Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 246 Pernikahan si Dua Bodoh (3)

Ericko Ye menggosok alisnya, "Aku hanya tidak tidur sepanjang malam. Bagaimana hasilnya?"

Javier Mu tampaknya sengaja ingin membuatnya cemas, dia sempat berlama-lama sebelum dia berkata, "Bukan Christy."

Ericko Ye merasakan momen keterbukaan di hatinya, nada suaranya juga menjadi lega, "Oke, aku sudah tahu."

Mereka tidak banyak bicara dan langsung menutup telepon.

Meskipun tidak tidur sepanjang malam, tetapi dengan adanya kabar baik dari Javier Mu ini, semangat Ericko Ye telah banyak dibangkitkan.

Ketika meninggalkan rumah kakek Zhong, Brian Zhang mengeluarkan uang sebesar 4 juta kepadanya sebagai biaya akomodasi dan makanan.

"Kalian orang-orang kota, memandang rendah orang-orang desa kami?"

"Kakek, benar-benar tidak."

"Jika tidak, maka simpanlah uangnya. Aku dan istriku tidak kekurangan uang ini," Kata Kakek Zhong serius.

Brian Zhang sangat malu. Tidak baik untuk menarik uangnya kembali, tetapi kakek juga tidak mau menerimanya.

Wanita tua itu tersenyum ramah, "Kalian datang ke sini saja, aku dan suamiku sudah sangat bahagia. Akan tetapi, jangan memberi uang, atau tidak, kakek Zhong tidak akan bisa tidur berhari-hari."

Ericko Ye yang berdiri di samping pun berkata, "Brian, bantu mereka berkemas."

Begitu Brian Zhang mendengar ini, dia langsung sibuk memasukkan uang ke sakunya.

Wanita tua itu memandangi ekspresi bingung dari Ericko Ye dan menghiburnya, "Anak muda, bukankah kita punya pepatah bahwa jika tidak ada berita, maka itu berita baik. Jangan khawatir, orang baik akan diberkati oleh Tuhan."

"Terima kasih. Makan malam tadi malam sangatlah lezat." Ericko Ye berkata dalam hatinya bahwa meskipun dia makan sangat sedikit, tetapi rasanya luar biasa.

Wanita tua itu tersenyum dan menutup mulutnya, "Yah, kamu begitu tampan, perkataanmu juga begitu enak didengar."

Pria tua itu diam di sampingnya, istrinya ini masih sangat menyukai pria tampan di usianya yang seperti ini.

Berjalan di bawah cahaya pagi, Ericko Ye melanjutkan perjalanan.

Di sebuah desa kecil yang berjarak lima kilometer, seorang gadis yang cantik sedang duduk di bawah sinar matahari untuk berjemur, gerakannya agak lambat, dan matanya yang indah tertutupi oleh lapisan kabut yang tipis.

Seorang wanita paruh baya berpinggang besar keluar dari dalam rumah dan meletakkan mangkuk dan sumpit di atas meja batu di halaman, lalu berteriak padanya, "Kemarilah, makanlah."

Gadis itu berbalik untuk menatapnya ketika dia mendengar suara itu, dengan tatapan yang bodoh, dan tanpa fokus di matanya.

Wanita paruh baya itu menghampirinya dan meraih lengannya, "Kusuruh kamu untuk makan, apakah kamu tidak mengerti? Benar juga, kamu adalah orang bodoh juga orang buta, bagaimana kamu bisa mengerti? Ayo, duduk di sini."

Wanita paruh baya itu mendesaknya untuk duduk di bangku dan menyuapinya bubur, "Ayo, buka mulutmu."

Gadis itu membuka mulutnya secara naluriah dan memakan bubur.

"Aku bahkan tidak pernah merawat ibuku seperti ini. Jika bukan karena melihatmu masih memiliki harga jual, aku tidak mungkin akan peduli padamu." Wanita paruh baya itu terus berkata sambil memberinya makan. "Tahanlah dua tiga hari lagi. Setelah menjualmu ke keluarga Wilson di desa sebelah, aku akan pergi ke kota untuk melarikan diri dengan bahagia. Ayo, makan sesuap lagi."

Semangkuk nasi sudah habis, lalu seorang pria setengah baya dengan tatapan celaka memasuki pintu. Dia menatap wanita itu dan berkata sambil tersenyum, "Apakah masih ada nasi? Ambilkan satu mangkuk untukku."

"Ada di dalam panci, pergi ambillah sendiri," Kata wanita paruh baya itu dengan marah.

"Hei, kamu bahkan sangat berbakti pada dia yang bodoh. Aku ini adalah suamimu." Pria itu tidak yakin, tetapi kakinya berjalan ke dapur.

Wanita itu tertawa beberapa kali dan berkata, "Gadis bodoh ini bisa kujual seharga seratus dua puluh juta, maka aku baru melayaninya seperti ini. Jika kamu bisa menghasilkan seratus dua puluh juta dalam kapan saja, tidak, jika kamu bisa membawa pulang uang 60 juta, aku juga akan merawatmu dengan baik."

Pria itu keluar dan duduk di hadapan mereka, lalu melirik gadis itu lagi, "Kita berdua yang membawa gadis ini keluar dari sungai, jadi aku juga mempunyai bagianku."

"Oke oke oke, hari ini keluarga Ga akan memberikan 60 juta sebagai uang jaminan, nantinya aku akan memberimu 2 juta. Tetapi mulutmu tidak boleh bocor." Wanita paruh baya itu memberitahunya.

"Kamu tenang saja, aku tidak akan bocor. Tidak peduli siapapun yang bertanya, akan kukatakan bahwa dia adalah sepupu jauhku. Keluarganya tidak lagi ingin membesarkannya dan membiarkan aku untuk mencarikan mertua untuknya. Sudah kuingat, tidak bisa kulupakan lagi."

"Baguslah kalau kamu ingat."

Itu benar, gadis bodoh dan bermata buta ini adalah Christy Mu.

Setelah melompat turun dari air terjun pada hari itu, Christy Mu langsung digulung oleh ombak dan hanyut mengikuti arus air. Pasangan suami istri ini sedang memancing ikan di tepi sungai pada saat itu, lalu mereka terkejut melihat ada seseorang yang terapung. Mereka melihat nafasnya, ternyata masih hidup. Kemudian, mereka berdua membawanya dan mengangkatnya pulang ke rumah.

Tentu saja, menyelamatkan Christy Mu bukanlah karena mereka berdiskusi, melainkan karena rencana mereka sendiri.

Beberapa orang di daerah setempat masih percaya dengan pernikahan yang dijodohkan. Jika Christy Mu meninggal hari itu, maka mereka akan menjual tubuhnya dan mendapatkan 60 juta hingga 80 juta. Tetapi jika Christy Mu masih hidup, maka itu akan lebih baik. Jika dia dijual kepada bujangan di pegunungan, itu juga akan menghasilkan uang yang tidak sedikit.

Christy Mu tidur di atas tempat tidur sepanjang malam, lalu perlahan membuka matanya keesokan harinya.

“Hei, sudah hidup sudah hidup.” Pria itu melompat dengan gembira.

Wanita paruh baya itu menepuk wajah Christy Mu dan bertanya, "Siapa namamu dan dimana keluargamu?"

Christy Mu tidak bisa melihat, tidak tahu sudah berapa banyak batu yang menghantam kepalanya di sungai, responnya sangat lambat dan dia hanya menatap langit-langit tanpa bersuara.

Wanita paruh baya itu menatap suaminya, "Tidak mungkin seorang yang bodoh kan."

"Orang bodoh lebih bagus, dia tidak akan melarikan diri jika kita menjualnya," Kata pria itu dengan riang.

Wanita paruh baya itu tiba-tiba menyadari, "Kamu benar, oh, bukankah keluarga Ga di desa sebelah selalu mencari menantu perempuan? Bukankah ini sangat cocok?"

"Ya ya ya, keluarga Ga juga kaya."

Jadi keesokan harinya, pria itu memanggil orang tua Wilson Ga untuk datang melihat Christy Mu. Keluarga Wilson Ga sangat puas dengan penampilan Christy Mu, hanya saja, mereka membencinya karena buta.

Wanita paruh baya itu berkata dengan cepat, "Bagus dong kalau buta, dia tidak bisa melarikan diri bahkan jika ingin lari. Lagipula, bukankah kalian hanya menginginkan seorang wanita yang bisa memberimu cucu, tidak peduli dia buta atau tidak."

Pasangan itu saling memandang dan mengangguk, "Oke, tetapi harganya tidak boleh terlalu tinggi, dan mereka harus segera menikah."

"Hadiah ini berharga dua ratus juta. Aku akan memberimu hanya seratus dua puluh juta saja. Aku masih harus menjelaskan kepada keluarga sepupuku kan?"

Jadi, kedua belah pihak memutuskan untuk memilih hari yang paling bagus akhir-akhir ini, untuk menikah.

Novel Terkait

Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu