Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 550 Merawat (2)

Jangan lihat nada suara senior yang tenang, tapi ucapannya sangat tajam dan sangat menyindir. Bianca Ye masih bukan tandingan senior tersebut.

Mendengar ucapan senior itu, kemarahan di hati Bianca Ye langsung mencuat, dengan suara tinggi berkata: "Kamu sudah kenal berapa lama dengan Vanny? Kami adalah sahabatnya. Apakah mungkin kami menjebaknya? Lucu sekali!"

"Apakah benar kalian tak pernah menjebaknya?"

Tatapan gelap senior tersebut membuat Bianca Ye gugup sekejap, seperti rahasia dihatinya sudah diketahui.

Demi menutupi kepanikannya, Bianca Ye semakin meninggikan suaranya: "Itu semua demi kebaikan Vanny!"

Dibandingkan Bianca Ye yang panik, senior masih bersuara santai, penggunaan katanya tapi menekan.

"Menggunakan makna kata 'melindungi' untuk menjebak orang lain, itu malah semakin mengecewakan. Kalian bukan orang yang terlibat dalam masalah, apakah kalian tahu apa yang Vanny inginkan?"

Bianca Ye menggertakan giginya, berkata dengan geram: "Kamu sungguh seorang guru ya. Skill bicaramu lumayan bagus."

"Pemahaman kalian terhadapku juga lumayan. Aku pikir kalian secara khusus mencari tahu tentang diriku."

"Huh, apakah perlu mencari tahu tentang informasi detil dirimu? Asal bertanya pun...."

"Bianca!"

Bianca Ye terkejut, sadar bahwa dirinya salah bicara, Bianca Ye merasa kesal sekali.

Bianca Ye melotot marah ke senior tersebut, "Kamu menjebakku!"

Menghadapi tuduhan seperti itu, senior hanya tersenyum tipis dan tidak mengelak.

Sikap senior seperti tamparan untuk Bianca Ye, membuat wanita itu marah sekali sampai ingin membunuh orang.

Ketika Bianca Ye menggertakan giginya, Vanny bertanya.

"Kenapa kalian mencari tahu tentang senior?"

Khawatir Bianca Ye salah bicara lagi, Ani Xie langsung menjelaskan: "Kami masih khawatir dia adalah pria berkacamata yang lainnya dan akan merugikanmu. Kami seperti ini karena peduli padamu."

Mendengar jawaban tersebut, ada sorot mata yang berbeda dari mata Vanny.

Vanny merasa tak nyaman, seperti perasaan tidak dipercaya.

Tidak menunggu Vanny bicara, senior kembali membuka mulutnya.

"Untuk memperbagus kata kalian menggunakan kata 'peduli', tapi kata buruknya sebenarnya adalah 'mengatur'. Kalian adalah orang yang terkenal, hanya Vanny wanita naif yang tak banyak orang tahu. Bisa mengontrol hidup orang lain, pasti menyenangkan, ya?"

Bianca Ye sungguh tak tahan, Bianca Ye berjalan ke arah senior tersebut ingin memukulnya, tapi bagusnya Justin Nan menghentikan.

"Jangan halangi aku. Pria ini harus diberi pelajaran agar tak bicara omong kosong lagi!"

Senior menatap Bianca Ye tanpa takut dan bicara, "Dari mananya aku salah bicara?"

"Dari awal sampai akhir kamu salah! Pria ini menginginkan kita ribut dan bertikai! Apakah kamu pikir kamu bisa menjauhkan perasaan kami terhadap Vanny?!"

"Perasaan yang tulus, tidak mungkin akan dihalangi Kecuali... hubungan itu sendiri yang tak kuat."

"Kamu...."

Bianca Ye sama sekali bukan lawan Bianca Ye. Kalau dia semakin ribut, itu hanya akan membuat Vanny semakin salah paham.

Maka dari itu, Ani Xie memotong ucapan Bianca Ye, "Baiklah, kalian jangan ribut. Ini kamar pasien!"

Mendengar ucapan Ani Xie, semua orang menjadi tenang, tak bicara lagi.

Tapi ada pemikiran masing-masing di hati tiap orang.

Vanny pergi terburu-buru, belum sempat menelpon orang tuanya. Senior dan Vanny menelpon ke rumah, lalu senior juga menggantikan Vanny untuk menutupi kebohongan Vanny sekalian menyiapkan beberapa barang untuk Vanny.

Begitu mereka pergi, Bianca Ye langsung meninju udara kosong.

"Pria itu sungguh malapetaka! Dia tak harus dipertahankan!"

Ani Xie pernah berkomunikasi dengan senior itu, Ani Xie tahu pria itu bukan orang biasa: "Di saat seperti ini kamu melawannya, apa kamu tak tahu Vanny mencurigai kita?"

Bianca Ye mendongak, "Apakah dia bisa dibandingkan dengan hubungan kita dan Vanny?"

Ani Xie menghela napas pelan dan berkata: "Mungkin kali ini kamu tersakiti karena perihal cinta tak terbalas."

Bianca Ye merespon dan baru mengerti maksud ucapan Ani Xie.

Jelas sekali Bianca Ye tak menerima hasil yang seperti ini. Bianca Ye membulatkan matanya lalu berkata: "Apa menurutmu Vanny akan curiga pada kita? Tak mungkin. Walaupun respon gadis itu lamban, tapi dia tak bodoh, dia tahu siapa yang tulus padanya."

"Kita tulus pada Vanny. Sedangkan pria itu, belum tentu tulus."

Bianca Ye marah sekali, menjawab dengan perasaan tak puas: "Kenapa kamu selalu menggantikan orang lain bicara? Apa kita terlalu mengecewakan?!"

"Aku hanya menganalisa dengan teliti dan aku mau kamu tidak terlalu optimis." Ani Xie menghentikan ucapannya, lalu bicara lagi, "Apa kamu melihat luka senior itu? Katanya luka itu Yunardi yang melakukannya. Ini juga yang membuat hubungan Yunardi dan Vanny hancur."

Bianca Ye mengerjapkan matanya, tak berani percaya.

"Hal kecil ini, kenapa Yunardi bisa mengatasinya dan membuat orang lain sadar?"

"Orang biasa tak bisa sadar, tapi senior itu tampak tak berbahaya. Sebenarnya dia bukan orang yang mudah dihadapi, cara yang dia gunakan juga tidak bisa ditiru orang biasa."

Yonardo Xiao yang selalu diam tiba-tiba bersuara: "Jika mudah dihadapi, Yunardi juga tidak akan menjadi seperti ini."

"Kalian semua kenapa? Bukankah dia hanya anak muda? Kenapa itu menjadi momok besar bagi kalian? Aku tak percaya dia sendirian bisa menghadapi kita."

Melihat ekspresi Bianca Ye yang tak sabar menghadapi senior itu, Ani Xie buru-buru berkata: "Bianca, jangan sembarangan. Menghadapinya hanya bisa memakai strategi, jangan kekerasan dilawan kekerasan. Lagipula Vanny akan tinggal di sini, kesempatan kita lebih banyak, tak perlu buru-buru."

"Ya, Vanny akan tinggal di sini, tapi si pengganggu itu juga tetap akan di sini. Sedetik pun aku tak mau bertemu dengannya. Aku harus mencari cara untuk mengusirnya!"

Ani Xie pasrah, melihat ke arah Justin Nan lalu menggangguk pada pria itu.

Justin Nan tahu, Ani Xie menyuruhnya untuk menghalangi Bianca Ye, jangan membiarkan gadis itu menambah kekacauan.

Tapi hal yang ingin dilakukan Bianca Ye, Justin Nan tak tahu bagaimana harus merubah pikiran Bianca Ye. Sangat mungkin Justin Nan akan membantu Bianca Ye, untuk menghindari wanita itu terlibat masalah.

Melihat Justin Nan menggeleng, Ani Xie meraba kepalanya lemas.

Yonardo Xiao menepuk bahu Ani Xie lalu berkata: "Jangan terlalu khawatir, segalanya akan berjalan sesuai arahnya. Jika kita tak bisa membuat Vanny tinggal di sini, kalian jangan memaksanya. Semua orang punya jalannya masing-masing, kalian bisa menemani setengah perjalanan saja sudah beruntung."

"Tapi..."

"Jangan lupa, hal terpenting bagi kita sekarang adalah kesembuhan Yunardi."

Ucapan itu membuat Bianca Ye tutup mulut. Bianca Ye sekarang ingin bicara tapi tak bisa bicara, ingin melakukan tapi tak bisa melakukannya. Bianca Ye kesal sekali.

"Kalian menyebalkan sekali!"

Bianca Ye menghentakkan kakinya, berbalik lalu berlari keluar. Justin Nan mengikuti di belakangnya.

Melihat punggung Bianca Ye, ada kekhawatiran di mata Ani Xie.

Yonardo Xiao menggunakan dahinya menyenggol Ani Xie, menenangkan wanita itu: "Sudahlah, ada Justin yang menemani. Dia tak akan membiarkan terjadi sesuatu pada Bianca."

Ani Xie menghela napas, "Kenapa mereka tak membiarkan hati orang lain merasa lega?"

……

Setelah mematikan telepon, kedua orang tua Vanny tidak menyadari ada kebohongan yang ditutupi, hal itu membuat Vanny menghela napas panjang.

Tatapan Vanny beralih. Vanny melihat senior tersenyum tipis ke arahnya.

Ada perasaan yang dalam di tatapan itu, membuat Vanny tak tahan dan tanpa sadar menundukkan kepala, tidak beradu tatap dengan senior.

Vanny melihat Bianca Ye menatap rendah seniornya, jika senior tetap di sana, mungkin senior akan disulitkan, lalu Vanny berkata: "Senior, liburan kali ini kamu pasti  hanya membuang-buang waktumu. Bagaimana kalau kamu pulang duluan? Tunggu sampai aku luang, aku pasti akan mengganti waktumu."

Senior menggeleng tak berdaya: "Lagipula aku tak ada urusan, aku tinggal di manapun tak masalah. Dan juga di sini ada dirimu, jika aku pergi, aku akan sangat merindukanmu."

Vanny berpura-pura tak mendengar kalimat terakhir senior itu, lalu berkata: "Tapi aku tak mau kamu mendapatkan serangan."

Senior tertawa dengan percaya diri dan berkata, "Jangan khawatir. Mereka pasti tidak akan bisa menyerangku. Saat ini, mungkin mereka akan menggambar garis yang jelas antara diriku dan mereka, menghindari agar kamu salah paham. Mereka hanya akan menunjukkan skill bicara mereka, mereka tak bisa menyakitiku."

Senior sangat percaya diri, seperti segalanya terkontrol di telapak tangannya.

Tapi Vanny terlalu memahami Bianca Ye. Bianca Ye adalah orang yang blak-blakan. Jika ada seseorang yang membuatnya marah, Bianca Ye akan menggunakan cara yang terang-terangan membuat orang yang membuatnya marah membayar harga yang pantas.

Novel Terkait

Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu