Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 52 Pantangan Bagi Ericko Ye

Ericko Ye menyeret Christy Mu ke kamar dan melemparkannya ke tempat tidur.

Karena guncangannya yang kuat dan tiba-tiba, punggungnya menghantam meja samping tempat tidur secara langsung.Selain itu, pergelangan tangannya masih terasa sakit, dan dia menjerit tanpa sadar.

Ericko Ye menatapnya tajam sambil membuka ikatan dasinya.

Hari ini dia pergi ke sekolah, dia mengenakan seragam sekolah, rok biru, dan stoking putih ... Mata Ericko Ye tiba-tiba menyipit.

"Wanita, kamu ingat, kamu adalah milikku! Meskipun aku hanya membelimu dengan uang, kamu hanya bisa menjadi milikku, jangan mengkhianatiku, kecuali kamu ingin mati!" Terpikir bahwa Christy Mu dan Irvan Lu berpacaran. Selama satu setengah tahun, dia memberikan keperawanannya pertama kali kepada pria lain. Ericko Ye tidak sabar untuk membagi wanita itu menjadi lima bagian.

Christy Mu tiba-tiba berteriak kaget, "Apa yang ingin kamu lakukan? Lepaskan aku!"

Menyadari keinginan kuat di matanya, Christy Mu dengan cepat menolak.

"Sudah terlambat!"

Tidak tahu sudah berlangsung berapa lama, Christy Mu merasa bahwa tidak ada bagian dari tubuhnya yang tidak sakit.

“Ericko, kamu akan mati dengan mengenaskan!!!” Christy Mu mengucapkan kalimat seperti itu, menggigit bibir bawahnya kuat-kuat.

Ericko Ye mengangkat bibirnya dan dengan jarinya mengusap-usap pipi Christy Mu, "Bukankah hal ini yang paling suka kamu lakukan?"

"Kamu--"

Christy Mu memerah mukanya dan tidak bisa melanjutkan kalimatnya. Dia membenci Erick Ye , dan bahkan lebih membenci dirinya sendiri.

Wajah Christy Mu tiba-tiba memucat, mengepalkan tangannya di bawah selimut , giginya menggigit bibir, matanya menatapnya, berharap bisa membunuhnya.

Bagaimana mungkin ada pria keji di dunia ini, suatu hari nanti dia akan membalas dendam, dia mau membuatnya menyesalinya!

Christy Mu bersumpah dalam hatinya sehingga wajahnya menjadi lebih jelek. Ericko Ye menepuk pipinya. "Ya, itu benar. Lebih benci lagi! Mata lebih ganas lagi!"

"Kamu ini orang gila!!!!!!"

Christy Mu berteriak, tangan Ericko Ye yang menampar pipinya langsung pindah ke rahangnya, dan meraih tenggorokannya. "Aku benci orang memanggilku gila, kelak aku tidak ingin mendengar kedua kata ini keluar dari mulutmu lagi, mengerti?"

Kedua kata ini adalah pantangan baginya!

"Oh ..." Christy Mu, yang tersedak tenggorokannya, tidak bisa bernapas dengan mudah, tetapi masih menolak untuk menyerah. Dia mengucapkan kata-kata ini dari giginya, "Kamu ini memang ... si gila ..."

Akibatnya, begitu suaranya terdengar, tangan Ericko Ye memegang tenggorokannya menjadi lebih kuat, sampai otot-otot biru di dahinya kelihatan, "Christy, aku sudah pernah memperingatkanmu, dan kamu ternyata masih berani mengatakan kata ini!!!"