terjadi?

Evardo Ye sampai di depan ranjang. Yolanda Duan berbaring miring, sepasang matanya tertutup, entah tertidur atau karena tidak ingin bertemu dengan Evardo Ye. Evardo Ye bisa melihat bantal Yolanda Duan yang basah, hati Evardo Ye seperti diremas, perih dan penuh emosi.

Satu lutut Evardo Ye bertumpu di lantai, dengan suara lembut memanggil, "Yolanda."

Bulu mata Yolanda Duan bergerak, Yolanda Duan membalikkan tubuhnya, membelakangi Evardo Ye.

Pelupuk mata Evardo Ye terasa pedih. Evardo Ye melewati ranjang dan kembali berada di depan Yolanda Duan. Dengan satu lutut bertumpu di lantai, Evardo Ye ingin menarik tangan wanita itu, tapi baru disentuh, Yolanda Duan langsung memasukkan tangannya ke dalam selimut.

"Yolanda... maaf. Tidak seharusnya aku menutupi masalah tentang Jolly," Evardo Ye sangat menyesal, salahkan dirinya yang terlalu penakut. Harusnya dari awal Evardo Ye membicarakan masalah ini. Masalah ini keluar dari mulut Jolly Zhao, entah berubah seperti apa masalah ini.

"Yolanda, aku tidak berani mengatakannya padamu. Hubungan kita baru saja membaik sedikit. Aku takut, begitu aku mengatakannya, kamu tidak menginginkanku. Yolanda, aku sangat takut. Aku tidak bisa kehilanganmu."

Tiba-tiba Yolanda Duan membuka matanya, ada tatapan dingin di matanya, "Karena kamu tidak bilang, apakah masalah ini jadi tidak ada? Kamu ingin menipuku sampai kapan?"

Evardo Ye seperti ditusuk oleh tatapan dingin Yolanda Duan, "Aa... awalnya aku ingin menunggu sampai kesehatanmu agak membaik..."

"Huh!" Yolanda Duan mendengus dingin, "Sekarang aku sudah tahu. Kamu berencana bagaimana?"

Novel Terkait

The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu