Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 155 Membuat Namanya Hancur (1)

“Bos...” Aji tidak bisa membujuk orang, tapi juga tidak bisa merebut paksa gelas bir itu darinya.

Di saat Yonathan Ye telah mabuk parah, datang sekelompok orang.

“Ini bukannya tuan muda kedua keluarga Ye ya?” Salah satu laki-laki dengan senyum jahat berkata.

Aji berdiri di depan tubuh Yonathan Ye, menatap dingin orang-orang itu, “Kalian siapa? Mau berbuat apa?”

“Bro, jangan cemas. Bos kami hanya ingin mengundang tuan muda kedua ke tempatnya minum bir.”

Aji mengerutkan keningnya, “Siapa bos kalian?”

“Ya pergi dulu saja nanti pasti akan tahu.” Laki-laki itu melambaikan tangan, 7-8 orang dari mereka mengelilingi Yonathan Ye dan Aji.

Aji melihat ada yang tidak beres dengan mereka, baru mau mengeluarkan senapan tapi di tahan oleh laki-laki itu dulu, “Bro, cuma mau minum saja, santai saja.”

“Kalau kalian menyakiti bos kami sehelai rambutnya saja, Ericko pasti tidak akan melepaskan kalian.” Aji sedikit menyesal, dia seharusnya membawa beberapa orang lagi saat keluar tadi.

“Tenang saja, cuma mau pergi minum saja. Ayo jalan.”

Saat Yonathan Ye sadar dari mabuknya itu sudah sore hari, saat membuka mata langsung sadar ada sesuatu yang tidak beres, bukan hanya kedua tangan dan kedua kakinya saja yang di ikat di kursi, tapi suasana disekitarnya juga begitu asing, ini adalah sebuah rumah lama yang kosong dan luas, tidak ada tataan, dan yang lebih aneh adalah, di setiap sudut rumah itu ada terpasang CCTV.

Ya dia sedang disandera.

Kata sandera ini berputar di otaknya, tapi dia sedikitpun tidak takut, karena dia dari kecil telah melalui banyak hal, dan rasa takut hanya akan membuat penyandera besar kepala.

Tapi, siapa yang menyanderanya?

Dia sedang berpikir, dan pintu ‘ceklek’ terbuka, sebuah bayang yang begitu familiar muncul dari luar.

“Yonathan, kamu akhirnya sadar juga, lama tidak berjumpa.” Gilbert Nan tertawa, tangannya berada di kantung celana berjalan masuk.

Yonathan Ye seketika mengerti, tujuannya ada pada kakaknya, jadi tidak perlu khawatir akan apapun.

“Gilbert, ya benar lama tidak berjumpa.”

Gilbert Nan duduk di kursi di depannya, dengan satu kaki terangkat tertawa, “Kamu tidak penasaran kenapa aku mengundangmu kesini?”

Yonathan Ye tersenyum ringan, “Ini kamu bukannya mau memberitahuku ya?”

“Yo, tidak ku sangka setelah berada di luar sekian tahun, sifatmu berubah menjadi lebih tenang ya.”

“Biasa saja.” Yonathan Ye sangat tenang, melihat keseliling, bertanya, “Dimana bawahanku, Aji?”

“Aku menyanderanya tidak ada gunanya, jadi setelah membuatnya pingsan langsung ku buang di jalan, mungkin sekarang masih belum sadar juga.”

“Bicaralah, untuk apa mengundangku kesini?”

Kedua tangan Gilbert Nan bersilang di dada, dengan singkat menjelaskan, “Sangat mudah, hanya ingin kamu membantuku.”

“Bilanglah, tapi aku belum tentu bisa menolongmu.”

Gilbert Nan tertawa besar, “Ini hanya kamu sendiri yang bisa menolongnya, karena, di dunia ini orang yang mungkin paling dilindungi oleh Ericko, ya cuma kamu.”

Kedua alis Yonathan Ye saling menyatu, “Jadi, pertolonganku ini ada kaitannya dengan kakakku?”

“Benar, tidak bisa kalau tanpamu.”

Yonathan Ye menghela napas, menggelengkan kepala, “Nah kalau begitu kamu salah cari orang, aku akhir-akhir ini sedang tidak akur dengan kakakku, dia sekarang mungkin sangat berharap aku mati.”

Gilbert Nan mulai tertarik, mengangkat sebelah alis bertanya, “Kenapa?”

“Karena, aku ingin membawa Christy pergi meninggalkannya, tapi dia tidak mengijinkannya, tepat 2 hari yang lalu hujan turun, dia hampir saja menabrakku, coba kamu pikir semua sudah terjadi sampai di titik ini, apakah mungkin dia masih mau datang menyelamatkanku?”

Gilbert Nan awalnya termangu, lalu tertawa terbahak, tak lama berhenti, “Yonathan, kamu juga menyukai kakak iparmu?”

Yonathan Ye memicingkan kedua matanya, “Bukan, aku hanya tidak suka melihatnya memperlakukan wanita seperti itu.”

“Nah kebetulan, kalau tidak kita berdua bekerja sama untuk menghancurkan nama Ericko, dan sampai saat itu Christy pasti akan segera terbebas.” Ujar Gilbert Nan sedikit excited.

Menghancurkan namanya? Tidak, walaupun dia begitu membenci kakaknya, tapi dia juga tidak akan melakukan hal itu padanya.

“Jangan banyak omong kosong, kamu mau melakukan apa?” Yonathan Ye malas meladeninya.

Ekspresi Gilbert Nan berubah menjadi misterius, “Sangat mudah, asalkan kamu memberi tahu semua orang, kalau Ericko adalah seorang monster, dia bisa menggunakan segala jenis mantra aneh, aku nanti akan mencoba menggambar beberapa gambaran, kita tidak perlu ikut masuk terlalu dalam, dan menurutmu setelah itu apakah Ericko masih berdiri tegap di dunia ini?”

Yonathan Ye dalam hati bergidik, ternyata ide ini yang dia ambil.

Kalau rahasia Ericko Ye ini diketahui semua orang, jangan bicarakan orang yang baik, mereka pasti akan menganggapnya sebagai monster, pada saat itu, pasti akan banyak ilmuwan yang akan melakukan segala upaya untuk mengangkatnya ke platform eksperimental...

Hanya memikirkan itu saja membuat kuduk orang keluar keringat dingin, dia bagaimana mungkin membiarkan kakaknya berada dan menerima perlakuan seperti itu?

Wajah Yonathan Ye berubah menjadi dingin, “Gilbert, kamu kalau ingin melakukan itu, bisa langsung saja videoi dirimu sendiri, kenapa harus mencariku dan menyuruhku mengatakannya?”

“Ini tentu saja berbeda. Walaupun aku berhasil memotret semuanya kegiatan supranaturalnya, dia pasti akan mengatakan kalau aku mengeditnya, ya itu akhirnya sama saja hanya akan sia-sia, tapi kamu kan adiknya, kalau berita itu keluar dari mulutmu sendiri, orang-orang pasti akan lebih percaya.”

Yonathan Ye menatap dingin pada laki-laki yang berekspresi cemberut di depannya, dan bertanya, “Gilbert, kamu dan kakakku sudah saling kenal selama bertahun-tahun, bahkan jika memang karena Christy akhirnya memalingkan kepala satu sama lain, tetapi apakah perlu memperlakukannya seperti ini? Kamu tidak hanya menghancurkan namanya, tapi lebih ingin membuatnya mati, dan tidak memiliki raganya sendiri.”

Wajah Gilbert Nan terlihat kebencian, “Aku juga tidak ingin begitu, semua ini Ericko yang sudah memaksaku, kalau dia dari awal menyerahkan Christy padaku, aku bagaimana mungkin mau berbuat ini padanya?”

Yonathan Ye mendengat ini sontak marah, “Menyerahkannya padamu? Memangnya Christy itu barang? Bisa diserahkan pada siapapun? Walaupun seandainya kakakku menyerahkannya padamu, kamu kira Christy bisa ikut pergi bersamamu?”

Dia paling benci dengan laki-laki yang mendominan dan egois, dia menyukai Christy, tapi dia akan menghormati keputusannya, dia akan membawanya pergi, tapi juga atas kemauan Christy sendiri, dan bukan karena paksaan darinya.

“Maka dari itu aku mau menghancurkan Ericko, asal Ericko hancur, aku tidak percaya kalau aku masih tidak bisa mendapatkan Christy.”

Yonathan Ye merasakan hawa dingin yang dalam di hatinya, “Gilbert, kamu bagaimana bisa berubah menjadi menyeramkan seperti ini?”

Gilbert Nan melihat ekspresinya, bertanya dengan dingin, “Aku berubah seperti ini tidak perlu perhatian darimu, tapi aku melihat ekspresimu, sepertinya tidak bersedia bekerja sama ya?”

“Dia itu kakak kandungku, menurutmu?” Yonathan Ye balik bertanya.

“Sepertinya sebelum kamu di beri pelajaran, kamu tidak akan mengerti ya.” Gilbert Nan menepuk tangannya, dua pengawal tanpa ekspresi berjalan masuk, “Bekerjalah.”

Kata-katanya baru jatuh, tinjuan maut langsung bersarang di tubuh Yonathan Ye, wajahnya, dalam waktu 2 menit, sudah berubah menjadi mengenaskan.

“Bagaimana? Mau tidak?” Tanya Gilbert Nan dengan dingin.

Yonathan Ye meludahi darah yang mengalir di mulutnya, tertawa ringan, “Bunuh saja aku.”

“Tidak kusangka perasaan kalian kakak beradik begitu dalam, pukul lagi.”

Bunyi pukulan itu berbunyi nyaring dan tak berhenti, Gilbert Nan saat melihat Yonathan Ye akan jatuh pingsan lagi, menyuruh orang-orang itu berhenti, dan mencekik lehernya, dengan suara ganas berkata, “Bagaimana? Masih tidak mau?”

“Gilbert, kamu itu laki-laki, langsung pakai pisau dan bunuh aku saja, ingin aku melakukan kesalahan besar pada kakakku sendiri, kamu mimpi saja.” Mata Yonathan Ye memancarkan cahaya yang begitu yakin.

“Tidak-tidak, membunuhmu itu tidak worth it.” Gilbert Nan melepaskannya, mengeluarkan hp dan memotonya, sambil mengirimnya, berkata, “Aku begitu setia pada kakakmu, apakah kamu ingin melihat apa yang akan dilakukan kakakmu padamu? Jangan buru-buru, sebentar lagi pasti akan tahu.”

Perusahaan Internasional Star Ye.

Di dalam ruang rapat, semua petinggi kantor sedang rapat, hp Ericko Ye tiba-tiba bergetar.

Melirik sekilas pesan yang diterimanya, Ericko Ye tidak memperdulikannya masih melanjutkan rapatnya.

Beberapa menit kemudian, hpnya bergetar lagi.

Ericko Ye tidak sabar mengerutkan kening membuka pesannya, dan ekspresi wajahnya langsung berubah, sambil menelepon nomor itu, berjalan keluar dari ruang rapat.

“Ericko, kamu akhirnya merespon juga. Aku kira kamu sudah tidak peduli dengan hidup mati adikmu lagi.” Suara tawa Gilbert Nan terdengar dari balik telepon.

“Gilbert, sialan, kalau kamu berani menyentuh barang sehelai rambutnya lagi, aku akan membuat keluarga Nan menghilang dari kota A.” Ericko Ye dengan suara nyaring mengancammya, semua petinggi rapat saling bertukar pandang, mereka tidak pernah melihat direktur Ye semarah ini.

“Haha, sebelum itu terjadi, kamu sebaiknya khawatirkan dulu keadaan adikmu ini.”

Ericko Ye menghirup napas dalam-dalam memaksa dirinya untuk tetap tenang, “Gilbert, apa yang kamu inginkan?”

“Masih ingat rumah yang sering kita pergi main semasa kecil? Aku dan adik kesayanganmu berada disini menunggumu, ingat, datang sendiri.”

Ericko Ye menutup telepon langsung berlari ke tempat parkir.

……

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu