Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 266 Kembalikan Nyawamu Padaku (2)

“Shh-” Christy Mu meletakan jarinya di depan bibirnya, menjinjit, mengendurkan handuk, dan menggosok bibirnya dengan bibirnya, “Jangan menyebutnya, mau tidak melanjutkan kegiatan sore tadi?”

“Tentu saja mau.” Ericko Ye langsung memakan habis bibirnya, dan menyisir kakinya dengan tangan hingga sepanjang pinggang mengangkatnya hingga dia bisa menciumnya dengan leluasa.

“Tunggu...ke kamar mandi...” Christy Mu berkata dengan cepat ketika Ericko Ye hendak menitidurkannya di atas ranjang.

Api di mata Ericko Ye semakin panas, dan kekuatannya untuk menciumnya semakin dalam.

Kamar mandi, dia suka itu.

Saat ini semua rasa malu dan keras kepala Christy Mu langsung dia tinggalkan semuanya.

Semua memiliki hasrat dan keinginan. Selain itu, wanita lain sudah berencana naik ke ranjang Ericko Ye, dan dia masih bersikap keras kepala memiliki gengsi yang tinggi, itu tidak ada gunanya. Dia lebih baik mengambil inisiatif untuk membiarkannya benar-benar terjebak pada kelembutnnya, bukankah kepergian Mira Pan itu hanya masalah waktu, dia cepat atau lambat pasti akan pergi dari sini kan?

Hawa di kamar mandi sangat panas, Ericko Ye seperti anak kecil laki-laki yang begitu cemas, menciumi bibir Christy Mu sambil melepas pakaiannya dengan cepat.

Dengan segera, kondisi keduanya saat ini saling bertelanjang.

Saat memasuki tubuh wanitanya, Ericko Ye menghela nafas dengan nyaman.

Suara desahan, suara tepukan yang keluar dari kamar mandi terdengar transparan, dan sangat ambigu.

Sebagai suami dan istri 2 tahun ini, Christy Mu secara alami tahu setiap titik sensitif pada dirinya. Saat keduanya saling terjerat dari kamar mandi hingga ke atas ranjang, Christy Mu menggunakan semua pengetahuan pada Ericko Ye, sehingga bisa membuat Ericko Ye sesaat berada di atas langit sesaat berada di dalam laut, dan membuatnya hanya bisa mengerang penuh nikmat.

Tubuhnya ini sudah tidak dibuka untuk waktu yang lama.Setelah mencicipi sedikit rasa manis, dia tidak merasa puas dan menginginkan lebih. Christy Mu juga berubah menjadi peri, melilit di pinggangnya, membuat Ericko Ye tidak bisa berhenti.

Berkali-kali, di tengah malam, keduanya akhirnya saling memeluk dan jatuh tertidur.

Sebelum masuk ke alam mimpi, Ericko Ye tiba-tiba teringat, bukannya malam ini mau membicarakan hal lain? Kenapa bisa sampai di atas ranjangnya?

Sudahlah, kalau tidak ya seperti dia bilang saja, masa lalu biarkan dan lupakan, mereka dari hari ini mulai semuanya dengan yang baru.

Mengenai Mira Pan, dia tidak akan menikahinya, dan juga tidak akan menyimpannya di rumahnya.

Dengan pikiran ini, Ericko Ye mencium dahi Christy Mu, dengan bahagia jatuh tertidur.

Tidak tahu apakah karena Christy Mu yang sudah menceritakan hal sebelumnya, atau otaknya telah benar-benar pulih. Malam ini, Ericko Ye bermimpi tentang banyak hal sebelumnya, semua persis sama dengan yang dikatakan Christy Mu, dan beberapa hal yang tidak dia katakan juga muncul dalam mimpi. Sehingga ketika dia bangun keesokan harinya, otaknya terasa kacau dan bertanya-tanya apakah itu pertanda memori otaknya telah kembali atau hanya pengaruh mimpi biasa.

Di udara masih ada suasana dan bau bekas percintaan mereka, dan cahaya di jendela berangsur-angsur naik. Ericko Ye menatap wanita yang tidur di lengannya, mencubit hidungnya dan mencubit dagunya.

Christy Mu sedikit tidak nyaman dengan keusilannya, dan dia bergumam, “Ericko, jangan bergerak.” Suara itu terdengar semakin lembut dan seksi jatuh di telinga Ericko Ye.

Ranjang besar itu sesaat bergoyang. Ericko Ye teringat kegilaan mereka semalam, dan di suatu tempatnya terasa mengeras. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, dia menekan tubuhnya di bawahnya dan masuk ke dalam tubuh Christy Mu perlahan.

Otak Christy Mu terbangun karena olahraga pagi ini, tapi matanya masih tertutup.

“Kamu...pelan sedikit, sakit.”

Dia seharusnya tidak mengatakan itu pada Ericko Ye, karena setelah itu dia menjadi semakin tak terkendali, dan gerakannya menjadi lebih kasar. Christy Mu terus mengerang di bawah tubuhnya.

Setelah pertempuran sengit, Ericko Ye berbaring di ranjang dan menatap langit-langit, dan dia tidak bisa menahan tawa, dia bagaimana bisa menjadi tidak terkontrol seperti ini? Seperti serigala yang sudah lapar parah.

“Kamu cepat bagun, kamu harus pergi ke perusahaan,” kata Christy Mu dengan suara serak.

“Kamu tidak pergi?”

“Tidaklah, aku pergi dengan keadaan seperti ini mereka akan menertawakanku.” Christy Mu memberinya tatapan putih. “Kan aku sudah bilang jangan cium disini, tapi kamu masih ngotot.”

Ericko Ye melihat ke bawah, dan ada gambar strawberry ungu tua tertanam di lehernya.

“Hahaha, toh kamu tidak pergi hari ini kan, bagaimana kalau aku menanam satu lagi disana?”

“Jangan,” Christy Mu mendorongnya, dan berguling ke samping, “Bangun lah. Kalau kamu masih tidak bangun, Edo sih alarm kecil akan segera datang.”

“Dia tidak akan bangun sepagi ini lah kan.” Ericko Ye rupanya salah memahami pekerjaan rutin seorang Edo di pagi hari.

Setelah kata-katanya jatuh, pintu dari luar di dorong terbuka, dan diiringi suara lucu, “Ibu, bu, ibu bangun.”

Kedua suami istri ini saling melihat dan tertawa, ternyata benar seorang alarm kecil.

“Ibu, bagun...ih? Ayah, kok kamu ada disini?” Kedua bola matanya membesar, bertanya kaget.

Wajah Ericko Ye memerah, tersenyum canggung, “Ayah, ayah kenapa tidak boleh ada disini?”

“Oh, ya benar juga, ayahkan sebelumnya memang tidur dengan ibu.” Edo dengan gaya orang besar menganggukan kepala.

“Edo, kamu pergi cari orang lain main sama mereka dulu ya? Aku nanti baru pergi cari kamu?” Edo mengajaknya berdiskusi.

“Oh, baiklah.”

Edo dengan senang berlarian keluar, sampai di depan pintu pengurusnya dengan hati-hati menutup pintu kamar mereka.

Ericko Ye menyingkap selimutnya, dengan tubuh telanjang masuk ke dalam kamar mandi.

Ini awalnya kamarnya, dan di dalamnya tentu tersedia semua pakaian yang dibutuhkannya. Saat dia mengenakan pakaiannya Christy Mu masih tidur. Dia membungkuk dan menepuk wajahnya, “Kamu tidak bangun?”

“Tidaklah, aku mengantuk, ingin tidur lagi,” kata Christy Mu setengah sadar.

“Oke.” Ericko Ye menutupi selimut untuknya. Sungguh aneh, dia padahal baru mengetahuinya beberapa hari ini, tetapi dia terlihat sangat terampil dalam melakukan hal-hal ini.

Ketika turun tangga, dia berada dalam suasana hati yang baik seolah-olah bisa terbang saat ini juga, tetapi ketika dia melihat wanita agresif menghalangnya di depan tangga, dia segera menutup senyumnya.

“Selamat pagi, Mira.” Ericko Ye menyapanya dengan sopan.

Mira Pan menatapnya dengan tajam, “Aku tidak baik sama sekali. Kamu pergi kemana tadi malam?”

Rasa kacau di kepala Ericko Ye datang lagi, dia dengan tenang berkata, “Aku di kamar Christy.”

Mira Pan segera meledak. Dia hanya mendengar anak laki-laki kecil itu berkata sambil bermain dan mengira dia berbohong, tetapi tidak di sangka itu benar adanya.

“Ericko! Kamu bagaimana bisa memperlakukan aku seperti itu?” Mira Pan meneriakinya.

Seketika, seluruh mata tertuju pada mereka.

Ericko Ye tanpa daya berkata, “Mira, aku suami Christy, aku melakukan ini tidak ada salahnya. Sebaliknya, kita seharusnya tidak memulai semua ini, jadi aku minta maaf kepadamu, terserah kalau kamu mau memukul dan mencaciku.”

Mira Pan tidak menyangka dia akan mengakuinya begitu cepat, menunjuk ke atas dan berkata, “Kamu melihat wanita itu lebih cantik dari aku, lebih baik dari aku, dan lebih kaya dari aku, makanya bisa jatuh padanya kan?”

“Tidak, semua karena aku punya perasaan berbeda dengannya,” Ericko Ye berkata dengan serius.

“Tapi kalian baru saling kenal kurang lebih tiga hari?” Mira Pan tidak percaya dengan apa yang dia katakan.

“Mira, cinta terkadang hanya butuh sedetik, mungkin juga hanya sekedar belokan tubuh, mungkin juga sebuah tatapan.”

Yonathan Ye yang berdiri agak jauh, di bawah kedua matanya tampak gelap, sepertinya sudah waktunya dia pergi lagi. Akhir-akhir ini dia sudah sangat pedih untuk berpura-pura, kalau ingatan kakaknya sudah pulih, dia dengan kepekaannya pasti akan langsung bisa melihat isi pikirannya. Untuk menghindari konflik lain antara dia dan kakaknya, dia sebaiknya harus segera pergi dari sini.

Ketika Mira Pan mendengar kata-kata ini, matanya langsung menjadi basah, “Lalu bagaimana denganku? Apa yang ada di antara kita? Kamu bilang kamu akan tinggal bersamaku selamanya.”

“Ya, aku mengatakan itu, tapi aku menyesal sekarang,” Ericko Ye akhirnya berkata, “Mira, kamu adalah gadis yang sangat baik. Kalau Christy tidak muncul hari itu, aku mungkin akan tetap bersamamu di sepanjang hidupku, tinggal di desa nelayan kecil, tapi dia muncul, menghancurkan semua ketenangan itu, dan membuatku semakin sadar kalau perasaanku padamu bukan cinta melainkan rasa terima kasih.”

“Aku tidak ingin kamu berterima kasih padaku. Aku hanya ingin kamu memenuhi janjimu, ayo pergi, dan pulang bersamaku sekarang.” Mengatakan itu, Mira Pan kemudian meraih pergelangan tangannya dan bergerak maju.

Bagaimanapun, Ericko Ye adalah laki-laki besar dan dia dengan mudah menghentikan langkahnya.

“Mira, tenang,” Ericko Ye melepaskan tangannya. “Mira, aku memang punya janji padamu, tapi saat itu aku tidak tahu kalau aku punya istri, anak. Sekarang kamu menyuruhku menyerahkan segalanya, pergi bersamamu, lalu bagaimana dengan keluargaku? aku tidak bisa melakukan itu.”

“Jadi, apa yang harus aku lakukan? Sekarang semua orang di desa tahu kalau aku akan menikah denganmu. Aku harus bagaimana memberi tahu semua orang itu?”

Ericko Ye sedikit kesulitan, “Kamu tidak harus kembali kesana dan bisa tinggal di kota A. Keluarga Ye kami akan membelikanmu rumah.”

“Jadi kamu menggunakan satu rumah untuk menyogokku? Ericko, aku membayar begitu banyak untukmu, dan membantumu makan minum dan lainnya seperti seorang pengasuh. Sekarang kamu mengatakan kalau kamu hanya memiliki perasaan berterima kasih padaku?”

“Jadi apa yang kamu inginkan?” Ericko Ye mulai kesal dan hilang kesabaran.

Novel Terkait

Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu