Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 121 Gawat, Carina Qiao Terjebak (1)

Ekspresi Ericko Ye begitu datar mecengkeram dagu Christy Mu, melihat wajah kecil polos dan elegannya, mulutnya mengeluarkan beberapa kata, “Jangan lakukan hal konyol, kamu malam ini tidak bisa lari dariku!”

Setelah mengatakan itu, memegang bibirnya dengan ekspresi tanpa perasaan juga simpati, lebih seperti sedang melampiaskan segala kekesalannya padanya...

Alis Christy Mu mengkerut, berusaha sekuat tenaga mendorongnya, tapi usahanya itu hanya sia-sia karena Ericko Ye tidak bergerak sedikitpun dari tempatnya, bibirnya terasa sakit karena di gigitnya, dan dalam hati juga mulai merasa takut.

Laki-laki ini sungguh...

Dia tidak mungkin benar-benar memaksanya melakukan ini kan?

Saat ini kakinya masih terasa sulit digerakkan, kalau dia benar-benar melakukan itu, maka dia pasti tidak akan bisa melawannya!

“Ericko, jangan...”

Christy Mu jarang mengatakan kata seperti ini yang mana menunjukkan kelemahannya, dia hari ini hanya mengenakan daster, kalau Ericko Ye benar-benar akan melakukan itu padanya, maka dia pasti akan sangat mudah melakukannya, setelah memikirkan segalanya, Christy Mu sadar dirinya saat ini sebaiknya tidak membalasnya dengan kekerasan kepalaan juga.

Ericko Ye mengerutkan kening, dia bahkan merasa halusinasinya baru saja muncul, nada suaranya tadi terdengar sangat lembut, dan sangat berbeda seperti dua orang yang berbeda dari sikap keras kepalanya biasanya.

Tapi walaupun begitu, juga tidak bisa membangkitkan belas kasihan sedikit pun darinya, karena satu-satunya hal yang ingin dia lakukan sekarang adalah untuk menyelesaikan kebutuhan tubuhnya, ya hanya itu!

Bibir Ericko Ye terangkat, tersenyum licik, kedua tangannya langsung terulur dan menguasainya, lalu...

Christy Mu tiba-tiba menarik napas, tubuhnya mengucur keringat dingin, tidak disangka...Laki-laki ini benar-benar...

Dia berusaha menahan setengah mati, menggertakan gigi, menahan rasa sakit di dalam tubuhnya, dan rasa sakit yang terasa semakin lama semakin terasa jelas...

Dan terus seperti ini, tidak tahu berlalu berapa, hingga akhirnya selesai...

Christy Mu menghembus napas dalam-dalam, melihat ke daster yang telah tidak berbentuk karena ulahnya, rasanya emosi setengah mati, keningnya mengkerut, dan nada suaranya terdengar begitu tidak senang, “Kamu bagaimana bisa tidak berperi kemanusiaan seperti ini! Kamu...oh, tuhan! ”

Ericko Ye tersenyum, nada suaranya terdengar acuh tak acuh, “Kamu telah berbuat zinah di belakangku, kamu seharusnya merasa bersyukur karena aku masih bersedia menyentuhmu...”

Siapa juga yang mau disentuhmu!

Christy Mu tidak terima, dengan dingin menjawab, “Kalau memang tidak bersedia menyentuhku, dan aku begitu hina, kenapa masih datang mencariku? Memangnya aku yang memaksamu untuk menyentuhku?”

Dia sungguh tidak masuk akal, dia kira dirinya setiap hari menantikan kehadirannya ke kamarnya kah? Kepercayaan diri dari mana yang dia dapatkan hingga bisa mengatakan kata-kata itu?!

Ericko Ye mengenakan kembali pakaiannya dengan rapi, lalu meliriknya, nada suaranya penuh dengan pengawasan, “Christy, kamu jangan lupa, kamu itu aku beli dengan uang, dan kegunaanmu satu-satunya hanyalah tubuhmu itu, kalau tidak kamu pikir memangnya aku membelimu hanya untuk sebagai peliharaan yang hanya dijadikan pajangan kah?!”

Tidak disangka Ericko Ye menyebutnya sebagai hewan peliharaan! Tidak ada kata-kata siapapun yang lebih buruk dan bisa menandingi Ericko Ye!

Christy Mu emosi memutar matanya, lalu melihat kakinya yang masih di gips, dengan suara tidak tenang berkata, “Kalau sudah selesai, bukan berarti kamu sudah bisa meninggalkan kamar ini?”

Mendengar kata-katanya, kedua tangan Ericko Ye berlipat di atas dada, dari ketinggian melihatnya, dengan dingin berkata, “Christy, jangan menggunakan kata-kata perintah itu padaku, siapa yang memberimu kuasa untuk melawanku? Kamu tidak punya kuasa dan hak apapun!”

Christy Mu emosi tingkat tinggi tersenyum miris, lalu melihatnya dingin, penuh penghinaan, “Hak bicaraku memangnya butuh diberikan dari seseorang kah? Memangnya aku tidak punya hak untuk berbicara? Kamu kenapa begitu menyebalkan?”

Christy Mu dalam hati tidak bisa percaya, lalu dengan suara besar bertanya, dari suaranya terdengar ada suatu emosi yang menggebu.

“Hal ini kamu seharusnya dari awal sudah tahu...Tidak boleh bertanya lagi, tidak boleh melawanku, tidak boleh membangkitkan kemarahanku, kamu sebaiknya mengingatnya...Kamu itu hanya mainan untukku!”

“Hehe...” Christy Mu tertawa datar, bahkan dari menangis masih terlihat menyedihkan, dengan sinis, dan tidak percaya menatapnya tajam, dia menghirup napas dalam-dalam, dengan dingin bertanya, “Nah lalu kamu mengijinkanku untuk melakukan apa saja? Dan ingin aku melakukan apa?”

Ericko Ye mengangkat bibirnya, suaranya seperti biasa, tersenyum dingin, “Hanya mengijinkanmu untuk makan tidur dan ke kamar mandi.”

Mendengar kata-katanya, Christy Mu dengan ekspresi ‘Kamu gila ya’, lalu bertanya, “Kamu bercanda?”

“Menurutmu?”

Lagi-lagi pertanyaan retoris.

Christy Mu merasa dirinya akan gila, kata-katanya itu sungguh tidak adil, atas dasar apa dia hanya boleh mengijinkannya untuk makan tidur dan ke kamar mandi? Tidak mengijinkannya melakukan hal lainnya, dia pasti sengaja untuk membuatnya menderita!

Laki-laki ini sungguh menyebalkan!

“Ini sangat tidak adil!!”

“Lalu mau bagaimana? Kamu disini tidak punya hak untuk meminta keadilan!”

Lagi-lagi pertanyaan retoris, dia sepertinya ketagihan mengatakan pertanyaan retoris seperti ini.

Christy Mu menjawab, “Kalau memang tidak adil, maka aku tidak akan mematuhinya.”

“Boleh.”

Christy Mu awalnya menunggu bantahannya, bahkan menunggunya melanjutkan untuk mempermalukannya, tapi tak di duga jawabannya kali ini begitu sederhana, tapi dia tiak berani, dan berpikir kalau Ericko Ye benar-benar berpikir seperti kata-katanya.

Dan benar saja, dia lalu mendengar kata-katanya, “Tunggu kamu bisa mengembalikan uang 2Mku, sampai saat itu kalau kamu mau meninggalkan tempat ini, maka aku tidak akan mencegahmu.”

Kata-katanya ini omong kosong ya?!

Dia saat ini darimana bisa mendapatkan uang 2M itu?!

Dia padahal sangat tahu akan hal ini, tapi sengaja mengajukan permintaan seperti ini.

Menyebalkan!!!

Christy Mu akhirnya memilih memejamkan mata, dia sudah melihat sikap tidak tahu dirinya, tidak ingin terus menghina dirinya sendiri, membalikkan badan, tiba-tiba terpikir kalau dasternya sangat kotor karenanya, tapi hanya bisa dengan tidak berdaya duduk di atas ranjang.

Melihatnya yang mulai tenang, Ericko Ye tidak meneruskan kata-katanya lagi, dia memperbaiki jasnya, lalu berbalik badan pergi, sebelum meninggalkan kamar, dia tiba-tiba berkata, “Jaga jarak dengan Yonathan.”

Christy Mu melihat pintu yang tertutup, bibirnya tersenyum sinis, dia segara melepas dasternya, lalu membuatnya ke lantai, perasaan lengket di bagian bawahnya membuatnya mual.

Dia saat ini rasanya ingin segera mandi, tapi memikirkan kakinya yang masih di gips, akhirnya hanya bisa mengambilkan tissue dari tasnya, lalu membersihkan seluruh badannya, dan kembali berbaring di ranjang menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

Udara masih terasa hawa bekas bercinta tadi, membuatnya segera menutupi kepalanya dengan selimut, sepertinya berusaha menutupi bau tubuh Ericko Ye yang masih tersisa di dalam kamar...

Mungkin karena merasa pengap, Christy Mu akhirnya kembali mengeluarkan kepalanya, memiringkan wajah melihat air putih bening di atas meja, itu adalah air yang di tinggalkan Hugo tadi.

Padahal baru beberapa detik tadi, dia masih merasa sangat beruntung bisa mengenal laki-laki sebaik Hugo, tapi detik berikutnya, dia langsung di tarik Ericko Ye masuk ke dalam neraka.

Christy Mu lompat dari atas ranjang, langkah kakinya perlahan berjalan menuju meja, mengambil air itu, lalu melihat butiran air jernih di dalamnya, hidungnya terasa perih, air mata hangat langsung luruh dari kedua matanya.

Dia teringat ayah ibunya, teringat kakaknya, pikirannya tiba-tiba terpikir segala masa lau, hal-hal hangat yang pernah terjadi, segalanya yang membuatnya tersenyum bahagia.

Dia terkadang berpikir, apa mungkin karena dulu terlalu bahagia, membuat tuhan merasa tidak adil, hingga membuatnya kehilangan orang-orang yang disayanginya, dan membuangnya membuatnya merasakan kehidupan dunia yang begitu dingin juga kejam?

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu