Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 131 Serangan Balik, Mendapatkan Bukti (1)

Carina Qiao mendengar suara desahan wanita, dan erangan laki-laki, dia tentu saja tahu suara siapa itu, di rumah ini, yang bisa membuat Yonathan Ye menunggu hanya ada satu orang.

Hatinya diselimuti rasa benci dan iri, dia kira Ericko Ye pulang karena ada sesuatu yang penting, ternyata, pulang awal hanya untuk bercinta dengan Christyu Mu?

Yonathan Ye meliriknya, tertawa, “Nona Qiao, kamu sepertinya sangat kesal ya.”

Carina Qiao menahan rasa emosinya, dengan berusaha kuat berkata, “Tidak, aku kesal kenapa?”

Yonathan Ye tertawa, membuang majalahnya ke atas meja, “Aku rasa sudah sepantasnya kita kesal, pasangan suami istri ini tengah bolong bercinta tidak menutup pintu, sungguh tidak ada sopan santunnya, di dalam rumah ini juga masih ada para jomblo, mereka sungguh keterlaluan menyiksa para jomblo ya?” Setelah mengatakan itu, dia tidak melihat ekspresinya, berjalan ke dapur dan berteriak, “Bibi Qin, makanan sudah siap belum?”

Bibi Qin dari dalam dapur menongolkan kepala, tersenyum, “Sudah sudah, tinggal menunggu tuan besar.”

Yonathan Ye duduk di kursi ruang makan, dengan malas berkata, “Tidak usah tunggu lah, kita juga tidak tahu mereka kapan selesainya, aku sudah lapar.”

“Baik-baik, aku akan mengambilkan nasi tuan.”

Tak lama, semua sayur sudah di tata di meja makan, Yonathan Ye mengangkat kepala melirik seseorang yang masih mematung di tempatnya, berkata, “Nona Qiao, ayo makan.”

Carina Qiao dari kata “pasangan suami istri” kembali tersadar, dia begitu benci dengan kata-kata ini, tak lama lagi, dia mau di sebelah nama Ericko Ye tertulis namanya.

Dia mengubur sementara rasa marahnya, teringat kemarin Yonathan Ye telah membantunya, “Yonathan, kemarin terima kasih telah membantuku.”

Sumpit di tangan Yonathan Ye terhenti, tersenyum tipis, “Tidak perlu berterima kasih, oh ya kalau misalnya aku butuh bantuan nona Qiao, kamu tidak boleh menolaknya ya.”

Carina Qiao terkejut senang, “Tentu saja, asal kamu membutuhkanku, aku pasti akan berusaha.”

“Baiklah kalau begitu.”

Carina Qiao awalnya mencurigai Yonathan Ye mengapa mau membantunya, ternyata dia juga ada sesuatu yang membutuhkan seseorang untuk membantunya, dan ini membuatnya bahagia seperti mendapatkan rahasia seseorang, dan mulai menurunkan tingkat kewaspadaan pada Yonathan Ye.

……

Persengitan besar di lantai 2 akhirnya baru benar-benar berakhir di jam 10 malam, dan selama itu, tidak ada yang mengganggu mereka.

Christy Mu merasa lelah dan juga lapar, dia awalnya mau langsung tidur, tapi perutnya yang kelaparan seperti ada seekor kucing yang terus mencakarnya terasa gatal, dan akhirnya membuatnya tidak bisa menahan diri turun dari ranjang, dan menyadarkan Ericko Ye yang berasa di sampingnya.

“Pergi kemana?”

“Aku lapar, mau lihat ada makanan tidak.” Bibi Qin adalah orang baik, dia pasti menyisakan makanan untuknya.

Dan di vila ini seharusnya tidak ada orang lain yang berlalu lalang lagi, Christy Mu mengenakan baju tidur yang sopan, lalu mmemanfaatkan cahaya bulan mengambil tongkatnya, lalu berjalan tertengkot keluar kamar.

Keadaan di dalam vila begitu tenang, lampu besar yang tergantung memancarkan cahaya kuning hangat, sampai di depan tangga, tubuh Christy Mu tiba-tiba dipeluk dan di angkat, dia terkejut melihatnya, ternyata Ericko Ye dengan bertelanjang dada, ekspresinya terlihat begitu dingin.

“Turunkan aku, aku bisa jalan sendiri.”

Tangan Ericko Ye memeluknya semakin erat, “Aku takut kamu jatuh tergelinding lalu mati, kalau sudah seperti itu aku nanti harus bagaimana memancing Javier?”

Christy Mu menutup rapat bibirnya tak bersuara, wajahnya menjauhi tubuh Ericko Ye, dia sungguh tidak ingin mencium bau badannya, walaupun banyak wanita diluar sana yang mungkin sangat merasa bau badannya harum dan menggoda.

Di dapur, bibi Qin menyisihkan bubur, dan beberapa hidangan sayur lainnya.

Keduanya duduk di meja makan, mengandalkan cahaya bulan, memakan makanan yang sudah dingin, ini hagi Ericko Ye adalah pertama kalinya baginya.

Selesai makan, Ericko Ye kembali mengendongnya naik ke atas, lalu menggunakan kaki menutup pintu, dan membuangnya ke atas ranjang, dirinya sendiri juga ikut baring dan tidur.

Christy Mu ketakutan, “Kamu mau tidur disini?”

“Ini rumahku, terserah aku mau tidur dimana!”

Christy Mu mengangkat tangan menyerah, ya ya ya, semuanya terserahnya!

Tapi, beberapa jam yang lalu dia masih menamparnya dan mengatainya wanita murahan, tapi saat ini dia seperti berganti orang, Christy Mu merasa di dunia ini tidak ada orang yang lebih memalukan dibanding Ericko Ye.

Sungguh manusia yang tidak tahy malu.

Untungnya semalam ini, Ericko Ye tidak menindasnya lagi.

Keesokan harinya.

Demi tidak mencari kesusahan untuk dirinya sendiri, juga untuk tidak membuat Ericko Ye mencurigai Yonathan Ye, Christy Mu akhirnya memilih bekerja.

Mendengar ini, Ericko Ye melirik kakinya, tidak mengatakan apapun, tapi menyuruh bibi Qin memapahnya naik ke dalam mobil.

Selama diperjalanan, hingga supirpun bisa merasakan aura kemarahan Carina Qiao.

Karena asalkan mereka bertiga pergi ke kantor, maka posisi di sebelah supir akan selalu menjadi milik Christy Mu, dia dan Ericko Ye duduk di belakang, saling mengobrol gembira, tapi hari ini, orang yang duduk di posisi itu berganti menjadi Carina Qiao.

Tidak bisa, dia harus secepatnya mendapatkan ini semua, dia sudah tidak bisa menahannya barang satu hari!

Christy Mu dengan ekspresi bodoh amat, dia sebenarnya lebih tidak bersedia duduk di sebelah bajingan ini, dia awalnya tadi ingin menolak, tapi di dorong bibi Qin masuk dan duduk di dalam, bibi Qin bahkan dengan cepat menutup pintu, seperti takut dia loncar keluar.

Sampai di depan kantor, Ericko Ye terlihat tidak ingin membantunya, turun dan langsung masuk ke dalam, Carian Qiao jangan di tanya dia tentu saja lebih tidak ingin mengurusinya, dia sudah mengejar langkah Ericko Ye masuk ke dalam.

Christy Mu merasa sedikit kesal, bibi Qin mendorongnya masuk ke dalam mobil, bagaimana bisa lupa mendorong tongkatnya masuk juga?

Sudah lah, malu ya malu, dia tidak mungkin duduk di dalam mobil tidak turun-turun.

Tapi untungnya dia cukup beruntung, karena saat baru turun berpapasan dengan Cadice He.

“Lukamu belum sembuh kenapa masih datang?” Dia datang memapah Christy Mu.

Christy Mu mengucapkan terima kasih, “Dirumah sangat bosan, lagipula aku ingin segera menyelesaikan desain majalah.”

Sebenarnya alasan dia tidak ingin di rumah, ada lagi yaitu, dia takut Ericko Ye akan lagi-lagi mengoyaki karyanya, dia tidak sanggup, jadi sebaiknya menghindar darinya.

“Pelan-pelan.”

……

Satu harian ini, Christy Mu sangat serius mengingat dan kembali mengerjakan karya desainnya, dan tidak mengindahkan sindiran dari Carina Qiao, tidak peduli dengan apa yang dikatakan Carina Qiao dia hanya mengganggapnya kalau Carina Qiao sedang bosan.

Melihat Christy Mu yang tidak mengindahkannya, Carina Qiao dengan emosi membawa gelas kopinya pergi ke tempat air, dan di saat ini Christy Mu baru melihat bayangannya yang menjauh, dan di saat ini, hp Carina Qiao tiba-tiba berdering...

Seperti sadar, Christy Mu meraih hpnya yang ada di atas meja, sebuah nomor asing.

Melihat bayangannya yang menjauh masuk ke ruangan air, Christy Mu menekan tombol hijau mengangkatnya.

“Halo? Apakah ini dengan nona Qiao?”

Christy Mu dengan suara kecil menjawab, “Iya benar.”

“Barang yang kamu mau sudah aku siapkan, kita kapan mau bertemu?”

Jantung Christy Mu berdegup kencang, ini pertama kalinya melakukan hal seperti ini, tentu saja bisa gemetar, perasaannya mengatakan kalau barang yang di tangan laki-laki itu, pasti ada hubungannya dengannya.

“Besok siang jam 10, di kafe Oey.” Ucap Christy Mu berpura-pura tenang

“Baik, ingat bawa uang cash yang sudah dijanjikan, kita akan bertukar barang dan uang itu.”

“Baik, sampai bertemu besok.”

Menutup telepon, Christy Mu mencatat nomor orang itu di kertas, lalu menghapus nomornya dari hp, menekan layar dan kembali menguncinya meletakannya kembali di meja Carina Qiao.

Setelah melakukan semuanya, Carina Qiao kebetulan keluar dari ruangan air, dan membuat jantung Christy Mu berdegup kencang.

“Christy--”

“Ah?” Suara Christy Mu terlihat berubah, “Ada apa?”

“Kamu barusan memesan makanan, bantu aku pesan satu juga ya.” Ujar teman kerjanya.

Christy Mu menghela napas lega, “Oh, baik baik.”

Christy Mu menepuk pelan dadanya, dia kira dia telah kepergok.

Carina Qiao melewatinya sambil melihatnya, Christy Mu tanpa suara menutupi kertas nomor yang yang ada di atas meja, berpura-pura sedang menggambar, tapi otaknya terus berputar kemana-mana.

Besok berpura-pura menjadi Carina Qiao bertemu dengan orang itu, kalau orang yang ada di telepon itu pernah melihat Carina Qiao, bagaimana?

Dia tidak bisa memimirkan hal lainnya, hanya bisa melihat satu langsung pergi memergokinya.

Tunggu dulu, laki-laki itu bilang mau uang, mau berapa banyak?

Dia harus mencek uang di kartunya ada berapa dulu.

Sebelum Javier Mu menghilang, dia setiap bulan pasti akan mengirimkannya uang jajan yang banyak, untungnya dia tidak boros, jadi bisa memanfaatkan uang itu dan menyimpannya dalam waktu setengah tahun ini.

Membuka m-bankingnya, memasukan password, melihat sisa uang...

Oh tuhan, uangnya hanya tersisa 26 juta.

Tidak tahu cukup atau tidak, dia tadi harusnya bertanya berapa uang dulu.

Sudahlah, besok ambil dulu baru dibicarakan lagi sisanya.

Sampai di waktu pulang kerja, Christy Mu masuk ke dalam ruang manajer, “Manajer He, aku besok siang mau pergi periksa ke rumah sakit, boleh izin kerja setengah hari tidak?”

“Boleh.” Ucap Cadice He masih menundukan kepala bekerja.

“Terima kasih manajer He.”

Keesokan paginya, Christy Mu, Ericko Ye dan Carina Qiao masuk ke dalam kantor, dia lalu memutar kakinya perlahan berjalan ke sisi jalan, lalu memanggil sebuah taksi, pergi ke kafe Oey.

Saat ini pagi pukul setengah 9, jarak dari waktu pertemuan masih ada satu setengah iam lebih, Christy Mu pergi ke bank dulu mengeluarkan semua uangnya, lalu berjalan ke mall sekitar kafe Oey, lalu melepas rambutnya yang dikuncir satu menutupi setengah wajahnya, berdandan tebal, dan memakai kacamata hitam dan topi.

Bersama Carina Qiao 4 tahun, dia begitu familiar dengan suara dan penampilannya, dan dengan penampilannya saat ini hanya tersisa hidung dan bibirnya, dan dilihat sekilas sedikit mirip dengan penampilan Carina Qiao.

Waktunya sudah hampir sampai, Christy Mu berjalan masuk dulu ke kafe.

“Margaku Qiao, sudah mengadakan janji dengan seorang laki-laki, nanti kalau dia datang antar dia padaku.”

Pelayan dengan ramah menjawab,“Baik, nona.”

Novel Terkait

Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu