Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 404 Kebenaran Dari Toko Dessert (2)

Justin Nan tersenyum dengan sarkastik, "Dia adalah mainan di tangan para pria. Dia selalu berhubungan dengan semua yang dinamakan pria. Mengatainya sebagai pelacur sudah dianggap mengangkat martabatnya!"

"Ayah, kamu masih berani memperkenalkan orang seperti itu kepadaku? Apakah kamu tidak takut jika cucumu kelak akan menjadi anak orang lain?"

“Ini bukan lelucon!” Gilbert Nan segera menjadi serius, menatap Justin Nan dengan tatapan mempertanyakan.

"Apanya yang perlu dibuat lelucon dari masalah ini? Kamu tinggal pergi mencari tahu di luar, siapa yang tidak tahu?"

Gilbert Nan melihat ke belakang mengikuti tatapannya. Lora Lin yang awalnya sedang duduk di sofa dengan sangat ceroboh, namun ketika melihat sepasang ayah dan anak itu, dia langsung dengan cepat meluruskan tubuhnya.

“Sekarang kamu sudah percaya?” Justin Nan memalingkan kepalanya dengan jijik. Dia bahkan terlalu malas untuk melihat orang-orang yang bermuka dua, apalagi jika saling berhubungan di tempat yang sama.

"Lora mungkin hanya memiliki kepribadian yang berbeda. Jika kamu mengenalnya lebih dalam, mungkin saja kamu juga akan mencintainya."

Sebenarnya, Gilbert Nan sudah sedikit percaya pada kata-kata Justin Nan. Ketika dia mengatakan kata-kata seperti itu, dia sendiri juga tidak percaya pada dirinya sendiri, apalagi untuk membujuk putranya yang pintar ini.

"Ayah, kukira kamu menyukai wanita yang murni dan polos. Ternyata aku salah. Ternyata kamu lebih menyukai wanita seperti ini, kenapa tidak kamu ambil sendiri saja!"

Setelah Justin Nan selesai berbicara, dia langsung melambaikan tangannya, "Kamu mengobrollah pelan-pelan dengannya, aku pergi dulu!"

"Kamu..." Gilbert Nan ingin mengejarnya, tetapi ketika dia baru saja keluar, dia melihat pintu lift yang tertutup, hanya bisa berbalik tanpa daya dan berjalan masuk ke apartemen.

"Paman, ada apa denganmu?"

Melihat Gilbert Nan berjalan kembali, Lora Lin langsung berdiri dari sofa dan berpura-pura membantu Gilbert Nan dengan lembut dan perhatian.

"Tidak... tidak apa-apa!" Gilbert Nan yang tersentuh olehnya, tubuhnya menjadi kaku untuk sementara waktu.

"Lora, sudah tidak apa-apa sekarang. Kamu juga tahu bahwa dia keras kepala, bagaimana kalau kamu pulang dulu, biar paman yang akan membujuknya lagi?"

"Ini..." Lora Lin ragu-ragu dan bertanya, "Kemana kak Justin pergi?"

"Aku juga tidak tahu. Jika dia mengatakannya, maka itu tidak akan terlihat seperti gayanya. Intinya, kamu pulang saja dulu. Paman akan memberitahumu jika ada kabar apapun!"

Lora Lin ragu-ragu lagi dan lagi, tidak tahu apakah itu ilusinya, dia selalu merasa sejak Gilbert Nan dan Justin Nan berbicara tadi, Gilbert Nan tidak lagi merasa antusias terhadap dirinya seperti yang dia harapkan.

"Kalau begitu... baiklah, aku akan menunggu panggilan dari paman!"

Lora Lin melepaskan pergelangan tangan Gilbert Nan. Gilbert Nan merasa lega pada saat yang sama, tetapi ketika Lora Lin berjalan ke pintu, dia melihat kembali ke arah Gilbert Nan dan membuatnya tidak dapat menahan rasa merinding.

Dia tidak ingin melihat wanita yang suka berkeliaran seperti ini!

...

Setelah keluar dari apartemennya, Justin Nan tidak tahu harus kemana, dan kemudian tidak sengaja masuk ke toko dessert Bianca Ye. Dekorasi di dalamnya masih sama seperti sebelumnya. Dia pernah diam-diam datang ke sini beberapa kali sebelumnya, dan selalu duduk di posisi yang tidak terlihat untuk melihat sosok Bianca Ye.

Kali ini, dia akhirnya berani duduk tegak di bagian tengah, tetapi dia tidak bisa melihat sosok kecil yang sedang sibuk di konter.

“Tuan, numpang tanya.. Hah? Kenapa kamu lagi?” Pelayan datang dengan membawa menu. Ketika dia mendongak dan melihat Justin Nan, dia tidak bisa menahan kaget.

"Secangkir kopi Blue Mountain lagi?"

Justin Nan membeku sesaat. Apakah dia sudah begitu sering datang sehingga pelayan itu bahkan telah mengingat kesukaannya?

Pelayan itu tersenyum kepadanya secara misterius, dan kemudian berbelok ke area kerja dan mulai sibuk, tak lama kemudian, secangkir kopi Blue Mountain pun muncul di atas meja Justin Nan.

Wajah Justin Nan malu-malu, dia benar-benar tidak tahu apa yang sedang terjadi. Dia menyesap seteguk kopi di bawah tatapan mengharap pelayan, selalu merasa ada yang salah.

"Maaf, aku ingin bertanya..."

"Apakah kamu ingin bertanya, kenapa rasa kopi ini berbeda dari sebelumnya?"

"Ya..." Justin Nan merasa lebih aneh. Dia sendiri bahkan belum menanyakannya, tetapi pelayan itu sudah tahu pemikirannya, lantas dia bisa membaca pikiran?

Pelayan telah menerawang pikirannya sejak awal dan tersenyum, "Karena kopi ini bukan dibuat oleh satu orang yang sama, jadi tentu saja, rasanya akan berbeda!"

“Bukan orang yang sama!” Justin Nan sedikit tidak berani percaya. Meskipun selalu ada banyak pelanggan di toko ini, namun kecuali Bianca Ye sebagai bos, selalu hanya ada pelayan ini. Siapa lagi selain dia? Lantas..

Detak jantung Justin Nan berdetak semakin kencang ketika memikirkan orang yang keluar dari pikirannya, kecuali pelayan, hanya ada...

Bianca!

Memikirkan satu kata ini, dia segera memiliki kegembiraan yang tak terkendalikan, tetapi tak lama kemudian, sepanci air dingin seperti dihamburkan ke hatinya yang panas.

Ada begitu banyak orang di toko ini, kecuali pelayan, tentu saja hanya ada manajernya. Dia mungkin baru saja melakukannya dengan lancar. Selama ini, tidak ada yang tahu siapa yang minum kopi Blue Mountain.

“Benarkah?” Justin Nan tersenyum pahit, “Manajer toko kalian benar-benar pekerja keras, dia pasti sangat mencintai toko ini.”

"Tidak!" Pelayan itu agak aneh. "Manajer kami hanya membuatkan minuman untukmu!"

“Apa kamu bilang?” Justin Nan mengangkat kepalanya, wajahnya tidak bisa dipercaya.

"Kamu pasti menyukai manajer toko kami!"

Pelayan itu tersenyum ambigu, membuat Justin Nan malu. Dia menundukkan kepalanya dan sedikit mengangguk, dan bertanya, "Bagaimana kamu tahu?"

"Semua orang akan tahu hanya dengan sekilas, hanya saja pemilik toko kami..."

Berbicara sampai di sini, dia sengaja berhenti sejenak, dan Justin Nan buru-buru mendesak, "Hanya apa?"

Pelayan itu memandang wajahnya yang cemas pun tersenyum nakal, "Sebenarnya, manajer toko kami mungkin juga menyukaimu! Hanya saja, dirinya sendiri tidak tahu. Setiap kali dia melihatmu datang, matanya akan bersinar, tetapi tidak tahu mengapa, meskipun dia terlihat membencimu, dia masih membuatkan kopi Blue Mountain untukmu berulang kali... "

“Apa kamu bilang?” Justin Nan tampak terpana. Setiap kali dia masuk, dia selalu berhati-hati dan menggigil gugup.

Novel Terkait

Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu