Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 89 Kebenaran Dan Kebangkitan Christy (1)

Maaf adalah hal yang membuatnya Ericko berteriak sampai membuat tenggorokannya patah, Christy masih tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan, menatap wajahnya yang tertidur tenang dan polos, Ericko malahan memiliki keinginan untuk membunuhnya!

Ericko memutarkan badannya, melalui jendela dia melihat ribuan cahaya lampu dari rumah tetangga. Hasrat di dalam batin semakin lamah semakin berat, dan mata yang berwarna biru es itu bersinar seperti kaca, seolah-olah seperti api yang sedang mengamuk. Warna biru yang berubah menjadi unggu, dan pada saat itu memancarkan warna yang gelap dan suram.

Dia Berbalik kembali ke tepian tempat tidur, tubuhnya yang tinggi berbaring di sampingnya, belakang telapak tangannya secara tidak sengaja menyentuh kulitnya yang halus. Tiba-tiba Ericko terfikir, bahwa seluruh tubuhnya ... tidak mengenakan pakaian!

Memikirkan tindakannya dua hari yang lalu, seketika mata Ericko melihat bayangan hitam. Kemudian dia segera membuka selimutnya, dan dadanya yang panas menempel ke tubuh wanita itu.

“Christy, apa kamu yakin akan terus berpura-pura tidur?” Ericko menundukkan kepalanya, bibirnya yang tipis menggosok kulit wanita itu, suaranya yang terdengar gelap, “Jika kamu tidak bangun, percaya atau tidak aku menginginkanmu!”

Dia yang menatap wajahnya untuk waktu yang lama, memastikan apakah dia tidak bereaksi. Dengan gelisah Ericko menarik rambutnya, dan mengatakan kata-kata yang penuh dengan ancaman, "Christy! Berapa lama kamu harus tidur?! Kamu percaya atau tidak sekarang saya menginginkanmu! "

Namun orang itu tetap tidak meresponnya.

Hati Ericko merasa tengelam, dengan cepat dia membuka pakaiannya, maju dan membawanya ke dalam pelukannya, dia merasakan kulitnya yang halus dan dingin, membuatnya ...

Siluman ini ...

"hem--"

Ericko mnghisap udara yang sejuk, dia menatap dalam-dalam ke mata indah yang terlelap tidur, perlahan-lahan kepalanya ke bawah dan menjepit bibirnya.

Napas yang panas dan ganas menyembur ke wajah Christy, dan ujung lidahnya yang panas dengan lembut menjilat bibirnya.

Setelah itu ...

Dia dengan sangat sadar, tanpa alasan yang jelas Christy bergetar, untuk sementara dia memperlambat gerakannya dan merasakan pergerakannya dengan cermat.

Yang membuatnya kecewa adalah tidak ada tanda-tanda Christy akan tersadar.

Wanita ini benar-benar ...

Dia merasa itu sangat berbahaya, Ericko berhenti untuk memperhatikan reaksinya, dan akhirnya ... tidak tahu berapa lama, dia turun dari tempat tidur perlahan dan berjalan ke kamar mandi ...

Saat dia tidak menyadari, yaitu saat dia berbalik bulu mata Christy sedikit bergerak.

...

keesokan hari paginya, Ericko menerima telepon dari Sekretaris Liu, dia mengatakan mengatakan bahwa akan ada konferensi internasional yang mengharuskannya untuk hadir. Ericko menginstruksikan Bibi Qin untuk memperhatikan keadaan Christy, sambil bangkit dari tempat duduknya untuk pergi ke perusahaan.

Melalui jendela dia melihat debu berterbangan akibat mobil yang melaju pergi, Carina keluar dari ruangannya. Dia merasa perlu untuk 'melihat' Christy. Dikarenakan, dialah sumber utama yang membuatnya koma, alasan utamanya adalah untuk berterima kasih terhadap dirinya sendiri.

Begitu dia masuk ke kamar, Carina dengan cermat segera mencium bau yang khusus, bau itu membuatnya tidak nyaman, bahkan dia merasa mau muntah.

Dia sampai ke tepian tempat tidur, melihat di beberapa bagian kasur terlihat sedikit berantakan, di tambah lagi dengan bekas memar di lehernya. Dada Carina merasa sakit, dia membelalakan terus matanya ke arah Christy. Dia memiliki hasrat untuk maju ke depan lalu menjambak rambutnya!

"Carina, kamu harus tenang! Kamu tidak boleh begitu!" Carina mencoba untuk mengendalikan bara api di dalam tubuhnya, dengan cara berbicara kepada dirinya sendiri.

Jika Christy tersadar, dia pasti akan melakukannya!

Tetapi sekarang kamu tidak boleh. Pada hari-hari biasa Ericko tidak begitu peduli kepadanya. Bahkan dia akan langsung menghadapinya. Biasanya dia memiliki cara untuk menutupi kebohongan, karena dia tahu hati Ericko lebih condong ke arahnya!

Tetapi melihat dua hari ini, Ericko terlalu memperhatikan Christy, dan di saat ini dia tidak boleh meninggalkan jejak kakinya!

Setelah Ericko melihatnya, dia pasti akan menyelidiki masalah ini dengan saksama, dan perbuatannya yang sebelum-sebelumnya pasti akan terbongkar ke luar. Usahanya dalam mempertahankan citra dan semua upaya sebelumnya akan lenyap. !!

Dia tidak bisa membiarkan hal ini terjadi!

Melihat Christy yang sekarat, sudut mulut Carina terangkat terlihat hinaan yang sangat mendalam, dari dalam hati dia mengutuknya, dan dia berharap dia tidak akan pernah bangun lagi!

Jika saya tidak bisa menyentuhnya secara fisik, bukan berarti tidak boleh menggerakkan mulut? Saya ingin mengatakan apapun bukan dia yang menentukan!

Perlahan ia berjalan ke tempat tidur, melihat wajah Christy yang cantik, sayangnya pipinya terlihat sedikit pucat, Carina mengangkat sudut mulutnya terlihat senyum yang mengejek, dan dengan perasaan jijik dia berkata, "Christy, saya benar-benar ingin merobek wajahmu! Kenapa kamu begitu menyebalkan?! "

Melihat wajahnya yang tidak bereaksi sedikitpun, dia terus berkata, "Sebenarnya kapan kamu akan meninggalkan dunia saya dan Ericko?! Kamu pikir kamu bisa melawanku?! Lihat sekarang betapa malangnya nasip kamu sekarang, dari sana sudah bisa terlihat bahwa kamu kalah dengan tragis! "

“Kamu pasti tidak mengira,” Secara perlahan Carina membalikan badannya, dan senyum di mulutnya terlihat semakin lebar. “Saya secara khusus menyiapkan pena rekaman itu untukmu, hahaha... Kamu pasti berpikir saya begitu jahat, tapi saya tidak peduli, Tujuan saya adalah menghancurkan kamu! "

Carina begitu bersemangat sehingga dia tidak menyadari keadaan di belakangnya, hanya melihat kelopak mata Christy bergetar, sepertinya kesadarannya mulai kembali ke tubuhnya.

"Jangan salahkan saya sangat kejam. Siapa yang menyuruhmu tidak mengetahui batas kemampuan diri sendiri, ingin mendekati Ericko?!"

Suara Carina berangsur-angsur terdengar jelas. Mendengarkan sindiran tajam dan olokan yang pahit, dada Christy merasa sakit, seolah-olah ditekan oleh batu besar, yang membuatnya depresi.

Awalnya, dia tidak ingin bangun, dia merasa hidup ini melelahkan, dan dia merindukan kehidupan damai dan tentram.

Dia tahu jika dia bangun, dia akan menghadapi Ericko, dan dia juga akan menghadapi wanita murahan itu, jika begitu mana bisa dia melewati hari yang damai dan tentram.

Dia mengakui idenya ... membuatnya terlihat seperti pengecut.

Meskipun dia dalam keadaan koma, tetapi indranya dapat mendengar jauh lebih jernih, dia dapat merasakan kemarin malam tubuhnya dikelilingi oleh suhu tubuh yang terasa familiar, dan sentuhan panas dari api itu hampir membakar dirinya!

Dan pada saat itu juga, tiba-tiba dia tersadar, dan ketika dia merasakan apa yang di lakukan Ericko, dia tidak sabar untuk mengunakan kata-kata yang kasar untuk memarahinya!

Pria kejam ini, ternyata berani menggangunya saat ia sakit!

Penghinaan yang tajam berdering di telinganya, dan membuat Christy terganggu, dia mencoba sekuat tenaga untuk membuka matanya, tetapi seolah-olah dia tidak memiliki kekuatan untuk membuka matanya, bagaimanapun dia mencoba matanya, matanya tidak bisa terbuka.

"Bahkan jika kamu tahu semua ini? Pada akhirnya kamu tetap akan menjadi seorang pecundang!"

Christy merasa bahwa telinganya mulai bisa mendengar suara. Dia mencoba sekuat tenaga untuk membuka matanya. Dia ingin memberi tahu Carina bahwa dia belum mengaku kalah!

Akhirnya, cahaya yang menyilaukan masuk ke dalam matanya, membuat matanya merasa tidak nyaman, sekuat tenaga dia berusaha untuk mengedipkan matanya, dan secara bertahap dia dapat beradaptasi dengan keadaan cahaya di sini.

Dia dengan bersusah payah mendudukkan tubuhnya, Christy menatap sesosok wanita bertubuh langsing, nada suaranya terdengar sedikit serak, "Carina, kamu benar-benar hina sampai di ambang batas sangat terhina!"

Tidak menyangka dia begitu licik!

Setiap kali dia terbayang kejadian di kafe itu, ternyata dia duduk di belakangnya, tangannya memegang pena rekaman, setelah dia tahu itu punggungnya terasa dingin!

Jadi itu yang disebut dengan pertahanan tidak terkalahkan, jadi begitu cara mengatakannya.

Carina terkejut, saat dia berbalik ekspresi wajahnya menunjukan sedikit kepanikkan, sambil melihat wanita yang tersadar bukan pada waktu yang tepat, dia sedang menatap dirinya sendiri dengan tatapan yang aneh.

Setelah menenangkan pikirannya, Carina menunjukan senyum yang bangga dengan dirinya sendiri, dan dengan nada yang ringan dia berkata, "Jadi mau bagaimana? Meskipun begitu, Ericko pada akhirnya akan percaya kepadaku!"

Christy tidak bisa menyangkal hal ini. Insiden terakhir yang terjadi di tangga tangga, dan termasuk saat ini memiliki hasil yang sama. Ericko tidak akan pernah meragukannya.

“Saya penasaran, bagaimana kamu bisa mengetahui hal mengenai kakaku, apakah Ericko yang memberitahu kamu?” wajah Christy tampak sangat dingin, dengan tenang ia berkata.

“Memang benar.” Carina berterus terang, “Kamu mungkin belum tahu. Saya tidak setiap hari pergi ke lantai bawah untuk makan siang, akan tetapi saya pergi ke tempat Ericko untuk menemaninya makan siang.”

Carina terlihat sangat bangga akan dirinya, dan ketika dia mengatakan hal ini, dia terlihat sedikit mengodanya dengan kesombongannya.

Ekspresi Christy begitu datar, dan dengan dingin dia berkata , "Dari awal saya sudah tahu."

Mereka berdua saja sudah pernah tidur di kasur yang sama, jika ingin dibandingkan makan siang bersama hanyalah hal yang biasa?

"Bagaimana kamu bisa tahu?"

Novel Terkait

After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu