Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 254 Melahirkan adik laki-laki dan perempuan lagi (3)

"Seharusnya ada di kamar, aku tidak melihatnya turun," jawab Paman Wang.

Ericko Ye tidak peduli untuk menghibur anaknya, dia langsung berbalik dan berlari ke lantai dua, begitu dia membuka pintu, darah di sekujur tubuhnya mendidih.

Di bawah cahaya remang-remang, kelopak bunga mawar tersebar di seluruh lantai, aroma bunga samar-samar dipancarkan melalui udara, ada suara deras air di kamar mandi.

Ericko Ye merobek jaket, jas, dan dasinya, menaikkan suhu AC beberapa derajat, dan kemudian melangkah ke kamar mandi dengan telanjang badan.

Yah, dia sudah lama tidak menikmati perlakuan seperti itu.

"Ah-kenapa kamu masuk? Tidak, keluar-"

"Ayo kita mandi bersama."

"Tidak, jangan, jangan, kamu tunggu dulu ..."

"Aku tidak bisa menunggu lagi."

Setelah beberapa saat, terdengar ...

"Ericko Ye, bisakah kamu lebih lembut lagi, sudah ingin memakanku?" Christy Mu memprotes terengah-engah.

"Ya betul, aku ingin memakanmu."

"Hahaha, jangan, jangan sentuh ..."

Suhu di ruangan itu cukup tinggi, bahkan tetap akan berkeringat tanpa menggunakan selimut, ditambah dengan olahraga yang hebat, keduanya sangat berkeringat seolah-olah baru dikeluarkan dari air.

"Ericko Ye, kamu sudah cukup," Kata Christy Mu lemah.

"Tidak cukup, itu tidak akan pernah cukup untukmu."

Christy Mu mengangkat tangannya dan menepuk "Pok” punggungnya yang kokoh, "Edo akan datang nanti."

"Tidak akan, Paman Wang menjaganya."

"Ya Tuhan," Christy Mu menutupi wajahnya, "Aku tidak punya muka untuk bertemu siapa pun besok."

Ericko Ye menggigit bibirnya, "Tidak apa-apa, mereka mengerti."

Malam ini, Ericko Ye tidak membiarkannya pergi, bahkan jika dia meminta belas kasihan dengan memohon-mohonnya, dia akan menebus segala hutangnya selama waktu ini.

Seperti yang Ericko Ye harapkan, ketika keduanya menikmati kesenangan di lantai atas, Paman Wang dan Brian Zhang di lantai bawah malah mengeluh tidak berhenti.

Karena Edo sudah cukup bersenang-senang, dia ribut hendak naik ke atas untuk mencari ibunya, di mana Brian Zhang berani membiarkannya naik dan menghancurkan suasana menikmati tuannya, jadi ia menggendong dan menghiburnya, "Tuan kecil, biarkan aku yang bermain denganmu ya?"

"Tidak mau, mau ibu," kata Edo cemberut.

Paman Wang juga dengan cepat menyarankan, "Tuan Kecil, aku bawa kamu makan, Bibi Qin akan membuat sup tahu favoritmu hari ini."

Ketika mendengar kata makan, Edo benar-benar diam, mengangguk dengan sangat enggan, Brian Zhang memeluk dan membawanya ke tempat makan untuk makan.

"Eh? Bagaimana dengan tuan muda dan nona muda?" Tanya Bibi Qin.

Paman Wang tersenyum dengan senyuman yang tidak bisa dipahami, "Jangan khawatir tentang mereka, kami makan sendiri dulu."

"Bagaimana ini bisa?" Bibi Qin belum merespons.

"Mereka sedang menikmati pernikahan mereka, hubungan cintanya masih sangat membara, cukup dengan minum air saja"

"Oh, oh, aku paham." Bibi Qin menyeringai, "Kalau begitu aku akan memasak makanan lebih, kalau-kalau mereka lapar di tengah malam."

Brian Zhang menjawab, "Lapar, minum air saja, lagipula, mereka sangat penuh kasih sayang."

Paman Wang mengetuknya dengan sumpit, "Bocah, beraninya mengatur seorang tuan."

"Cuma bercanda."

Orang dewasa mengerti, tetapi bagaimana anak kecil mengerti, setelah edo makan, dia masih ingin mencari ibuunya, Paman Wang dan Brian Zhang berusaha mengalihkan dengan menghiburnya, dia hanya berkata satu kalimat, "Aku ingin ibu."

Pada akhirnya, Bibi Qin yang hebat, berkata kepada Edo, "Tuan Kecil, apakah kamu ingin ada saudara kandung bermain denganmu?"

Edo membuka matanya lebar-lebar, "Apa itu saudara kandung?"

"Seperti teman baikmu, seperti Levis, Nelly, Delbert, saudara kandung juga akan bermain denganmu dan akan selalu bersamamu."

"Benarkah?" Edo menjadi tertarik.

Mereka bertiga mengangguk pada saat yang sama, "Sungguh, dan juga kamu dapat mengajari mereka untuk membongkar tank, memasang mobil, semuanya terserah kamu."

Edo gembira saat mendengarnya, dia bertepuk tangan dan berkata, "Baiklah, baiklah, mau saudara kandung."

"Kalau begitu kamu tidur yang tenang malam ini, jangan ganggu orang tuamu, jadi kamu akan segera punya saudara lelaki dan perempuan."

Dia mengangguk berulang kali, "Oke."

Paman Wang dan Brian Zhang merasa bebannya telah hilang.

Alasan ini hanya digunakan oleh orang dewasa untuk membujuk Edo, tidak berharap anak kecil akan menganggapnya serius, hari berikutnya ketika Ericko Ye dan Christy Mu turun ke bawah dengan wajah kelelahan, Edo berlari ke sana "duk duk duk", mengelilingi mereka, kemudian menundukan wajahnya.

"Apa yang kamu cari?" Ericko Ye bertanya dengan bingung.

Edo menggenggam tangannya, mendongak dan berkata, "Di mana kakak dan adikku?"

Ericko Ye, yang baru saja bangun di pagi hari, masih agak linglung, apalagi Christy Mu, sama sekali tidak bisa mengerti arti dari kalimat ini.

"Adik laki-laki dan perempuan apa?"

Edo cemas. "Kakak-adik yang akan bermain-main denganku." Melihat orangtuanya masih dengan wajah linglung, lelaki kecil itu marah dan berkata dengan kesal, "Bohong"

Hei, apa yang sebenarnya terjadi?

Ericko Ye mendongak dan dengan wajah yang kebingungan melihat ke Paman Wang, "Ada apa dengan Edo?"

Paman Wang terbata-bata, dengan malu berkata, "Itu, Tuan muda begini, tadi malam Tuan muda ingin naik ke atas, kami tidak bisa menghentikannya, jadi kami membujuknya ..."

"Ah, baiklah baiklah, aku tahu." Setelah sejenak Christy Mu tersadar, wajah dan telinganya merah, dan lansung memotong ucapan Paman Wang, tidak lupa untuk menoleh ke Ericko Ye, seolah mengatakan, lihat, itu semua karenamu.

Paman Wang juga merasa canggung, ini berlalu dengan cepat.

Ericko Ye juga tersadarkan, tertawa besar, ternyata ini artinya.

Setelah tertawa, dia merasa bahwa apa yang dikatakan Paman Wang sangat benar, Edo sendiri terlalu kesepian, dia harus punya saudara lelaki atau perempuan untuk bermain dengannya.

Edo yang sedang jongkok dan marah, Ericko Ye menghiburnya dengan lembut, "Jangan marah, Kakek Wang tidak membohongimu, kamu akan memiliki saudara kandung, namun ayah dan ibu membutuhkan waktu agar saudara kandungmu dapat dilahirkan sama indah dan imutnya dengan dirimu. "

Kemarahan Edo mereda, "Benarkah?"

"Bagaimana mungkin ayah membohongimu?" Ericko Ye berkata dengan sangat tulus.

"Baiklah." Kemudian Edo merasa lega dan berlari ke samping untuk bermain dengan dirinya sendiri.

Ericko Ye berdiri dan bertemu dengan tatapan marah Christy Mu, "Siapa bilang aku ingin melahirkan lagi? Edo seorang saja suda cukup membuat orang khawatir, ingin tambah satu lagi?. "

Ericko Ye dengan cepat memeluk bahunya dan berkata, "Aku tidak bilang lahir untuk sekarang, tunggu ketika kamu ingin melahirkan lagi baru kita bahas, jika tidak ingin melahirkan, Edo seorang juga cukup, bukankah tadi aku bicara pada dia. "

"Hampir sama saja," Christy Mu berjalan menuju tempat makan.

Melahirkan satu lagi, jika Paman Wang tidak menyebutnya, Ericko Ye tidak akan memikirkan hal ini juga. Sebenarnya, dia menginginkan yang satu lain di dalam keegoisan hatinya, Christy Mu hamil, Edo lahir dan sudah tumbuh sampai berumu setengah tahun , dia bahkan tidak memenuhui kewajibannya sebagai suami dan ayah, ini adalah hal yang paling disesalkan dalam hidupnya.

Jika dia bisa memiliki satu anak lagi, dia bisa menebus penyesalan ini, tentu saja, syarat dari semua ini adalah kesediaan Christy Mu. Dia tidak cukup egois sampai memaksa Christy Mu untuk melahirkan satu lagi.

Dia mengerti betapa menderitanya bagi seorang wanita untuk hamil.

Akhir tahun semakin dekat, untuk menciptakan suasana meriah tahun baru, lentera merah besar telah lama penuh digantung di pinggiran jalan.

Rencana penurunan berat badan Christy Mu sangat sukses, ketika dia berdiri di atas timbangan, ketika melihat dua digit di atas, dan ketika dia mengenakan rok ukuran M yang dia beli di lemari, dia sangat senang sehingga melemparkan dirinya ke pelukan Ericko Ye, membiarkan dia memeluk melingkari dirinya.

Karena olahraga dan diet, otot-ototnya menjadi seimbang dan kulitnya terlihat jauh lebih baik dari sebelumnya.

Novel Terkait

My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu