Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 129 Jebakan Maut Carina Qiao (1)

Siang ini, Carina Qiao telah mengatur semuanya, lalu berjalan ke arah Christy Mu, “Sore ada waktu kosong tidak?”

Christy Mu sedang memperbaiki gambar desainya, mendengar itu terkejut beberapa detik, lalu langsung menolak, “Tidak ada waktu.”

Carina Qiao menahan emosinya, lalu merendahkan dirinya, “Aku ingin membicarakan semuanya denganmu.”

Christy Mu membuang pensilnya ke atas meja, lalu melipat kedua kakinya, kedua tangan juga terlipat di depan dada melihatnya dingin, “Carina, memangnya diantara kita masih ada yang bisa dibicarakan?”

“Kamu tidak berani?” Carina Qiao mengangkat alisnya, menggunakan metode radikal memancingnya.

Christy Mu menggelengkan kepala, “Tidak berani, tidak berani, aku merasa berbicara denganmu hanya menghabiskan waktu, juga tidak penting. Oh ya, kamu sebaiknya lebih fokus dengan Ericko, terlalu fokus pada diriku itu tidak ada gunanya.”

Berbicara dengannya? Semuanya pasti hanya klise, dia memiliki waktu ini sebaiknya dihabiskan dengan menggambar beberapa gambar desain saja.

Carina Qiao melihat wajahnya yang bodog amat, ingin menggerakan tangannya untuk mengoyak wajahnya, tapi demi tujuannya, dia akhirnya berhasil menahannya, merendahkan suaranya, “Christy, kali ini aku dengan tulus memintamu untuk berbicara denganmu, sore jam 5, di kafe Shangrila, aku akan terus menunggumu disana.”

Sejak mereka berkelahi, Christy Mu tidak pernah melihat Carina Qiao merendahkan dirinya hingga seperti ini.

“Carina, kamu mau berbuat apalagi? Langsung saja bicara, aku terlalu malas untuk meladenimu.”

Carina Qiao mengepalkan tangannya, memberi tahu dirinya untuk menahan diri.

“Christy, aku pasti akan menunggumu.” Setelah mengucapkan kata itu, Carina Qiao keluar dari ruangan, dia tidak ingin bertengkar dengannya di dalam sana, lagi pula di mata karyawan lain, Christy Mu adalah istri sah dari Ericko Ye.

Christy Mu duduk di kursi memikirkan semuanya, pergi ya pergi, memangnya takut apa? Dia juga ingin lihat apa tujuannya memanggilnya, dia saat ini juga sudah bukan kelinci putih seperti dulu, dan tidak akan tinggal diam membiarkannya melakukan segalanya.

Jam 4 sore, Cadice He memberikan tumpukan dokumen padanya, “Antar ini pada direktur Ye, minta dia menanda tanganinya, besok mau digunakan.”

Christy Mu merasa sedikit sulit, dia beberapa hari ini sedang menghindari Ericko Ye, kalau bisa tidak melihatnya lebih baik tidak melihatnya. Jadi kecuali makan malam sepulang kerja hanya makan bersama, dan satu hari tidak berbicara lebih dari 3 kalimat, dan dia tanpa di duga juga tidak mencari masalah dan membuatnya repot.

“Manager He, boleh tidak suruh yang lain saja yang mengantarnya.”

Cadice He tanpa ekspresi, dalam hatinya tahu kalau di antara Christy Mu dan Ericko Ye ada masalah, tapi sebagai bawahan yang setia, dia hanya perlu mengurus urusannya saja.

“Christy, ini pekerjaan.” Ujarnya dengan datar, “Kamu seorang desainer yang sangat berbakat, aku harap kamu bisa membedakan antara pekerjaan dan pribadi.”

Kata-katanya sudah seperti ini, Christy Mu tidak enak menolak lagi, hanya bisa dengan mengeraskan kepala berjalan ke ruangan Ericko Ye.

Tuk tuk tuk.

“Masuk.”

Christy Mu dengan memeluk dokumen masuk ke dalam, laki-laki itu mengenakan kemaja putih duduk di kursi besar ruangan, tidak di ragukan, dia adalah seorang manajer bisnis yang sangat baik.

“Direktur Ye, dokumen ini perlu kamu tanda tangani.”

“Letakan saja.” Jawabnya dingin tanpa mengangkat kepala.

“Direktur Ye, beberapa dokumen ini akan digunakan besok hari, jadi kamu bisa tidak...”

“Pekerjaanku memangnya butuh kamu yang mengurus dan memerintahnya?” Ericko mengangkat kepalanya, dengan mimik wajah tidak senang melihatnya.

Christy Mu menundukan kepala meminta maaf, “Maaf direktur Ye, aku salah.”

Ericko Ye melihat rambut hitamnya, dalam hati tidak tahu merasa kesal, lalu mengambil tumpukan dokumen darinya dan membukanya satu persatu.

“Direktur Ye, silahkan dilihat dulu, nanti aku akan mengambilnya.” Ujar Christy Mu.

“Berdiri disini.”

Baiklah, aku harus membedakan antara pekerjaan dan masalah pribadi, kamu adalah bos, jadi semua sesuai dengan permintaanmu. Christy Mu dalam hati mendumel.

10 menit, 20 menit, 30 menit telah berlalu, kaki Christy Mu sudah hampir kesemutan, Ericko Ye sialan masih belum menggerakan penanya untuk menanda tangani dokumennya.

Christy Mu menundukan kepala melihat jam tangannya, sudah jam 4.40, 20 menit lagi sudah sampai di jam pulang, 30 menit kemudian pergi memenuhi janjinya dengan Carina Qiao.

Ericko Ye melihat pergerakannya, dalam hati tidak senang, “Kamu sedang terburu-buru?”

“Ya tidak juga.” Jawab Christy Mu seadanya.

Dia menunggu 20 menit lagi, hingga akhirnya waktu jam kerja telah selesai, dia tahu Ericko Ye sengaja menyiksanya, menyuruhnya berdiri satu jam tanpa alasan yang pasti, dia tidak marah, dengan dingin berkata, “Direktur Ye, waktu selesai jam kerja sudah tiba, dokumen ini besok kerja aku akan mengambilnya.”

Ericko Ye membuang dokumennya ke atas meja, dengan marah berkata, “Bos belum menyuruhmu pergi, kamu sudah mau pergi?”

“Direktur Ye, karyawan juga memiliki waktu pribadi dan privasinya.”

Ericko Ye mengulurkan tangannya ke atas meja, lalu tersenyum dingin, “Baik, sekarang adalah waktu pribadimu, tapi, kamu lupa ya, waktu pribadimu juga milikku.” Setelah mengatakan itu dia membereskan mejanya dan menutup komputernya.

Christy Mu seperti merasakan sesuatu yang tidak baik, bertanya, “Kamu mau apa?”

Ericko Ye berjalan, dengan licik berkata, “Tentu saja pulang ke rumah.”

Christy Mu berjalan mundur ke belakang, mata birunya yang menyala begitu familiar baginya, setelah pulang jangan harap dia bisa kabur darinya.

“Aku ada janji, tidak bisa pulang dulu.”

Ericko Ye menghentikan langkah kakinya, melihatnya, “Dengan siapa?”

Christy Mu tersenyum penuh arti, “Dengan teman baikku, kekasih gelapmu, Carina, gimana, apakah kamu tertarik untuk pergi bersamaku?”

“Kekasih gelap” kata ini menusuk hingga ke dalam hati seseorang, dia mengangkat dagu Christy Mu, “Mulutmu ini tolong lebih bersih dalam mengucapkan sesuatu ya.”

“Huh, kalau bukan kekasih gelap, jadi apa? Ericko, sudah tidur seranjang dengannya masih tidak memberikannya nama juga derajat, kamu sungguh keterlaluan sekali.” Christy Mu menyindirnya.

Ericko Ye tiba-tiba menundukan kepalanya menggigit bibirnya, darah segar mengucur, Christy Mu mendorongnya sekuat tenaga, mengelap luka di bibirnya, lalu memarahinya, “Ericko, kamu itu anjing ya?”

“Bicara sekali lagi, percaya tidak aku akan melakukannya di tempat ini!” Ericko Ye maju selangkah mengancamnya, “Ingin menggunakan sikap radikalmu itu untuk mengusirmu pergi? Mimpi saja kamu, aku beritahu kamu ya, selama orang bermarga Mu itu tidak muncul, jangan pernah harap kamu bisa lepas dari genggamanku.”

Laki-laki itu sangat sulit ditebak, Christy Mu memutskan menunjukan kelemahannya, “Sungguh Carina yang memanggilku untuk pergi, kalau kamu tidak percaya kamu boleh pergi bersamaku.”

Ericko Ye melihatnya dalam-dalam, dan untuk sementara ini percaya dengannya, “Dia untuk apa memanggilmu?”

Christy Mu mengambil tissue mengelap darah, tanpa santai berkata, “Aku bagaimana mungkin bisa tahu? Mungkin saja ingin membunuhku.”

Kedua matanya menggelap, “Christy, memangnya semua orang sama denganmu?”

“Benar, aku adalah seorang penyihir yang sangat jahat, jadi sekarang bisakah aku pergi menemui putri saljumu?”

Tangan Ericko Ye yang mengepal mulai melepaskannya, dia benar-benar menjadi semakin tidak bisa mengerti wanita di depannya, hatinya sejak kapam menjadi begitu sulit dipahami? Dan hatinya bagaimana bisa menjadi sangat kejam?

Mobil berhenti di depan pintu kafe Shangrila, Christy Mu memutar kepala bertanya Ericko Ye, “Kamu tidak ikut turun menyaksikan perang? Kalau saja aku dan putri saljumu bertinju?”

“Turun!” Perintah Ericko Ye.

Christy Mu tertawa garing, turun dari mobil, dan mobil pergi meninggalkannya.

Sampai di dalam kafe, pelayan membawanya ke tempat Carina Qiao, di meja sudah ada 2 gelas kopi, Carina Qiao duduk di seberangnya.

“Pelayan, buang saja kopi ini, aku mau segelas ekspresso.” Setelah mengatakan itu Christy Mu duduk.

Carina Qiao menatapnya dingin, “Christy maksudmu apa?”

Christy Mu tersenyum, “Tidak apa-apa, aku hanya takut kalau ada seseorang yang ingin membunuhku.”

“Kamu...” Kata-kata jahatnya baru mau keluar, lalu melihat luka di bibirnya, bola mata indahnya menggelap, “Bibirmu kenapa bisa begitu?”

Christy Mu menyentuh lukanya, “Ini, tadi baru saja digigit orang.”

Digigit siapa, tanpa Christy Mu beritahu, Carina Qiao juga sudah bisa menebaknya, rasa iri menggebu, dia baru saja pergi beberapa jam, Ericko Ye sudah memanggilnya, sepertinys dia memang harus membunuhnya.

“Bicaralah, ada apa, aku tidak punya banyak waktu.” Christy Mu menatapnya datar, bertanya dengan terus terang.

Carina Qiao memaksa dirinya untuk berakting seperti merasa bersalah, dengan suara rendah berkata, “Christy, aku hari ini mencarimu datang, ingin meminta maaf padamu.”

“Hah?” Christy Mu terdiam, lalu tertawa terbahak-bahak, suara besarnya mengundang perhatian orang sekitar, tapi dia tidak memperdulikannya, karena ini adalah lelucon paling lucu yang dia pernah dengar di seumur hidupnya.

“Carina, otakmu kemasukan air ya, kamu meminta maaf padaku?”

Carina Qiao menahan diri untuk tidak menyiram kopi ke wajahnya, lalu berpura dengan sangat tulus meminta maaf, “Christy, aku sungguh ingin meminta maaf denganmu. Beberapa hari ini aku memikirkan segsla yang telah terjadi, memikirkan masa sekolah kita bersama, dulu semua terasa begitu menyenangkan...”

“Tunggu-tunggu,” Christy Mu mengangkat tangannya menginterupsinya, lalu memperbaiki kata-katanya, “Biarkan kenangan pergi dan tinggal kenangan, aku sekarang sungguh tidak ingin mengingat masa lampau, karena semua kenangan yang dilaui bersamamu, aku merasa kalau diriku adalah seorang idiot.”

“Christy, kamu jangan begitu.” Carina Qiao terlihat sedih, “Dengarkan aku dulu.”

“Baik, katakan.” Senyum di wajahnya hanya terhenti sesaat, dia juga penasaran dengan apa yang dikatakan wanita ini.

Aku tahu belakangan ini aku telah melakukan hal jahat padamu, melukaimu, semua adalah salahku, aku sekarang mengerti, Ericko Ye dia tidak akan bisa suka padaku, aku juga tidak mau terus hidup begini, jadi, aku ingin keluar dari kehidupan kalian, aku ingin mencari kebahagiaanku sendiri. Kalau kamu tidak percaya, aku besok akan langsung keluar dari vila.

Christy Mu tentu saja tidak percaya dengan omong kosongnya, dia bukan seorang anak berusia 3 tahun lagi.

“Sudah?” Tanya Christy Mu.

Novel Terkait

Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu