Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 395 Pesta Ajaib (2)

Yunardi Mu duduk menyilangkan kaki, "Kalau mau pergi, pergi saja. Aku tidak ingin berada di ruangan yang sama denganmu!"

"Huh! Siapa yang mau tinggal bersamamu!"

Bianca Ye sedang marah sekali, tanpa berpikir banyak Bianca Ye langsung mengikuti Justin Nan keluar dari lobi hotel.

Justin Nan berjalan memunggungi Bianca Ye, diam-diam pria itu senang. Di tempat yang tidak dapat dilihat Bianca Ye, Justin Nan menunjukkan ibu jarinya pada Yunardi Mu.

Dua kali Yunardi Mu membawa Bianca Ye ke tempat yang mereka inginkan, mau tidak mau Justin Nan menganggap Yunardi Mu sangat hebat!

Bianca Ye keluar dari pintu kaca hotel, dari kejauhan melihat perkemahan api unggun, sekumpulan orang sedang menari dengan gilanya.

Bianca Ye menoleh ke Justin Nan, Justin Nan langsung mengerti lalu berlari ke depan, "Di sana sangat menyenangkan, kita mau ke sana?"

Baru saja Bianca Ye ingin menolak, tapi berpikir seharian ini dirinya selalu menolak Justin Nan, Bianca Ye tak kuasa menganggukkan kepala, "Kamu jalan di depan!"

Jarak tempat perkemahan api unggun dari hotel tidak jauh, belum berjalan beberapa langkah, mereka sudah sampai di sana. Bianca Ye merasa aneh, begitu menoleh, dua bersaudara Mu sudah pergi entah kemana.

"Bianca, kamu cari apa?" Melihat begitu sampai pantai Bianca Ye menjadi melamun, Justin Nan bertanya.

Bianca Ye tersadar karena ucapan Justin Nan, "Kemana mereka?"

Tentu saja Justin Nan tahu siapa yang dimaksud 'mereka', ekspresi mata Justin Nan seperti mengelak, "Mungkin di dalam kerumunan!"

"Oh..." Bianca Ye berpikir, ya mungkin juga. Mereka berdua adalah tipe orang yang sekali bertemu wanita cantik, tidak kuasa untuk memulai percakapan.

Karena terlalu banyak orang, perkemahan api unggun dibagi menjadi beberapa kelompok. Posisi Bianca Ye dan Justin Nan berada di tengah, dengan orang paling banyak.

Justin Nan dilingkupi oleh banyak orang, pria itu berpisah beberapa menit dari Bianca Ye. Di posisi kosong itu, ada beberapa orang pria berjalan ke arah Bianca Ye dan memulai percakapan.

Aura Bianca Ye sangat berbeda dengan orang-orang di sekelilingnya. Pembawaan anggun yang muncul dengan sendirinya ditambah wajah cantiknya, membuat orang-orang tidak bisa tidak mendekat ke Bianca Ye.

Ada beberapa orang yang pernah bertemu Bianca Ye di beberapa pesta, ada beberapa orang yang betul-betul asing dan ingin mengenal Bianca Ye.

Semuanya ditolak dengan sopan oleh Bianca Ye. Bianca Ye melihat dengan bosan ke Justin Nan yang dikerumuni banyak orang, terlihat pria itu ingin kabur.

Bianca Ye berdiri sendirian di tengah kerumunan, terlihat sangat menawan. Saat ini, seorang pria berjalan ke depan Bianca Ye.

"Bianca, apa kamu masih mengingatku?"

Bianca Ye mengernyit, menatap ke sumber suara. Tidak ada sedikitpun gambaran tentang pria di hadapannya.

"Maaf..."

"Aku tahu kamu lupa." Nada suara pria itu kecewa, tapi wajahnya tersenyum hangat, membuat Bianca Ye menjadi nyaman.

"Kita pernah bertemu di satu pesta." Pria itu mengingatkan.

Berdasarkan petunjuk dari pria itu, Bianca Ye kembali mengingat-ngingat. Dari kecil sampai besar, tidak terhitung banyaknya pesta yang dia hadiri, Bianca Ye sungguh tidak bisa mengingat ada orang ini.

Pria itu melihat ke Bianca Ye sebentar, melihat Bianca Ye masih khawatir, pria itu membuka mulutnya, "Lupakan saja kalau tidak ingat. Kita mulai berkenalan saja!"

Setelahnya, pria itu mengulurkan tangan, "Halo Bianca, aku Jerry Yan."

Bianca Ye mematung, lalu mengulurkan tangan, berjabat tangan dengan Jerry Yan, "Halo."

Di jabatan tangan sekilas itu, Bianca Ye merasa ada aliran hangat di telapak tangannya. Pria ini tampak seperti pria kaya yang rendah hati, berbeda dengan orang lain, membuat Bianca Ye tidak kesal.

Di saat-saat ini, ada beberapa pria lagi yang ingin mengobrol dengan Bianca Ye, Bianca Ye merasa kepalanya sakit, ingin sekali pergi dari sini.

Hal itu dilihat oleh Jerry Yan. Jerry Yan mengikuti langkah kaki Bianca Ye lalu bertanya, "Di sini agak panas, kita ke sana saja mencari angin."

Jarak tempat yang ditunjuk Jerry Yan dengan tempat sekarang tidak jauh, yaitu pantai yang tenang. Bianca Ye ingin menolak, tapi teringat dirinya pulang lebih awal, pasti akan ditanya oleh Christy Mu, terpaksa Bianca Ye mengangguk.

Di sebelah sini, Justin Nan sedang mencari seseorang, lalu melihat Bianca Ye sedang bersama seorang pria asing. Amarah Justin Nan langsung naik, tidak peduli di depannya ada berapa banyak orang, Justin Nan langsung mendorong mereka.

"Bianca!"

Sekarang, keduanya berjalan semakin jauh. Justin Nan terpaksa berteriak memanggil mereka.

Mendengar ada yang memanggilnya, Bianca Ye menoleh dan melihat Justin Nan berlari ke arahnya. Sulit dijelaskan, Bianca Ye tidak menyangka bisa melihat kepanikan dari langkah kaki Justin Nan.

Mereka menghentikan langkah, menunggu Justin Nan mengejar mereka dengan penuh keringat.

"Ada apa?" Awalnya Bianca Ye ingin lembut sedikit, tapi begitu membuka mulut, kalimat inilah yang keluar.

"Kamu mau kemana?" Justin Nan melirik Jerry Yan, tatapannya seperti mata pisau yang mengasah pisau.

"Ke sana, mencari angin." Bianca Ye tidak tahu apa kegunaan pria ini bertanya padanya, Bianca Ye pun menjawab jujur.

Mencari angin!

Justin Nan melihat waspada ke Jerry Yan. Tidak mudah untuk dirinya melakukan persiapan, dirinya tidak bisa membiarkan pria ini mendapatkan keuntungan begitu saja!

"Kebetulan aku juga tidak ada urusan, aku juga akan menemanimu pergi!"

Wajah Bianca Ye suram. Tadi baru saja ada banyak orang yang mengelilingi, mana mungkin tidak memiliki urusan? Tapi Bianca Ye juga tidak membeberkan hal itu, "Baiklah, kita sama-sama pergi."

"Ah? Tunggu." Justin Nan tidak melirik Jerry Yan sama sekali, masih terus mengikuti di belakang Bianca Ye, memotong ucapan Bianca Ye.

"Kenapa?" Bianca Ye merasa lucu, tapi berpura-pura tidak tahu.

Justin Nan menatap Jerry Yan tajam, "Dia siapa?"

Bianca Ye tidak menjawab, menunggu Jerry Yan menjawab sendiri.

Jerry Yan tersenyum sopan dan hangat pada Justin Nan, mengulang kembali ucapannya pada Bianca Ye tadi, "Halo, aku Jerry Yan."

Jerry Yan, Jerry Yan. Begitu mendengar nama itu, wajah Justin Nan kaku, wajahnya menjadi tegas dan juga tajam. Justin Nan tidak tahu ada apa dengan Bianca Ye, kenapa dia bisa pergi bersama pria suram ini!

Di dalam hati Justin Nan mengomel pada Jerry Yan, tapi begitu mendongak, Justin Nan menampilkan senyum, "Halo, aku Justin Nan."

Ketiganya terperangkap dalam kesunyian. Akhirnya Justin Nan tidak bisa diam, berkata pada Bianca Ye, "Bianca, lebih baik kita tidak ke sana. Semuanya ada di sana, hanya kita saja yang pergi, kelihatannya tidak baik!"

"Tidak mungkin, kan...."

"Mungkin, mungkin!" Ekspresi Justin Nan tulus.

Di dalam hati Justin Nan mengkritik. Bercanda. Justin Nan sedang berpikir, bagaimana bisa di kejutan yang dia buat untuk Bianca Ye malah bisa membuat pria lain berada di sisi Bianca Ye? Tidak peduli bagaimana, dirinya harus menyingkirkan pria bernama Jerry Yan ini!

Ketika Justin Nan sedang berpikir bagaimana menyingkirkan Jerry Yan, Bianca Ye sudah tidak sabar, lalu dengan sikutnya menyenggol Jerry Yan, "Tidak usah pedulikan dia, kita pergi duluan saja!"

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu