Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 37 Wanitaku Tidak Perlu Kamu Perhatikan

“Orang malam itu kamu?” Tanya Christy Mu, kedua tangannya mengepal, emosinya langsung naik.

Gilbert Nan mendengar kata-katanya terkejut, lalu tersenyum, “Maksudnya malam itu? Aku teman Ericko, kita pernah bertemu di acara pernikahanmu, masih ingat tidak?”

Christy Mu kembali termangu, teringat kembali acara pernikahannya dengan Ericko Ye di gereja, hanya, walaupun pesta pernikahan mereka di rayakan dengan megah, tapi semua acara di atur oleh Ericko Ye, dan dia tidak mengundang banyak orang, dia bahkan juga tidak mengundang Franky Mu datang, hanya mengundang beberapa temannya dan pendeta, tentu saja ada beberapa bodyguard berbaju hitam yang mengawasi jalan acara.

Christy Mu saat itu tidak terlalu memperhatikan, mungkin juga karena perasaannya saat itu tidak baik, jadi dia tidak terlalu ingat pada Gilbert Nan ini.

“Eh...” Christy Mu merasa canggung memegang belakang kepalanya, lalu meminta maaf, “Aku tidak terlalu ingat, maaf...”

Dari kedua bola mata Gilbert Nan terlihat kekecewaan, tapi hanya sebentar lalu hilang, dia tertawa ringan menjawab, “Tidak apa-apa, kita mulai hari ini kenalan lagi saja, dan lain kali jangan lupakan aku lagi ya!”

Christy Mu melambaikan tangan, “Tidak mungkin, tidak mungkin, lain kali tidak mungkin lupa, lagian margamu ini jarang ditemui, aku pasti akan sangat mengingatnya!”

Setelah mengucapkan ini Christy Mu terlihat terpikir sesuatu, lalu dengan cepat mengembalikan sapu tangan pada Gilbert Nan, dan dia melihat di sapu tangannya basah ada bekas air matanya, lalu dengan canggung menarik kembali tangannya, “Maaf, sudah mengotori sapu tanganmu, tunggu nanti aku cuci bersih baru aku kembalikan padamu ya!”

“Baik!” Gilbert Nan mengangguk lalu tersenyum.

Christy Mu melihatnya, menggigit bibirnya, dalam hati sedang berpikir, melihat penampilan Gilbert Nan tidak seperti laki-laki malam ini, dan tuan Nan itu...Mungkin memang marganya saja sama, dia tidak mungkin menganggap semua orang yang bermarga Nan sebagai laki-laki malam itu kan!

Memikirkan ini, kepalan tangannya terlepas, hanya saat dia bergerak, luka di punggungnya kembali terasa, dan membuatnya kesakitan hingga meringis.

Gilbert Nan yang sangat teliti langsung merasakan sesuatu yang tidak beres, dan bertanya, “Kamu kenapa? Wajahmu pucat sekali?”

Setelah bertanya, dia tiba-tiba teringat, “Oh iya, aku lupa bertanya, kamu kok bisa ada disini? Tempat ini...kalau bukan karena aku tadi melihat keluar jendela, mungkin aku tidak akan melihat dirimu!”

“Aku...” Christy Mu membuka mulut, ingin mengatakan sesuatu, tapi keringat dingin yang bercucuran di kepalanya semakin deras, dan membuatnya kesakitan setengah mati.

Gilbert Nan merendahkan tubuhnya untuk melihatnya, dan ketika melihat bagian punggungnya penuh dengan darah, sontak terkejut, dia langsung menggendong tubuhnya, dan membawanya ke arah mobilnya, “Gila, kamu kenapa tidak bilang daritadi, ini sudah keluar banyak darah! Aku bawa kamu ke rumah sakit!”

Suaranya terdengar begitu panik dan rasa kasihan.

Dan di saat Gilbert Nan telah mendekati mobilnya, membuka pintu belakang mobilnya hendak memasukan Christy Mu ke dalam, sebuah mobil Lamborghini berhenti di sebelah mobilnya.

Gilbert Nan terkejut, tangannya yang memeluk tubuh Christy Mu semakin erat, mobil ini sangat familiar, ya ini adalah mobil Ericko Ye.

Ericko Ye dengan wajah dinginnya turun dari mobil, melihat Gilbert Nan menggendong Christy Mu, wajahnya langsung berubah, suaranya terdengar berat, “Gilbert, bagaimana bisa kamu? Serahkan dia padaku!”

Gilbert Nan tersadar ingin menolak, membuka mulut, “Ericko, punggungnya terluka, aku akan mengantarnya ke rumah sakit!”

Ericko Ye tiba-tiba teringat apa yang dirinya lihat tadi, bekas darah di kursi depan penumpang, ternyata wanita ini...kalau bukan karena melihat bekas darah itu, dia pasti tidak akan memutar kembali kemudinya kembali ke tempat ini.

“Dia adalah wanita yang ku beli dengan uang, tidak perlu kamu perhatikan!” Setelah mengatakan itu, Ericko Ye pergi menghampirinya ingin mengambil Christy Mu.

“...” Gilbert Nan terkejut, gerakannya terlihat ragu-ragu.