Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 563 Hamil (2)

"Tentu saja. Mohon kerja samanya dalam pemeriksaan."

Ani Xie mendesah pelan lalu melepaskan kaca mata.

Melihat wajah Ani Xie, polisi mematung.

Orang-orang yang mengerubungi juga mengenali Ani Xie, dengan nada suara terkejut berkata: "Ha? Bukankah dia... artis terkenal itu?"

"Ya ya ya, dia bermain film dan mendapatkan penghargaan."

"Tak ku sangka bisa bertemu di sini. Ah beruntung sekali!"

Nenek yang berbaring di tanah juga terpesona. Nenek tersebut tak menyangka dirinya bisa bertemu dengan artis, tak tahu apakah ini untung atau buntung.

Polisi membuat catatan, nenek tersebut masih di sebelah, dengan tak rela berkata: "Bukankah artis mendapat uang yang banyak? Dia masih memperdulikan uang sekecil itu? Tunggu saja sampai reporter gosip datang. Bukankah yang akan repot dirimu?"

Mendengar keluhan nenek tersebut, Ani Xie menoleh dan menjawab: "Kenapa kalau aku artis? Apakah artis harus tunduk pada sesuatu yang salah? Karena diriku artis, ada banyak anak-anak yang menyukaiku, aku harus menjadi teladan yang baik untuk mereka. Kalau semua orang takut dengan masalah, lingkungan ini mau berubah menjadi apa?!"

Vanny seperti salah mendengar ucapan tersebut.

Sejak kapan Ani Xie menjadi mengerti hal seperti itu? Ucapan berapi-api seperti itu bisa ditulis sebagai buku pelajaran!

Orang-orang yang melihat satu persatu berkata 'hebat!', juga ada beberapa orang yang mengangkat ponselnya untuk memfoto Ani Xie.

Hari ini Ani Xie tidak berdandan, tak pas untuk difoto.

Tapi Ani Xie tak memperdulikan hal itu. Ani Xie hanya merasa kepalanya semakin pusing, keadaannya tubuhnya kacau.

Perasaan seperti ini belum pernah dia rasakan. Ani Xie merasa dirinya sungguh harus bertemu dengan dokter.

Ani Xie memaksa dirinya tenang, lalu bertanya: "Pak polisi, apakah ada yang harus ku kerjakan lagi?"

"Tanda tangan di sini lalu sepedanya untuk sementara akan disita. Terkait kapan mengambil sepedanya, tunggu kabar saja."

"Baik."

Setelah tanda tangan, Ani Xie dan Vanny pergi.

Vanny sadar kondisi Ani Xie tak beres, lalu Vanny menggenggam tangan Ani Xie.

Kedua tangan saling bersentuhan. Vanny sadar tangan Ani Xie dingin sekali.

Vanny sangat terkejut lalu mendongak menatap Ani Xie dan sadar tatapan wanita itu tak fokus.

Kesadaran ini membuat Vanny tak tenang. Vanny berbalik ingin membawa Ani Xie pergi.

"Tolong minggir."

Tapi orang-orang tidak minggir, malah semakin mendekat. Mereka ingin melihat artis.

Masalah tadi tiba-tiba sekali membuat Ani Xie terkejut. Ani Xie agak panik, sampai sekarang dirinya tak merasa nyaman.

Semakin lama orang semakin banyak, ada yang maju ke depan. Walaupun Vanny melindungi Ani Xie, tapi itu sia-sia.

Dari dahi Ani Xie mengalir keringat dingin. Ani Xie merasa dirinya tak bisa menahan tubuhnya lagi.

Vanny teringat suatu hal dan berkata: "Tidak bisa seperti ini terus. Menurutku lebih baik menelpon Yonardo. Biar dia menjemput kita."

"Tunggu sampai dia datang, paparazzi juga akan datang. Sampai saat itu tiba, semuanya akan semakin kacau."

"Lalu mau bagaimana?"

Ani Xie melihat ke arah polisi dan berkata: "Aku punya ide, kita pergi...."

Vanny sedang menunggu jawaban Ani Xie, tapi wanita itu malah pingsan, kehilangan kesadarannya.

Kondisi ini membuat Vanny panik lalu teringat sesuatu.

Apakah ini trik Ani Xie untuk mengelabui orang-orang?

Menelpon ambulans lebih cepat daripada menelpon Yonardo Xiao.

Hanya saja itu akan membuang-buang tenaga dan tidak sopan.

Hati Vanny bertentangan, tapi Vanny bekerja sama dengan Ani Xie, membungkuk dan memeluk Ani Xie.

"Ani, Ani?! Cepat kalian minggir, jangan berkumpul di sini!"

Vanny berteriak sambil mengambil ponselnya.

Tapi dari sudut matanya, Ani Xie menyadari sesuatu berwarna merah.

Vanny menoleh dan melihat di antara kedua kaki Ani Xie keluar darah.

Pupil mata Vanny mengecil, seluruh tubuhnya mendingin, lalu Vanny berteriak keras: "Ani!"

Melihat pemandangan tersebut, polisi buru-buru berkata: "Aku akan mengantar kalian ke rumah sakit!"

Vanny sudah tak sadar, kepalanya terasa kosong. Vanny hanya bisa masuk ke dalam mobil polisi dengan lemas.

……

Entah berapa lama, Ani Xie tiba-tiba membuka matanya.

Dengan samar-sama Ani Xie melihat sekeliling, lalu sebuah wajah yang tampak lemas masuk dalam penglihatannya.

"Vanny?"

Vanny menatap Ani Xie, wajahnya tampak sedih dan juga senang. Vanny buru-buru berkata: "Akhirnya kamu sadar!"

"Aku di mana?"

"Kamu di rumah sakit."

Rumah sakit?

Ani Xie mencoba mengingat, ingatan sebelum dia pingsan masuk ke dalam kepalanya.

Dengan bibir pucat Ani Xie berkata: "Wanita tengik ini, kamu pintar juga. Kamu tahu saat itu aku menyuruhmu mencari polisi."

Mendengar ucapan Ani Xie, Vanny menggerakan bibirnya ingin bicara, tetapi tak dikatakan.

Tapi Ani Xie sendiri merasa ada yang tak beres.

"Ah rasanya salah. Kenapa polisi membawaku ke rumah sakit? Apa yang terjadi setelah itu? Kenapa aku tidak ingat?"

Vanny ragu, berpikir sebentar baru menjawab: "Kamu sakit lalu pingsan dan dibawa ke rumah sakit."

"Sakit? Aku sakit apa?"

"Itu... bukan sakit yang parah dan bukan yang ringan."

Melihat wajah Vanny, sepertinya bukan penyakit yang ringan.

Ani Xie tiba-tiba teringat, dengan gugup bertanya: "Aku sakit, kenapa Yonardo tak ada? Apa dia belum tahu?"

"Dia tahu. Dia sedang membicarakan penyakitmu dengan dokter."

Kali ini Ani Xie yakin dirinya bermasalah.

Dengan wajah serius Ani Xie bertanya: "Vanny, jawab dengan jujur. Apakah aku menderita penyakit serius?"

Vanny mengibaskan tangannya: "Bukan. Itu tidak membahayakan hidupmu. Jangan khawatir."

"Lalu kenapa Yonardo harus berdiskusi dengan dokter? Lalu kenapa juga kamu terbata-bata begitu? Apa yang tidak bisa kamu katakan? Aku sudah siap, katakanlah."

Setelah itu Ani Xie mengambil napas dalam-dalam.

"Sebenarnya masalahnya tidak separah itu. Banyak orang yang mengalami hal ini dan akhirnya bisa keluar dari masa-masa bahaya itu."

"Aduh jangan basa-basi. Cepat katakan, sebenarnya ada apa!"

Ani Xie memaksa, Vanny terpaksa mengatakan yang sebenarnya.

"Pertama, kamu hamil."

"Aku hamil?!"

Berita ini membuat Ani Xie sangat terkejut.

Ani Xie berpikir dirinya menderita penyakit serius, tapi dia tak menyangka dia malah mendapatkan kabar baik.

Ani Xie menunduk mengusap perutnya, Ani Xie saat itu merasakan sesuatu yang luar biasa.

Gerakan Ani Xie yang lembut jelas sekali sudah ada cahaya keibuan.

Melihat Ani Xie yang seperti itu, Vanny merasa hatinya berat sekali.

"Karena kamu hamil, maka akhir-akhir ini nafsu makanmu luar biasa sekali, di saat yang sama kamu juga kelelahan, suka tidur."

"Pantas saja...." Tanpa sadar sudut bibir Ani Xie tertarik, sambil tersenyum Ani Xie berkata: "Ternyata aku memiliki bayi. Yonardo pasti sudah tahu, kan? Dia pasti senang sekali."

"Hm, dia pasti senang."

Dan setelahnya malah membuat Yonardo Xiao khawatir.

Jelas-jelas Vanny mengucapkan hal yang bahagia, tapi nada suara Vanny tampak sedih, itu menarik perhatian Ani Xie.

Ani Xie teringat ucapan Vanny, jantung Ani Xie berdegup lalu bertanya: "Tadi kamu bilang pertama. Lalu kedua?"

"Kedua, itulah alasanmu di rumah sakit." Vanny mencoba tega dan berkata: "Bayi ini terancam digugurkan."

"Apa?!"

Jelas-jelas tadi dia mengatakan hal yang membahagiakan, lalu detik selanjutnya malah membuat Ani Xie masuk ke lubang neraka.

Belum sempat mencoba menjadi seorang ibu, apakah dirinya harus kehilangan bayi ini?

Tidak, dirinya tak rela!

Melihat harapan di mata Ani Xie hilang, Vanny buru-buru berkata: "Hanya terancam. Dokter bilang masih ada harapan, jangan panik."

Tidak panik? Mana mungkin.

Ani Xie berpura-pura tenang, "Tolong panggilkan Yonardo ke sini."

Novel Terkait

Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu