Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 224 Anak Bisa Dilahirkan Lagi, Tapi Peta Harta Karun Hanya Ada 1 (2)

“Huh, jangan songong. Mana tahu beberapa hari lagi Lisa bosan denganmu lalu pergi meninggalkanmu.”

“Dia pergi meninggalkanku atau tidak, aku tidak tahu, tapi yang aku tahu, dia tidak akan mungkin menyukai orang sepertimu.”

Laki laki itu merasa terkontani, menatapnya tajam, berbalik dan pergi meninggalkannya.

Javier Mu menyadari ada orang yang memotret acara itu, dan dengan diam berjalan ke jalan yang lebih gelap, melihat wanita yang ada di bawah cahaya yang lembut, ekspresinya begitu kukuh dan tenang, dan Devan yang di seberangnya terlihat begitu kecewa.

Setelah keduanya selesai berbicara, Lisa Xiao berjalan menghampirinya.

“Sudah selesai?”

Lisa Xiao menyenderkan tubuhnya padanya, “Sudah,” lalu melanjutkan, “Dia adalah orang yang baik.”

Javier Mu merangkul bahunya, tersenyum, “Kartu orang baik bisa dilakukan kapan saja, jadi kapan kita pergi?”

“Tunggu selesai bernyanyi lagu ulang tahun dan memotong kue baru pergi, sekarang pergi, pasti akan sangat melukainya.”

“Iya, aku mendengarkanmu.”

Lautan begitu tenang, dan bulan yang cerah tergantung di udara seperti sepotong batu giok.

Di rumah keluarga Ye.

Ericko Ye sedang terbaring di ranjang sambil memainkan hpnya, menunggu Christy Mu selesai mandi.

Tunggu dulu, apa ini?

Ulang tahun berencana menyatakan cinta, tapi tidak disangka wanitanya sudah memiliki pacar, malang sekali nasibnya.

Di bawahnya ada selembar foto, di antara bunga bunga itu, laki laki itu mengucapkan harapan dengan senyum terpaksa, dan sekelompok orang berteriak di sekelilingnya, yang anehnya ada dua orang berdiri jauh di bawah cahaya redup, wajah mereka tidak bisa terlihat, tetapi sosok tubuhnya entah mengapa bisa begitu familiar.

Sepertinya pernah bertemu dengannya sebelumnya?

Ericko Ye membesarkan fotonya, akhirnya bisa melihat jelas wajah wanitanya, ternyata Lisa Xiao. Dan laki laki yang disebelahnya, karena cahayanya yang gelap, tidak bisa kelihatan wajahnya, tapi bentuk tubuhnya seperti...Javier Mu.

Dalam kepalanya tiba tiba terlintas nama itu, Ericko Ye langsung menjadi lebih serius, menatap tajam foto itu dalam beberapa waktu, tapi tetap saja berakhir tanpa hasil.

Ericko Ye berpikir, lalu mencari nomor telepon temannya, dan mengirimnya pesan.

Nama pacar wanita yang kamu post itu siapa?

Balasan pesannya begitu cepat: Tidak tahu ya, wanita itu tidak memperkenalkan namanya.

Coba tanya yang lain.

Tidak bisa, mood tuan rumah saat ini sedang buruk, kita semua sudah bubaran.

“Sialan!” Maki Ericko Ye, dan kebetulan Christy Mu baru keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah, mendengarnya tidak mengerti lalu bertanya, “Siapa yang memancing amarahmu?”

Ericko Ye mematikan hpnya, “Melihat suatu berita yang menjijikan, jadi aku kesal dan memakinya.”

Masalahnya belum jelas, dia tidak ingin Christy Mu tahu, kalau ternyata bukan, dia pasti akan merasa sedih lagi, jadi tunggu semuanya jelas saja baru dibicarakan.

“Sini, aku hairdryerkan rambutmu.” Ericko Ye membukukan badan mengambil haridryer dari laci sebelah ranjang, Christy Mu dengan patuh duduk menghampirinya.

Angin panas hairdryer berhembus, Ericko Ye dengan teliti menghairdryer rambut panjang Christy Mu lalu bertanya, “Kamu kemarin bilang ada bertemu dengan Lisa, kenapa tidak mencarinya dan mengajaknya main?”

“Dia mungkin sedang sibuk.”

“Oh, nah apakah kamu pernah bertemu dengan pacarnya?”

“Tidak pernah, eh salah, pernah, pernah melihatnya sekali di rumah, laki laki itu saat itu belum sadar, setelah sadar aku belum ada melihatnya lagi.” Christy Mu setelah mengatakan itu melihat Ericko Ye, dengan curiga bertanya, “Kamu hari ini kok perhatian sekali dengan Lisa, bukannya kamu tidak begitu akrab dengannya?”

Ericko Ye tertawa ringan, “Dia itu temanmu, aku hanya ingin mengetahui beberapa tentangnya, jadi saat bertemu dengannya ada bahan yang bisa diobrolkan.”

Christy Mu menatapnya selama beberapa detik, memiliki keraguan yang besar pada jawabannya, lalu dengan serius mengatakan, “Kamu tidak boleh melakukan apapun padanya, kalau tidak aku tidak akan memaafkanmu.”

Ericko Ye berteriak merasa,terzholimi, “Aku tidak memiliki konflik kepentingan dengan wanita ini, bagaimana bisa melakukan sesuatu padanya? Kamu tenang saja, aku sungguh ingin berhubungan baik dengan teman temanmu.”

“Sebaiknya ya seperti itu.”

Ericko Ye tersenyum pahit, dalam hati berpikir kalau dia telah melihat laki laki itu di rumah keluarga Xiao, artinya, laki laki ini bukan Javier Mu, mungkinkah dia yang telah terlalu banyak berpikir?

Matahari terbit dari timur dan tenggelam ke barat, hari demi hari, masih tidak ada petunjuk dari Herry Ye. Suasana hati Christy Mu semakin tidak sabar, awalnya telah disepakati untuk menunggu hingga pertengahan september dan mengambil peta harta karun membawanya kesana, tetapi pihak lain kembali mengirim foto, membuat pasangan suami istri ini memutuskan, dalam waktu tiga hari kemudian menjalankan rencana.

Di foto itu, kulit putih anaknya semuanya penuh dengan bekas luka.

Christy Mu saat melihat fotonya rasanya mau gila, dan memaki bajingan itu yang tidak menepati janjinya. Padahal dia sudah dengan jelas berjanji tidak akan menyakiti anaknya selama setengah tahun, dia bagaimana bisa menentangnya dan tidak menepati janjinya.

Christy Mu menekan nomor telepon dengan keras, dan teleponnya kali ini terhubung.

“Dasar sialan kamu itu laki laki bukan? Kamu bilang kamu tidak akan menyakiti anakku selama setengah tahun ini, tapi mengapa kamu memukulnya? Apakah kamu mau mengatakan kalau yang kamu katakan semua itu hanya angin lalu? Dasar bajingan kamu tahu tidak artinya menepati janji? Dasar bajingan!” Christy Mu berteriak padanya, dia telah mengalami depresi ini untuk waktu yang lama, dan amarahnya yang sedikit menumpuk, kali ini akhirnya bisa pecah sepenuhnya.

Laki laki berwajah perak itu sepertinya tidak menyangka kalau Christy Mu memiliki sisi yang begitu mengerikan, dia terdiam selama beberapa detik.

“Nona Mu, kamu itu seorang wanita, bagaimana bisa kamu mengatakan hal kasar seperti itu?”

Wajah dan telinga Christy Mu merah, “Persetan denganmu! Aku memakimu terus kenapa? Kamu telah menyakiti anakku dan aku yang melihatnya harus memujimu karena telah memukulnya hingga seperti itu hah? Aku selalu berpikir walaupun kamu adalah orang jahat, tapi kamu adalah orang jahat yang memiliki pendirian, dan omongan yang bisa dipercaya, tapi tidak ku sangka, kamu bahkan tidak memiliki moral, lalu apa lagi yang bisa aku katakan padamu?”

“Nona Mu, tolong jaga sopan santunmu.”

“Aku menghormatimu, tapi coba katakan apa yang pantas aku hormati darimu? Keahlian apa yang kamu miliki sehingga bisa menyiksa seorang anak yang tidak memiliki perlawanan?” Christy Mu memikirkan penyiksaanya yang telah dia lakukan pada anaknya dua kali, terasa begitu perih dan menyakitkan.

Emosi laki laki berwajah perak itu juga ikut naik, dan berkata dengan marah, “Christy, sepertinya kamu tidak menginginkan anak ini lagi.”

Christy Mu yang emosinya sudah di ubun ubun berkata, “Ya sudah, kalau begitu kamu tidak usah mengharapkan peta harta karun lagi. Aku bisa melahirkan anak lagi, tapi peta harta karun itu setelah hancur tidak akan ada lagi di dunia ini.”

Setelah kata katanya keluar, Christy Mu terdiam, oh tuhan, apa yang baru saja dia katakan, dia bagaimana bisa menyamakan nyawa anaknya dengan selembar peta harta karun itu?

Tapi, kata kata yang sudah keluar tidak bisa ditarik lagi, walaupun dia sangat menyesal tapi dia hanya bisa menahannya, kalau tidak dia pasti akan habis ditekan laki laki ini, dan tidak memiliki kuasa membela diri sedikitpun.

Jadi, anakku, ibu hanya bisa meminta maaf padamu dulu.

Ericko Ye yang berdiri di sebelahnya mengerti maksudnya, tanpa suara memeluknya begitu erat memberinya kekuatan.

Laki laki berwajah perak itu terdiam, dia sedang memikirkan segala perkataannya.

Setelah setengah menit, dia akhirnya berbicara, nadanya menurun. “Oke, aku bisa berjanji denganmu untuk tidak menyakiti anak itu, tetapi kamu harus mendapatkan peta harta karun sesegera mungkin dan memberikannya kepada Evan.”

Christy Mu mencibir, “Hehe, aku ingat kamu mengatakan yang sama terakhir kali, tetapi apakah kamu melakukannya sesuai janjimu?”

“Jadi, apa yang kamu inginkan?”

Christy Mu tidak semarah tadi, dan dia menjadi lebih tenang dan sedikit menakutkan, “Aku sendiri yang akan mengantar peta harta karun itu dan menukarnya dengan anakku. Aku harus melihatnya utuh sebelum menyerahkan peta harta karun kepadamu, selain itu tidak ada syarat lain yang diperlukan.”

“Oke, aku berjanji padamu.” Laki laki itu menjawab dengan gembira, melanjutkan, “Christy, jangan main main denganku, kamu tidak bisa bermain denganku, bahkan ditambah satu Ericko, juga tidak akan bisa.”

Christy Mu menarik napas dalam dalam, “Aku hanya ingin anakku, asalkan kamu tidak menyentuhnya lagi, aku akan memegang peta harta karun dengan kedua tanganku dan memberikannya padamu.”

“Ya sebaiknya seperti itu.” Setelah mengatakan itu, laki laki itu menutup teleponnya.

Christy Mu saat mendengar “tut tut tu”, amarah yang menahan tubuhnya seketika menghilang, dan seluruh tubuhnya jatuh ke dalam pelukan Ericko Ye.

Ericko Ye memimpinnya duduk di sofa, mengelus punggungnya, “Sudah sudah, tidak apa apa.”

Wanita itu menjadi sedikit tenang, matanya penuh dengan air mata sedih, dan dia berkata pada dirinya sendiri, “Apa yang baru saja aku katakan? Aku tanpa disangka menginginkan anakku mati, Tuhanku.” Christy Mu tidak bisa menghadapi dirinya sendiri, dengan wajah terkubur di antara lengannya, tangisan meledak.

Ericko Ye meraih lengannya membuatnya bersandar pada tubuhnya, “Ini bukan tujuanmu, kamu bagaimana mungkin ingin anak kita mati? Kamu adalah ibu yang paling mencintainya di dunia ini, ini adalah langkah yang bijaksana dan tepat saat ini, dan anak kita tidak akan menyalahkanmu.”

Christy Mu masih menangis, dia mengerti alasannya, tetapi secara emosional dia tidak bisa membuat perubahan pada dirinya dan hampir tidak bisa memaafkan dirinya sendiri.

Ericko Ye merasa sakit di hatinya, dalam hidupnya dia tidak takut pada apa pun, tetapi dia paling takut dengan air mata Christy Mu. Ini adalah alat pembunuh yang paling kuat, tidak peduli seberapa kuat kualitas psikologisnya, tapi hanya air matanya, dia bisa kehilangan kendali dalam dirinya dan ikut jatuh pada kesedihan yang mendalam.

“Jangan menangis, jika kamu benar benar merasa bersalah pada anak kita, setelah kamu mendapatkannya kembali, kamu bisa menggunakan cinta ibu terbaik untuk mengimbanginya. Sekarang kamu menangis, dia tidak bisa melihat atau mendengarnya, dan kamu hanya menangis dengan sia sia.”

Christy Mu mendengar kata katanya langsung meninju dadanya, dan berkata dengan wajah penuh air mata, “Ada ya orang yang menghibur orang yang lagi sedih sepertimu?”

Ericko Ye merasa tidak berdaya, “Yang aku katakan itu benar apa adanya.”

Christy Mu tersedak sesaat, menyeka air matanya, dan duduk menyeder di sofa. Setelah beberapa waktu dia mengatakan, “Aku ingin tiga hari lagi berangkat kesana, aku tidak ingin menunggu lagi.”

“Baik, aku akan mengaturnya.”

Tidak ada berita dari Herry Ye, dan Ericko Ye tidak ingin menunggu lagi. Dia adalah ayah anak itu, saat dia melihat darah dagingnya sendiri dipermainkan seperti monyet, dia bagaimana bisa menahan dan menerimanya?

“Christy, aku ingin melakukan satu hal.”

“Ya, katakan saja.” Nada bicara Christy Mu begitu dalam.

Novel Terkait

The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu