Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 450 Kita Tidak Mempunyai Hubungan Apapun (2)

Mendengar Nenek Chang mengungkitnya, Ani Xie baru melihat nenek masih memegang palet makanan. Dia segera mengambilnya, dan terciumlah wangi makanan.

"Wangi sekali."

"Kamu sakit, mungkin tidak ada selera makan. Aku sengaja memasakkan bubur untukmu. Cobalah, lihat enak atau tidak."

Ani Xie mencoba satu suap dengan tidak sabar, lalu berkata dengan puas, "Enak sekali."

"Kalau suka, makanlah lebih banyak."

Nenek Chang tersenyum lembut, semakin dilihat semakin merasa dekat.

Dalam kondisi santai, Ani Xie merasa dia lumayan bernafsu makan. Tanpa sadar, dia sudah makan dua mangkuk bubur.

Sikap nenek ini, benar-benar sangat mudah membuat orang nyaman.

Hanya saja tidak tahu bagaimana nenek sebaik ini, bisa tahan terhadap Yonardo Xiao, si monster itu.

"Nona, apa hubunganmu dengan Tuan Xiao?"

Nenek Chang meskipun sudah tua, tapi memiliki penglihatan yang sangat baik. Begitu melihat kondisi Yonardo Xiao, langsung tahu ada yang aneh.

Tapi dengan sikap Yonardo Xiao itu, tentu tidak akan mengatakan kebenarannya. Jadi Nenek Chang baru bertanya pada Ani Xie.

Meletakkan sendok, Ani Xie diam sesaat lalu berkata, "Aku dan dia tidak memiliki hubungan apapun."

"Aduh, kalian berdua, kenapa jawabannya sama. Kalian kira mataku sudah rabun?"

Nenek Chang tetap tersenyum dan berkata, "Tuan Xiao melakukan hal berbeda dengan orang lain, tapi dia adalah orang yang sangat bisa diandalkan. Kalau kamu menikah dengannya, kamu akan sangat bahagia."

Wajah Ani Xie bersemu dan segera berkata, "Nenek, kamu sudah salah paham. Aku dan Yonardo benar-benar tidak memiliki hubungan seperti itu. Nenek jangan asal menebak lagi."

"Aku tidak salah menebak. Aku hanya bilang, kalau kamu menikah dengannya, kamu akan sangat bahagia. Tapi mau menikah atau tidak, semua itu terserah padamu."

Nenek Chang berkata dengan wajah datar, seperti hanya asal berkata saja. Ani Xie saja yang menganggapnya serius.

Hal itu semakin membuat Ani Xie malu. Dia menundukkan kepala dan merasa sangat tidak enak hati.

Sejak nenek masuk, nenek selalu mengamati Ani Xie.

Tapi nenek dapat melihatnya, ini adalah gadis yang memiliki kepribadian bagus. Baik, dan juga mudah berinteraksi dengan orang lain. Sama sekali berbeda dengan Wendy Xu yang tadi.

Kalau Ani Xie bisa mendapatkan hati Yonardo Xiao, belum tentu merupakan hal yang buruk.

Hanya saja sekarang, mereka berdua memiliki sedikit masalah. Kalau tidak segera diselesaikan, takutnya bisa menjadi masalah besar.

Tapi masalah perasaan. Orang di sekitar meskipun tidak tahan juga tidak bisa membantu apa-apa. Perlu mereka sendiri yang mengerti.

Nenek Chang menghela napas. Merasa dia perlu melakukan sesuatu, mendesak dua orang itu. Jangan selalu berhenti di tempat, menghabiskan waktu.

Setelah makan malam, Ani Xie berada sendiri di kamar, merasa sedikit bosan.

Yonardo Xiao tidak muncul lagi. Mungkin sudah marah.

Dengan sikap Yonardo Xiao, yang tidak membiarkan Ani Xie pergi, maka benar-benar akan terus menahannya di sini.

Ani Xie akhir-akhir ini tidak ada kesibukan. Sudah minta izin dari sekolah. Menetap dimanapun sama saja.

Selain itu, dia tidak ada di sekolah. Gosip orang-orang itu mungkin akan pelan-pelan hilang. Setelah dia kembali, mungkin akan kembali tenang.

Hanya saja akhir-akhir ini ada satu ulangan. Ani Xie malah tidak mempunyai bahan belajarnya. Ini masalahnya.

Ani Xie berpikir sebentar, mengeluarkan ponsel, dan menelpon seseorang.

"Halo, Vanny, apa kamu bisa membantuku?"

"Aduh Ani, kamu pergi kemana. Kenapa tidak kembali juga."

"Ehm, aku sakit dan sedang memulihkan tubuh di rumah salah satu teman. Besok kamu bisa bawakan aku bahan belajar tidak. Sudah akan ulangan. Kalau tidak belajar lagi, aku khawatir akan tidak lulus."

"Ok, ok. Kamu dimana. Sore ini tidak ada kelas. Aku kebetulan bisa mengantarkannya padamu."

Ani Xie memberitahu alamat sini pada Vanny, lalu menutup sambungan.

Dia menoleh menatap jendela. Dia bingung.

Kenapa, semakin ingin kabur dari tempat ini, semakin terperangkap masuk ke dalam. Orang yang semakin ingin dihindari, malah semakin rumit hubungannya? Penyiksaan dan pencobaan seperti ini, sebenarnya kapan baru bisa berakhir?

Ani Xie menghela napas kecil, lalu meletakkan dagu di lututnya dengan ekspresi sedih.

Di sisi ——

Nenek Chang pergi dari kamar Ani Xie lalu ke dapur.

Tapi di pintu dapur, dia melihat Yonardo Xiao.

Yonardo Xiao bersender di pintu sambil melipat tangan, kemudian terbatuk dan bertanya, "Ehm, Ani sudah makan?"

"Sudah. Lumayan berselera makan, makan cukup banyak."

Mendengar itu, Yonardo Xiao mendengus dan berkata, "Gadis itu, benar-benar tidak berperasaan."

"Tuan Xiao, perkataanmu itu tidak kumengerti. Sebelumnya, kamu suruh aku memasak yang enak. Mewajibkan Nona Xie makan lebih banyak. Kenapa dia makan banyak, kamu malah tidak senang?"

"Aku bukan tidak senang. Hanya asal bicara saja. Hm, sudah malam. Aku tidur dulu ya. Nenek, kamu juga istirahatlah lebih awal."

Selesai berkata, Yonardo Xiao berbalik dan pergi.

Sedangkan Nenek Chang menatap punggung Yonardo Xiao, lalu menyunggingkan senyum tidak berdaya.

Keesokan harinya.

Vanny mencari Ani Xie sesuai alamat yang diberikan.

Pelayan membawa Vanny ke kamar Ani Xie, juga menyiapkan teh dan cemilan kepada keduanya.

Saat ada pelayan, Vanny masih bisa berpura-pura serius.

Tapi begitu pelayan pergi, Vanny langsung bersemangat.

"Rumah ini cantik sekali. Bahkan masih ada pelayan yang melayanimu. Ani, kamu sekarang seperti nyonya-nyonya yang ada di televisi. Bahagia sekali."

Ani Xie tersenyum datar, dan bertanya pelan, "Bahagia? Aku tidak merasa tuh."

"Entah berapa banyak orang yang menginginkan kehidupan seperti ini. Tidak perlu khawatir terhadap makan dan pakai. Ada orang yang melayani, memiliki pacar yang tampan. Benar-benar sempurna."

Ani Xie menatap Vanny Dengan serius dan membenarkan, "Vanny, Yonardo bukan pacarku."

Vanny mengerjapkan mata dan bertanya bingung, "Dia begitu baik padamu, bagaimana mungkin bukan pacarmu?"

"Dia sangat baik padaku, itu karena ..." Ani Xie merasa tidak boleh mengatakannya. Karena dengan begitu bisa membuat dirinya sendiri kelihatan begitu menyedihkan. Dia menoleh dan berkata datar, "Sudahlah. Kalau kukatakan, kamu juga tidak mengerti."

"Kamu ini. Berpikir terlalu banyak."

Vanny menyomot satu cemilan lalu memasukkannya ke dalam mulut. Makan dengan senang dan ekspresi wajah menikmati.

Novel Terkait

Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu