Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 17 Khayalan Atau Kenyataan?

Jurusan desain universitas mereka sering mengadakan kegiatan seperti ini, dosen pembimbing demi membantu para siswa mencari inspirasi desain, sering mengadakan bermacam kegiatan sosial, dan dia walaupun tidak menginap di sekolah, tapi disana juga ada asrama yang bisa ditinggali.

Ericko Ye tersenyum jahat, “Nah kalau begitu jangan paksa aku untuk datang ke sekolahmu dan mengurus proses pengeluaran dirimu dari sekolah ya!”

“Kamu--” Christy Mu menggigit bibir, sikap diktaktur laki-laki ini sungguh berlebihan dan egois, dia sebaiknya jangan memprovokasinya lagi, dia takut kalau dia masih bersikeras laki-laki ini akan menarik kembali kesempatannya untuk pergi sekolah.

“Baiklah, aku mengerti, aku akan pulang ke rumah setiap hari!” Ucap Christy Mu, dengan menahan semua rasa emosinya.

Ericko Ye meliriknya sekilas, lalu duduk kembali di kursi kerjanya dan berkata, “Ya sudah menyingkirlah dari sini, oh ya, kalau ada hal lainnya suruh paman Wang saja yang melapor padaku, dan tanpa persetujuanku kamu tidak boleh naik ke lantai 3 ini!”

“Ah...” Christy Mu tercengang, tidak memperbolehkannya naik ke lantai 3?

Dia tiba-tiba teringat kamar yang pintunya tergantung lonceng, dan laki-laki di dalam sana yang sama persis dengan Ericko Ye tapi bermata ungu itu, juga teko dan 2 cangkir teh yang bisa terbang...Apakah semua karena itu?!

“Baik...Baiklah...” Christy Mu menganggukan kepala, melihat Ericko Ye yang sudah menundukan kepala melanjutkan pekerjaannya, dia tidak tahu mau bertanya apalagi, juga takut kalau nanti Ericko Ye tiba-tiba menarik omongannya jadi memutuskan keluar dari ruangan itu.

Dan setelah kepergian Christy Mu, pena yang di pegang Ericko Ye berhenti bergerak, dia menegakkan wajahnya, melihat siluet tubuh Christy Mu yang pergi, bibirnya tersenyum begitu menarik dan kedua mata birunya terlihat mempesona.

Setelah meninggalkan ruang buku, Christy Mu turun ke bawah, tetapi ketika dia melangkah di tangga, dia berhenti dan secara tidak sadar melihat ke kamar di sebelah kiri, dan pada saat ini angin sedang bertiup dengan lembut, membuat bel itu berbunyi, tapi bunyinya tidak keras.

Mata biru...Mata ungu...

Pikiran Christy Mu saat ini sangat kacau, kata-kata Ericko Ye dan paman Wang muncul lagi di otaknya...Melarangnya naik ke lantai 3, melarangnya mendekati pintu yang ada loncengnya...

Tapi...

Kecurigaan yang besar, dan rasa penasaran membunuh rasa takutnya, membuatnyau untuk sekali lagi memberanikan diri, diam-diam mendekati kamar sebelah kiri itu.

Dengan mengulangi aksi sebelumnya, Christy Mu menempelkan tubuhnya di dinding lagi, lalu menongolkan kepalanya melihat keadaan di dalam, keadaan dalam kamar yang penuh dengan peralatan olahraga saat ini sudah tidak ada laki-laki bermata ungu itu lagi, dan teko beserta 2 cangkirnya tertata rapi di tengah meja bulat, tidak lagi terbang, dan tidak terlihat suatu keanehan lagi disana.

Keadaan ruang kamar yang sekarang seperti tidak terjadi apa-apa sebelumnya...

Semua yang dia lihat sebelumnya seperti mimpi, seperti sebuah khayalan...

Mungkinkah dia salah lihat?

Christy Mu mengerjapkan matanya, setelah meyakinkan keadaan, tidak berani tinggal lebih lama disana, langsung turun kebawah, dan keraguan dalam hatinya semakin dalam.

Dia mengapa tidak boleh mendekati kamar berlonceng itu?

Dan matanya mengapa bisa berubah menjadi ungu?

Teko dan cangkir teh mengapa bisa terbang?

Orang itu...apakah dia benar Ericko Ye? Kalau iya, dia bagaimana bisa tiba-tiba pindah ke ruang buku?

Kalau bukan, lalu siapa dia sebenarnya? Kembaran Ericko Ye kah?

Oh tuhan, apakah dia saat ini tengah mengalami halusinasi, otaknya bagaimana bisa seperti ini? Apa yang terjadi sebenarnya?

Dia sungguh tidak bisa mengerti, Christy Mu dengan kebingungannya saat ini turun tangga, dan saat mengangkat wajah langsung melihat paman Wang.

Oh iya, paman Wang kan sudah bekerja puluhan tahun disini, dia bisa bertanya pada paman Wang tentang masalah ini!

“Paman Wang!” Panggilnya.

Paman Wang sekali melihat Christy Mu langsung berjalan menghampirinya, dengan hormat menyapanya, “Nyonya!”

“Eh...” Paman Wang sudah berkali-kali memberitahunya untuk tidak mendekati kamar berlonceng itu, dan Christy Mu tidak ingin paman Wang tahu kalau dia baru satu hari di rumah ini tapi sudah melanggar peraturan rumah, jadi dia hanya bisa bertanya dengan sangat halus dan berbelit, “Itu...Paman Wang, kamu sudah berpuluh tahun disini, ada pernah melihat orang bermata ungu tidak?Hm, itu bola matanya warnanya ungu, juga bisa bersinar?”

Novel Terkait

Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu