Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 164 Wanita Hamil Harus Patuh (3)

Pembagian award perusahaan majalah fashion Feng Xiang diadakan di bangunan paling besar di Kota A. Setelah Ericko Ye menandatangan di buku hadir, dia bersama Christy Mu bergandengan tangan masuk ke dalam bangunan. Setelah menemukan nama dia dan Christy Mu di barisan paling depan, mereka bertemu dengan kenalan yang sudah lama tidak berjumpa.

"Direktur Ye, Christy, kebetulan sekali."

Begitu mendengar suara itu, senyum di wajah Ericko Ye mendadak hilang digantikan dengan eskpresi dingin, "Tuan Nan, benar sangatlah kebetulan."

Gilbert Nan menatap Ericko Ye dengan dalam. Teringat kejadian waktu itu, dan tanpa sadar merasa takut. Jadi dia pun mengalihkan perhatian pada diri Christy Mu.

"Christy, lama tidak berjumpa." Gilbert Nan terpukau melihat Christy Mu. Wanita-wanita yang hari ini datang, kalau bukan berdandan tebal, pasti berpakaian sangat mewah. Tapi Christy Mu tidak memakai hiasan apa-apa, namun sudah seperti bunga. Hanya berdiri diam di sana, sudah memancarkan aura yang membuat orang terpukau.

"Boom——"

Gilbert Nan mendengar kesukaan dalam hatinya kembali menyala.

Setelah dibuat kaget oleh perkataan Ericko Ye waktu itu, Gilbert Nan sudah memutuskan untuk menyerah. Karena saat berada di ambang kehidupan, dia baru menyadari, wanita hanyalah khayalan. Sedangkan sekarang, dia tidak bisa menahan diri untuk merebut Christy Mu. Meskipun itu hanya berdekatan ataupun cinta satu malam saja.

Christy Mu sudah melupakan segala perasaan pada Gilbert Nan. Kalau pria itu hari ini tidak muncul di depannya, dia mungkin tidak akan teringat pada pria itu selamanya.

"Halo, Tuan Nan." Christy Mu mengucap salam dengan formal.

Gilbert Nan malah sengaja membuka topik, "Christy, bagaimanapun, kita pernah melewati masa-masa bahagia. Kalau terlalu asing seperti ini, hatiku sedih sekali."

Begitu mendengar itu, wajah Ericko Ye langsung berubah muram. Gilbert Nan belum kapok juga.

Christy Mu dilatih oleh Ericko Ye hingga hatinya sangat kuat. Sama sekali tidak akan menaruh perkataan seperti itu dalam hati. Christy Mu berkata dengan ekspresi wajah datar, "Apa ada masa-masa bahagia? Tuan Nan, baper bukanlah hal yang baik."

Gilbert Nan mengerutkan dahi, "Christy, sejak kapan mulutmu jadi begitu pandai bicara? Perempuan tetap lebih lembut baru bisa menarik hati pria. Poin itu, aku yakin Tuan Ye paling mengerti 'kan."

Belum sempat Ericko Ye berkata apa-apa, Christy Mu berkata sambil tersenyum, "Yang Tuan Nan katakan benar, perempuan harus lebih lembut. Tapi aku sudah mau menjadi ibu. Tidak apa-apa lembut atau tidak." jadi, Tuan Nan, aku sudah mau menjadi ibu, kamu jangan memikirkan aku lagi.

Hati Gilbert Nan terguncang, "Kamu ... kamu hamil?"

Ericko Ye sangat puas terhadap perkataan Christy Mu, dia memeluk pinggang wanita itu dan berkata, "Iya benar. Nanti saat perayaan satu bulan, harap Tuan Nan bisa datang."

Tangan Gilbert Nan yang dimasukkan dalam celana mengepal. Gilbert Nan tersenyum terpaksa sambil berkata, "Baik. Nanti pasti aku datang." begitu selesai berkata, Gilbert Nan langsung pergi.

Tersisa dua orang. Christy Mu mengerutkan dahi lalu berkata dengan sedikit khawatir, "Kamu jangan berbuat masalah lagi. Sekarang aku ..."

Belum selesai berkata, Ericko Ye sudah memotong perkataan Christy Mu, "Jangan berpikir terlalu banyak. Kamu jaga saja anak dengan baik. Sisanya serahkan padaku. Tenang saja, aku tidak akan membiarkan dia mendekatimu lagi."

Ericko Ye menatap Gilbert Nan dengan tatapan suram. Kelihatannya waktu itu, pelajaran untuk Gilbert Nan masih kurang. Atau mungkin, pria itu melupakan rasa sakit setelah lukanya sembuh?

Hanya saja Ericko Ye tidak tahu. Di tempat yang tidak dia lihat, seseorang dengan status tamu juga duduk di belakang.

........

Setelah insiden kecil, red carpet para artis juga selesai. Orang-orang berdatangan masuk. Hall yang tadinya luas, sangat cepat terasa sedikit sesak.

Christy Mu menoleh ke belakang, wah, ada banyak artis. Tampan dan cantik sekali.

"Apa yang sedang kamu lihat?" Ericko Ye tidak mengerti Christy Mu yang sedang cuci mata.

"Lihat pria tampan." Christy Mu berkata dengan jujur. Dari ujung matanya dia menangkap ada orang yang tidak senang. Kebetulan matanya menangkap sosok idol yang dia suka.

OMG. Napas Christy Mu saja sudah lebih cepat. Idol-nya jauh lebih tampan dari televisi dan majalah. Jas berwarna merah tua ditambah dasi kecil, benar-benar sangat tampan. Apalagi saat pria itu tersenyum, rasanya langit pun menjadi cerah.

Ericko Ye tidak tahan lagi dan langsung menangkap wajah Christy Mu, memaksa wanita itu untuk memandangnya, "Christy, simpan air liurmu itu."

"Jarang-jarang aku dapat melihat idolaku. Tentu saja aku harus melihatnya lebih lama."

Ericko Ye tidak mengerti, "Idola?"

"Artis yang aku suka. Kamu tidak mungkin tidak tahu itu 'kan?" Christy Mu tanpa sadar mengejek. Melihat wajah Ericko Ye yang salah, dia terus berkata, "Oh, aku lupa. Kamu 'kan sudah tua. Tentu tidak tahu hal-hal seperti ini."

"Christy, aku tahun ini berumur 29 tahun. Coba jelaskan padaku. Kenapa jadi orang tua?" Ericko Ye bertanya dengan suara kecil. Dalam perkataan itu mengandung rasa tidak puas.

"Tapi, tahun ini aku berumur 22 tahun."

Ericko Ye merasa kesal. Christy Mu sedang mengejeknya menyukai wanita muda? Apa Christy Mu tidak tahu. Entah berapa banyak wanita yang berbaris untuk menikah dengannya, tapi Christy Mu malah tidak menghargainya. Bahkan berani sekali nge-fans sama artis.

Ericko Ye berusaha menahan kemarahan dalam dirinya lalu berkata dengan tidak senang, "Kalau kamu menetap baik-baik di sampingku, aku akan bantu kamu mendapat tandatangan idolamu." bukankah hanya artis. Tidak akan terjadi apa-apa dengan Christy Mu.

Mata Christy Mu bersinar, "Aku mau tanda tangan, juga foto bersama."

"Christy! Kamu jangan dikasi jantung minta hati."

"Satu lembar saja!" Christy Mu menaikkan jari telunjuknya. Dalam mata bersinar itu penuh rasa permohonan.

Ericko Ye susah untuk menolak, "Oke. Tapi, kamu tidak boleh berbalik untuk melihat lagi."

"Ok. Tidak lihat lagi." Christy Mu diam-diam senang. Benaknya sekarang penuh dengan nanti saat foto bersama idola, harus bagaimana senyumnya? Harus berpose seperti apa? Apa harus bicara?

"Christy, untuk apa kamu begitu deg-degan?" Ericko Ye menyadari tangan Christy Mu bergetar. Itu bukan dingin, melainkan senang.

Christy Mu menarik napas untuk menenangkan perasaan, lalu bertanya dengan tenang, "Apa kamu tidak ada idol yang kamu suka?"

Ericko Ye menjawab dengan dingin, "Tidak ada. Aku hanya percaya kekuatan kekuasaan dan uang."

Ini ....

Baiklah, dia memang tidak seharusnya bertanya seperti itu.

Semua cahaya bersinar di atas panggung. Mereka menghentikan percakapan mereka. Setelah itu adalah sesi penyerahan award. Wirausaha paling baru, wirausaha dengan penjualan terbanyak, artis yang paling terkenal, dll ....

Christy Mu benar-benar sangat senang. Orang-orang ini adalah orang yang sangat hebat. Tidak terpikir hari ini bisa melihat mereka.

"Ericko, hari ini untuk apa kamu kemari?" Christy Mu mendekat lalu bertanya pada pria itu. Pria itu juga tidak mendapat penghargaan apa-apa. Kalau hanya punya hubungan bisnis dengan perusahaan majalah fashion Feng Xiang, pria itu boleh mengutus wakil direktur saja yang datang.

Ericko Ye melihat wajah Christy Mu yang merona dan berkata, "Bukankah kata kamu, kamu bosan? Aku temani kamu jalan-jalan keluar."

Hati Christy Mu tergerak, melihat mata pria itu yang berwarna biru gelap. Melihat mata itu seperti melihat langit biru.

"Oh, kalau begitu terima kasih." Christy Mu berkata dengan pura-pura tenang dan melihat keramaian di bawah terang lampu. Ya Tuhan, boleh tidak Ericko Ye tidak selalu berada dalam mode menggoda? Dia tidak ingin tergoda oleh pria itu.

Pembawa acara terkenal berkata dengan semangat, "Terakhir, siapa ya yang menjadi cover dari majalah kita tahun ini? Deg-degan sekali. Karena tadi aku melihat namanya. Orang ini juga adalah aktor yang aku sangat suka. Dalam layar lebar tahun ini, dia benar-benar sangat hebat ..."

Mendengar penjelasan pembawa acara, tampan, tangan panjang, dan suara rendah. Bukankah yang dimaksud adalah idol-nya?

Baru saja berpikir seperti itu, dia mendengar pembawa acara berkata dari atas, "Mari kita sambut, tokoh cover majalah kita tahun ini, Mike Wang."

"Wah——" Christy Mu tanpa bisa ditahan berteriak, lalu bertepuk tangan dengan sekuat tenaga.

Senang sekali. Lebih senang daripada dia sendiri yang mendapat juara satu.

Tuan Wang naik ke atas panggung dengan anggun. Pria itu menerima piala, lalu mengatakan pidato terima kasih.

Christy Mu terus menganggumi, dia belum pernah melihat idolanya dari jarak sedekat ini. Benar-benar pemandangan yang indah.

"Christy, lap air liurmu." Ericko Ye berkata dengan tidak senang.

Christy Mu belum tersadar tapi mengelap mulut dengan tangan. Ericko Ye yang berdiri di samping tertawa kesal. Ericko Ye sedikit menyesalm dia tidak seharusnya membawa wanita ini ke tempat seperti ini, membuat wanita ini bebas memuja idola-nya.

Setelah acara pemberian penghargaan, pandangan dan perhatian Christy Mu semuanya tertuju pada diri idola lalu mendesak Ericko Ye untuk meminta tanda tangan, "Yang kamu bilang tadi, cepat lakukan. Nanti dia sudah mau pergi."

Ericko Ye pasrah, "Kamu tunggu di sini, aku pergi tanyakan."

"Ok, ok, ok."

Ericko Ye pergi dengan langkah besar. Mike Wang sedang mengobrol dengan temannya, tapi setelah melihat Ericko Ye datang, dia menghentikan obrolan.

"Halo Tuan Wang, aku adalah Ericko Ye dari Perusahaan Star Ye."

Mike Wang menjabat tangan Ericko Ye yang terulur, lalu berkata sambil tersenyum, "Halo, aku sudah mendengar nama hebatmu sejak lama."

Novel Terkait

Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu