Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 87 Keputusan Ericko Ye yang kejam (2)

Pada saat itu pria itu curiga, mengapa Christy sangat peduli terhadap pamannya? Pada saat itu saya mengira karena orang tuanya telah meninggal, Paman Franky menjadi satu-satunya keluarga yang tersisa, jadi dia tidak bisa hanya berpangku tangan, ternyata dia berbohong!

"Christy, kamu adalah seorang pembohong! Beraninya kau menyembunyikan ini dan membohongiku! Lihat saja bagaimana saya akan menanganinya ketika dia kembali!" Ericko dengan marah mengatakannya, dengan cepat dia berdiri, mengambil kunci mobil yang berada di atas meja, dan dengan sepenuh tenaga melangkah keluar .

Jalan di pusat kota, sebuah mobil lamborghini mewah melaju dengan cepat, meninggalkan bayangan yang berwarna biru terhadap para pejalan kaki di jalan. Mobil itu tidak memperdulikan lampu merah yang berada di persimpangan, dengan sangat terampil dia melewati jalan raya dan gang kecil.

Dengan segera mobil itu sampai di Villa Keluarga Ye, dengan terburu-buru dia keluar dari dalam mobil. Ericko baru saja melihat Paman Wang yang sedang mengarahkan para pekerja untuk membersihkan halaman. Ketika Paman Wang melihat Ericko, dia menyambutnya dengan hormat, "Tuan, mengapa kamu pulang begitu awal?"

Wajah Ericko terlihat gelap dan dengan acuh tak acuh bertanya , "Apakah nyonya ada di rumah?"

"Kebetulan sekali, nyonya baru saja kembali dan sekarang sedang beristirahat di dalam kamar."

Tidak menyangka dia masih memiliki selera untuk bersantai dan beristirahat!

Ericko melewati ruang tamu dan berjalan menuruni tangga spiral langsung menuju ke arah pintu kamar Christy. Dengan keras dia menendang pintu tersebut, melihat Christy yang sedang duduk di kursi, yang sedang fokus menggambar karya seni.

Karena suara pintu yang berbunyi terlalu keras, membuat Christy membalikan badannya, alisnya sedikit mengernyit, dan dengan ekspresi tidak senang berkata , "Apa yang kamu lakukan?"

Ekspresi Ericko penuh dengan kemarahan, maju kedepan dengan langkah yang besar, lalu dia menjenggut rambut Christy, suaranya yang kejam dan dingin, "Katakan! Di mana Javier? Cepat katakan!"

Kerutan di dahi Christy sangat dalam, wajahnya terlihat tenang dan gigih, dan dengan dingin dia berkata , "Ericko, apa kamu sudah gila?! Saya tidak tahu di mana kakakku!"

Jika dia tahu, apakah dia akan masih berada di sini dan menahan semua siksaan yang di terimanya? !! Jika kakakku tahu pasti dia tidak akan melepaskannya!

Ericko mencibir, sekarang dia benar-benar kehilangan akal sehatnya, di dalam pikirannya hanya ada satu yaitu menemukan Javier Mu!

Di hatinya perkataan Christy hanya akan menjadi alasan. Dia menjenggut rambutnya dengan keras dan mendorongnya ke tempat tidur besar yang empuk. Akal sehatnya telah mencapai batas, "Jangan membuat kepercayaanku kepadamu habis, kalau tidak saya bisa membuat hidupmu lebih buruk dari pada kematian! "

Christy menggertakkan giginya dengan kuat, mencoba mengabaikan rasa sakit di kulit kepalanya, bahkan rasa sakitnya sampai membuat kulit kepalanya mati rasa, dia menarik napas yang dalam, dan meneriakan satu kalimat, "Apakah kamu gila?! Saya sudah bilang saya tidak tahu, Sebenarnya kamu ingin saya melakukan apa! "

Di balik senyum Ericko terdapat kemarahan yang besar, seluruh otot di tubuhnya tertarik kencang, seluruh tubuhnya menunjukan segala ancaman, bahkan dirinya sendiri tidak menyadarinya, dia akan jatuh ke dalam jurang yang dalam dan tidak dapat kembali lagi!

“Kamu ingin saya membuktikannya?” Suara Ericko terdengar rendah dan bercampur dengan bercampur dengan sedikit tekanan yang mengancam.

“Baiklah jika kamu ingin mati dengan mengetahui jelas alasan kematianmu!” Christy mengangkat wajahnya, dua pasang mata saling memandang, seolah-olah mereka sedang berkomunikasi tanpa mengeluarkan suara, bercampur dengan sejumlah bayang-bayang pedang.

“Oke!” dengan marah Ericko menghela nafasnya, sudut bibirnya terangkat terlihat senyum dingin di wajahnya, “Jika begitu, saya akan membuatmu tak bisa berkata-kata!”

Ericko mengambil pena rekaman dari sakunya dan membantingnya ke kepala Christy. Dia tidak peduli dengan memar yang dibuat di dahinya dan dengan tegas berkata, "Kamu dengarkan, saya ingin melihat bagaimana kamu akan berdalih! "

Christy hanya mengabaikannya saja, dia mengulurkan tangannya dan mengambil pena rekaman yang berwarna hitam tersebut, dan menekan sakelar. Ketika mendengar suara yang pertama, wajahnya langsung menjadi pucat, kemudian rekaman itu berjalan semakin kebelakang, jika ingin di gambarkan ekspresinya wajahnya terlihat putus asa.

Dia terlalu ceroboh! Ternyata dia menyuruh orang mengikutinya!

Apa yang harus saya lakukan sekarang? !!

Ericko, pria keji ini. Saya tidak akan membiarkannya begitu saja!

"Ericko! Kamu memang sangat licik, ternyata kamu mengirim orang untuk mengikutiku! Mengapa pikiranmu begitu beracun!" Christy mencoba menutupi kekhawatiran batinnya, dia mencoba mengunakan kemarahan yang tak terkendali untuk mengalihkan perhatian pria tersebut.

Jelas Ericko tidak akan terkena jurus yang seperti itu. Dia meremas dagunya dengan kencang, suaranya yang terdengar super dingin, "Cepat beri tahu saya! Di mana Javier Mu sekarang?"

Dia benar-benar tidak tahu! Tapi bagaimanapun dia mengatakannya, percayalah bahwa Ericko tidak akan mempercayainya. Karena begitu, jadi Christy memutuskan untuk tidak mau mengaku kalah!

Terlepas dari hal itu apakah Paman Franky tahu atau tidak keberadaan kakaknya, dia tidak boleh mengambil risiko itu, lebih baik dia menanggung semua masalah ini sendiri.

Pokoknya, bahkan jika dia menyangkal, pria ini tidak akan mempercayainya, mengenai hukuman yang akan di terimanya, dia hanya menggangap dirinya lagi sial!

"Jika saya tahu, saya juga tidak akan pernah mengatakannya! Ericko, sebaiknya kamu berhenti berharap!" dengan sikap apatis Christy berteriak.

‘Pak—! ’

Tamparan yang ganas datang, Christy merasa bahwa setengah wajahnya mati rasa, hanya merasakan telinganya berdengung.

Christy menatapnya dengan dingin, dia sangat ingin mengupas kulitnya, dengan membawa perasaan yang masa bodoh suaranya bergetar, "Walau kamu ingin membunuhku, saya juga tidak akan memberitahumu dasar bajingan!"

‘Pakk—! ’

Tamparan lain di jatuhkan di wajahnya, mata Ericko sudah berubah menjadi merah, wajahnya terlihat tidak memiliki kemanusiaan lagi.

Christy mengunakan tangannya untuk menyeka noda darah di sudut mulutnya, nada bicaranya terdengar masa bodoh dan bercampur dengan penghinaan yang mendalam, "Apakah hanya ini kemampuanmu?"

Ericko menatapnya dengan tegas, mata yang berwarna biru es bercampur dengan warna merah merah yang haus darah dan terlihat senyum yang kejam, "Brian!"

Baru saja kata-kata itu jatuh keluar, dalam waktu yang dekat pintu di dorong terbuka, dengan cepat berjalan ke sisinya, dengan hormat bertanya, "Tuan, beri saya perintah ."

"Panggilkan saya beberapa orang."

Brian tampak terkejut, lalu segera menganggukan kepalanya, "Siap."

Christy menatap ekspresi Ericko yang tidak memiliki belas kasihan, mendadak dari dalam hatinya timbul sebuah kecemasan yang sangat kuat. Dia berpura-pura tetap tenang, dan menatapnya tanpa rasa takut.

"Sekarang kamu masih punya kesempatan! Sebentar lagi saya akan memberitahu kepadamu, apa itu neraka!" Melihat wajah mungilnya yang cantik, seperti anggrek yang dengan bangganya berdiri di tengah badai, seluruh tubuhnya memancarkan penampilannya yang sedih dan tegas.

"Semenjak menikahi denganmu saya telah dipukul jatuh ke dalam neraka!" Christy mencibir, nada berbicaranya mengungkapkan keputusasaannya.

Tubuh yang hancur, harga diri yang telah terbuang, kehidupan yang suram, yang tersisa hanyalah nyawa ini. Dia sudah tidak memiliki apa-apa lagi!

"Hehe ..." Ericko memutarkan tubuhnya, dengan elegan duduk di atas sofa yang berada di dalam kamar. Dia duduk dengan menyilangkan kakinya, menunjukkan keterhormatan yang tak tertandingi.

Christy tidak tahu, jika dia semakin marah maka dia akan terlihat semakin tenang. Dia itu seperti macan tutul yang sombong, perlahan memandangi mangsa yang berada di depannya, lalu perlahan-lahan melihatnya kehilangan nafas sampai mangsanya mati.

Pintunya terbuka, di belakang Brian ada empat lelaki tinggi dan perkasa, dengan wajah yang penuh hormat berkata, "Tuan."

Ericko menganggukkan kepala, dia menuangkan segelas anggur merah, dengan elegan dia menyeruput anggur merah. Dia menunjuk ke arah Christy, nada bicaranya datar seperti biasa, "Selama dia melanggar perintah saya, kalian akan melepaskan satu buah pakaiannya, setelah seluruh pakaiannya terlepas, dan saat itu silakan kalian nikmati. "

Ekspresi wajah Christy diam membeku, wajahnya terlihat sulit untuk mempercayainya bercampur dengan perasaan terkejut dengan apa yang di dengarnya, ternyata begitu cara dia melakukannya!

Ericko, kamu sangat kejam!

Kebencian yang kuat membuat pupil matanya menyusut, dan secara berangsur-angsur menjadi bayangan yang gelap. Christy mengertakkan giginya, memaksa seluruh indranya untuk menutup jiwahnya yang rapuh, seluruh tubuhnya keras dan kaku duduk di tempat tidur.

"Tuan, saya khawatir yang kita lakukan ini tidak benar? Ini akan menghancurkan reputasi nyonya." Brian memikul ketakutan di dalam batinnya, melangkah maju untuk mengingatkannya.

Ericko tidak mengangkat kepalanya, senyum malas muncul di sudut mulutnya, "Brian, apakah kamu lupa aturannya?"

Ericko berkata dengan lembut, tetapi membuat seluruh tubuh Brian gemetaran. Dia bisa mengikuti Ericko selama bertahun-tahun. Tentu saja tahu hal yang paling dibenci tuannya, dan itu adalah mengantikan orang lain untuk meminta pengampunan!

Tetapi itu adalah nyonya. Dia selalu mengira bahwa Christy memiliki posisi yang spesial di hati tuan mudanya. Meskipun mereka berdua sering mengalami pergesekan, tetapi tuan muda tidak akan benar-benar menyakitinya.

Tapi sekarang tampaknya, tuan muda adalah tuan muda, dia tidak akan pernah membuat pengecualian untuk siapa pun!

Kata-kata Brian tidak akan ada gunanya lagi. Keempat pria itu tidak berani menentangnya. Dengan gagah mereka melangkah maju, berdiri dengan rapi di samping tempat tidur, dari bentuknya membuat Christy terkepung dengan sempurna ...

Novel Terkait

Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu