Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 439 Teringat pada pantai di tahun itu (1)

"Tuan, sebenarnya seberapa besar tempat ini?" Bagaimana pun, Ani Xie masih seorang wanita muda, dan masih memliki ketakutan terhadap berjalan seperti ini. Selain itu, dia belum pernah melihat ruangan sebesar ini, dan juga itu adalah ruangan bawah tanah, sungguh luar biasa.

Namun, dalam kondisi ini, dia tidak bisa memilih.

Dia hanya mengikuti Kak Tom itu untuk terus berjalan maju.

"Wanita muda, ingat, tidak ada seorang pun di dunia ini yang akan melakukan sesuatu terhadapmu tanpa alasan." Ani Xie agak kebingungan mendengar kata-kata dari pria di seberangnya, pria ini membeli dirinya, untuk alasan apa sebenarnya? Jika itu karena kecantikan, dia tidak perlu mengalami begitu banyak masalah, karena ada begitu banyak wanita cantik di dunia ini, dia bahkan juga bisa tidak menghabiskan begitu banyak uang untuk membelinya pulang.

"Baiklah, aku tahu." Ani Xie berperilaku sangat baik saat ini, seperti seorang adik perempuan tetangga sebelah, yang membuat orang merasa sedikit menyayanginya.

Hati Kak Tom terbelah sesaat, ini seperti penampilan aslinya, dengan senyum yang menawan, menggantung samar-samar di mulutnya, tidak tersebar ataupun terselubungi, namun ada kecantikan unik yang luar biasa.

"Wanita muda, kamu benar-benar mirip seperti dia." Sudut bibir Kak Tom, berangsur-angsur memudar menjadi lapisan kelembutan, momen lembut ini ingin meluluhkan hati Ani Xie, dia menatap Kak Tom dengan lembut dan tersenyum hangat.

Dengan seperti ini, seperti dua orang yang sedang jatuh cinta, mereka tidak peduli dengan semua yang ada di depan mata mereka.

"Apa?" Baru kemudian Ani Xie menyadari bahwa dia menyukai dirinya, atau juga dia begitu lembut terhadap dirinya, dan juga tidak memperlakukan gadis itu dengan kejam seperti di legenda. Ternyata dia hanya menggantikan wanita lain, kalau tidak, mengapa dia bisa begitu baik pada dirinya?

Berpikir seperti ini, Ani Xie berangsur-angsur mengerti bahwa ia hanya menghindari perampokan dengan mengandalkan jimat dari pemain pengganti. Kalau tidak, dia tidak akan tahu di mana dia berada dan telah dihabiskan olehnya.

Ani Xie tersenyum pahit, hidupnya sendiri masih harus bergantung pada perasaan antara dia dan wanita, masih harus menanggung nama wanita lain untuk menyelamatkan dirinya dari malapetaka, jika dipikir-pikir cukup menyedihkan juga.

Tetapi, tidak peduli bagaimana, dia masih tetap mengikuti Kak Tom saat dia berjalan maju.

Berjalan ke tempat yang gelap, Ani Xie curiga, apakah ini ruang rahasia lain lagi? Karena berjalan di dalam sini, mereka telah melewati percabangan yang tak terhitung jumlahnya, Ani Xie tidak tahu seberapa besar tempat ini, juga berapa banyak ruang rahasia yang disembunyikan.

"Ah!" Ani Xie merasakan lengannya kencang saat dia sampai ke tempat yang gelap, seolah-olah ditangkap oleh sesuatu, dan ditarik keluar.

Kekuatannya sama sekali tidak cukup untuk melawannya, jadi dia tertarik keluar seperti ini.

Di dalam ruang gelap, bahkan tidak bisa melihat apa itu di depannya, tentu saja, juga tidak tahu orang seperti apa yang akan melakukan ini terhadapnya. Tanpa sadar, Ani Xie merasa bahwa mungkin orang itu, karena hanya dia yang bisa masuk ke sini.

"Wanita muda?" Kak Tom itu merasa adanya yang tidak normal, semua jenis-jenis kehangatan membanjiri hatinya, saat bersamanya ini, tampaknya tidak sebanding dengan 180 wanita sebelumnya, mereka, tidak seperti dia yang memberinya suatu jenis perasaan yang nyata dalam sesaat ini.

Ketika dia menoleh ke belakang, dia menemukan bahwa Ani Xie telah menghilang sejak lama, dia bahkan tidak bisa melihat sosoknya sedikit pun, apalagi menemukannya.

"Huh, akhirnya telah beraksi." Tatapan Kak Tom itu menghina.

Wanita ini, apa latar belakangnya, dia tahu persis apa yang akan terjadi, sekarang dia hanya ingin menggunakan Ani Xie untuk menarik kekuatan di belakang Yonardo Xiao.

Mata ungu pria itu tiba-tiba bersinar aneh. Dia dengan lembut mengangkat tangannya, mencoba mengembalikan semua yang baru saja terjadi, kembali ke tempatnya, tetapi, tangannya berhenti ketika di udara. Ternyata, kekuatan istimewanya itu tidak tahu sejak kapan telah menghilang.

Sekarang, dia hanya tertawa getir, perubahan yang terjadi baru-baru ini, semuanya bukan seperti yang dia inginkan, hanya karena bencana itu, menyebabkannya menjadi seperti dia yang sekarang.

Sebelumnya, dia bisa mendapatkan semua yang Evardo Ye peroleh, tapi itu hanya permainan oleh orang lain, yang menyebabkan dia kehilangan segalanya dan membuatnya mengalami semua kesulitan yang seharusnya tidak dialami ini.

Apakah semua itu, hanya karena dirinya bukan anak yang diauki oleh orang tua itu? Apakah hanya karena dirinya adalah anak haram?

Ketika memikirkan 2 kata anak haram ini, tangan Kak Tom mengenai kusen pintu di sebelahnya, dan tangannya sakit tertabrak.

Kemarahannya saat ini, menyembunyikan kebenciannya terhadap keluarga Ye dan penghinaannya untuk keluarga Xiao.

Dia tahu bahwa jika dia ingin memancing Yonardo Xiao keluar, tidak ada umpan yang lebih baik daripada Ani Xie.

Dan Ani Xie juga tidak tahu apa yang sedang terjadi, dan ketakutannya terhadap Kak Tom bahkan menjadi lebih kuat.

"Ani Xie, jangan bersuara." Tepat ketika Ani Xie ingin tahu tentang semua ini dan ingin menggunakan seluruh kekuatannya untuk melarikan diri, dia menyadari bahwa pihak lain itu tahu namanya.

Ini membuat Ani Xie sedikit penasaran, siapa orang ini sebenarnya? Tak disangka bisa mengenalnya.

"Siapa kamu?" Ani Xie gelisah, masih ingin memastikan lagi, siapa sebenarnya yang bisa menemukannya di sini.

Mereka yang bisa masuk ke sini jelas bukan orang biasa.

"Jadi siapa kamu?" Ani Xie tidak familiar dengan suara orang itu, jadi dia tidak bisa mengenali siapa identitasnya. Dia sudah berada di lingkungan seperti ini sekarang, masih adakah tempat yang lebih buruk dari ini.

"Ani Xie, kamu tidak kenal aku. Tapi, tolong percaya bahwa aku di sini untuk menyelamatkanmu." Suara pihak lawan, kuat dan tegas, tampaknya telah memberi rasa tekad yang mendalam.

Hanya saja, Ani Xie tidak mempercayai siapa pun sekarang, jika dikatakan bahwa lingkungan yang tidak diketahui dikendalikan oleh orang yang tidak dikenal, apalagi juga orang yang ada di depannya.

"Kenapa aku harus mempercayaimu?" Ani Xie tidak merasa bisa ada yang bisa dipercaya dari kata-katanya.

"Karena Zico Dong, karena Direktur Xiao." Pria itu tampaknya telah kehilangan kesabaran terhadap Ani Xie sejak awal, tidak ingin menjelaskannya lebih lagi, jelas terlihat ketidaksabaran di matanya, awalnya hanya setuju untuk menyelamatkan seseorang, namun tidak menyangka wanita ini memiliki begitu banyak masalah.

Ketika orang itu pertama kali menyelamatkan orang, dia tidak bicara sebanyak ini, juga tidak mengatakan kepadanya bahwa wanita itu memiliki begitu banyak masalah.

Menjawab masalah yang tidak relevan ini adalah pertama kalinya dalam lingkup bisnis ini, ini juga pertama kalinya bagi Sania San untuk menjumpainya.

"Aku hanya menjawab sekali, jadi apakah kamu ingin pergi? Tidak ada waktu lagi sekarang." Sania San sama sekali tidak ada kesabaran terhadap Ani Xie.

Tuhan tahu betapa inginnya dia pergi. Namun, demi Ani Xie, Yonardo Xiao telah membayar sangat banyak uang, jadi, bahkan jika pihak lain sangat merepotkan, Sania San juga tidak bisa mengatakan apa-apa, satu-satunya hal yang bisa dia lakukan sekarang adalah mengobrol dengan Ani Xie, dan bekerja keras untuk membuat Ani Xie senang.

"Baiklah". Ani Xie dapat melihat bahwa pihak lain itu tidak sabar, jadi dia juga berhenti mengajukan beberapa pertanyaan yang tidak relevan.

Ani Xie mengikuti Sania San sepanjang jalan, melewati banyak persimpangan, tetapi pada akhirnya, dia masih berdiri di tempat asalnya, ini semua adalah jalan yang telah mereka lalui sebelumnya.

"Sangat familiar di sini, rasanya seperti sudah pernah datang ke sini." Ani Xie mengerutkan keningnya dengan erat, tempat ini sangat akrab, tetapi juga membuatnya tidak habis pikir.

Sania San memasang wajah murung di sepanjang jalan, sebenarnya, darimana ini adalah masalah tentang familiar, di sini jelas-jelas di mana mereka berada sebelumnya, tetapi Ani Xie selalu berpikir telah melewatinya.