Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 89 Kebenaran Dan Kebangkitan Christy (2)

Christy meregangkan pinggangnya dengan nada bicara yang pelan dia berkata, "Kamu setiap hari mengirimnya di media sosial, akan sangat sulit untuk tidak mengetahuinya."

"Kalau begitu, kamu pasti merasa sangat tidak nyaman melihatnya, iya kan?"

Tidak nyaman? Sungguh konyol, mengapa dia harus meresa tidak nyaman demi dua orang yang hina itu? !!

“Mengapa saya harus merasa tidak nyaman?” Christy menyeringai, dan melanjutkan kata-katanya, “Apakah kalian pantas untuk membuat saya merasa tidak nyaman?”

Carina menatapnya dengan tatapan yang seperti mengatakan martabat saya sangat tinggi, pupil matanya yang hitam penuh dengan amarah, dengan ekspresi wajahnya yang dingin dan nada suara yang jahat dia berkata, "Mengapa kamu tidak mengerti? Kamu tidak cocok untuk berdiri di samping Ericko, dia begitu sempurna, Orang-orang di sekitarnya juga melihatnya dengan tatapan yang tidak biasa ! "

Christy tersenyum, menunjukkan senyuman yang mengejek, dan dengan nada yang datar bertanya, "Apakah kamu pikir kamu luar biasa? Seharusnya kamu tidak bermarga Qiao, seharusnya kamu bermarga Raja."

Seperti orang yang berjualan, selalu memuji dagangan miliknya yang paling bagus.

Carina mendengar ejekannya, seketika wajahnya menjadi lebih gelap, membuatnya mendekatinya beberapa langkah, dengan membawa perasaan nyeri yang tidak bisa di toleransi, "Christy, sebaiknya kamu kurangi bangga akan hal ini! Jika kamu tidak pergi dengan sendirinya, lain kali kamu akan berakhir lebih mengenaskan! "

Christy berkata dengan nada yang tidak setuju, "Baik saya akan menunggunya."

"Kamu!"

Christy berhenti memperdulikannya, lalu mengeluarkan rancangan karya seni dari laci di sampingnya, dan mulai fokus pada gambar itu. Dia menganggap Carina tidak berada di sini lagi, Carina membuang kertas yang berisi rancangan karya seninya, dan dia terlihat sangat marah.

“Orang yang kualitasnya seperti kamu, bahkan jika posisi Nyonya Ye diberikan kepadamu, kamu tidak akan bisa duduk dengan tenang.” Christy tidak merasa terganggu, dia mendongakkan kepalanya dan terus 'mengobrol' dengannya.

Carina mencibir dan dengan nada suara yang gelap berkata , "Kata-kata ini sangat cocok jika digantungkan di tubuhmu."

Christy tidak dapat menyangkal bahwa sejak duduk dalam posisi ini, dia tidak memiliki hari yang damai, menghadapi penghinaan yang tidak berujung dari suaminya, dan ditambah dengan mendapatkan serangan dari teman baiknya?

Dia sangat lelah, dan dia benar-benar ingin pergi.

Tetapi dunia ini sangat besar, dia bisa pergi ke mana? Seandainya jika dia pergi, bagaimana jika kakaknya kembali dan tidak dapat menemukannya? Dan dia masih khawatir dengan keadaan Perusahaan Keluarga Mu ...

Masih ada begitu banyak keterikatan di sini, yang membuatnya ingin pergi tetapi tidak bisa pergi?

"Bukankah keahlianmu sangat hebat? Kamu bisa mempengaruhi Ericko dan membuatnya menceraikanku?"

Sudut mulut Carina sedikit terangkat, dan berkata dengan dingin, "Ericko memang mempunyai rencana yang seperti itu. Tetapi semua ini salah kakakmu, jika tidak apakah menurutmu Ericko benar-benar ingin tinggal bersamamu? Baginya kamu tidak lebih hanya sebuah mainan saja!"

Carina mengatakan ini dengan cukup keras. Christy merasa kondisi pikirannya tidak dalam keadaan yang normal. Bahkan jika dia ingin merebut Ericko, mengapa dia melakukan tindakan itu di belakang pria tersebut?

Jadi sekarang dia juga tahu alasan yang sebenarnya mengapa Ericko menikahinya, jika dia sudah mengetahuinya mengapa dia harus melakukannya di belakang pria itu?

"Dikarenakan kamu begitu percaya diri, jangan melakukan tindakan di belakangnya, kamu bisa menggunakan pesonamu untuk menaklukkannya?" Christy berkata dengan sinis.

Carina merasa hatinya sakit akibat sumbatan, seolah-olah ada orang yang melubangi tempat terlembut di dalam hatinya, dia membelalakan matanya, dan berkata dengan sinis, "Apa yang kamu takutkan?"

"Kenapa saya harus takut? Saya masih bisa duduk dengan tegap, dan saya percaya bahwa langit dan bumi memiliki hukum sebab dan akibat. Bagi orang-orang jahat yang tamak dan egois, bukan belum mendapatkan balasan, tetapi belum waktunya saja."

"Tidak perlu mengatakan hal-hal seperti itu untuk mengintimidasi saya. Kata-kata ini hanya bisa membohongi anak-anak saja? Ada begitu banyak orang yang berbuat seperti itu terhadap saya, dan saya masih dapat hidup dengan baik."

Christy tidak ingin terus-menerus menyia-nyiakan air ludahnya, dengan ekspresi wajah yang acuh tak acuh dia berbaring di atas kasur, menutup matanya, dan dengan dingin berkata, "Nona Carina, jika tidak ada keperluan lain silakan keluar, saya lelah dan ingin beristirahat, ingat setelah keluar bantu saya menutup pintu."

Ekspresi wajah Carina dengan cepat berubah, dia memaksakan dirinya untuk terlihat tenang, matanya memelototinya, lalu di ikuti dengan suara sepatu hak tinggi yang meninggalkan tempat itu.

Perlahan Christy bangkit dari tempat tidurnya, mengambil kertas karya seni yang dilemparkan ke lantai oleh Carina, dan dengan lembut menepuk-nepuk untuk membersikan kotoran, lalu dengan tenang melanjutkan gambar.

Hanya ketika dia menggambar dia baru benar-benar merasa santai dan bahagia.

Dan pada saat itu, lagi-lagi pintu itu terbuka, dan sosok Ericko muncul di depannya, dua mata saling berhadapan, dan kemudian saling membuang pandangan ketempat lain.

Ericko memperlihatkan ekspresi terkejut dan berkata dengan nada ringan, "Kapan kamu terbangun?"

Sebelum dia pulang ke rumah, saat dia berada di perusahaan, dia bertanya tentang situasinya. Bibi Qin mengatakan dia belum sadar. Tidak menyangka dalam waktu sesingkat itu, seperti tidak terjadi apapun terhadapnya.

Christy tidak ingin mempedulikannya dan terus menggambar dengan tenang.

Seketika pergelangan tangannya di pegang erat, dan kemudian kertas naskah yang berada di tangannya melayang terbang.

Christy tidak bisa menahan perasaan yang mengatakan bahwa dia dan Carina dapat suka satu sama lain, tidak lain ini di karenakan mereka adalah orang yang sama.

Baru saja wanita itu menjatuhkan kertas karya seni di lantai, dan sekarang dia juga melempar kertas karya seninya ke lantai.

"Aku bertanya padamu, jangan berpura-pura tuli!"

Lihat, dia akan selalu seperti ini, mengabaikan perasaannya, apakah dia memaksanya untuk berbicara dengannya? !!

Bahkan dia tidak memiliki hak untuk menolak bicara? !!

Mendominasi, egois, sombong.

“Baru saja saya merasa sedikit haus, kesadaranku secara alami tersadar.” Christy membuat alasan sesuka hatinya, bahwa begitu cara dia dia tersadar?

Tentu saja, dia tersadar akibat perbuatan mereka berdua!

Christy merasa di kehidupan yang lampau, dia berutang banyak kepada mereka, jika tidak begitu bagaimana bisa kehidupan yang sekarang sangat menyedihkan?

Ericko tidak lagi mempertanyaan pertanyaan ini, kemudian menatap pipinya yang pucat, dan dengan nada yang datar bertanya, "kamu ingin makan apa sekarang? Saya akan meminta Bibi Qin membuatkannya untukmu."

Christy memalingkan kepalanya ke samping, seolah-olah dia tidak ingin di ganggu oleh pria yang berada di depannya, matanya tertuju pada langit-langit, dia diam tanpa mengucapkan apapun.

Ericko melihat tindakannya yang seperti itu, batinnya dalam waktu sesaat merasakan kemarahan, dia memaksa wanita itu memalingkan kepalanya, menatap wajahnya yang acuh tak acuh, dan suara rendah yang serak bercampur dengan sedikit ketidakpuasan, “Kamu tidak mau memberi tahu saya? Tidak mau mendengar perkataanku? Christy, jangan mencoba menantang kesabaran saya! "

Novel Terkait

Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu