Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 452 Menyebarkan Gosip (2)

Sepertinya dirinya adalah seorang wanita yang serakah. Jelas-jelas tahu bahwa Yonardo Xiao bukan miliknya, tapi di hatinya masih tersimpan rasa beruntung.

Sekarang dia sudah bangun dari mimpi, dirinya tidak perlu berpura-pura bingung lagi.

Ani Xie menundukkan pandangannya, muncul senyum mengejek dari wajahnya lalu berkata: "Cepat atau lambat aku akan pergi. Sekarang aku bisa kembali, ya itu hal bagus."

"Tapi kamu belum sepenuhnya sembuh. Bagaimana kalau penyakitmu kambuh?"

"Aku hanya flu saja, bukan sakit berat. Lagipula aku juga sudah lumayan baikan. Seharian berada di sini malah mudah membuatku malas."

"Tapi..."

"Oh ya, apa Yonardo juga ada mengatakan kapan aku bisa pergi?"

Nenek Chang mengatupkan bibirnya lalu berkata: ".... sekarang."

Sepertinya bukan Yonardo Xiao yang mengantar Ani Xie pergi dan malah mengusir Ani Xie keluar.

Ani Xie tertawa mengejek diri sendiri: "Kalau begitu aku siap-siap dulu."

Tapi nenek Chang menarik lengan Ani Xie: "Ani, besok saja perginya."

"Tidak bisa, nek. Aku harus kembali lebih awal, Vanny sedang menungguku."

Setelah menjawab, Ani Xie membalikkan tubuh berjalan kembali ke kamar, sedangkan nenek Chang menghela napas panjang, tidak bisa berbuat apa-apa.

Saat berbalik, pas sekali nenek Chang melihat Yonardo Xiao yang hendak pergi namun kembali.

Sebenarnya barusan Yonardo Xiao berkata dengan kondisi marah, lalu menginginkan Ani Xie segera pergi dari sini.

Melihat hari segera gelap, Yonardo Xiao merubah pemikirannya, berpikir untuk menyuruh Ani Xie tinggal semalam lagi.

Tapi tidak disangka, Yonardo Xiao malah mendengar percakapan nenek Chang dan Ani Xie.

Melihat wajah tegas Yonardo Xiao, nenek Chang bertanya: "Tuan, jelas-jelas kamu menyukai gadis itu. Kenapa malah mengusirnya?"

Kedua tangan Yonardo Xiao dimasukkan ke dalam kantong celana, lalu mengelak dengan keras kepala: "Siapa yang bilang aku menyukainya? Aku hanya merasa dia menarik, lalu aku membiarkan dia bermain di sini. Sekarang aku sudah tidak tertarik dengannya, tentu saja aku ingin dia pergi."

"Aduh, dari sejak kamu kecil sampai sekarang aku lah yang melihat perkembanganmu. Apa kamu pikir aku tidak tahu apa yang kamu pikirkan? Kamu ini mencari kesulitan sendiri."

Yonardo Xiao agak menunduk lalu menjawab: "Nenek bilang, nenek paling mengerti diriku. Seharusnya nenek tahu sikapku terhadap orang lain. Tidak mungkin aku membiarkan orang yang memegang rahasiaku pergi dan juga.... tidak ada aku dihatinya."

"Bagaimana kamu tahu kalau tidak ada dirimu di hati Ani? Jika sungguh tidak ada dirimu, gadis itu tidak akan merasa ragu seharian."

Sebisa mungkin Yonardo Xiao mengabaikan kegelisahan di hatinya, masih mengelak dan berkata: "Ada banyak pikiran di hatinya, siapa yang tahu apa yang sedang dia ragukan? Aku malas menebak. Di luar sana ada banyak wanita baik, apakah aku harus membuang waktuku padanya?"

"Tapi kamu menyukainya."

"Aku tidak suka!"

"Kamu itu seorang pria. Kalau suka, kenapa tidak berani mengakuinya?"

"Aku sama sekali tidak tertarik padanya. Kenapa aku harus mengaku?"

"Kalau tidak suka, untuk apa aku datang untuk merawatnya? Kamu bisa saja sembarangan menyuruh orang."

"Itu karena... karena..."

Yonardo Xiao yang selalu yakin, kehabisan kata-kata.

Melihat Yonardo Xiao yang seperti ini, dengan pasti dan yakin nenek Chang berkata: "Dia ada dihatimu dan memiliki tempat yang berbeda."

Yonardo Xiao juga mengerti hal ini tapi masih tidak bisa mengaku.

Masalah masa lalu, Yonardo Xiao tidak bisa mengubahnya. Tapi mulai sekarang, Yonardo Xiao tidak akan lagi dipegang haknya oleh orang lain.

Mata Yonardo Xiao menggelap: "Mulai hari ini, bagiku dia hanya orang biasa saja."

"Walaupun aku tidak tahu kenapa tiba-tiba sikapmu berubah, tapi aku merasa, segala sesuatu tidak bisa ditentukan secara cepat dan asal, kalau tidak nantinya kamu pasti akan menyesal."

"Wanita seperti itu tidak layak."

Selesai berucap, Yonardo Xiao tidak ragu lagi dan menjadi rela, lalu memutar tubuh pergi.

Nenek Chang juga dengan sabar membujuk tetapi Yonardo Xiao masih tetap pada pendirian. Hal ini membuat nenek Chang tak berdaya.

Barang Ani Xie tidak banyak, dalam waktu sebentar, semua barangnya selesai dirapikan lalu bersiap pergi.

Ani Xie berdiri di gerbang, Ani Xie melihat nenek Chang yang mengantarnya lalu berkata dengan tidak rela: "Nenek, terima kasih karena sudah merawatku selama beberapa hari ini. Aku harap kita masih bisa bertemu kalau ada kesempatan."

"Pasti ada kesempatan. Nenek masih bisa membuatkanmu kue."

Walaupun berucap seperti itu, tapi Ani Xie tahu, mungkin dirinya dan Yonardo Xiao tidak akan lagi berkomunikasi. Tentu saja tidak ada kesempatan untuknya bertemu dengan nenek Chang.

Ada rasa perih di hatinya. Ani Xie mengangguk, lalu memutar tubuhnya dan membungkuk masuk ke dalam mobil.

Ani Xie menurunkan jendela mobil lalu melambaikan tangan ke arah nenek Chang. Ani Xie meninggalkan apartemen diikuti oleh tatapan dari nenek Chang.

Sampai mobil berjalan jauh, baru nenek Chang mengalihkan tatapannya.

Mata nenek Chang beralih lalu melihat di jendela lantai atas ada seseorang berdiri.

Tidak perlu ditebak siapa orang tersebut.

Nenek Chang menghela napas dengan lemas lalu berkata pada dirinya sendiri: "Aduh, kedua orang itu membohongi satu sama lain."

……

Vanny kembali dari kesibukannya di luar, lalu sadar Ani Xie sudah berada di dalam kamar, Vanny pun memunculkan ekspresi terkejutnya.

"Ani, kamu kembali?"

Ani Xie menyipitkan mata melihat Vanny: "Aku dengar kamu merindukanku, jadi aku kembali."

"Tapi, bagaimana bisa Yonardo rela melepasmu?"

"Kenapa dia tidak bisa membiarkanku pergi? Aku dan dia memang tidak ada hubungan apapun."

"Tapi..."

"Apa ada makanan yang bisa dimakan? Aku lapar."

Tahu kalau Ani Xie tidak ingin membicarakannya lagi, Vanny pun pasrah, terpaksa mengganti topik lalu berbalik mengambil roti dari dalam lemari dan memberinya ke Ani Xie.

Roti ini adalah roti yang dulunya sangat disukai Ani Xie dan Vanny.

Tapi sekarang, Ani Xie merasa makanan ini sulit ditelan dan tidak enak.

Sepertinya indra pengecapnya dibuat menjadi pemilih dalam makanan.

Ini adalah tanda bahaya.

Dirinya hanya orang biasa, tentu dirinya tidak bisa menikmati makanan orang mahal.

Jangan sampai Ani Xie lupa dengan identitas dirinya, kalau tidak dirinya akan mati mengenaskan.

Melihat Ani Xie kehilangan selera makan, Vanny menghela napas, berbicara sendiri di samping: "Langsung terjadi hal buruk setelah bertemu Janice. Wanita itu benar-benar titisan iblis."

Mendengar ucapan tersebut, hati Ani Xie menjadi gelisah tapi Ani Xie tidak berpikir terlalu dalam.

Begitu kembali ke sekolah, segalanya akan kembali ke jalur normal.

Gosip tak berdasar di sekolah pun sudah hilang. Melihat Ani Xie, semua orang masih berpikir Ani Xie adalah kekasih Yonardo Xiao. Semua orang hormat dan takut pada Ani Xie dan menjaga jarak yang pas dengan Ani Xie.

Walaupun dirinya disalahpahami karena hubungannya dengan Yonardo Xiao, tapi seperti ini juga bagus, tidak ada orang yang membuatnya kesal. Ani Xie sangat menikmati ketenangan singkat ini.

Novel Terkait

Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu