Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 262 Takut Aku Tidak Bisa Menahan Diri (1)

Christy Mu merasa tidak enak hati makan seorang diri lalu berteriak ke arah Brian Zhang dan yang lainnya, "Brian, kalian makan juga sini, sudah sibuk seharian pasti lapar 'kan."

Brian Zhang melihat ke arah tuan muda yang sedikit bingung, lalu melihat ke arah anak buahnya, dan duduk di samping Christy Mu.

"Jangan sungkan, jangan sungkan. Ini adalah pesta tuan kalian, ayo makan lebih banyak." sambil berkata, Christy Mu membagikan sumpit sekali pakai kepada semua pengawal.

Beberapa pengawal tidak berani bergerak dan malah melihat ke arah Brian Zhang.

Brian Zhang bingung, apa maksud Christy Mu ini?

"Buat apa melihat aku? Kalian tidak lapar?" Christy Mu bertanya sambil mengerutkan dahi.

"Sedikit ... sedikit lapar." Brian Zhang menjadi sedikit gagap.

"Kalau lapar ya makan. Kalau tidak kenyang bagaimana menculik tuan kalian balik?" Christy Mu berkata dengan terus terang dan tidak takut didengar oleh keluarga pengantin wanita.

"Menculik balik?" Brian Zhang membelalakan mata.

Christy Mu memakan sepotong ayam sapi, lalu mengunyah dan menelannya, "Ada apa? Kalian mau membuatnya pingsan dulu baru mengangkutnya pergi?" mengenai rasa daging sapi, Christy Mu tidak merasakan apa-apa.

Brian Zhang tidak tahu harus berbuat apa. Dengan keberanian seumur hidupnya juga dia tidak berani.

"Ayo cepat makan." Christy Mu mendesak lagi, dan Brian Zhang tidak berani melawan. Dia memberi kode pada anak buahnya agar semuanya makan sepuasnya.

Jadi, benar-benar lapar ya.

Setelah itu, suasana dalam tempat kejadian agak aneh.

Dua orang yang awalnya mau menikah hanya diam berdiri di tempat, tidak tahu harus bagaimana menyelesaikan kekacauan ini. Sedangkan orang-orang yang membuat kekacauan malah duduk dan makan dengan gaya seenaknya di meja makan.

"Benar-benar keterlaluan, benar-benar keterlaluan." pengantin wanita kesal hingga tubuhnya bergetar, tapi tidak berani maju untuk memarahi Christy Mu, hanya menangis di lengan pengantin pria, "Mereka mana boleh begitu? Membuat kacau pernikahan kita, sekarang malah seperti tidak terjadi apa-apa makan di sana."

Ericko Ye menepuk punggung tangan sang wanita dan berkata, "Kalau begitu aku suruh mereka pergi."

Pengantin wanita agak ragu, pengantin wanita takut pria yang tidak mudah dia bohongi akan pergi dengan wanita itu. Karena bagaimanapun, wanita yang membuat kekacauan terlihat jauh lebih cantik darinya.

Pengantin wanita tidak ada cara lain, jadi berjalan ke hadapan ayahnya dan bermanja, "Ayah, lihat dong."

Ayahnya adalah seorang nelayan yang jujur dan sedikit penakut. Ketika bertemu dengan masalah seperti ini, sang ayah juga tidak tahu harus berbuat apa. Apalagi menantu ini juga tidak jelas asal-usulnya. Sekarang ada masalah seperti ini, dia merasa sangat malu di hadapan para penduduk desa. Tapi putrinya tetap putrinya, dia tidak tega melihat putrinya sedih.

"Kamu mau aku berbuat apa." sang ayah berkata dengan pasrah tapi mengandung sedikit amarah.

"Kamu usir mereka pergi, yang jelas Kakak Ayong-ku tidak dibawa pergi oleh mereka." pengantin wanita berkata dengan angkuh.

Sang ayah menghela napas, "Mira, kalau Ayong benar-benar adalah suami orang, maka kamu biarkan saja dia pergi. Ayah carikan lagi pasangan yang bagus untukmu."

"Tidak, aku hanya mau menikah dengan Kakak Ayong. Aku tidak mau menikah dengan ornag lain"

Melihat putrinya sudah mau menangis, sang ayah juga tidak ada cara lain, hanya bisa menyetujui, "Baiklah, aku coba dulu."

Christy Mu dari jauh mendengar kalau bapak tua ini orang yang lumayan jujur. Jadi setelah melihat sang bapak datang, dia meletakkan sumpit dengan sopan.

"Nona, bagaimana kalau kalian pergi duluan. Ayong tadi sudah bilang kalian salah mengenali orang. Kalau kalian seperti ini, bagaimana pandangan orang-orang desa terhadap kami?"

Christy Mu berdiri menatap sang bapak, "Paman, aku juga bukanlah orang yang bertindak sembarangan. Tidak akan tanpa alasan jelas mengganggu acara pernikahan kalian. Yang kalian panggil Ayong itu memang benar merupakan suamiku. Sekarang otak dia agak geser, jadi wajar kalau tidak mengingatku lagi. Tapi akan ada suatu hari dimana dia dapat mengingatnya. Sampai nanti bagaimana? Dan juga, dia melakukan ini adalah kejahatan menikah dua kali. Kalau dia tidak pergi bersamaku, sore nanti aku akan pergi ke kantor polisi untuk melapor polisi. Nanti semuanya jangan harap bisa melewati hari-hari dengan tenang lagi."

Tentu saja, Christy Mu hanya mengancamnya saja, mana mungkin benar-benar lapor polisi?

Ayah pengantin wanita melihat Christy Mu berkata dengan serius lalu menoleh melihat ke arah putrinya dan bertanya, "Tapi bagaimana kalau ternyata Ayong bukanlah orang yang kalian cari?"

"Kalau benar-benar kami yang salah, maka kami akan menyelenggarakan pesta pernikahan untuk putrimu dengan uang kami. Terserah kalian mau menyelenggarakan berapa hari, atau meminta kami semua meminta maaf juga boleh."

Mendengar Christy Mu sudah bicara sampai seperti itu, sang ayah juga tidak enak hati untuk terus berkeras hati. Sang ayah diam-diam membalikkan badan dan pergi.

Di kejauhan, pandangan Ericko Ye terjatuh pada diri Christy Mu. Harus diakui, wanita itu sangatlah cantik. Tapi selain cantik, yang lebih menarik perhatiannya adalah aura familiar dari wanita itu.

"Mira, kita sebaiknya tetap menunggu sampai orang-orang mereka datang untuk menjelaskan apa yang terjadi."

"Tapi ...."

Sang ayah tiba-tiba marah, "Tidak ada tapi. Kalau Ayong benar-benar sudah menikah, kamu tidak boleh menikah dengannya. Keluarga kita tidak bisa menerima orang seperti ini."

Mira dimarahi hingga tidak berani buka mulut lagi.

Waktu berjalan satu menit demi satu menit. Orang-orang yang mengelilingi mulai pergi karena tidak ada drama menarik untuk ditonton lagi. Setengah jam kemudian, di tempat kejadian hanya tersisa keluarga dari pengantin wanita dan orang-orang di pihak Christy Mu.

Pesta pernikahan sudah digelar, sayang kalau makanannya tidak dimakan. Kebetulan semua orang juga lapar, jadi ayah dari pengantin wanita menyuruh semuanya untuk duduk dan makan dulu.

Pengantin pria saat melewati meja Christy Mu menghentikan langkah sebentar, tapi sangat cepat ditarik pergi oleh pengantin wanita.

Christy Mu mengangkat kaki setelah makan hingga kenyang, lalu menatap dengan tatapan merendahkan pengantin wanita yang menarik tangan Ericko Ye, bahkan separuh tubuh pengantin wanita sudah menempel pada tubuh Ericko Ye.

Tiba-tiba ada keinginan untuk melemparkan botol bir yang ada di atas meja.

Brian Zhang seperti mengerti maksud di balik tatapan Christy Mu lalu membujuk dengan suara kecil, "Nyonya muda, jangan gegabah."

Christy Mu memelototi Brian Zhang, "Banyak omong."

Brian Zhang tiba-tiba tertawa. Sekarang sudah menemukan tuan muda, perasaan hatinya benar-benar sangat bagus. "Nyonya muda, sekarang tuan muda hilang ingatan. Jadi apa yang dia katakan dan lakukan, bukan benar-benar berasal dari hatinya. Nyonya jangan masukkan dalam hati. Kalau memang sangat marah, maka tunggu ingatannya pulih dulu, terserah nyonya mau bagaimana menghukum dia."

Christy Mu berkata sambil tersenyum pada Brian Zhang, "Kamu benar-benar setia pada tuanmu ya. Dia seharusnya menaikkan gajimu."

"Hehe, aku juga sangat setia pada nyonya muda. Apalagi semua yang aku katakan jujur."

"Apanya yang jujur? Jelas-jelas sedang membantunya mengelak."

Di meja lain, pengantin wanita sedang mendekatkan diri dengan membantu menyapit sayuran pada pengantin pria, "Kakak Ayong, ayo makan."

"Mira, kamu tidak usah menjagaku. Aku bisa mengambil sendiri apa yang aku mau makan." Ericko Ye berkata dengan hangat.

"Aku 'kan sudah terbiasa. Beberapa waktu lalu saat kamu sakit aku yang menyuapimu, kamu juga tidak malu kok." pengantin wanita berkata dengan malu, dan memperbesar suaranya, seperti sengaja ingin membuat Christy Mu mendengarnya.

Christy Mu mendengus. Sialan, benar-benar ingin membawa pisau sebesar 40 meter ke sana.

Sedangkan Brian Zhang yang duduk semeja dengan Christy Mu, dalam hatinya terus berkata, nyonya muda, yang tenang, yang tenang.

Setelah semua orang makan, tidak ada orang yang berniat pergi. Sang ayah dari pengantin wanita juga tidak enak hati mengusir para undangan. Untung saja paman dari pengantin wanita berkata, "Kita mau tinggal di sini untuk membantu Mira. Kalau mereka memaksa, kita setidaknya bisa turut membantu."

Ayah pengantin wanita berpikir benar juga. Ya sudahlah.

Kakak dari pengantin wanita melihat ponsel dan wajahnya penuh ekspresi, seperti menyadari berita besar apa. Sang kakak memasukkan ponsel ke dalam kantong dengan perasaan puas, lalu berjalan ke samping pengantin wanita dan menarik lengan baju wanita itu, "Sini, kakak mau mengatakan sesuatu padamu."

"Ada apa?" pengantin wanita bertanya dengan tidak sabar.

"Sini dulu."

Pengantin wanita melepaskan tangan Ericko Ye dengan tidak rela, lalu mengikuti sang kakak ke samping dinding yang agak sepi, "Ada masalah apa harus semisterius ini?"

Sang kakak menunjukkan senyum yang mempunyai arti dalam, "Tadi aku baru membaca informasi dalam internet. Ayong itu adalah orang kaya, mempunyai banyak perusahaan, juga mempunyai banyak villa. Kamu jangan sampai melepas dia pergi ya? Meskipun dia kembali ke Kota A, kamu juga harus ikut. Nanti pasti bisa mendapat banyak keuntungan."

"Kakak, kenapa kamu seperti ini. Aku menikah karena benar-benar suka padanya." pengantin wanita berkata dengan tidak senang. Sebenarnya saat Christy Mu berkata kalau Ayong adalah suaminya, Mira sudah percaya, karena dia tidak tahu pria ini muncul dari mana. Hanya karena baik hati dan melihat pria ini tampan saja baru memutuskan untuk menolongnya.

"Adik bodohku. Kakak tentu tahu kamu suka padanya, sehingga baru mau menikahinya. Paling baik adalah membuat pria itu cerai dengan wanita itu dan menikah denganmu. Dengan begitu, keluarga kita tidak perlu tinggal di tempat jelek seperti ini lagi. Bukankah ini namanya sambil menyelam minum air?"

Pengantin wanita sedikit ragu, "Tapi, aku lihat wanita itu tidak mudah dilawan. Apakah aku bisa mengalahkannya?"

Sang kakak berkata dengan sangat merendahkan, "Apa yang kamu takuti? Kamu sudah menyelamatkan nyawa Ayong. Ini adalah budi yang sangat besar. Kalau ini di zaman dulu, bisa sampai memberikan diri lho. Wanita itu paling hanya lebih satu anak saja darimu. Kamu lebih semangat, coba mengandung anak Ayong juga. Kalau lebih lembut terhadap Ayong, Ayong pasti akan cerai dengan wanita itu."

Perkataan kakak membuat pengantin wanita tiba-tiba tersadar. Oh iya, asalkan dia mengandung anak Ayong, maka Ayong akan tidak rela untuk meninggalkannya.

"Baik, aku sudah mengerti kakak." mata pengantin wanita memancarkan cahaya.

"Dan juga, nanti ketika mereka mengatakan mau membawa Ayong pergi, kamu iyakan saja. Nanti kakak akan pergi bersamamu."

"Untuk apa kamu pergi?" pengantin wanita bertanya pada sang kakak yang tidak mempunyai maksud baik itu.

Sang kakak tersenyum, "Kamu bodoh ya. Bagaimana kalau mereka menindasmu? Kakak bisa membantumu 'kan."

"Iya, kalau aku pergi sendiri, pasti bisa ditindas oleh mereka."

"Kalau begitu kita putuskan begini saja?"

"Oke."

Setelah dua saudara itu selesai membahas rencana dan kembali ke dalam kerumunan orang, Christy Mu menatap mereka dengan dingin. Rasanya ekspresi wajah dua orang ini tidaklah benar, seperti sedang merencanakan hal buruk apa gitu.

Ternyata benar, pengantin wanita berjalan ke sisi Ericko Ye, lalu menarik tangan pria itu dan mengatakan ada yang ingin dia katakan dengan pria itu. Ericko Ye ikut pergi tanpa ada perasaan curiga sedikitpun.

"Brian." Christy Mu memanggil dengan suara kecil, lalu memberi kode dengan tatapan matanya. Brian Zhang mengangguk dan pelan-pelan membuntuti dua orang itu.

Belasan menit kemudian, pasangan pengantin baru kembali. Pengantin pria menatap Christy Mu dengan tatapan aneh dan kemudian, Brian Zhang juga ikut kembali dengan wajah tidak senang.

Christy Mu berpikir dalam hati, ternyata benar ada sesuatu.

"Ada apa?" tanya Christy Mu.

Novel Terkait

Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu