Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 328 Evardo Ye, Kita Putus Saja (3)

Di perjalanan, Evardo Ye menyetir dengan perasaan berat. Ayahnya berucap untuk membiarkan Yolanda Duan tenang dalam beberapa waktu. Jika Yolanda Duan bersikeras untuk meninggalkan dirinya... kalau begitu untuk sementara dirinya harus membiarkan Yolanda Duan pergi, lagipula nantinya Evardo Ye juga akan mencari Yolanda Duan.

Pagi hari di rumah sakit sangat ramai, dimana-mana ada pasien yang berolahraga. Evardo Ye pergi ke lantai enam, saat itu Yolanda Duan sedang memegang dinding, berjalan pelan. Linardi berada di samping wanita itu.

"Ketua." Setelah melihat Evardo Ye, Linardi mengingatkan Yolanda Duan. Sekarang Linardi melihat Evardo Ye dengan pandangan aneh, ada kekaguman, ada rasa menyelidik dan juga ada sedikit rasa penasaran.

Evardo Ye berjalan menghampiri, tersenyum lembut seperti biasanya, "Aku membawa sarapan. Makan dulu, baru beraktivitas."

"Tidak perlu, aku sudah makan." Yolanda Duan tidak menatap Evardo Ye, menjawab pertanyaan pria itu dengan datar.

Mata Evardo Ye berkedip, menutupi kesedihan di matanya, masih dengan tersenyum berkata, "Ini sup ikan. Kalau kamu haus, kamu bisa meminumnya. Aku akan meletakkannya di kamar pasien."

"Aku tidak ingin minum." Yolanda Duan menolak. Yolanda Duan adalah orang yang memiliki pandangan jelas, dia tahu apa yang harus dia sukai dan tidak. Karena Yolanda Duan bilang ingin keluar dari hidup Evardo Ye, maka dia tidak ingin ada hubungan apapun dengan pria ini.

Hati Evardo Ye hancur berkeping-keping, menatap Yolanda Duan dengan dalam beberapa detik lalu berkata, "Kalau kamu marah, kamu juga tidak boleh bersikap demikian dengan tubuhmu. Kamu juga ingin cepat pulih, kan?"

Yolanda Duan terdiam, tidak bicara lagi.

Evardo Ye memberikan kotak makanan ke Linardi, "Nanti berikan ke ketuamu. Aku akan pergi bekerja."

"Ya, baik." Kepala Linardi masih terasa pusing.

"Aku pergi. Besok aku akan datang melihatmu. Ada perlu apapun, telpon aku." Selesai memerintah, Evardo Ye melihat tubuh Yolanda Duan pergi dengan sangat tidak rela.

Menunggu Evardo Ye berjalan menjauh, baru Yolanda Duan mengangkat kepalanya melihat arah pria itu pergi. Hatinya terasa perih.

"Ketua, ingin minum ini?" Linardi langsung bertanya.

"Minum."

Selepas kerja dan sampai di rumah, Evardo Ye makan malam lalu langsung masuk ke ruang baca. Beberapa hari ini proyek Amerika sudah memasuki fase sangat penting, malam ini jam tujuh, Evardo Ye memiliki rapat video dengan pihak proyek.

Diskusi berlangsung selama dua jam.

Evardo Ye mengambil gelas, turun ke lantai bawah untuk menuang kopi dan lanjut lembur bekerja. Ketika berjalan di lantai dua, Evardo Ye bertemu dengan Jolly Zhao. Di tangan wanita itu ada segelas kopi panas.

"Evardo, kebetulan. Aku membantumu menuang segelas kopi, aku ingin memberikannya ke ruang baca." Nada suara Jolly Zhao gembira, mata wanita itu bersinar.

"Tidak perlu." Jawab Evardo Ye dingin. Evardo Ye ingin melewati wanita itu dan turun ke bawah, tetapi dihalangi oleh Jolly Zhao, "Kamu ingin ke bawah menuang kopi, kan? Minum ini saja."

"Aku bilang tidak perlu!" Evardo Ye berteriak.

Jolly Zhao sama sekali tidak mengkerut mundur, masih menyodorkan kopi ke depan Evardo Ye, "Kamu coba dulu. Aku tahu kamu tidak suka menambahkan gula, jadi aku tidak menaruh apapun. Biji kopinya baru digiling, kamu cium, bukankah harumnya enak?"

Evardo Ye dibuat tidak sabar oleh Jolly Zhao, mendorong kopi yang ada di tangan Jolly Zhao, "Tidak perlu." Selesai berucap, tiba-tiba Jolly Zhao terpeleset.

'Prang!'

Gelas kopi terjatuh di tangga dan Jolly Zhao terguling ke bawah tangga.

"Aaaa---" Teriakan tragis terdengar di seluruh rumah.

Evardo Ye terpaku beberapa detik di tempatnya, mendengar suara teriakan Jolly Zhao, Evardo Ye melempar gelas di tangannya, dengan panik menuruni tangga.

"Anak, anakku. Selamatkan anak kita..." Jolly Zhao terbaring di sudut anak tangga, mengulurkan tangannya ke arah Evardo Ye, ada ketakutan di mata Jolly Zhao.

Evardo Ye panik, lalu berlari ke depan Jolly Zhao. Instingnya membuat Evardo Ye memeluk Jolly Zhao, tanpa tahu harus berbuat apa.

"Evardo, selamatkan anak kita. Aku mohon..." Jolly Zhao memegang erat lengan Evardo Ye, memohon pada Evardo Ye, "Anggaplah kamu membenciku, tapi anak ini tidak bersalah. Aku mohon selamatkan dia..."

Teriakan Jolly Zhao menarik semua orang. Melihat pemandangan ini, Ericko buru-buru berlari ke bawah dan berteriak, "Brian, siapkan mobil. Cepat."

"Ya, tuan."

Christy Mu keluar dengan mengenakan gaun tidur. Melihat wajah pucat Jolly Zhao berada di pelukan Evardo Ye dengan aliran darah yang mengalir keluar, kelopak mata Christy Mu berkedut. Begitu membuka mulut, nada suaranya berubah, "Kenapa masih bengong? Cepat bawa Jolly ke dalam mobil, segera ke rumah sakit."

Evardo Ye disadarkan, lalu langsung menggendong Jolly Zhao dan turun ke lantai bawah.

"Kamu sedang apa?" Melihat istrinya mengikuti ke bawah, Ericko Ye menariknya.

"Ke rumah sakit. Edo mana bisa sendirian?"

"Aku saja..."

Christy Mu memotong ucapan Ericko Ye, "Kamu pria dewasa, pasti tidak nyaman. Aku yang pergi."

"Kita semua pergi. Kamu tunggu sebentar di depan, aku akan ambilkan bajumu." Selesai bicara, Ericko Ye langsung menghilang.

Dua buah mobil beriringan pergi ke rumah sakit terdekat.

Jolly Zhao berada di pelukan Evardo Ye, hati wanita itu merasa sakit dan tidak bisa melupakan hal ini. Sakit karena takdir anak ini dan dirinya hanya berjalan dua bulan saja dan pada akhirnya dirinya sendiri yang membuat anak ini pergi. Yang sulit dilupakan adalah, dia akan terus berada di sisi Evardo Ye. Seumur hidupnya, pria itu tidak akan membuang dirinya.

"Evardo, aku kedinginan. Peluk aku, ya?" Jolly Zhao berkata dengan bergetar. Wanita itu merasakan jelas darah tidak henti-hentinya mengalir, perlahan tubuhnya merasa dingin.

Novel Terkait

Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu