Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 131 Serangan Balik, Mendapatkan Bukti (2)

Christy melangkah masuk ke dalam, mencari tempat sudut yang tertutup, penerangan yang gelap, dan memiliki benefit untuknya.

Mendekati pukul 10, detak jantung Christy Mu semakin cepat, dia masih tidak menyangka dengan dirinya, menjadi orang jahat harus memiliki hati yang kuat, karena kalau tidak dia pasti akan mati terkejut dengan dirinya sendiri.

Meminum kopi untuk meredakan kegugupannya, tamu di kafe pagi ini hanya ada dia sendiri, suara musik yang lembut terdengar begitu nyaman dan menenangkan.

Tepat pukul 10, Christy Mu melihat pelayan membawa seoarang laki-laki datang, laki-laki itu bertubuh tinggi dan kurus, memakai kacamata berbingkai hitam, rambutnya berantakan seperti belum sepenuhnya bangun, memakai kaos biru putih, jeans putih, sendal jepit santai, di tangannya menenteng sebuah dokumen.

Sangat mempenuhi standar sebagai laki-laki IT.

Jantungnya dengan cepat kembali tenang, karena dia bisa merasakan, kalau laki-laki ini tidak mengenal Carina Qiao.

“Nona Qiao? Tidak ku sangka ternyata seorang wanita cantik.” Laki-laki itu menundukan badan melihatnya, lalu mendudukan diri, dan berkata pada pelayan, “Segelas moka.”

“Mana barangku?” Tanya Christy Mu dengan begitu tenang.

Laki-laki itu menujukan dokumen di tangannya, dengan sombong berkata, “Tenang saja, semua ada disini, mana uangku?”

Christy Mu juga menunjuk tas uang di sebelahnya, sengaja berkata, “Harga yang kamu mau...”

Laki-laki itu mendengar katanya, langsung tidak senang, meliriknya dari atas hingga bawah dan berkata, “Nona Qiao, kalau aku lihat kamu bukan seperti orang yang kekurangan uang, aku membuka harga 10 juta sudah menjadi harga yang paling rendah, kalau kamu sekarang menyesal, aku sekarang juga bisa pergi.”

“Bukan bukan, maksudku bukan seperti itu.” Christy Mu mendengar 10 juta, dalam hati langsung berbunga, dia kira akan lebih mahal, “Aku melihat jamu seperti belum bangun, beberapa waktu ini pasti sangat kelelahan ya, aku malah ingin menambahkan lagi uangnya padamu, karena kamu sudah mengatakan itu, nah aku, hehe...”

Ekspresi laki-laki itu agak menyesal, kalau dari awal dia tahu maksudnya, dia pasti tidak akan mengatakan kata itu, dia lalu meletakan dokumennya di atas meja menyodorkannya dengannya,“Ini, barang yang kamu mau.”

Christy Mu mengulurkan tangan dengan cepat melirik isi di dalamnya, di dalamnya ada plastik kertas kertas, dan di dalamnya ada beberapa lembar foto.

Tapi di keadaan seperti ini tidak memungkinnya untuk melihatnya lebih jelas, Christy Mu menerima dokumennya, lalu dari tas uang itu mengeluarkan uang 10 juta, “Ini uang yang kamu mau, hitunglah.”

Laki-laki itu kesenangan menerima uangnya, lalu dengan cepat berkata, “Tidak perlu di hitung, kamu tidak mungkin mengurangi nominalnya.”

Pelayan membawa kopi datang, laki-laki itu dengan cepat memasukan uang ke dalam kantong plastik hitam.

Christy Mu menundukan kepala tertawa, mengaduk kopinya, menunggu pelayan pergi berkata, “Aku harap kamu bisa merahasiakan hal ini.”

Laki-laki itu menepuk dadanya berkata, “Nona Qiao tenang saja, orang seperti kami yang pertama sangat menjungjung tinggi nama, hal ini selain kamu aku dan tuan Gilbert, tidak ada orang ke empat yang tahu.”

Tangan Christy Mu yang mengaduk kopi terdiam, tuan Gilbert? Gilbert Nan?

Dia seharusnya tidak terkejut, Gilbert Nan dan Carina Qiao dari awal sudah bekerja sama.

“Hm, baguslah kalau begitu.” Christy Mu tersenyum tipis.

Laki-laki itu melihatnya tersenyum mematung, lalu menundukan kepala dengan mulut besar meminum kopinya.

“Nona Qiao, aku pergi dulu ya.” Laki-laki itu berdiri dan pamit.

Christy Mu tiba-tiba terpikir sesuatu, meneriakinya, “Tunggu sebentar.”

“Kenapa? Masih ada hal lainnya?”

Christy Mu dengan mengandalkan senyum lembutnya berkata, “Demi menjaga nama baikku, aku minta hapus nomor teleponku dari hpmu.”

Laki-laki itu mengernyitkan dahi, “Nona Qiao, apa maksudmu?”

“Aku menginginkan keamanan yang lebih tinggi, tenang saja, kalau besok ada butuh kerja sama lagi, aku pasti akan meneleponmu, tapi aku tidak ingin...” Kata-kata Christy Mu belum selesai, tapi dia pikir laki-laki itu seharusnya mengerti dengan maksudnya.

Untuk menghindari dia menelepon Carina Qiao, dia harus menghapus nomor teleponnya, karena kalau tidak dia pasti akan ketahuan.

“Kalian punya uang, tapi keberaniannya sangat kecil ya!” Laki-laki itu dengan tidak senang mengeluarkan hpnya, mencari kontak Carina Qiao, berjalan menghampiri Christy Mu, berkata, “Kamu lihat, ini sudah aku hapus!”

Christy Mu melihat langsung dia menghapus nomor yang begitu familiar baginya, lalu menyodorkan tangannya, “Senang bekerja sama denganmu.”

Laki-laki itu terdiam menyambut tangannya, senyumnya terlihat menyeringai, “Senang bekerja smaa denganmu juga, nona Qiao, kalau butuh sesuatu, ingat cari aku ya.”

“Baik, aku ingat. Pergilah, aku masih ingin duduk disini.” Christy Mu melepaskan tangannya, karena dia tidak ingin laki-laki itu melihatnya sedang menginjit.

“Ok, nona Qiao, sampai jumpa.”

Melihat laki-laki itu keluar dari kafe, Christy Mu baru dengan cepat berdiri, dan meninggalkan kafe memanggil taksi pergi ke rumah sakit Permata.

Berakting harus dilakukan dengan full, dengan begini baru tidak akan diketahui orang lain.

Walaupun Ericko Ye dan Carina Qiao menelitinya, juga tidak akan bisa menangkapnya.

Di dalam mobil, Christy Mu melepaskan kacamata hitam dan topinya, lalu membersikan lipstik di bibirnya, menampakan wajah cantik bersihnya.

Setelah check up, Christy Mu duduk di ruang rawat kosong rumah sakit, mengeluarkan barang yang di beli seharga 10 juta itu.

Di dalamnya ada 10 lembar foto, Christy Mu mengeluarkannya melihatnya, dan merasa begitu familiar.

Gambar pertama adalah Carina Qiao yang baru keluar dari hotel CK internasional, gambar kedua adalah nomor kamar 1026, di atasnya tertulis waktu. Christy Mu melihat waktunya terdiam, hari itu dia selamanya tidak akan pernah lupa, dan setiap waktu akan mengingatkannya, untuk jangan pernah lagi percaya dengan Irvan Lu, karena tepat hari itu, dia di jual oleh laki-laki jahanam itu.

Carina Qiao memotret gambar ini untuk apa? Dalam hati Christy Mu penuh dengan kecurigaan.

Melihat gambar ketiga, ada bayangan seorang laki-laki, Christy Mu sekali lihat langsung tahu, itu adalah Ericko Ye, dia dengan langkah besar masuk ke dalam hotel.

Sisa fotonya lagi semua di ambil dari jarak jauh, foto wanita dan laki-laki yang sedang bermesraan, tapi wajah mereka terlihat begitu tidak jelas.

Carina Qiao mengambil foto ini untuk apa?

Christy Mu merasa otaknya tidak berguna, kalau dilihat dari segala perbuatan Carina Qiao yang lalu, dia pasti mengira dia ingin menggunakan foto ini untuk menjebaknya, dan kemungkinan yang bisa dipikirkan Christy Mu saat ini adalah Carina Qiao mungkin saja mau menyebarluaskan ini, dan mengatakan kalau dirinya sudah bermain di belakang dengan Gilbert Nan, yang mana menyelingkuhi Ericko Ye, tapi beberapa gambar ini tidak ada dirinya, lalu apa sebenarnya yang ingin dilakukan wanita ini?

Sungguh sangat memusingkan!

Tidak bisa! Dia harus mencari tahu apa yang akan dilakukan Carina Qiao, menghindari kalau saja dirinya akan terjebak masuk ke dalamnya.

Sore hari kembali ke kantor, Christy Mu kembali pada keadaannya yang biasanya.

Carina Qiao memiringkan kepala bertanya, “Kamu siang tadi kemana?”

Christy Mu tanpa melihatnya, “Memangnya ada hubungan apa denganmu? Aku mengapa harus melaporkan kegiatanku padamu?”

“Christy, kamu cari mati ya?” Carina Qiao dengan suara rendah berkata.

Christy Mu tersenyum melihatnya, “Carina, kamu kalau masih ada rencana lain cepatlah keluarkan, aku nyonya besar akan meladenimu sampai akhir.”

Carina Qiao membencinya setengah mati, tapi juga tidak bisa membiarkannya menghilang, “Christy, tunggu saja kamu, aku lihat kamu bisa senyum berapa lama lagi.”

“Baik, aku menunggumu.”

Christy Mu setelah mengatakan kalimat itu meneruskan pekerjaannya, tujuannya saat ini adalah mengambil alih pada majalah mode, dia tidak banyak waktu untuk meladeninya.

Carina Qiao melihatnya yang tidak meladeninya, dengan kesal mengambil hpnya, seperti sedang menunggu telepon seseorang.

Christy Mu dalam hati berpikir, dia sepertinya masih menunggu telepon dari laki-laki IT itu, untuk dirinya sudah maju selangkah darinya.

Pukul empat, Cadice He mengumumkan rapat departemen.

“Kemarin sudah membicarakan mengenai kerja sama dengan perusahaan majalah, ayo bicarakan sampai dimana kemajuan kalian.” Cadice He melirik Christy Mu berkata, “Christy, kamu dan Carina adalah orang baru, jadi dimulai dari kalian.”

Christy Mu beberapa hari ini sangat rajin bekerja, dalam otaknya ada banyak ide, jadi dia menyusun kata-kata berkata, “Desain aku kali ini lebih mengutamakan mengintegrasikan ke dalam budaya kita, seperti porselin, sulaman, gesper dan lainnya.”

Ada seorang rekan kerja yang mendengar sampai ini lalu menghentikannya, “Tapi perusahaan ini adalah perusahan majalah internasional, kalau budaya terlau kental mungkin tidak akan terlihat kolot dan kampungan.”

Christy Mu juga memikirkan masalah ini, lalu dengan tenang berkata, “Aku juga pernah memikirkan ini, tapi dengan kemajuan negara kita yang pesat, kebudayaan negara kita juga sedang perlahan diterima oleh para turis, bangsa adalah dunia, aku ingin melalui desainku tidak hanya menyampaikan ideku, tapi juga menyampaikan keindahan negara kita.”

Para rekan yang mendengarnya terlihat begitu kagum, dan ada beberapa yang masih dengan ragu berkata, “Tapi, kamu hanya menggunakan kebudayaan tidak bisa mengundang ketertarikan perusahaan ini, karena perusahaan ini adalah sebuah perusahaan majalah internasional.”

“Iya, benar katamu, jadi aku berencana saat mendesainnya, lebih mengutamakan mode, dan sesuatu dari budaya kita akan memainkan peran penting dalam memperindah sentuhan terakhirnya.”

Wajah Cadice He yang dingin sangat jarang menunjukan senyum puas, “Iya, ide ini sangat bagus, gambar desainnya sekarang sudah sampai dimana? ”

“Aku sudah memikirkan gambarannya, dan menggambar beberapa, sekarang masih dalam masa perbaikan.” Ucap Christy Mu dengan rendah hati, kalau bukan karena di kotak habis oleh Ericko Ye, dia bisa saja sudah memperbaikinya dengan sempurna.

Carina Qiao dengan licik berkata, “Kalau begitu masih belum ada karya dong, aku kira malah sudah selesai.”

Keadaan seketika agak menjadi canggung, orang orang yang duduk disana tahu kalau Christy Mu adalah istri dari direktur Ye, walaupun hubungan mereka tidak begitu baik, tapi statusnya masih ada dan melekat, beberapa orang masih memberi Christy Mu muka, karena idenya kali ini memang terdengar begitu bagus.

Carina Qiao kali ini malah beraninya mengatai Christy Mu langsung, sungguh membuat yang lain terkejut dan tak habis pikir.

Christy Mu melihat perlakuannya tidak merasa heran, masih tersenyum lembut berkata, “Aku belum menyelesaikannya, nah nona Qiao bagaimana dengan idemu, aku juga ingin belajar darimu.”

Carina Qiao tidak menyangka Christy Mu bisa membalasnya, karena yang terpenting dia tertarik dengan perusahaan majalah ini, dan tidak ingin mengikutinya, jadi beberapa hari ini tidak memikirkannya, menyuruhnya mengatakan idenya, apa yang harus dikatakannya?

“Aku...aku belum memikirkannya dengan matang...”

Novel Terkait

My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu